Makalah
Makalah
PROBABILITAS
Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan
makalah yang berjudul “PROBABILITAS”. Penulis menyadari bahwa tulisan ini
tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis berharap
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Selanjutnya penulis berharap agar makalah yang masih jauh dari
sempurna ini dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
3.1 Kesimpulan...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
suatu perusahaan, maka akan sulit untuk memprediksikan apakah tahun
depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika terkait dengan
suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan
lain sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian”
atau Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang merupakan
“derajat kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur dengan
angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut
terjadi secara acak atau random.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
alternative yang lebih baik, Karena tidak mungkin melakukan beberapa
proyek dalam waktu yang bersamaan, baik yang disebabkan oleh
terbatasnya waktu, dana, maupun tenaga yang diperlukan”. Kadariah
(1986 : 64) menyebutkan bahwa mutually exclusive dapat terjadi jika
harus dipilih antara proyek yang berlainan, atau antara bentuk atau
ukuran yang berbeda dan proyek yang sama.
Tujuan yang ingin dicapai dalam metode ini adalah mencari salah
satu alternatif yang memberikan benefit yang terbesar sesuai dengan
kemampuan para investor. Apabila hasil kriteria investasi tidak konsisten
di antara kegiatan usaha/proyek, maka perlu dipertimbangkan beberapa
faktor, antara lain jumlah investasi yang diperlukan, waktu pengembalian
investasi, serta jangka waktu pembangunan proyek, maka digunakan
metode Mutually Exclusive Alternative Project.
Konsep Mutually Exclusive Project
a. Penyebab Bisnis Bersifat Mutually Exclusive
Terdapat beberapa penyebab suatu bisnis bersifat
mutually exclusive (Gittinger, 1986):
1. Terbatasnya sumber-sumber dana untuk kebutuhan
investasI
2. Bisnis secara fisik memang tidak dapat dilaksanakan secara
bersama sama.
3. Bisnis secara hukum, adat atau menurut pertimbangan
lainnya mempunyai sifat bertentangan
4. Pilihan bisnis berbeda skalanya
5. Adanya pilihan alternatif teknologi
b. Tahapan Pemilihan Bisnis bersifat Mutually Exclusive
Dalam memilih bisnis yang bersifat mutually
exclusivekriteria investasi yang digunakan sebagai patokan
adalah IRR (Internal Rate of Return), Namun dengan adanya
sedikit modifikasi dengan cara mencari selisih IRR ( Internal
Rate of Returnadalah tingkat bunga yang akan menghasilkan
4
nilai Net Present Value sama dengan nol) dari bisnis yang
tersedia sebagai alternatif. Dengan kata lain untuk
mendapatkan bisnis yang akan dipilih, maka kita harus mencari
nilai MIRR (Marginal Internal Rate of Return). Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Berikan urutan terhadap pilihan bisnis yang ada, misal :
bisnis 1, bisnis 2 atau bisnis A, bisnis B.
2. Hitung besarnya IRR untuk semua pilihan bisnis yang ada.
3. Bisnis yang mempunyai nilai IRR lebih tinggi, maka
bisnis itulah yang akan dijalankan. Apabila bisnis yang
terpilih merupakan bisnis yang mempunyai kebutuhan
dana investasi yang kecil, maka lakukan tahapan
berikutnya.
4. Hitung selisih net benefitdiantara pilihan bisnis tersebut,
kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefitpilihan
bisnis yang ada (MIRR).
5. Nilai MIRR yang didapat, merupakan standar untuk
melakukan investasi dengan sisa dana yang ada terhadap
pilihan bisnis atau proyek lain dengan syarat IRR bisnis
tersebut harus lebih besar dari MIRR (IRR > MIRR).
6. Apabila ketentuan pada tahap ke-5 tidak dapat dipenuhi,
maka sebaiknya pilih saja bisnis dengan dana investasi
yang terbesar, walaupun nilai IRRnya lebih kecil.
5
rusak. Berapa probabilitas untuk mendapatkan barang yang bagus (baik)
jika dilakukan tiga kali pengambilan barang tersebut (barang yang telah
diambil dikembalikan lagi).
Jawab: :
P (barang baik) = 80/100 = 0,80
P (barang rusak) = 20/100 = 0,20
X = pengambilan pertama barang baik
Y = pengambilan kedua barang baik
Z = pengambilan ketiga barang baik
P(X ∩ Y ∩ Z) = P(X) x P(Y) x P(Z) = 0,8 x 0,8 x 0,8 = 0,512.
Peristiwa Dependent (Bersyarat). Dua peristiwa dikatakan
dependen (bersyarat) adalah jika terjadinya peristiwa yang satu akan
mempengaruhi atau merupakan syarat terjadinya peristiwa yang lain. Jika
peristiwa X dan Y merupakan peristiwa dependen (probabilitas bahwa Y
akan terjadi jika diketahui bahwa X telah terjadi) maka dapat dirumuskan:
P (X ∩ Y) = P(X) x P(Y/X). Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui Mata Kuliah yang disukai
mahasiswa. Untuk penelitian tersebut dibutuhkan 100 mahasiswa dan
setelah diberikan pertanyaan diketahui bahwa:
40 mahasiswa menyatakan menyukai Mata Kuliah Matematika
30 mahasiswa menyatakan menyukai Mata Kuliah Statistika
30 mahasiswa menyatakan tidak menyukai kedua Mata Kuliah di atas.
