Stase Bayi Baru Lahir
Stase Bayi Baru Lahir
Oleh :
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Puji dan syukur penulis ucapkan terimakasih kehadiran Tuhan yang Maha
Esa atas segala limpahan dan karunia - NYA sehingga kami masih bisa
menyelesaikan penyususnan asuhan kebidanan Di UPTD Puskesmas
Panyabungan jae.
Penulis menyadari penyelesaian asuhan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun materi. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Terulin S. Meliala, AM.Keb, SKM., M.Kes, selaku ketua yayasan rumah sakit
umum Sembiring Deli Tua.
2. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd., M.Kes, selaku Rektor Institut Kesehatan
Deli Husada Deli Tua.
3. Bd. Peny Ariani, SST, M. Keb, selaku Dekan Program Studi Kebidanan
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
4. Bd.Putri Ayu Yessy Ariescha,SST,M.Keb, selaku pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengaruh positif
kepada saya.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen
kebidanan yang tepat pada bayi baru lahir.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan konsep dasar dan manajemen kebidanan pada bayi
baru lahir.
b. Mampu mengidentifikasi masalah, diagnosa, kebutuhan.
c. Mampu mengantisipasi masalah potensial dan diagnosa lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram
(Yanti, 2016). Aspek penting dari asuhan segera setelah lahir adalah:
b. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
c. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan
d. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
sempurna.
m. Graff refleks sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda di atas telapak
n. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah,
untuk menambah energy pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari
hasil metabolisme asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi
hipoglikemia, missal pada bayi BBLR, bayi dari ibu yang menderita DM
Ketika bayi baru lahir berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari
suhu di dalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25° C
maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi
tubuh bayi hanya 1/10 nya. Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu
tubuh sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit akibat suhu yang rendah
Penilaian keadaan umum bayi dinilai 1 menit setelah bayi lahir dengan
penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini perlu untuk menilai apakah bayi
Setiap penilaian diberi angka 0,1 dan 2. Dari hasil penilaian tersebut dapat
diketahui apakah bayi normal (jika diperoleh nilai APGAR 7-10), asfiksia sedang
ringan (nilai APGAR 4-6) atau bayi menderita asfiksia (nilai APGAR 0-3). Bila
nilai APGAR dalam 2 menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan
resusitasi lebih lanjut karena kalau bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit
I.M.
diberikan imunisasi.
meningkat, dll.
terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan
difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit
kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran
verteks. Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler meninggi
hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan
pada tempat yang terendah. Dan merupakan benjolan yang difus kepala, dan
kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan
succedaneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama,
meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan
dan pada tempat yang terendah. Persalinan dengan ekstraksi vakum Pada bayi
yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum
sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang
dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema
sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak
(Sarwono Prawiroharjo.2002)
2.2.1 Penyebab
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala
pada saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan
Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan vacuum
Kelainan pada Caput succedaneum timbul akibat tekanan yang keras pada
Maryunani, 2013).
succedaneum yaitu:
2. Partus lama
pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena
terendah.
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya
penyedot vacum yang digunakan proses persalinan yang panjang dan sulit.
2.2.2 Tanda/Gejala
a. Udema dikepala
2.2.3 Patofisiologi
Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika
memasuki jalan lahir sehingga terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang
kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi
untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. Umumnya
moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir.
Moulage ini umumnya jelas terlihat pada bayi premature dan akan hilang sendiri
2.2.4 Komplikasi
a. Caput hemoragik
Caput hemoragik pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala
yang terluka.
b. Ikterus
dan bayi.
c. Anemia
Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedaneum karena
pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.
menghilang setelah 2-5 hari. Tegas pada tulang yang bersangkutan dan tidak
parietal. Kelainan dapat terjadi pada persalinan biasa, tetapi lebih sering pada
persalinan lama atau persalinan yang diakhiri dengan alat, seperti ekstraksi cunam
atau vakum.
c. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang
cukup
d. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik
1. Muncul ketika lahir dan akan Ada waktu lahir atau sesudah lahir
mengecil setelah lahir dan akan membesar setelah lahir
4. Bisa hilang dalam beberapa jam Hilang dalam waktu yang lama
atau hari
( beberapa minggu atau bulan )
Biodata Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. “F”
Umur : 0 hari
B. Keluhan/Alasan
Adanya benjolan di kepala bayi terasa lembut dan lunak dengan batas yang
tegas
C. Riwayat Antenatal
G1P0A0
janin aktif
D. Riwayat Intranatal
Lahir : 19 September 2023 Jam : 08.15 WIB
Jenis Persalinan : Normal
Tempat : Praktik Mandiri Bidan
Ibu : Partus Lama kala 2 memanjang 1 jam 30 menit
Air ketuban : Jernih
Plasenta : Lengkap, lahir spontan, berat 500 gram, panjang
tali pusat : 50 cm, insersio : sentralis, terdapat 2
arteri dan 1 vena, tidak ada plasenta tambahan, tidak
ada kelainan
Episiotomi : Tidak dilakukan
Robekan : Derajat II, di mukosa vagina, kulit perineum,
komisura posterior dan otot perineum lama
persalinan
Kala I : 8 jam 35 menit perdarahan kala I : 0 cc
Kala II : 1 jam 50 menit perdarahan kala II : 30 cc
Kala III : 5 menit perdarahan kala III : 40 cc
Kala IV : 2 jam – menit perdarahan kala IV :160 cc
Total : 12 jam 30 menit 230 cc
E. Keadaan Bayi
Bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan
BB/PB : 3800 gram/40 cm
Caput Succedaeneum : Ada
Cephal Hematoma : Tidak ada
Cacat Bawaan : Tidak ada
Inisiasi Menyusui Dini : Dilakukan
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Warna Kulit : kulit kemerahan, tidak terdapat lanugo pada
punggung dan lengan atas, terdapat gambaran vena
2. Denyut Jantung : 144 kali/menit
3. Suhu Aksiler : 36,6˚C
4. Postur dan Gerakan : Postur lengan dan kaki fleksi, gerakan aktif
5. Tonus Otot : Kuat
6. Kesadaran : Compos metis
7. Tali pusat : Masih basah
8. BB sekarang : 3900 gram
9. Apgar Score :
1. Pernafasan 1 2 2
2. Denyut jantung 2 2 2
3. Reaksiterhadap rangsangan 1 2 2
4. Tonus otot 2 2 2
5. Warna kulit 1 1 2
7 9 10
B. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Di kepala bayi terdapat benjolan dengan batas yang tegas, tampak oedema
melampaui tulang kepala, benjolan teraba lembut dan lunak, terdapat
molase, dan permukaan kulit pada benjolan berwarna merah.
b) Muka
Bersih, lonjong, tidak ada tanda lahir.
c) Telinga
Simetris, terdapat lubang telinga, terdapat gendang telinga bersih, tidak
ada serumen, reflek pendengaran (+).
d) Mata
Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada tanda infeksi, tidak
adaperdarahan, sclera putih, tidak strabismus, konjungtiva merah muda.
reflek pupil (+).
e) Hidung
Berlubang, Bersih, tidak ada polipdan pernafasan cuping hidung.
f) Mulut
Simetris, tidak ada labioskisis, tidak ada palatoskisis tidak ada
labiopalatoskisis, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil reflek hisap (+).
g) Leher
Tidak ada pembesaran kelanjar limfe, vena jugularis, tidak ada
pembengkakan kelenjar parotis, tiroid dan paratiroid.
h) Dada
Terdapat retraksi dinding dada, putting susu simetris, tidak terdapat bunyi
wheezing, detak jantung normal 120 x/ menit.
i) Ekstremitas atas
Gerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat
fraktur.
j) Ekstremitas bawah
Simetris, gerakannya aktif, kulit kemerahan, jumlah jari lengkap, tidak ada
oedema, tidak ada polidaktili.
k) Abdomen
Tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada omfalokel dan
gastroskisis, peristaltik usus (+).
l) Punggung
Tidak ada spina bifida
m) Genitalia
Terdapat labia mayora, labia minora, klitoris, terdapat lubang vagina,
terdapat lubang uretra. Labia mayora menutupi labia minora.
n) Anus
Terdapat lubang anus.
o) Kulit
Tidak terdapat tanda lahir, terdapat vernik kaseosa.
