Anda di halaman 1dari 3

Senyawa Marker

Senyawa marker merupakan senyawa penanda, yang hanya ada pada tanaman

tersebut.

Nama Tanaman Nama Latin Kandungan Kegunaan

Sambiloto Andrographis P Andrografolida Antioksidan

Manggis Garcinia Mangostin/xanthonis Antiinflamasi

mangostina

Pegagan Cantella asiatica Asiatikosida/apigenin Anti hipertensi

Seledri Apium graveolens Apigenin Anti hipertensi

Mengkudu Morinda citrifolia Scopolatine Hepatoprotektor

Kumis kucing Orthosiphon Sinensetin Anti hipertensi

stamineus

Cabe jawa Piper retrofractum Piperin Viagra

Kunyit Curcum longa L Curcominoid Hepatoprotektor

Jambu biji Psidium guajava Quersetin Penambah

trombosit

Lidah buaya Aloe vera Aloine A Pencahar

Mahkota dewa Phaleriae Phalerin Imun

macrocarpae

Meniran Phylanthi niruri Filantin/quarsetin Imun

Lada hitam Pipernigrum Piperin Imun

Jahe Zingiber officiale Zingiberin/gingerol Imun

Tapak dara Catharanthus Vinkristin Anti leukimia

roseus

Pereaksi Fitokimia

Metabolit sekunder Pereaksi Keterangan

Tanin Gelatin 10% Endapan putih

Polijetid NaOH atau KOH Bewarna kemerahan


Flavonoid Serbuk Mg + HCl + Amil Terbentuk cincin

Alkohol

Saponin Dikocok kuat Terbentuk busa yang persisten

setelah penambahan HCL

(minimal 1 cm)

Mono & Sesquiterpen Vanilin sulfat 10% Warna, terutama unggu

Steroid & Triterpenoid Liebermann burchard Streroid = hijau

Triterpenoid = berwarna

Alkaloid Mayer & Dragendorff Endapan putih

Teknik Ekstraksi

Ekstraksi merupakan pemisahan senyawa tanaman dari simplisia ke pelarut yang

berlandaskan kepolarannya. Esktraksi umumnya digunakan untuk memisahkan senyawa

dari campuran sehingga diperoleh senyawa yang diinginkan.

Jenis Esktraksi
Keterangan
konvensional

Maserasi Proses ekstraksi dengan perendaman sampel menggunakan pelarut

organic dengan suhu ruangan

Infusa Ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air (bejana infus

tercelup dalam penangas air mendidih), suhu terukur (96- 98°C)

selama waktu tertentu (15-20 menit)

Dekoksi Esktraksi dengan pelarut air dengan suhu 90°C selama 30 menit

Perkolasi Ekstraksi yag dilakukan dengan mengalirkan cairan melalui serbuk

simplisia yang sudah dibasahi

Sokletasi Ekstraksi komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara

penyaringan berulang-ulang menggunakan pelarut tertentu

Refluks Ekstraksi dengan cara panas dengan simplisia bercampur dengan

pelarut yang digunakan

Destilasi Pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didih. Biasanya

digunakan untuk senyawa folatil (mudah menguap) seperti minyak


atsiri

Jenis ekstraksi non konvensional

USE (ultrasound assistend extraction) → ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik

PFE (pulsed-electric field extraction) → ekstraksi dengan bantuan medan linstrik

EAE (enzyme assisted extraction) → ekstraksi dengan bantuan enzim

MAE (microwave assisted extraction) → esktraksi dengan bantuan mikrowave

PLE (pressurized liquid extraction) → ekstraksi dengan cairan pelarut bertekanan

Ekstraksi dengan fluida superkritis

Evaluasi mutu

Parameter Tujuan

Susut pengeringan Memberikan batasan senyawa yang hilang selama proses

pengeringan

Kadar air Memberikan batasan kandungan air

Kadar abu total Menunjukkan kandungan anorganik (mineral)

Cemaran logam Menentukan kandungan logam berat secara spektroskopi

berat serapan atom atau lainnya yang lebih valid serta menjamin

ekstrak tidak mengandung logam berat (Hg, Pb, Cd)

Cemaran Kapang, Metode : ALT, Uji Coliform, AKK, Aflatoksin

Khamir & Aflatoksin

Cemaran mikroba Menentukan adanya mikroba yang patogen secara analisis

mikrobiologis

Residu Pestisida Menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja

pernah ditambahkan atau mengkontaminasi pada bahan

simplisia pembuatan ekstrak

Anda mungkin juga menyukai