Kelompok 4 Media Pembelajaran - Memahami Pemilihan Media Pembelajaran Di SD
Kelompok 4 Media Pembelajaran - Memahami Pemilihan Media Pembelajaran Di SD
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran IPA
SD
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan
kesehatan serta kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul “Memahami Pemilihan Media Pembelajaran Di Sd” tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam senantiasa kami sampaikan kepada Nabi Akhirul Zaman, Nabi
Muhammad SAW yang karena atas kecintaannya pada umatnya, maka hingga kini kita
bisa berdiri tegak dibawah naungan cahaya ilmu pengetahuan dalam nikmat Islam.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
C. Tujuan Makalah..................................................................................................... iv
a. Kesimpulan .................................................................................................... 19
b. Saran ............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
iii
C. Tujuan Makalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Winkel berpendapat bahwa dalam memilih media pembelajaran
hendaknya disesuaiakan dengan media pembelajaran dan mata pelajaran
serta tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, selain itu juga guru
harus melihat kesesuaian media dengan bentuk pengelompokan siswa
seperi gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing siswa, guru juga
harus mempertimbangkan biaya dari media yang akan digunakan (cost
factor) serta ketersediaan waktu dan peralatan yang diperlukan dalam
menggunakan media pembelajaran (avaibility factor) , ketersediaan
aliran listrik, kualitas teknik dari sebuah media (technical cuality) ,
kesesuaian antara ruang kelas dan media, serta kemampuan guru dalam
menggunakan media pembelajaran (technical know-how).
Pemilihan media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan.
Seorang pendidik harus tepat dalam memilih media pembelajaran yang
akan digunakan karena jika terjadi kesalahan dalam pemilihan media
pembelajaran, maka akan berdampak terhadap ketidak sesuaian antara
informasi yang diberikan dengan informasi yang ditangkap oleh siswa.
Penggunaan media pembelajaran juga disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada materi pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan apakah dapat mencapai
ketercapaian tujuan pembelajaran pada domain kognitif, afektif
dan psikomotorik siswa. Jadi pemilihan media harus disesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan, apakah menggunakan media
audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak atau sebagainya.
Sasaran dari penggunaan media pembelajaran ini yaitu siapa yang akan
menggunakan media pembelajaran tersebut. Seperti karakteristik
penggunaan media, jumlah media yang digunakan, motivasi dan minat
belajar siswa. Seorang guru harus mengetahui sasaran penggunaan
media karena hal rersebut akan berdampak pada manfaat media
pembelajaran sebagai alat guru dalam menyampaikan konten
pembelajaran.
b. Prinsip Menentukan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat beragam. Oleh sebab
dalam memilih media pembelajaran seorang guru hendaknya memperhatikan
prinsip sebagai berikut.
2
1. Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media. Media yang dipilih oleh
guru harus memiliki kejelasana media dan juga tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, media bersifat hiburan, memberikan informasi umum,
pembelajaran.
2. Familiaritas media, dalam memilih media guru harus memilih media
yang siswa merasa familiar dengan media yang akan digunakan oleh
guru mulai dari sifat, dan juga ciri-ciri media pembelajaran tersebut.
3. Membandingkan dan menyesuaikan jumlah , dalam menggunakan
media pembelajaran seharusnya guru menggunakan beberapa jenis
media agar bisa dijadikan bahan perbandingan dengan media lainnya,
selain itu agar media pembelajaran juga disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
1. Tidak ada media satu ukuran untuk semua untuk mencapai semua tujuan
pembelajaran.
2. Saat menggunakan media, pengguna harus terus didorong untuk
berpartisipasi secara aktif.
3. Kegunaan dan aksesibilitas media.
4. Media yang akan digunakan harus dipilih secara objektif daripada untuk
kesenangan pribadi.
5. Penggunaan media harus didasarkan pada hasil belajar yang diinginkan.
6. Media harus digunakan sebagai bagian dari presentasi pendidikan.
7. Berbagai bentuk media
8. Guru harus mengenal alat-alat yang akan digunakan.
9. Penggunaan media memerlukan persiapan yang cukup, seperti preview
media yang akan digunakan dan perakitan peralatan yang diperlukan.
