Anda di halaman 1dari 4

Sumber Konsep Dasar

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi tau konseptualisasi karakteristik


lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber
atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda-
beda. Berikut adalah daftar seperangkat konsep dasar dari beberapa sumber.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


AI mengadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilih juga
mengikuti LASC. Ada dua konsep dasar (dinamakan asumsi pelandas atau underlying
assumptions) yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC.
1. Bisnis Akrual
2. Usaha Berlanjut

Paul Grady
Grady (196S) melakukan studi untuk menginventarisasi praktik akuntansi di Amerika
untuk mengidentifikasi berbagai faktor lingkungan, kebiasaan, konsep, prinsip, praktik,
metode, dan teknik yang membentuk prinsip akuntansi berterima umum Amerika. Grady
mengidentifikasi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi praktik bisnis dan
akuntansi di Amerika.
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
2. Entitas bisnis spesifik
3. Usaha berlanjut
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen.
7. Konservatisma
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal
9. Materialitas
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran

Wolk, Tearney, dan Dodd


Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat dan
beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi-masukan. yaitu recognition, matching,
conseruatism, disclosure, materiality, dan objec-tivity dan prinsip berorientasi-keluaran
(output-oriented principles) yaitu comparability, consistency, dan uniformity.

Anthony, Hawkins, dan Merchant


Penulis ini mendaftar sebelas konsep berikut in yang dijadikan basis dalam membahas isi,
bentuk, susunan, dan arti penting statemen keuangan. Konsep dasar 1 sampai 5 dikategori
sebagai pelandas statemen posisi keuangan (neraca) sedangkan konsep dasar 6 sampai 11
dikategori sebagai pelandas statemen laba-rugi.
1. Pengukuran dengan unit uang
2. Entitas
3. Usaha berlanjut
4. Kos
5. Aspek ganda
6. Perioda akuntansi
7. Konservatisma
8. Realisasi
9. Penandingan
10. Konsistensi
11. Materialitas

Paton dan Littleton


Seperangkat.konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton (1970) merupakan
konsep konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber yang disebut sebelumnya.
Buku Paton dan Littleton (P&L) yang diterbitkan pertama kali pada-tahun 1940 tersebut
merupakan salah satu karya klasik yang mempengaruhi pemikiran akuntansi sesudah itu.
Berikut adalah konsep-konsep dasar yang dikemukakan P&L.
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
2. Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity ofactivity)
3. Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
4. Kos melekat (Costs attach)
5. Upaya dan capaian hasil (Effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (Verifiable, objectiue evidence)
7. Asumsi (Assumptions)

Beberapa daftar di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang apa


yang dimasukkan sebagai konsep dasar oleh berbagai sumber di atas: Perbedaan
dapat terjadi karena perbedaan persepsi berbagai sumber tentang faktor lingkungan atau
karena perbedaan pendefinisian makna atau status suatu konsep sebagai konsep dasar.
Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L sebenarnya sudah cukup lengkap karena
dapat menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada
jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan yang lain
secara koheren. Dapat dikatakan demikian karena konsep dasar yang satu berkaitan
dengan konsep dasar yang lain secara logis sehingga membentuk satu
kesatuan.

Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau
badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam
perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut
pandang akuntansi. Berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri berarti bahwa
suatu kesatuan atau badan usaha diperlakukan sebagai orang (person). Dengan demikian,
konsep ini mempersonifikasi badan usaha sehingga badan usaha dapat melakukan
perbuatan hukum dan ekonomik (misalnya membuat kontrak atau memiliki aset) atas
nama badan tersebut dan bukan atas nama pemilik.

Batas Kesatuan
Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan
usaha dari segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan
ekonomik. Artinya, akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan
ekonomik daripada kesatuan yuridis. Bats kesatuan ekonomik adalah kendali (control)
oleh satu manajemen. Oleh karena itu, untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat
pertanggungjelasan keuangan, pertimbangan
akuntansi adalah apakah secara ekonomik satu kegiatan usaha atau lebih dapat
dianggap berdiri sendiri sebagai satu kesatuan.

Pengertian Ekuitas
Karena hubungan antara kesatuan usaha terpisah dengan pemilik dan hubungan
tersebut dipandang sebagai hubungan bisnis, konsep kesatuan usaha mempunyai
implikasi terhadap pendefinisian ekuitas. Dengan sudut pandang kesatuan usaha,
secara konseptual ekuitas atau modal merupakan utang atau kewajiban perusahaan
kepada pemilik. Hal in berlawanan dengan pendefinisian secara struktural bahwa
ekuitas adalah hak residual pemilik terhadap aset bersih sebagaimana didefinisi
dalam rerangka konseptual FASB. Dalam hal ini, sudut pandang FASB adalah pemilik.
Hubungan konsep kesatuan usaha dan definisi ekuitas dinyatakan secara simbolik dalam
Gambar 5.2 berikut.

Pengertian Pendapatan
Konsep kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan (dan untung) didefinisi
sebagai kenaikan atau aliran masuk aset. Dengan konsep kesatuan usaha, semua sumber
ekonomik yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan merupakan aset perusahaan bukan
aset pemilik. Kalau ada aliran aset masuk (misalnya kas) yang terjadi karena perusahaan
menjual barang atau menyerahkan jasa maka aset perusahaan akan bertambah. Kas
masuk itulah yang disebut pendapatan. Tambahan aset ini pada akhirnya nanti akan
dikembalikan kepada pemilik kalau perusahaan tidak diteruskan atau dilikuidasi. Ini
berarti bahwa pada saat kas masuk sebagai pendapatan, perusahaan sebenarnya telah
mempunyai tang kepada pemilik yang pada saatnya nanti harus dikembalikan.

Pengertian Biaya
Sejalan dengan penalaran dalam pengertian pendapatan sebagai kenaikan aset, definisi
biaya sebagai penurunan aset atau timbulnya kewajiban dapat dijelaskan dengan konsep
kesatuan usaha. Penyerahan produk dalam rangka menciptakan pendapatan menyebabkan
aset (sediaan barang) berkurang. Berkurangnya aset (sebesar kos barang terjual) inilah
yang disebut biaya. Bila pendapatan yang diperoleh diabaikan atau dipisahkan dengan
berkurangnya aset, maka berkurangnya aset sebesar kos barang terjual ini akhirnya harus
ditanggung oleh pemilik. Jadi, seandainya semua aset (setelah dikurangi utang) harus
dikembalikan kepada pemilik, jumlah rupiah yang kembali ke pemilik akan berkurang
sebesar biaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai