Anda di halaman 1dari 7

LOGIKA DAN PENALARAN ILMIAH

PENUGASAN 9

Dosen Pengampu:
Dr. Riyan Arthur S.Pd., M.Pd

Dusun Oleh :
Arya Natan (1514622018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024
Judul : Eksplorasi Masalah Penelitian dan Bukan Masalah Penelitian

Tujuan: Mahasiswa mampu membedakan masalah penelitian dan bukan masalah


penelitian dalam salah satu tema SDGs 4 quality education.

Aksi A:
Berikut ini Anda akan diajak untuk mengamati ilustrasi bentuk pertanyaan yang dapat diteliti
(researchable questions) dan bentuk pertanyaan yang tidak dapat diteliti (Non-researchable
questions). Beri tanda dengan menuliskan RQ dan Non RQ.

Jawab :
1. Apakah setiap orang dilahirkan dalam keadaan buruk? (Non RQ)
2. Apa acara terbaik untuk belajar membaca? (Non RQ)
3. Haruskah saya memasukan anak saya ke prasekolah? (Non RQ)
4. Pada usia berapa lebih baik diperkenalkan phonics pada anak usia 5 tahun, 6 tahun,
atau 7 tahun? (RQ)
5. Apakah anak-anak yang terdaftar di prasekolah berkembang lebih baik keterampilan
sosialnya daripada anak-anak yang tidak terdaftar? (RQ)
6. Siapakah yang lebih memiliki komitmen, orang miskin atau orang kaya? (RQ)

Aksi B:

1. Baca Teks berikut ini;


2. Identifikasi dan tuliskan ke dalam tabel Analisa klasifikasi berikut yang termasuk
masalah penelitian
3. Beri alasan mengapa hal tersebut masuk ke dalam kategori masalah penelitian!
Jawab :

No Masalah Penelitian Justifikasi

1 Apakah kurikulum Pertanyaan tersebut mungkin menjadi fokus


merdeka belajar sudah penelitian karena realitasnya belum mencapai
memungkinkan guru untuk harapan yang diinginkan. Menurut Setiawan (2019:
inovatif, kreatif, dan 27), rendahnya kualifikasi guru di Indonesia
belajar secara mandiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
dalam proses pendidikan? ketidaksesuaian kualifikasi guru dengan bidang
yang diajarkan, ketidaksesuaian dalam disiplin
ilmu yang diajarkan yang mempengaruhi
pemahaman materi pembelajaran, dan belum
meratanya program keprofesian guru di kalangan
pendidik.

2 Mengapa terdapat Finlandia berkembang dengan dukungan besar dari


perbedaan yang signifikan pemerintah, termasuk fasilitas sekolah yang
dalam perkembangan memadai, pendidikan gratis bagi guru, kualifikasi
pendidikan antara guru yang sesuai dengan bidangnya, serta
Finlandia dan Indonesia? kesetaraan dan pemerataan sekolah di seluruh
wilayah, berbeda dengan situasi di Indonesia.
Menurut Ustun & Eryilmaz (2018), berdasarkan
hasil Assessment Internasional dalam literasi,
Finlandia secara konsisten mencatat pencapaian
tertinggi di PISA, dengan skor melek huruf yang
tinggi dan pencapaian luar biasa dalam pemerataan
pendidikan di setiap domain.

Aksi C:

1. Cari 3 artikel penelitian sesuai tema SDGs 4 yang diterbitkan terkait dengan
area penelitian terkait kesetaraan Pendidikan (equality education) pada Pendidikan
Dasar, Menengah, dan Atas melalui web browser melalui Google Scholar yang
teridentifikasi dalam tabel di bawah;
2. Tulis judul, penulis artikel, tahun, dan penerbit;
3. Tuliskan masalah penelitian artikel (Anda bisa telusuri membaca pada abstrak dan
Latar Belakang (Introduction);
4. Menentukan metode penelitian yang digunakan dalam artikel tersebut.
Tabel Analisa Eksplorasi Komponen Dalam Penelitian

No Area Riset Jawaban yang Eksplisit atau Catatan Reflektif


diharapkan Implisit
1. Apakah jawaban
saya sesuai dengan
yang diharapkan?

2. Apa ada yang


saya lewatkan? (jika
ada)

3. Apa yang telah


saya pelajari?