3
c. Peran Media Pembelajaran
Peran media pembelajaran dalam kegiatan belajar memiliki peran yang
sangat penting. Karena itu, semakin baik media tersebut maka akan menjadi
bagian penting dari kegiatan belajar siswa. Penerapan alat-alat pendukung
seperti media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk merealisasikan
tujuan penyelenggaraan pendidikan karakteristik utama dan berorientasi
kepada masa depannya. Komponen-Komponen Pembelajaran Fungsi dari
komponen media ini yaitu sebagai penghubung antara media pembelajaran
dan mata pelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa komponen,
seperti:
- Media;
Media adalah sarana yang digunakan informasi mengenai agama maupun
non-agama seperti materi pembelajaran uang disampaikan oleh guru
yang berupa teks, gambar dan suara.
Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang dapat
membantu siswa menyerap materi yang disampaikan oleh guru dengan
cepat.
- Peserta didik.
Peserta didik adalah kelompok yang akan mengikuti kegiatan
pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran. Peserta didik ini
dapat berupa pelajar ataupun mahasiswa.
- Guru;
Guru merupakan orang yang mengajar dengan media pembelajaran.
Guru dapat berupa guru sekolah, instruktur, dan lain-lain.
- Tujuan media pembelajaran;
Tujuannya yakni untuk melatih kemampuan siswa.
- Sasaran media
Sasaran media pembelajaran sendiri harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
- Sumber media;
Sumber media pembelajaran bisa berupa media cetak, audio, ataupun
audio visual.
- Media praktis;
4
Media praktis merupakan media yang bisa digunakan oleh siswa tanpa
perlu dimodifikasi
d. Pengelompokan Media Pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels & Richey (Arsyad, 2013:31)
adalah sebagai berikut:
1. Media cetak adalah media yang pembuatannya melaui proses percetakan
dan fotografis contohnya yaitu buku, modul, majalah.
Media cetak meiliki ciri-ciri yakni teks nya bisa dibaca secada linear,
diamati berdasarkan ruang, terdapat komunilasi satu arah yakni jelaskan,
statis, berpusat pada siswa, pengembangan media cetak ini tergantung
pada prinsip kebahasaan dan presepsi kebahasaan dan presepsi visual,
media ini dapat dipakai kembali.
2. Media audio-visual adalah media yang disajikan dalam bentuk audio dan
visual. Media tersebut disampaikan dengan menggunakan handphone
atau laptop. Media ini memiliki ciri khas dalam penyampaiannya yakni
memakai perangkat keras dalam proses pengajarannya seperti proyektor
film, tape recorder dan proyek visual yang lebar. Siswa bisa melihat dan
mendengar penyajian informasi melalui media tersebut. Ciri-ciri utama
media audio-visual adalah bersifat linear, menyajikan visual yang
dinamis, audio yang terdapat pada media cenderung diualng, dan
umumnya digunakan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3. Media berbasis komputer, yaitu media yang menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis
mikroprosesor.
Perbedaan dari media cetak dan media audio-visual (tanpa
menggunakan komputer) yaitu media pembelajaran dapag disimpan
dalam bentuk digital bukan dalam bentuk cetak. Oleh sebab itu media
berbasis komputer memiliki ciri-ciri sebagai berikut dapat digunakan
secara linier ataupun acak, dapat digunakan sesuai dengan keinginan,
disampaikan dengan menggunakan gagasan-gagasan abstrak baik itu
simbol, grafik, infografis, dalam penggunaan media ini pembelajaran
berpusat pada siswa.
4. Media gabungan merupakan media yang penyampaian materinya
menggabungka pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan
5
oleh komputer. Alat yang terintegrasi dengan komputer bisa
menghasilkan suatu media pembelajaran dengan banyak variasi dan
lebih efektif dibanding jenis media-media lainnya. Ciri utama dari media
gabungan yakni digunakan secara acak maupun sekuensial, digunakan
sesuai keinginan guru ataupun siswa, menyajikan gagasa secara realistic
dalam konteks pengalaman siswa dan dibawah pengendalian siswa,
bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa serta
bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual serta audio dari
berbagai sumber.
Sementara itu Asyhar (2012:44) mengkategorikan media pembelajaran
menjadi beberapa kategori yaitu sebagai berikut.
1. Media visual
Media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang
mengutamakan kesan visu agat media tersebut menarik bagi siswa.
