Rutler,+37 +JURNAL+Rawia+Asnawi
Rutler,+37 +JURNAL+Rawia+Asnawi
ABSTRAK
Sasaran dari pada manajemen pengelolaan obat adalah untuk tersedianya obat setiap saat dibutuhkan
baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas secara efisien, dengan demikian manajemen pengelolaan
obat dapat dipakai sebagai proses penggerakkan dan pemberdayaan semua sumber daya yang
potensial untuk dimanfaatkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan obat setiap saat dibutuhkan
untuk operasional yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manajemen
pengelolaan obat di Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terlibat langsung dalam
proses pengelolaan obat di Puskesmas Wolaang instrument penelitian yaitu pedoman wawancara dan
alat perekam suara. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pengelolaan obat di Puskesmas
Wolaang belum sesuai dengan permenkes no 74 tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian karena
ada beberapa faktor seperti penyimpanan obat, penarikan dan pemusnahan obat serta pemantauan
dan evaluasi yang tidak sesuai dengan pedoman pengelolaan obat.Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa manajemen pengelolaan obat di Pusksmas Wolaang belum terlaksana dengan
baik. Disarankan kepada puskesmas Wolaang agar dapat memperhatikan dan mengikuti pedoman
pengelolaan yang telah ditetapkan
.
Kata Kunci : Manajemen, Obat, Puskesmas
ABSTRACT
The goal of drug management is to provide drugs at all times about efficient types, quantities and
quality, so that drug management can be used as a process of mobilizing and empowering all
resources that have the potential to be used in planning for drug improvement at any time needed to
effective and efficient operation. The purpose of this study was to study the management of drug
management in the Wolaang Health Center, East Langowan District. This type of research is
qualitative research. The informants in this study transferred 4 people who were directly involved in
the process of drug management in the Wolaang Health Center. The research instruments were
interview guidelines and voice recording devices. The results of the study showed that the management
of drugs in the Wolaang Community Health Center was not in accordance with Permenkes No. 74 of
2016 regarding pharmaceutical services because there were several factors such as drug storage,
discussion and destruction of drugs and discussions that were not in accordance with drug licensing.
Wolaang Community Health Center has not been implemented well. Reported to the Wolaang
puskesmas in order to pay attention and follow the management guidelines that have been determined
obat adalah untuk tersedianya obat setiap terstrukturnya obat atau barang tersebut
saat dibutuhkan baik mengenai jenis, sehingga bisa rusak atau kadaluarsa
jumlah maupun kualitas secara efisien, meskipun baik pemeliharaannya digudang
dengan demikian manajemen pengelolaan (Seto dkk, 2004).
obat dapat dipakai sebagai proses Hasil penelitian dari Iwan dkk
penggerakkan dan pemberdayaan semua (2014) tentang analisis pengelolaan obat
sumber daya yang potensial untuk di puskesmas gaya baru V kecamatan
dimanfaatkan dalam rangka mewujudkan Bandar Surabaya kabupaten lampung
ketersediaan obat setiap saat dibutuhkan tengah, bahwa pengadaan atau
untuk operasional yang efektif dan efisien. permintaan obat di puskesmas sudah
Pengelolaan obat di puskesmas perlu di sesuai aturan aturan yang berlaku.
teliti karena pengelolaan obat yang efisien Penyimpanan obat dipuskesmas sudah
sangat menentukan keberhasilan menggunakan metode FEFO dan FIFO.
manajemen puskesmas secara Tidak ada penghapusan obat dipuskesmas.
keseluruhan, untuk menghindari Perencanaan kebutuhan obat dipuskesmas
perhitungan kebutuhan obat yang tidak belum sepenuhnya memenuhi tahap-tahap
akurat dan tidak rasional sehingga perlu , yaitu belum menggunakan tahap seleksi
dilakukan pengelolaan obat yang sesuai. ilmiah medic dan statik, pendistribusian
Terjaminnya ketersediaan obat di obat dipuskesmas belum berjalan dengan
pelayanan kesehatan akan menjaga citra baik.
pelayanan kesehatan itu sendiri, sehingga Puskesmas Wolaang merupakan
sangat penting menjamin ketersediaan puskesmas rawat inap yang berada di
obat.(Syair, 2008). wilayah kecamatan Langowan Timur,
Sukses atau gagalnya pengelolaan obat menurut observasi awal yang dilakukan
ditentukan oleh kegiatan di dalam oleh peneliti dipuskesmas Wolaang bahwa
perencanaannya, misalnya dalam sering terjaedi kekosongan persediaan
menentukan barang yang pengadaannya obat disisi lain terjadi pula kelebihan obat
melebihi kebutuhan, maka akan hal ini membuat pasien pasien harus
mengacaukan satu siklus manajemen membeli sendiri obat yang di butuhkan di
secara keseluruhan, akibatnya akan luar Puskesmas oleh karena obat yang
menimbulkan pemborosan dalam dibutuhkan tidak tersedia.
penganggaran, pembengkakan biaya
pengadaan dan penyimpanan, tidak
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 308