Artikel 1
1 Pendidikan Implisit & 1.Sesuai
Dasar Judul: Factors Affecting Eksplisitnya 2.Tidak ada
Dasar Kesetaraan Gender 3. Artikel ini
pada Dasarnya Education: menggarisbawahi
A Study of Primary pentingnya
Schools in Bangladesh mengidentifikasi
faktor-faktor yang
Penulis: Md. Shahidul mempengaruhi
Islam, Md. Shafiul Alam kesetaraan gender
dalam pendidikan
Masalah: Artikel ini dasar, serta strategi
mengeksplorasi untuk meningkatkan
faktor-faktor yang kesetaraan gender di
mempengaruhi kesetaraan tingkat tersebut.
gender di pendidikan
dasar di Bangladesh

Tujuan penelitian: Untuk


mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetaraan
gender di pendidikan
dasar dan memberikan
rekomendasi untuk
meningkatkan kesetaraan
gender di pendidikan
dasar.

Metode: Penelitian ini


menggunakan metode
deskriptif analitis. Data
dikumpulkan melalui
kuesioner dari 400 guru
dan 400 orang tua murid
di sekolah dasar di
Bangladesh.Data
dianalisis menggunakan
statistik deskriptif dan
regresi.

Sumber: Journal of
Education and Practice,
Vol. 6, No. 3. 2015

Artikel 2
2 Pendidikan Implisit 1.sesuai
Judul: Membangun
Menengah 2.tidak ada
Kualitas Pendidikan di
Indonesia dalam Pelajaran yang bisa
Mewujudkan Program
kita ambil adalah
Sustainable Development
Goals (SDGs) Sustainable
Development Goals
Penulis: Siti Aisyah
Nurfatimah, Syofiyah (SDGs) adalah
Hasna, Deti Rostika
sekumpulan tujuan
Masalah: Kualitas, kondisi yang digunakan untuk
dan pemerataan
mencapai berbagai
pendidikan di Indonesia
yang belum sesuai dengan program pemerintah.
mutu pendidikan.

Tujuan Penelitian: Tujuan


dilakukannya penelitian
ini untuk memberikan
gambaran mengenai
seberapa pentingnya
upaya dalam
meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia,
yang masih dikatakan
memiliki kualitas yang
rendah.

Metode: Penelitian ini


mengadopsi pendekatan
kualitatif dengan
melakukan studi literatur
dan menerapkan
pendekatan deskriptif.
Data untuk penelitian ini
diperoleh dari tinjauan
pustaka yang mencakup
jurnal dan artikel terkait.

Sumber: Jurnal Basicedu


VOL. 6 NO. 4 (2022):
AUGUST PAGES
5501-7663

Artikel 3
3 Pendidikan Judul: Hambatan Implisit & eksplisit 1.sesuai
Atas Pendidikan Tinggi Bagi 2.tidak ada
Kaum Marginal 3.i Artikel ini
Siswa: Tinjauan Sastra memberikan wawasan
yang Sistematis yang berharga tentang
Penulis: Anna K. Green, tantangan yang
Kelsey L. Kimmel, dan dihadapi oleh
Katherine E. Hoffman kelompok-kelompok
marginal dalam
Masalah: Artikel tersebut mengakses
mencoba mengenali pendidikan tinggi.
rintangan yang dihadapi Pelajaran utamanya
oleh siswa dari kelompok adalah bahwa
marginal dalam meraih kesetaraan pendidikan
pendidikan tinggi, masih merupakan isu
terutama dalam konteks penting dalam
kesetaraan pendidikan. konteks pendidikan
Tujuan penelitian: Untuk tinggi, dan bahwa
memberikan pemahaman diperlukan upaya
yang lebih baik tentang lebih besar untuk
faktor-faktor yang memastikan bahwa
mempengaruhi partisipasi semua siswa, tanpa
pendidikan tinggi bagi memandang latar
kelompok-kelompok yang belakang mereka,
terpinggirkan. memiliki kesempatan
yang sama untuk
Metode: Penelitian ini mendapatkan
menggunakan metode pendidikan tinggi.
sistematis dengan Selain itu, artikel ini
melakukan tinjauan menyoroti kebutuhan
literatur tentang akan dukungan
hambatan-hambatan finansial dan
pendidikan tinggi yang akademik yang lebih
dihadapi oleh besar bagi siswa dari
kelompok-kelompok kelompok-kelompok
marginal. Para peneliti marginal.
mengakses basis data
akademik dan meneliti
studi-studi yang
diterbitkan antara tahun
2000 dan 2016. Mereka
menerapkan kriteria
inklusi dan eksklusi
tertentu untuk menentukan
studi mana yang relevan
untuk dimasukkan dalam
tinjauan literatur mereka.
Sumber: Jurnal
Keberagaman Perguruan
Tinggi, 2018

Anda mungkin juga menyukai