Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TOLAK PELURU

Disusun Oleh :
Kelas : X 2

1. Moulvi Haykal Fahri 6. Reni Saptika 11. Ridwan Agustian


2. M. Basari Husen 7. Novita Sari 12. Sahwa Agustian
3. Nashat Akram 8. Putri Ayu Lestari 13. Sarli Aprianingsih
4. Reza Ade Sanjaya 9. RagilLevian Danu 14. Susanti
5. Reza Wulan Agustina 10. Nabil Eka Pratama 15. Tiara Saputri

SMA NEGERI 1 BRANG REA


TAHUN PALAJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdullilah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga makalah yang membahas tentang “Tolak Peluru” ini dapat
penulis diselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamya, penyusun
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai cabang atletik Tolak Peluru. Makalah ini penulis buat berdasarkan refernsi
yang penulis temukan dari berbagai sumber-sumber yang ada.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang cabang atletik Tolak Peluru yang penulis
sajikan dengan singkat. Pembahasan makalah ini dimulai dari sejarah atletik dan sejarah
tolak peluru sampai tata cara dan peraturan dalam tolak peluru. Selain itu makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan Guru Pembimbing pada SMA Negeri 1
Brang Rea.
Demikian sedikit pengantar dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini, dan penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah-makalah yang akan penulis buat di masa yang
akan mendatang.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

SMA Negeri 1 Brang Rea, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Makalah............................................................................................1
C. Rumusan Masalah........................................................................................2
D. Maanfaat Penulisan Makalah.......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Atletik..............................................................................................3
B. Pengertian Tolak Peluru...............................................................................4
C. Sejarah Tolak Peluru....................................................................................5
D. Teknik Dasar Tolak Peluru..........................................................................6
E. Peraturan Permainan Tolak Peluru...............................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother
of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat
dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika
pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran
pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa. Atletik merupakan unsur
olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan
pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan
nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari
cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia
yang potensial di bidang olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada
yang bersifat internal misalnya : bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain.
Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya: faktor pelatih, sarana dan
prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai
melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi
yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik,
penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.

B. Tujuan Makalah
1. Mengetahui sejarah atletik.
2. Mengetahui pengertian tolak peluru.
3. Mengetahui sejarah tolak peluru.
4. Mengetahui teknik dasar permainan tolak peluru.
5. Mengetahui peraturan permainan tolak peluru.

1
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah atletik berkembang?
2. Apa yang dimaksud dengan tolak peluru?
3. Bagimanakah sejarah tolak peluru berkembang?
4. Apa sajakah teknik dasar dalam memainkan tolak peluru?
5. Apa sajakah peraturan permainan tolak peluru?

D. Maanfaat Penulisan Makalah


Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari tentang
cabang atletik tolak peluru mulai dari perkembangan atletik itu sendiri, pengertian
tolak peluru, sejarah dan perkembangan tolak pelur, teknik dasar dalam memainkan
tolak peluru, peraturan permainan tolak peluru yang dapat menambah wawasan dan
pembelajaran dalam mata pelajaran olahraga yang ada di sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Atletik
Atletik dalam bahasa Inggris adalah "Athletic", berbeda dengan bahasa Yunani,
dalam bahasa Inggris dan Jerman Atletik mempunyai arti yang lebih luas yaitu
berbagai macam cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan seperti
bolabasket, sepakbola,tenis, renang, senam dan beberapa olahraga lainnya. Dalam
Sejarah, Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan Atletik.
Hal ini dapat kita ketahui dari karya pujangga asal Yunani Purba bernama Homerus.
Atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu "Athlos" artinya adalah Lomba. Pada waktu
itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahhlon atau panca lomba dan decathlon
atau dasa lomba.
Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan
Odysus saat berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala
suku dengan mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba
yang diperlombakan seperti lompat,lari,lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan
pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut
pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari
Perancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani.
Dalam ajang ini cabang atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom,
Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi
tersebut bernama “International Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat
dengan IAAF. Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950,
pada tahun tersebut Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau
biasa disingkat dengan PASI.

3
B. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar.
Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini
merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan
terbuat dari besi. Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu
di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan
menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak
peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls
atau peluru meriam. Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di
Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak
peluru merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani
tahun 1896.
Alat yang di gunakan dalam tolak peluru :
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur/Tali Rafia
4. Peluru
a. Untuk senior putra = 7.257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk junior putra = 5 kg
d. Untuk junior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran
tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan,
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran
tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm- 6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m.

