Anda di halaman 1dari 17

URGENSI WAKTU &

ETOS KERJA DALAM


ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Akmal Gunawan Hsb, M.A


OUR TEAM

Shifa Sabilla Shahla Dwi Ananda Nur Halim Susanto


URGENSI WAKTU DALAM ISLAM

Hal ini merujuk pada pentingnya


memanfaatkan waktu dengan baik untuk
beribadah, bekerja, dan berbuat kebaikan.
Waktu adalah salah satu nikmat yang agung
dari Allah SWT kepada manusia untuk
sepantasnya memanfaatkan secara baik dan
efektif untuk amal shalih.
APA ITU ETOS KERJA?

Menurut Nurcholiah Madjid, etos kerja dalam


islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang
Muslim, bahwa kerja mempunyai kaitan dengan
tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan
Allah SWT. Berkaitan dengan ini, penting untuk
ditegakkan bahwa pada dasarnya, Islam adalah
agama amal.
TUJUAN
ETOS KERJA

1 2 3
Wujud Rasa Syukur Sarana Untuk
Ladang Amal
atas Nikmat Allah Meningkatkan
Soleh
SWT Ibadah
KARAKTER

AL- QAWIYY AL-AMIIN


Dapat diandalkan, Jujur, dapat menjaga
memiliki kekuatan fisik amanah yang
dan mental yang baik diembannya
KARAKTER

CERDAS BEKERJA KERAS


Memiliki pengetahuan Melakukan yang
yang luas sehingga terbaik yang dilakukan
dapat memanfaatkan
peluang yang ada
KERJA DALAM PANDANGAN ISLAM

a. Kerja dalam pandangan Islam merupakan suatu amanah dan kewajiban


bagi setiap individu Islam baik laki-laki maupun perempuan yang dilakukan
dengan landasan untuk ibadah. Disini, kita dituntut untuk memberlakukan
semua syarat sah ibadah dalam bekerja. Misalnya, ikhlas sesuai dengan
aturan agama, jujur, amanah, tanggungjawab dan lain sebagainya.

b. Berilmu, artinya menggunakan perhitungan- perhitungan rasional dan


perencanaan serta pengorganisasian secara baik dengan sendi-sendi ilmu
pengetahuan yang berlandaskan kepada Al-Qur'an dan al-Hadits. Jangan
sampai asal kerja dan asal dalam memperoleh penghasilan saja yang
menjadi tumpuan bekerja, maka setiap individu Islam hanya diperbolehkan
bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang diperbolehkan syara.
LANJUTAN

c. Etos kerja yang tinggi. Bekerja keras adalah salah satu diantara etos
kerja yang sangat Islami. Lawannya adalah malas dan hanya berpangku
tangan, sikap ini di pandang sangat tidak Islami dan dalam semua urusan
menimbulkan dampak negatif secara massal.
ETOS KERJA DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN
QS. AL-JUMU’AH AYAT 10

‫َو اْبَت ُغ ْو ا ِم ْن َف ْض ِل ِهّٰللا‬ ‫َف ِاَذ ا ُق ِض َي ِت الَّص ٰل وُة َف اْنَت ِش ُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض‬
‫َو اْذ ُكُروا َهّٰللا َك ِث ْي ًرا َّلَع َّلُكْم ُتْف ِلُحْو َن‬
Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah
kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak agar kamu beruntung.
LANJUTAN

Dari ayat di atas, Allah memerintahkan kepada umat Islam


apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka
bumi untuk mencari karunia Allah, mencari rezeki dengan
berusaha, ikhtiar dan tawakkal, mengisi waktu dengan
amalan yang dianjurkan, mencari nafkah bagi keluarga yang
menjadi tanggung jawab pemimpin keluarga, bekerja
dengan memiliki jiwa etos akan memberikan hasil yang
maksimal dan dibarengi dengan niat ibadah, maka Allah akan
mudahkan segala urusan di dunia untuk kepentingan bekal
di akhirat.
LANJUTAN

Dalam etos kerja seseorang harus memiliki kesadaran


terhadap bahwa suatu pekerjaan memiliki kaitan dengan
tujuan hidupnya di dunia dan akhirat, karena kesadaran
itu akan memberikan makna sebenarnya dari tujuan
seseorang itu bekerja, karena pada dasarnya, kerja itu
bisa menjadi ibadah ketika ia meniatkannya untuk
mencari ridha Allah.
LANJUTAN
QS. AT-TAUBAH AYAT 105

‫ٰع ِلِم‬ ‫َو ُق ِل اْع َم ُلْو ا َف َس َي َرى ُهّٰللا َع َم َلُكْم َو َرُس ْو ُلٗه َو ا ْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ۗ  َوَس ُتَرُّد ْو َن ِاىٰل‬
‫اْلَغ ْي ِب َو ا لَّش َه ا َدِة َف ُيَنِّبُئُكْم ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلْو َن‬

"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul- Nya


serta orang-orang mu'min akan melihat perkerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada
kamu apa yang kamu kerjakan"
HADITS YANG BERBICARA TENTANG URGENSI
WAKTU DAN ETOS KERJA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah


shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Allah mencintai salah satu dari kalian yang jika
melakukan pekerjaan, ia melakukannya dengan
kesempurnaan." (HR. Tirmidzi)
LANJUTAN
hadits tentang etos kerja yang disadur dari buku Guru
Ideal karangan Nadhif Muhammad Mumtaz.

‫ ِإّن‬: ‫ َق اَل َرُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َع َلْي ِه َوَس َّلَم‬: ‫َع ْن َع اِئَش َة َرِض َي ُهللا َع ْن َه ا َق اَلْت‬
‫ُه‬ ‫َأ‬ ‫ًال‬ ‫ُك‬ ‫َأ‬
)‫َهَّللا َتَع اىل ُيِح ّب ِإَذ ا َع ِم َل َحُد ْم َع َم ْن ُيْت ِق َن (رواه الطبرني والبيهقي‬

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w.


bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang
yang apabila bekerja, mengerjakannya secara
profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
KESIMPULAN
Etos kerja yang telah melekat dalam diri seseorang, maka akan berdampak
kepada keimanannya, dari aspek aqidah, seseorang akan menjunjung tinggi
sifat kejujuran, karena ia yakin Allah maha melihat apa yang ia kerjakan. Dari
aspek ibadah, ia akan bekerja dengan niat berjihad di jalan Allah, mengharap
ridha- Nya, karena semua yang diusahakan akan bernilai ibadah. Dari aspek
muamalah, ia akan menyedekahkan hartanya di jalan Allah, membangun
majlis ta'lim, tempat mengaji, lembaga agama untuk kebutuhan umat. Dari
aspek akhlaq, ia akan menjaga perkataannya dari kata-kata yang kotor,
menjaga diri dari perbuatan yang dhalim, rendah hati, dan menghargai waktu.
THANK YOU
SO MUCH

Anda mungkin juga menyukai