Secara garis besar, media pembelajaran visual terdiri dari unsur-unsur
garis, tekstur, bentuk dan warna. Seperti dalam pemilihan warna,
modifikasi bentuk yang menjadi unik, memberi efek gambar pada media
agar gambar tersbut terlihat nyata. Media visual dibagi menjadi dua,
yaitu sebagai berikut.
- Media visual non-proyeksi contohnya yaitu seperti benda nyata,
protioe, media cetak, media grafis.
- Media visual yaitu media yang dihasilkan dari potret kamera, hal
program aplikasi pengolah gambar, film bingkai, overhead
projector (OHP), gambar digital, serta liquid crystal display (LCD).
2. Media audio
Media audio adalah media yang menggunakan suara atau audio mp3
dalam menyampaikan konten pembelajaran. Media ini digunakan untuk
mendalami materi yang bersifat lisan dan biasanya digunakan dalam
ilmu bahasa. Untuk memahami pesan yang disampaikan melalui media
audio, diperlukan keterampilan mendengarkan dari si penerima pesan
(Asyhar, 2012:72). Media ini menggunakan simbol auditif dalm
menyampaikan materinya seperti kata-kata, musik, dan efek suara.
Contoh media ini yaitu radio, tape, piringan hitam CD ( Compact Disc),
dan mp3 player.
6
3. Media audio-visual
Media audio visual adalah media yang penyampaiannya menggunakan
gabungan unsur visual dan audio secara bersamaan. Media ini dibagi
menjadi dua yaitu:
- Media audio visual murni yaitu media yang unsur visual dan
suaranya berasal dari satu sumber.
- Media audio visual tak murni yaitu unsur visual dan unsur suara
berasal dari sumber-sumber yang berbeda atau penggabungan dari
dua media yaitu media audio dan visual. Contohnya adalah gambar
pada OHP yang dikombinasikan dengan suara yang berasal dari tape.
4. Multimedia
Multimedia adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan
penyatuan teknologi digital dan analog dalam bidang hiburan, iklan,
komunikasi, pemasaran dan komersial. Multimedia berasal dari kata
“multi” dan “media” yang berarti “banyak media”. Multimedia adalah
penggunaan media seperti media teks, grafis, animasi, video yang
berbeda dalam menyampaikan suatu informasi kepada khalayak atau
menghasilkan suatu produk. Contohnya yaitu internet, game, dan CAJ
(Computer Assisted). Sebelum menggunakan media ini guru harus
mengetahui karakteristik dari media tersebut agar media tersebut sesuai
dengan sasaran pengguna dan tujuan penggunaan media tersebut. Oleh
sebab itu diperlukan perbandingan berbagai media sebelum guru
memilih media pembelajaran.
7
2. Media visual contohnya yaitu buku, gambar, foro, film rangkai, majalah,
sirat kabar, ilustrasi, klipinv, proyektor, diagram, sketsa, poster, globe.
3. Media audiovisual
- Audiovisual gerak : vidio, CD, film rangkaian, televisi, suara,
gambar yang ada suaranya.
- Audio visual diam : slide dalam suara, film rangkai suara
1. Media informasi
Media informasi adalah media yang menyajikan informasi terkait
dengan media pembelajaran. media ini biasanya ditujukan untuk
memberikan pengetahuan kepada siswa atau sebagai sumber belajar bagi
peserta didik.
2. Media instruksional
Media instruksional akan efektif digunakan jika media tersebut
digunakan sesuai dengan pedoman media tersebut.
3. Media motivasi
Media motivasi merupakan media yang berfungsi untuk memotivasi
peserta didik agar belajar dengan semangat. Biasanya seorang guru
menggunakan media berupa video, poster, ataupun gambar yang
menarik agar dapat menarik perhatian siswa.
- Media static media yang tidak dapat bergerak dan hanya memiliki
komunikasi satu arah.
- Media dinamik, Media pembelajaran yang bergerak dan memancarkan
informasi dua arah.
Jenis media pembelajaran menurut Rudy Brets (dalam Arifin & Setiyawan,
2012: 129) dibagi menjadi tujuh klasifikasi yaitu:
- Media audio
- Visual gerak,
- Audio visual diam,
- Audio semi gerak,
8
- Media visual gerak,
- Media visual diam,
- Media audio
- Media cetak.
e. Karakteristik Media Pembelajaran
Sementara itu Asyhar (2012:44) Karakteristik media pembelajaran
1. Media grafis
Media cetak dan grafis adalah media yang sering digunakan oleh guru
oada saat proses pembelajaran. Media grafis ini termasuk pada jenis
media visual non proteksi, fungsinya yaitu alat transformasi ilmu antara
guru dan siswa.
Media grafis adah jenis media visual non proyeksi, media ini memiliki
fungsi yaitu alat yang digunakan oleh guru dalam memberikan konten
pembelajaran kepada siswa, media ini bisa digunakan dengan
menggunakan indera penglihatan.
Media ini termasuk media yang relatif murah mudah dalam pendanaan
nya jadi timbangkan dari segi biaya macam-macam media grafis yaitu
gambar atau foto diagram bagan gan poster media cetak buku dan
sebagainya.
2. Gambar/ foto
Penggunaan media grafis yang paling umum adalah gambar atau foto
karena media grafis sangat mudah dimengerti oleh siswa karena
menyajikan visual yang nyata objek sesuai dengan wujud aslinya.
3. Diagram
Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis dan
simbol simbol secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar
komponen atau proses yang ada pada diagram tersebut. Isi diagram pada
umumnya berupa petunjuk petunjuk. Fungsi dari diagram adalah
menyederhanakan hal yang abstrak sehingga dapat memperjelas
penyampaian informasi dalam sebuah diagram, diagram memiliki sifat
sebagai berikut.
- Memiliki simbol yang sulit dimengerti oleh peserta didik.
- Untuk dapat membaca dua jam diperlukan keahlian khusus dalam
bidangnya tentangisi diagram tersebut.
9
- Walaupun sulit dimengerti karena sifatnya yang padat diagram dapat
memperjelas diri
10
verbal. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen
komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari
pengirim (guru) ke penerima (siswa).
Berdasarkan definisi media secara umum, dapat terbangun definisi
media pembelajaran secara terpisah. Media pembelajaran dapat dikatakan
segala sesuatu baik dari benda yang di buat dari barang bekas maupun yang
di buat secara digital yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau
menyalurkan materi dari guru secara terencana sehingga siswa dapat belajar
efektif dan efisien. Dalam pembuatan media pembelajaran ini segala sesuatu
yang digunakan dalam pembuatan mestilah yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
proses siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Jika kita
dijabarkan lebih rinci, media pembelajaran berupa bahan, alat, atau teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar.
Media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran tentunya untuk mengurangi hambatan yang mungkin terjadi
dalam proses pembelajaran sehingga dapat tercapai hasil belajar yang
maksimal. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai
pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan
metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan
mengolah informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
• Fungsi Media Pembelajaran
11
memberikan kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman pebelajar dapat
lebih jelas dan mudah dimengerti maka media dapat memperjelas hal
tersebut.
b. Lingkungan belajar
12
lain-lain. Sehingga kebiasaan yang baik seperti ini akan membentuk
karakter diri mereka.
➢ Kedua, Lingkungan Sejarah yang muncul dari Peninggalan Sejarah.
Maksud dari lingkungan sejarah ialah berupa tempat-tempat yang
memiliki cerita bersejarah maupun peninggalan sejarah yang telah
tersusun secara disengaja seperti museum.
➢ Ketiga, Alam Lingkungan Manusia atau Lingkungan Masyarakat.
Lingkungan masyarakat, terutama lingkungan keluarga, memiliki
pengaruh yang besar terhadap anak.
13
konvensional, tetapi juga melibatkan lingkungan di mana proses
pembelajaran tersebut berlangsung. Lingkungan, baik alam maupun buatan,
memainkan peran kritis karena menawarkan berbagai sumber stimulasi
sensorik dan kognitif yang mendukung proses pembelajaran.
Selain itu, lingkungan buatan seperti ruang kelas yang dirancang khusus
atau laboratorium sains juga sangat berperan dalam pembelajaran. Ruang-
ruang ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus mata
pelajaran atau proyek tertentu, seperti ruang kelas yang dilengkapi dengan
berbagai model ilmiah atau alat peraga interaktif yang memungkinkan siswa
untuk melakukan eksperimen dan mendapatkan umpan balik langsung
terhadap hipotesis yang mereka bangun. Penggunaan teknologi dalam
lingkungan buatan, seperti tablet dan komputer, juga memperkaya
pengalaman belajar dengan menyediakan akses ke sumber informasi digital
dan simulasi yang dapat memvisualisasikan konsep yang sulit atau abstrak.