C. Antropometri
o PB : 49 cm
o LK : 34 cm
o LD : 32 cm
o Lila : 7 cm
D. Eliminasi Miksi
• Miksi : +, warna kekuningan
• BAB : +, konsistensi kehitaman
Dasar Objektif :
1. Oedema pada kepala bayi melampaui tulang tengkorak
2. Terdapat benjolan pada kepala bayi dengan batas yang tegas
3. Benjolan teraba lembut dan lunak
4. Terdapat molase tulang kepala, tulang kepala tumpang tindih
b. Masalah
Benjolan di kepala bayi yang tampak bengkak dan tegas di kepala bayi
melakukan penghangatan dan merawat tali pusat. untuk menghilangkan rasa nyeri
pada kepala bayi kita bisa membantu mengkompres kepala bayi dengan betadine
V. PERENCANAAN
Tanggal : 19 September 2023 Jam : 10.00 WIB
Diagnosa : Bayi baru lahir usia normal dengan caput succedaneum
1. Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayinya saat ini
2. Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang penyebab benjolan
dengan batas tegas pada kepala bayi (caput succedaneum)
3. Beritahu ibu dan keluarga cara penanganan caput succeedaneum
4. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir
5. Beri konseling pada ibu tentang laktasi
6. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat
7. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
8. Beri dukungan moral pada ibu
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal :19 September 2023 Jam : 13.15 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya, bahwa setelah
dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan
umumnya baik
Hasil pemeriksaan
vital sign normal:
Suhu : 36,6 C
Nadi : 142 kali/ menit
Respirasi : 52 kali/ menit
BB : 3800 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 32
Apgar score : 7/9
Hasil pemeriksaan fisik normal, hanya saja pada kepala bayi terdapat
benjolan dengan batas tegas, tampak bengkak melebihi tengkorak kepala,
yang biasa disebut caput suksedanium.
2. Memberi informasi pada ibu dan keluarga penyebab benjolan dengan batas
tegas pada kepala bayi (caput succedaneum), yaitu yang diakibatkan
karena proses persalinan yang lama sehingga terdapat tekanan yang kuat
pada kepala bayi saat memasuki jalan lahir, akibat bertumpang tindihnya
tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah
satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui
jalan lahir. sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang
disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra vaskuler.
Itulah sebabnya pada kepala bayi terdapat benjolan.
3. Memberitahu ibu cara penanganan caput succedaneum dengan cara
meyakinkan dan menjelaskan pada ibu bahwa, benjolan yang terdapat
pada kepala bayi merupakan hal yang normal, ibu tidak perlu khawatir
dengan kondisi bayinya, serta ibu dapat memberikan salep Trombophob
gel 20 gram dengan mengoleskan salep pada permukaan caput secara tipis
2-3 kali sehari. Serta ibu dapat mengompres kepala bayi dengan
menggunakan betadine untuk mencegah terjadinya infeksi.
4. Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir, yaitu:
a. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi, karena
bayi masih sangat rentan untuk kehilangan panas tubuhnya. Sehingga ibu
harus selalu memakaikan pakaian yang hangat, topi, sarung tangan dan
kaki kemudian di bedong.
b. Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Untuk menghindari
kehilangan panas tubuhnya usahakan memandikan bayi tidak terlalu pagi
dan terlalu sore. Air yang digunakan dengan suhu hangat, sebelum
memandikan bayi air harus di cek terlebih dahulu dengan menggunakan
punggung tepak tangan.
c. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, dengan
mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.
5. Memberi konseling pada ibu tentang laktasi, yaitu dengan cara:
a. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya dengan memberikan
ASI yang telah di pumping menggunakan dot hal ini dilakukan guna
menjaga bayi agar tidak sering diangkat supaya tidak terjadi infeksi
didaerah benjolan dan juga tekananpada trauma lahir
b. Mengajari ibu menyusui sambil tiduran yang benar, yaitu dengan cara:
1. Berbaring miring dengan bantal dibawah kepala
2. Tempatkan satu bantal diantara dua kai sebagai penopang, terutama bila
ibu mengalami nyeri punggung
3. Letakan bayi diposisi miring dan bawa mendekat ketubuh ibu
4. posisikan hidungnya dilevel yang sesuai dengan putting ibu
5. Topang punggung, leher, dan bahu bayi dengan tangan dan siku ibu
6. posisikan kepalanya sedikit mendongak dan mulutnya terbuka, putting
ibu mengarah ke langit-langit bayi
7. Peluk bayi di payudara ibu
6. Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat yaitu dengan cara di
biarkan saja terbuka, tidak boleh diberi ramuan apapun karena dapat
menyebabkan infeksi. Kemudian cara mencegah infeksi pada tali puasat yaitu
dengan cara melipat popok dibawah tali puasat, agar pada saat bayi BAK
tidak merembes sampai tali pusat.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:
a. Bayi rewel
b. Malas menyusu
c. Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.