Jika dipilih 2 orang mahasiswa secara acak (setelah dipilih tidak
dikembalikan lagi), berapa kemungkinan terpilih seorang mahasiswa yang
menyukai Mata Kuliah Matematika dan seorang mahasiswa yang
menyukai Mata Kuliah Statistika.
Jawab:
A: terpilih seorang mahasiswa yang menyukai MK Matematika
B: terpilih seorang mahasiswa yang menyukai MK Statistika
6
Catatan: Dalam pemilihan secara berturut-turut terdapat dua kemungkinan
pemilihan, yaitu terpilih yang menyukai Matematika - Statistika atau
Statistika – Matematika, dengan demikian probabilitasnya adalah :
P (A ∩ B) = (40/100) x (30/99) = 0,1212
P (B ∩ A) = (30/100) x (40/99) = 0,1212
Jadi probabilitas terpilih seorang mahasiswa yang menyukai mata kuliah
Matematika dan seorang mahasiswa yang menyukai mata kuliah Statistika
adalah 0,2424.
7
probabilitas gagal q = 1 – p. Distribusi binomial adalah distribusi
probabilitas diskrit jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji
signifikansi statistik. Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit
(bukan data kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang
(koin) yang dilakukan beberapa kaliadalah contoh dari proses bernouli,
dan hasil (outcomes) dari tiap-tap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi probabilitas binomial. Kejadiansukses atau gagal calon pegawai
dalam psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya
distribusi frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur
dengan skala kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
8
Penyimpangan baik ke kanan atau ke kiri yang jauh dari rata-rata,
terjadinya semakin sedikit. Sehingga bila disusun maka akan terbentuk
distribusi yang simetris.
Distribusi Normal adalah model distribusi kontinyu yang paling
penting dalam teori probabilitas. Distribusi Normal diterapkan dalam
berbagai permasalahan. Distribusi normal memiliki kurva berbentuk
lonceng yang simetris. Distribusi normal merupakan suatu alat statistik
yang sangat penting untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa
yang lebih luas. Distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss
untuk menghormati Gauss sebagai penemu persamaannya (1777-
1855). Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel pada populasi
mengikuti distribusi normal. Distribusi normal pertama kali diperkenalkan
oleh Abraham DeMoivre (1733) sebagai pendekatan distribusi binomial
untuk n besar. Selanjutnya dikembangkan oleh Pierre Simon de Laplace
dan dikenal dengan Teorema Moivre - Laplace. Laplace menggunakan
distribusi normal untuk analisis galat suatu eksperimen. Suatu data
membentuk distribusi normal jika jumlah data di atas dan di bawah mean
adalah sama. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup
yang melebar tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.
2.7 Distribusi F
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi F merupakan
distribusi probabilitas kontinyu. Distribusi F juga dikenal dengan sebutan
distribusi F Snedecor atau distribusi Fisher-Snedecor (setelah R.A.
Fisher dan George W. Snedecor). Distribusi F seringkali digunakan dalam
pengujian statistika, antara lainanalisis varians dan analisis
regresi,distribusi ini juga mempunyai variabel acak yang kontinu.
Fungsi identiatasnya mempunyai persamaan:Dengan variabel acak
F memenuhi batas F > 0, K = bilangan yang tetap harganya bergantung
pada v1 dan v2 . sedemikian sehingga luas dibawah kurva sama dengan
satu, v1= dk pembilang dan v2= dk penyebut. Jadi distribusi F ini
9
mempunyai dua buah derajat kebebasan. Grafik distribusi F tidak simetrik
dan umumnya sedikit positif seperti juga distribusi lainya, untuk keperluan
penghitungan dengan distribusi F, daftar distribusi F telah disediakan
seperti dapat ditemukan dalam lampiran , daftar 1. Daftar tersebut
berisikan nilai-nilai F untuk peluang 0,01 dan 0,05 dengan derajat
kebebasan v1 dan v2. Peluang ini sama dengan luas daerah ujung kanan
yang diarsir, sedangkan dk=v1 ada pada baris paling atas dan dk=v2 pada
kolom paling kiri. Untuk tiap dk= v2, daftar terdiri atas dua baris, yang
atas untuk peluang p=0,05 dan yang bawah untukp=0,01. Contoh: untuk
pasangan derajat kebebasan v1 = 24 dan v2 = 8, ditulis
juga (v1,v2) = (24,8), maka untuk p =0,05 didapat F = 3,12 sedangkan
untuk p = 0,01 didapat F=5,28. Ini didapat dengan jalan mencari 24 pada
baris atas dan 8 pada kolom kiri. Jika dari 24 turun dan dari 8 ke kanan,
maka didapat bilangan bilangat tersebut. Yang atas untuk p=0,05 dan yang
bawahnya untuk p=0,01. Notasi lengkap untuk nilai-nilai F dari daftar
distribusi F dengan peluang p dan dk=(v1,v2) adalah Fp(v1,v2)
10
konstan mendekati nol sehingga fungsi ini dapat dipergunakan untuk
model kurva pertumbuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah, gagal
atau sukses, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
12