Kelompok 3 :
Yusraen (2302060146)
3. Semua anggota kelompok 3 yang turut andil dalam penyelesaian makalah ini..
Penyusun telah berusaha maksimal untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, hal itu karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penyusun. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam menghasilkan karya tulis pada
masa yang akan datang. Penyusun berharap makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB 1..............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1.4 Tujuan....................................................................................................................................
1.5 Manfaat..................................................................................................................................
BAB 2..............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
BAB 3..............................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta
didik. Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri atas tindakan-tindakan berupa
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk
menentukan serta mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan peserta didik
adalah sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya di
proses dalam proses pendidikan, sehingga manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Adapun fungsi manajemen peserta didik menurut Suwardi dan
Daryanto (2017: 99) adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan
diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi
sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi potensi peserta didik lainnya.
Manajemen peserta didik terdapat sub aspek penting setelah peserta didik masuk
dalam lingkungan pendidikan terutama dalam sekolah. Prosoes pembinaan, disiplin
peserata didik, yaitu proses pembinaan pada peserta didik agar mereka dapat melakukan
proses pendidikan secara maksimal. Penddikan memang jalur utama yang harus ditempuh
untuk ikut dalam perkembangan zaman. Pendidikan merupakan sarana untuk membekali
generasi baru dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibituhkan untuk dapat
bertahan dalam kelompok masyarakat (Gathut dan Desi, Jurnal Inspirasi Manajemen
Pendidikan, Vol. 4 No. 4 April 2014). Pembinaan peserta didik adalah membina peserta
didik sehingga berkembang kemampuannya secara maksimal sesuai dengan tujuan
sekolah. Pembinaan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapat bermacam-macam
pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa depan. Oleh sebab itu, sangat
penting bagi sekolah untuk membina mereka agar mereka mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan tempat belajar mereka sehingga diharapkan dapat menciptakan suatu
keadaan dimana peserta didik dapat lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-tugas
belajarnya (Nurul Rahmi, dalam Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 2 Nomor 1,
Juni 2014. Hlm. 532).
12
- Apa fungsi dan tujuan Manajemen Peserta Didik?
- Bagaimana prinsip dan pendekatan Manajemen Peserta didik?
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penyusunan makalah ini
bertujuan untuk :
1. Untuk memahami tentang Manajemen Peserta Didik.
2. Untuk memahami fungsi dan tujuan Manajemen Peserta Didik.
3. Untuk memahami prinsp dan pendekatan Manajemen Peserta Didik.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini, pembaca akan memahami maksud, fungsi,
tujuan, prinsip dan pendekatan dari Manajemen Peserta Didik.
12
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen Peserta Didik (pupil personnel administration) merupakan suatu layanan
yang memusatkan perhatian kepada pengaturan, pengawasan, dan layanan khusus siswa baik
di kelas maupun di luar kelas, seperti pendaftaran, pengenalan, layanan individual dalam
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan, sampai anak itu matang / dewasa
di sekolah (Knezevich, 1961).
Manajemen peserta didik adalah suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai
dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah (Sudrajat,
2010). Hal senada dengan penjelasan di atas dipaparkan oleh Mulyasa (2003:46) bahwa
manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu
12
sekolah. Manajemen peserta didik menurut Gunawan (1996:9) adalah seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontiniu terhadap
seluruh peserta didik dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat mengikuti
proses belajar- mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Hal senada dengan penjelasan Gunawan di atas terkait dengan pengertian manajemen
peserta didik dipaparkan oleh Daryanto (2013:139) bahwa manajemen peserta didik adalah
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan
secara kontiniu terhadap seluruh peserta didik dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan,
agar dapat mengikuti proses belajar-mengajar dengan efektif dan efisien.
Selain itu, ada juga fungsi manajemen peserta didik yang lebih detail atau terperinci,
antara lain: 1) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individua tau peserta didik. Hal
ini diharapkan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi-potensinya tanpa ada
hambatan yang berarti; 2) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan segi sosial peserta
didik. Hal ini berkaitan erat dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk social; 3) Fungsi
yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik. Dengan adanya fungsi
ini, diharapkan peserta didik mampu menyalurkan hobi, kesenangan dan minatnya agar
12
berkembang secara menyeluruh; 4) Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan
dan kesejahteraan peserta didik.
Adapun terkait dengan tujuan manajemen peserta didik yang dijelaskan oleh
(Mulyasa, 2003) adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta mencapai
tujuan Pendidikan sekolah.
Dengan adanya tujuan manajemen peserta didik ini, maka peserta didik akan lebih
terarah dan teratur. Dan dengan adanya manajemen peserta didik ini, diharapkan peserta didik
tidak lagi mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah serta tidak lagi
mengalami kesenjangan moral dan perilaku serta pengetahuan.