d. Suhu tubuhnya tinggi menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga
kesehatan jika menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru
lahir
8. Memberi dukungan moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian
pada ibu, mendengarkan keluhan ibu dan member solusi atas permasalahan
yang ibu hadapi dengan penuh rasa empati.
VII. EVALUASI
Tanggal : 20 September 2023 jam: 15.00 WIB
PEMBAHASAN
Pengkajian data dasar dilakukan pada saat pengamatan pertama kali atau
pada saat pasien datang. Pengkajian meliputi pengkajian data subyektif dimana
diperoleh dari pasien, dalam hal ini diperoleh dari pihak tenaga medis penolong
persalinan karena pasien disini adalah bayi baru lahir. Pengkajian data obyektif
kebutuhan pasien. Pada kasus ini didapatkan benjolan dengan batas yang tegas,
kasus ini didapatkan diagnosa bayi baru lahir normal dengan caput succedaneum.
Maka kebutuhan segera bayi adalah suhu badan bayi tetap hangat, meletakkan
diagnosa yang ada. Pada kasus ini diagnosa bayi adalah caput succedaneum maka
penanganan segera bayi adalah mengompres kepala bayi dengan menggunakan
kondisi bayinya saat ini bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara umum
kondisi bayi ibu sehat, keadaan umumnya baik. Selain itu adalah melakukan
perawatan pada tali pusat untuk mencegah terjadinya infeksi melalui tali
pusatbayi.
5.5 Evaluasi
tindakan. Evaluasi dari kasus ini dilakukan pada akhir tindakan untuk mengetahui
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Didalam pengkajian warna kulit merah muda, gerakan aktif, pada kepala
kemerahan.
perencanaan.
6.2 saran
Dari keseluruhan tindakan yang dilakukan adalah sudah sesuai dengan
teori, diharapkan upaya pelayanan yang ada dapat dipertahankan dan ditingkatkan
Prambudi. (2013) Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Tanggerang: Bina Aksara.
September 2023.
Rihana.
8
SOAP 1
Biodata Bayi
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 46 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny S
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 43 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Alamat : Gg. tri risma harini Alamat : Gg. tri risma harini
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny E
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 42 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny C
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny L
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny K
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 47 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny T
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 44 x/menit.
Suhu : 36,3 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny P
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny J
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 43 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny I
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 45 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny Z
Anak ke :3
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 44 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny D
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 42 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny F
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 45 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny E
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny E
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 43 x/menit.
20
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny D
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny A
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny J
Anak ke :4
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny R
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny H
Anak ke :4
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny R
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny M
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny A
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny V
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 43 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 49 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny K
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 42 x/menit.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny J
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny S
Anak ke :4
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny M
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 44 x/menit.
Suhu : 36,5 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny G
Anak ke :3
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 46 x/menit.
Suhu : 36,4 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny R
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny Z
Anak ke :4
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny I
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny A
Anak ke :2
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Bayi : By Ny N
Anak ke :3
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 43x/menit.
Suhu : 36,6 ̊C.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny A
Anak ke :3
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 45 x/menit.
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny S
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny K
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny K
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN
Alamat : Gg. tri risma harini Alamat : Gg. tri risma harini
Biodata Bayi
Nama Bayi : By Ny A
Anak ke :1
CATATAN PERKEMBANGAN
O : 1. Pemeriksaan fisik
d. Antropometri
2. Pemeriksaan fisik
CATATAN PERKEMBANGAN