Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Masalah Kecemasan, Ketidakberdayaan, Keputusasaan Dan Distress Spriritual - TM 14
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Masalah Kecemasan, Ketidakberdayaan, Keputusasaan Dan Distress Spriritual - TM 14
Objektif
• Terlihat sulit konsentrasi, mudah lupa,tidak fokus , bloking
• KELUHAN :
• fisik berulang
• Keluhan sulit konsentrasi.
• Mimpi buruk, << lapang persepsi, bloking, fokus pada satu hal
Subjektif
• Merasa tidak nyaman, merasa grogi, takut, merasa bersalah, merasa
malu, frustasi, tidakberdaya
JENIS ANSIETAS ( Peplau, 63) :
• Ketegangan dlm kehidupan sehari - hari
• Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya).
RINGAN • Manfaat : memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas.
• lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus
SEDANG
pd perhatian segera.
• lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
BERAT Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas.
Pengalaman traumatis
Rasa frustasi
PERUB.INTERAKSI
SOSIAL
PERILAKU MANIPULATIF
ANSIETAS
• “Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan
untuk menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu
menyelesaikan masalah tersebut? Apakah ibu berhasil menyelesaikan
masalah tersebut?”
OBJEKTIF
• Menolak melihat bagian tubuh
•Menolak menyentuh bagian tubuh
•Aktifitas sosial menurun
SUBJEKTIF
•Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.
TUJUAN
• Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
• Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
• Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
• Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
• Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya : dulu dan saat ini,
perasaan dan harapan citra tubuhnya saat ini.
• Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
• Bantu pasien meningkatkan fungsi tubuh yang terganggu.
• Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
1. Gunakan protese, wig, kosmetik atau lainnya sesegera mungkin,
gunakan pakaian yang baru
2. Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara
bertahap.
3. Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
4. Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal
TINDAKAN.............
• Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
1. Susun jadual kegiatan sehari-hari
2. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas
dalam keluarga dan sosial
3. Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang
berarti/mempunyai peran penting baginya.
4. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi
TINDAKAN PADA
KELUARGA
TUJUAN
1. Keluarga dapat mengenal masalah gangguan citra tubuh
2. Keluarga mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
3. Keluarga mampu merawat pasien gangguan citra tubuh
4. Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas
keberhasilannnya.
TINDAKAN KEPERAWATAN KLG
1. Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada
2. pasien
3. Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
4. Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien :
a) menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah
b) memfasilitasi interaksi dirumah
c) melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.
d) memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
5. Ajarkan kepada keluarga untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan
pasien seperti pasien mampu menyentuh dan melihat anggota tubuh yang
terganggu, melakukan aktifitas dirumah dan dimasyarakat tanpa hambatan
6. Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan keluarga
BERDUKA
DUKACITA – NANDA 00136
Objektif.
1. Menolak berinteraksi dengan
GEJALA orang terdekat/pemimpin
spiritual.
TANDA MAYOR 2.Tidak mampu berkreativitas (mis.
menyanyi, mendengarkan musik,
menulis).
3.Koping tidak efektif.
4.Tidak berminat pada alam/teratur
spititual.
DS
1. Mempertanyakan makna/tujuan
hidupnya
2.Menyatakan hidupnya terasa
tidak/kurang bermakna
3.Merasa menderita/tidak berdaya
DO
GEJALA 1. Tidak mampu beribadah
2.Marah pada Tuhan
TANDA MAYOR
Bila 80% dari data diatas tidak tampak pada pasien, maka Perawat harus melihat
kemungkinan masalah lain pada daftar diagnosis keperawatan, atau diagnosis
keperawatan lain yang masuk dalam sub kategori integritas ego pada SDKI.
• Kondisi Klinis Terkait.
KONDISI • Penyakit kronis (mis. rheumatoid, sklerosis multipel).
KLINIS •
•
Penyakit terminal (mis. kanker).
Retardasi mental.
TERKAIT. • Kehiangan bagian tubuh.
• Sudden infant death syndrome (SIDS).
• Kelahiran mati, kematian janin, keguguran.
• Kemandulan.
• Gangguan psikiatrik.
DIAGNOSA
Distres spiritual berhubungan dengan kondisi
penyakit kronis dibuktikan dengan
CONTOH PENULISAN mempertanyakan maka hidupnya, menyatakan
DIAGNOSA hidupnya kurang bermakna, merasa tidak
berdaya, tidak mampu beribadah, marah pada
Tuhan.
Perhatikan:
• Label = Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3 x 24 jam, maka status spiritual
• Ekspektasi = Membaik
• Kriteria Hasil = Dengan kriteria hasil 1, 2, 3, dst,
Dukungan Spiritual (I.09276)
Dukungan spiritual adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
INTERVENSI memfasilitasi peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan
kekuatan yang lebih besar.
DUKUNGAN Tindakan yang dilakukan pada intervensi dukungan spiritual berdasarkan
SIKI, antara lain:
SPIRITUAL Observasi
• Identifikasi perasaan khawatir, kesepian, dan ketidakberdayaan
• Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan
Kesehatan
• Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
• Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
• Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit
dan kematian
• Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara
tepat
• Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa
ketidakberdayaan
• Sediakan privasi dan waktu tentang untuk aktivitas spiritual
• Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
• Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Dukungan Spiritual (I.09276)
INTERVENSI Dukungan spiritual adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
memfasilitasi peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan
DUKUNGAN kekuatan yang lebih besar.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi dukungan spiritual berdasarkan
SPIRITUAL SIKI, antara lain:
Edukasi
• Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
• Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
• Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
• Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis: uztadz, pendeta, romo,
biksu)
Promosi Koping (I.09312)
INTERVENSI Promosi koping adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon
PROMOSI stresor dan/atau kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi koping berdasarkan
KOPING SIKI, antara lain:
Observasi
• Identifikasi kegiatan jangka pendek dan Panjang sesuai tujuan
• Identifikasi kemampuan yang dimiliki
• Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
• Identifikasi pemahaman proses penyakit
• Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
• Identifikasi metode penyelesaian masalah
• Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik
• Diskusikan perubahan peran yang dialami
INTERVENSI • Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
• Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
PROMOSI • Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
KOPING • Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa
malu
• Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
• Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
• Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam
perawatan
• Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
• Tinjau Kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dibawah tekanan
• Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
• Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
• Damping saat berduka (mis: penyakit kronis, kecacatan)
• Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
• Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
• Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
INTERVENSI • Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan
sama
PROMOSI • Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
• Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
KOPING • Anjurkan keluarga terlibat
• Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
• Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
• Latih penggunaan Teknik relaksasi
• Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
• Latih mengembangkan penilaian obyektif
• Bina hubungan saling percaya dengan pasien
INTERVENSI • Kaji faktor penyebab gangguan spiritual pada pasien
• Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran akan terhadap
SP 1 spiritual yang diyakininya
• Bantu klien mengembangkan skill untuk mengatasi perubahan
spiritual dalam kehidupan
THANK YOU