PENDAHULUAN
suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,
2008).
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Pada usia ini anak dalam
masa perkembangan dan memiliki daya ingat yang lebih tinggi daripada usia
lanjut. Pada umumnya remaja didefinisikan apabila telah mencapai umur 10-
18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki. Masa
remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang di
(Rismalinda, 2010).
1
2
perilaku yang beresiko. Adapun perilaku remaja yang beresiko antara lain
seks bebas yang yang menyebabkan kehamilan diluar nikah yang berujung
pada pernikahan dini, aborsi yang tidak aman, resiko terpapar infeksi
remaja tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan
penyakit kelamin dan hamil diluar nikah yang berujung pada pernikahan dini.
(Kumalasari, 2012)
di bawah 19 tahun untuk perempuan dan 21 tahun untuk laki-laki yang target
pernikahan dini menurut kesehatan yaitu pernikahan yang telah terjadi pada
tahun keadaan organ reproduksi belum sepenuhnya matang dan masih dalam
tahap pertumbuhan. Masa ini disebut masa reproduksi muda artinya meskipun
dapat hamil dan melahirkan akan tetapi sebenarnya tubuh belum siap untuk
3
pada pernikahan dini antara lain aborsi, anemia, intrauteri fetal death,
premature, kekerasan seksual, atonia uteri, cancer servik, selain itu juga dapat
beresiko pada ibu melahirkan, kurang siapnya mental dan psikologi juga dapat
pada sosial ekonomi. Selain itu pernikahan dini dan hubungan seksual pada
(Manuaba, 2008)
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas
dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural (Fauzi,
remaja akan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja (KKR) yang benar
agar dapat menjalani masa depan yang sehat dan berkualitas (Kumalasari, dkk,
2012).
Berdasarkan hasil survey saat ini kita sering dihadapkan dengan umur
rata-rata remaja yang menikah dibawah usia antara 14-19 tahun (Widyastuti
dkk, 2009) ini dilihat dari survey United Nations Children’s Fund
dan Asia Tenggara. Di Asia Tenggara didapatkan data bahwa sekitar 10 juta
158 negara.
dengan usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0,2 % atau lebih dari 22.000
terbesar kawin muda (15-19 tahun) terjadi di provinsi Kalimantan tengah 52,1
dan Sulawesi Tengah 46,3 % (SDKI, 2012). Keadaan ini tidak sama dengan
Propinsi Nusa Teggara Barat yang menikah pada usia 15 tahun ke bawah
5
Sakra Lombok Timur, setiap tahun terdapat siswa yang dikeluarkan karena
menikah. Data kejadian droup out karena menikah di SMAN 1 Sakra Lombok
Timur pada tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 6 orang (1,35 %), pada tahun
ajaran 2011/2012 sebanyak 9 orang (2,03 %) dan pada tahun ajaran 2012/2013