14
mengembangkan pemahaman konseptual yang kuat serta keterampilan
pemecahan masalah.
15
jawab lingkungan. Siswa diajak untuk mengidentifikasi masalah-masalah
lingkungan di sekitar mereka dan mencari solusi praktis, yang tidak hanya
meningkatkan pemahaman akademik tetapi juga membina keterampilan
hidup yang penting seperti kerjasama, kepemimpinan, dan kreativitas.
Selanjutnya, kondisi fisik dan estetika lingkungan sekolah memainkan peran
penting dalam motivasi dan keterlibatan belajar siswa.
16
pengalaman langsung dalam pengelolaan sumber daya secara efisien dan
bertanggung jawab.
17
rendah dan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran. Interaksi dengan
alam juga mendukung pengembangan kecerdasan emosional siswa, seperti
empati terhadap makhluk hidup lain dan pemahaman tentang tempat mereka
dalam dunia. Selanjutnya, integrasi pendidikan lingkungan ke dalam
kurikulum melalui kegiatan di luar ruangan membantu siswa
mengembangkan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
18
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Setelah terselesaikannya makalah kami, besar harapan kami agar makalah kami
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Akhirnya,
kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan untuk perbaikan kami kedepan
dalam penyusunan makalah.
19
DAFTAR PUSTAKA
Moh Mitftahul Choiri, Kudus (2017), Upaya Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar Anak, Jurnal Refleksi Edukatika
Dewi, F. C., & Yuniarsih, T. (2020). Pengaruh lingkungan sekolah dan peran guru
terhadap motivasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran, 5(1), 1-13.
Harefa, D., & Sarumaha, M. (2020). Teori pengenalan ilmu pengetahuan alam sejak
dini. Pm Publisher.
Kholis, N., & Karimah, R. (2017). Aksi budaya teo-ekologi melalui integrasi kurikulum
pendidikan lingkungan hidup. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran
Islam, 17(2), 451-470.
20
Nur'Afifah, U. U. (2022). Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Pengembangan
Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Modern, 7(3), 135-140.
Ruspianda, R., Surya, R. Z., Najamuddin, N., & Jusatria, J. (2023). STUDI SHIP
(Stakeholder, Holistik, Interdisipliner dan Partisipatori)
PEMANFAATAN TAMAN PEMAKAMAN UMUM
SEBAGAI MEDIA BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
(Perennial Crops) UNTUK SUMBER PENDAPATAN
MASYARAKAT PEDULI API DARI PERSFEKTIF TATA
RUANG, SUSTAINABLE DEVEL. Selodang Mayang: Jurnal
Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Indragiri Hilir, 9(2), 142-152.
Wijaya, S., Sarifah, I., & Nurjannah, N. (2023). Meningkatkan Kemampuan Literasi
Matematika dengan Menggunakan Pembelajaran Hybrid di
Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1),
4020-4033.
Monti, F., Farné, R., Crudeli, F., Agostini, F., Minelli, M., & Ceciliani, A. (2019). The
role of Outdoor Education in child development in Italian
nursery schools. Early Child Development and Care, 189(6),
867-882.
21
Volk, T. L., & Cheak, M. J. (2003). The effects of an environmental education program
on students, parents, and community. The Journal of
Environmental Education, 34(4), 12-25.
Mayer, R.E. (2009). Multimedia Learning (2nd ed.). Cambridge: Cambridge University
Press.
Clark, R.C., & Mayer, R.E. (2016). E-Learning and the Science of Instruction (4th ed.).
San Francisco, CA: John Wiley & Sons.
Smaldino, S.E., Lowther, D.L., & Russell, J.D. (2019). Instructional Technology and
Media for Learning (12th ed.). Boston, MA: Pearson.
Sardiman, A.M. (2017). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Seels & Richey, Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (Arsyad,
2013:31)
22
Gagne Robert,(1985), the conditioning of learning , New York ,Hot Rinehart and
Winston.
Scarmm, 1977, wilbut, ‘Big Media Little Media : Tolls ang very Hills. California
Rudy Brets, Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
(dalam Arifin & Setiyawan, 2012: 129)
23
KONTRIBUSI KELOMPOK
Nama Tugas
24