4
Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan
dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga
tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar
balok 11,2 cm - 30 cm, panjangnya 1,21m - 1,23 m di dalam, tebal 9,8 cm-10,2 cm.

C. Sejarah Tolak Peluru


Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan juga
sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun-tahun nomor ini
telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam
olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O,Brien memulai
tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode
O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat
popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring
tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan
kedua teknik ini sama mencapai keberhasilan.
Banyak orang awam mengenal apa itu? Peluru!, klau sudah menyangkut dengan
Peluru pasti dihubung-hubungkan dengan Senjata Api. Karena peluru merupakan
sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan
apa yang dipikirkan. Dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru
ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa mendatangkan
prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu cabang olahraga
tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun Internasional.

5
D. Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga
dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari
tempatnya. Untuk menggunakan cara ini penolak harus memiliki jari jari yang
kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Jari
kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah
bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih
banyak dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih
renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru,
ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan
berjari jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.

6
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu
dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak
dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

3. Teknik menolak peluru


Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah
ini:
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam
keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan, kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian
ayun dan lemparkan peluru kedepan.
3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini
dilakukan dengan membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan
lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.
4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang.
Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan
tolak atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan
untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.

7
5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan
dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b. Menolak peluru dengan satu tangan
1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan
/rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan
peluru dengan sudut parabola beberapa meter kedepan sambil
melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk
membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan.
2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan,
badan diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang.

E. Peraturan Permainan Tolak Peluru


1. Sarana dan Prasarana
a. Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang menuju ke pusat lingkaran,
lewat tepi balok lemparan yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm; dan tebalnya
11,4 cm.
b. Berat peluru: pria 7,26 kg dan wanita 4 kg.
c. Sepatu yang dipergunakan mempunyai alas yang keras dan tanpa paku.

8
2. Peraturan Tolak Peluru
Tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal, jika :
a. Menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah di luar lingkaran;
b. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah;
c. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran;
d. Berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan;
e. Peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala;
f. Dipanggil sudah 2 menit belum melempar;
g. Peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.

3. Juri Tolak Peluru


Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk memutuskan
pemenangnya. Kemampuan wasit harus meyakinkan, serta penguasaan peraturan
perlombaan dan pertandingan akan menunjang kelancaran jalannya perlombaan
dalam tolak peluru. Wasit atau juri dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3
orang, yaitu juri 1, juri 2, dan juri 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang
berbeda-beda. Berikut tugas dan wewenang setiap juri.
a. Juri 1
Mengawasi tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada sisi dekat dengannya.
Juri 1 juga bertugas memanggil peserta dan mengukur hasilnya.
b. Juri 2
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian atas papan penahan
dan lingkaran-lempar pada sisi papan penahan. Juri 2 memegang bendera untuk
memutuskan bahwa lemparan tersebut sah atau tidak.
c. Juri 3
Bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia akan menancapkan paku
atau bendera kecil tempat peluru tersebut jatuh.
Bagi peserta yang menggunakan tangan kidal, tentu wasit harus berubah
menyesuaikan posisinya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa tolak
peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar.
Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu teknik memegang
peluru, teknik meletakkan peluru pada bahu, dan teknik menolak peluru. Alat yang
digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru, Obrient,
Ortodox.
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran
tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan,
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran
tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain
yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan
tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2 cm - 30 cm,
panjangnya 1,21 m - 1,23 m di dalam, tebal 9,8 cm -10,2 cm.

B. Saran
Cabang atletik tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang harus
dikembangkan di sekolah dalam mata pelajaran Olahraga supaya pengenalan tentang
tolak peluru dapat dimengerti oleh siswa dan siswi selain itu untuk memotivasi dan
merangsang siswa dan siswi di sekolah dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk
mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Unie, Bunda. 2014. Makalah Penjaskes Tolak Peluru, [Online]


Tersedia: http://evotama.blogspot.co.id. [08 Februari 2016]

Febriyandi. 2015. Makalah Tolak Peluru, [Online].


Tersedia: http://febriyandipengetahuan.blogspot.co.id. [08 Februari 2016]

Rudi. 2013. Makalah Tolak Peluru, [Online].


Tersedia: http://rudichum.blogspot.co.id. [08 Februari 2016]

Admin. 2015. Peraturan dan Teknik Tolak Peluru, [Online].


Tersedia: http://www.materisma.com. [08 Februari 2016]

Anonim. 2014. Pengertian dan Sejarah Atletik di Dunia dan Indonesia, [Online].
Tersedia: http://dodolanweb.blogspot.co.id. [08 Februari 2016]

Anda mungkin juga menyukai