Sedangkan tujuan khusus dari manajemen peserta didik ialah untuk a) meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik; b) menyalurkan dan
mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan) bakat dan minat peserta didik. Seperti
yang diungkapkan oleh (Ersis Warmansyah Abbas, 2018) kecerdasan adalah sifat pikiran
yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan,
memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan
belajar. Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.; c)
menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik, dan; d) dengan
tercapainya tujuan pada poin a sampai c di atas, maka diharapkan peserta didik dapat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik
dan tercapainya cita-cita mereka (Imron, 2016). Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan manajemen peserta didik merupakan hal untuk mengarahkan serta mengatur kegiatan
peserta didik dalam Pendidikan dari awal masuk sekolah sampai dengan lulus dari sekolah
tersebut.
12
bakat dan minat peserta didik; 3) Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan
peserta didik; 4) Mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, terakhir cita-cita.
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.
Oleh karena itu,ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujun
manajemen secara keseluruhan.
2. Manajemen peserta didik harus mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik
para peserta didik. Segala bentuk kegiatan,baik itu ringan,berat,disukai atau tidak disukai
oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang
lainnya.
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus di upayakan untuk mempersatukan peserta didik
yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan- perbedaan yang ada pada peserta didik tidak di arahkan bagi munculnya konflik
di anatara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami.
12
4. Mengatur Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik. Kehadiran peserta didik di
sekolah ialah suatu hal yang kedepannya akan memunculkan interaksi atau proses
pembelajaran di sekolah.
5. Pengelompokkan Peserta Didik. Hal ini dilakukan dimaksudkan untuk membantu
keberhasilan mereka. Pengelompokkan ini biasa dikenal dengan pembagian kelas dan
jurusan untuk peserta didik.
6. Mengatur Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik. Evaluasi dilakukan terhadap peserta
didik agar mengetahui sudah sejauh mana perkembangan mereka seiring dengan
berjalannya waktu.
7. Mengatur Kenaikan Tingkat Peserta Didik. Dalam pengaturan kenaikan tingkat atau
biasa dikenal dengan kenaikan kelas ini biasanya disesuaikan dengan kebijakan di
masing-masing sekolah.
8. Mengatur Peserta Didik yang Mutasi dan Drop Out. Kedua hal ini harus diatasi
dengan baik, agar kedepannya tidak menimbulkan permasalahan yang
berkepanjangan dan berakhir mengganggu kegiatan di sekolah.
9. Kode Etik, Pengadilan, Hukuman dan Disiplin Peserta Didik. Pendidikan pada
dasarnya memiliki norma-norma tertentu bagi peserta didik. Dengan adanya norma-
norma dan aturan-aturan tersebut, maka peserta didik akan lebih terarah dan teratur
serta tidak semena-mena dalam bertindak. Seperti halnya kode etik atau etika.
Etika pada dasarnya mengarahkan pada keberadaan satu aturan yang erat
kaitannya dengan keberadaan moral yang tidak dapat terlepas dari keberadaan budaya
yang berada disekitarnya (Mutiani, 2019).
12
2. Pendekatan kualitatif (the kualitative approach). Dibandingkan dengan pendekatan
kuantitatif yang bertujuan membuat peserta didik menjadi mampu, pendekatan ini
bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi senang dan sejahtera. Asumsi
pendekatan ini adalah jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat
belajar dengan baik, selain itu mereka juga akan senang mengembangkan dirinya
sendiri di lembaga pendidikan yang mereka tempati. Pendekatan ini juga menekankan
perlunya penyediaan iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri
secara optimal.
3. Pendekatan terpadu. Pendekatan ini merupakan perpaduan antara kedua pendekatan
diatas, didalam pendekatan ini peserta didik diminta memenuhi tuntutan-tuntutan
birokratif dan administratif di sekolah dan sekolah juga menawarkan insentif-insentif
lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, misalnya
peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang diberikan dari
pihak lembaga pendidikan, dan lembaga pendidikan menyediakan iklim yang
kondusif untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen Peserta Didik (pupil personnel administration) merupakan suatu layanan
yang memusatkan perhatian kepada pengaturan, pengawasan, dan layanan khusus siswa baik
di kelas maupun di luar kelas, seperti pendaftaran, pengenalan, layanan individual dalam
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan, sampai anak itu matang / dewasa
di sekolah. Tujuan dari manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan PD agar
menunjang proses pembelajaran di sekolah, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
12
lancar, tertib, dan teratur, dan pada akhirnya memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
sekolah dan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Serta manajemen peserta didik
memiliki fungsi sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dalam
dirinya semaksimal mungkin, baik itu perorang, sosial, aspirasi, kebutuhan maupun potensi
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfisyah, Muthia. "Manajemen Peserta Didik." Banjarmasin, Program Studi Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas Lambung Mangkurat (2021).
Rifa'i, Muhammad. 2018. Manajemen Peserta Didik (Pengelolaan Peserta Didik Untuk
Efektivitas Pembelajaran). CV. Widya Puspita, Medan.
12
Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H. (2018). Manajemen Peserta Didik. Jurnal Isema:
Islamic Educational Management, 3(2), 170-180.
12