Anda di halaman 1dari 2

Tugas Individu Bahasa Indonesia

Nama : Reza Stia Yuniarty


Nim : P05140321066
Tingkat : 1B
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan Dan Profesi

Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa persatuan ketika
Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional.
Dimana di dalamnya terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat kabar
maupun memodernkan bahasa Indonesia.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara yang
memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang
digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia

Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya di Nusantara semakin
pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain,
baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya.
Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

1. Ejaan Van Ophuijen (1901)

Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar ialah bahasa
Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat
pembakuan ejaan oleh Belanda yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles
dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.Ejaan yang digunakan
untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin yang dimengerti oleh orang Belanda. Bahkan tuturan
bahasanya juga mirip dengan tuturan bahasa Belanda. Antara lain huruf j (jang) menjadi y (yang), huruf
oe (doeloe) menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti ma’mur menjadi makmur.

2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk menggantikan serta menyempurnakan ejaan
sebelumnya.Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe menjadi u
(doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang boleh disingkat dengan angka 2
(rumah-rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’ ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang. Pada tahun 1972 Presiden
Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun
1972 ini merupakan penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.Yang diatur dalam EYD ini antara
lain penulisan huruf kapital dan huruf miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian
penulisan angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan.

4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 menunjukkan
peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia.Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan huruf vokal diftong,
penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu penggunaan huruf tebal pada penulisan lema dan
sublema dalam kamus juga dihapuskan dalam ejaan EBI.

Anda mungkin juga menyukai