Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN MUTU

LABORATORIUM KOMPUTER

Mokhamad iklil Mustofa | TI_uinwalisongo_smg


PEMBAHASAN PADA MANAJEMEN
MUTU:

A. PENDAHULUAN B. TUJUAN C. KONSEP D. LATIHAN E. PENUGASAN

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


A. PENDAHULUAN:

• Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk


mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang
terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya
manajemen laboratorium yang baik (suyanta, 2010).
• Laboratorium sekolah diwajibkan untuk merancang, menetapkan, melaksanakan,
memonitor dan memelihara, serta mengevaluasi system manajemen sesuai dengan
lingkup kegiatannya.
• Mendokumentasikan kebijakan, sistem, program, prosedur, dan instruksi untuk
menjamin mutu dalam menyediakan layanan yang digunakan untuk menujang
ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Hal-hal di atas harus dikomunikasikan kepada, dimengerti oleh, tersedia bagi, serta
diterapkan oleh semua pihak terkait.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


B. TUJUAN:
Setelah mempelajari sistem manajemen mutu laboratorium sekolah, peserta
diharapkan memiliki kemampuan:

1. Menyusun buku panduan pengelolaan laboratorium/bengkel sebagai bagian


sistem manajemen mutu laboratorium sekolah,
2. Menyusun manual atau SOP (Standart Operating Prosedure) yang digunakan
untuk sesuatu kegiatan yang bersifat rutin dan berulang serta dihasilkan
capaian mutu yang sama dalam sistem manajemen laboratorium/bengkel
sekolah, dan
3. Menyusun tata tertib/peraturan/petunjuk yang sebagai standar petunjuk
keselamatan dan kesehatan kerja serta standar monitoring dan evaluasi
capaian mutu dalam sistem manajemen laboratorium/bengkel sekolah.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


C. KONSEP:
1. SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM

2. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN LABORATORIUM

3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DALAM SISTEM


MANAJEMEN MUTU

4. PENYUSUNAN SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE)

5. SISTEM MANAJEMEN DAN K3 LABORATORIUM SEKOLAH

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


1. SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM
Sistem manajemen laboratorium terkait dengan kebijakan mutu, harus
dinyatakan dalam dokumen pengelolaan laboratorium sekolah. Keseluruhan
sasaran mutu harus ditetapkan , dilaksanakan, dimonitoring serta dievaluasi dan
dikaji. Kebijakan pengelolaan laboratorium sekolah menjadi kewenangan
manajemen. Kebijakan pengelolaan laboratorium sekolah mencakup paling
sedikit hal berikut:
a. Komitmen manajemen laboratorium pada praktek pengelolaan,
pengembangan dan pemberian layanan secara profesional.
b. Pernyataan manajemen untuk standar pengelolaan, pengembangan dan
pelayanan laboratorium.
c. Tujuan dan sasaran serta prosedur mutu sistem manajemen laboratorium.
d. Persyaratan yang menyatakan bahwa semua personel yang terlibat dalam
kegiatan di laboratorium harus memahami dokumentasi mutu dan
menerapkan kebijakan serta prosedur di dalam pekerjaan mereka.
e. Komitmen manajemen laboratorium untuk bersesuaian dengan standar ini,
dan secara berkelanjutan meningkatkan efektivitas sistem manajemen

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


1. SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM

• Semua dokumen yang diterbitkan untuk personel di laboratorium yang merupakan


bagian dari sistem manajemen harus dikaji ulang dan disahkan oleh personel yang
berwenang sebelum diterbitkan. Daftar induk atau prosedur pengendalian
dokumen yang setara, yang menunjukkan status revisi yang terakhir dan distribusi
dokumen dalam sistem manajemen, harus dibuat dan mudah didapat untuk
menghindarkan penggunaan dokumen yang tidak sah dan/atau kadaluwarsa
Prosedur yang diberlakukan harus menjamin bahwa:
a. Edisi resmi dari dokumen yang sesuai tersedia di semua lokasi tempat dilakukan
kegiatan yang penting bagi efektifitas fungsi laboratorium.
b. Dokumen dikaji ulang secara berkala, dan bila perlu, direvisi untuk memastikan
kesinambungan kesesuaian dan kecukupannya terhadap persyaratan yang
diterapkan.
c. Dokumen yang tidak sah atau kadaluwarsa ditarik dari semua tempat penerbitan
atau penggunaan, atau dengan cara lain yang menjamin tidak digunakannya
dokumen tersebut.
d. Dokumen kadaluwarsa yang disimpan untuk keperluan legal atau untuk maksud
suaka pengetahuan diberi tanda sesuai.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


1. SISTEM MANAJEMEN LABORATORIUM

• Dokumen sistem manajemen yang dibuat oleh laboratorium harus diidentifikasi secara
khusus. Identifikasi tersebut harus mencakup tanggal penerbitan dan/atau identifikasi
revisi, penomoran halaman, jumlah keseluruhan halaman atau tanda yang
menunjukkan akhir dokumen, dan pihak berwenang yang menerbitkan.
• Perubahan terhadap dokumen harus dikaji ulang dan disahkan oleh fungsi yang
sama dengan yang melakukan kaji ulang sebelumnya kecuali bila ditetapkan lain.
Personel yang ditunjuk harus memiliki akses pada informasi latar-belakang terkait yang
mendasari kaji ulang dan pengesahannya. Apabila memungkinkan, teks yang telah
diubah atau yang baru harus diidentifikasi di dalam dokumen atau lampiran yang
sesuai.
• Jika sistem pengendalian dokumen laboratorium membolehkan diberlakukan adanya
amandemen dokumen dengan tulisan tangan, sebelum penerbitan kembali
dokumen yang bersangkutan, maka prosedur dan kewenangan untuk melakukan
amandemen itu harus ditetapkan. Dokumen yang telah direvisi harus secara formal
diterbitkan kembali sesegera mungkin harus terdapat prosedur yang menjelaskan tata
cara perubahan dokumen yang disimpan dalam sistemkomputer dilakukan dan
dikendalikan.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


2. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN LABORATORIUM
• Menurut Hamim (2008), manajemen laboratorium berkaitan dengan
pengelola, pengguna, dan fasilitas laboratorium. Manajemen laboratorium
meliputi aspek: perencanaan, pengorganisasian, penginventarisasi,
penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, dan pengawasan.
Pengelolaan laboratorium komputer merupakan proses yang dilakukan
untuk mencpai tujuan. Tujuan tersebut adalah agar laboratorium dapat
digunakan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran semaksimal mungkin
melalui fungsi yang terdapat di manajemen.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7,
perencanaan perorganisasian inventarisasi penyimpanan
penggunaan pemeliharaan pengawasan

Gambar 1. aspek dalam manajemen laboratorium

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


Aspek dalam manajemen laboratorium:

• Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena


perencanaan dipandang sebagai penentu dan penyusunan rencana maupun
program-program kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Setelah perencanaan dilakukan dapat dilanjutkan pada langkah pengadaan. Dalam
pengadaan alat/bahan laboratorium ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
pengelola sebelum pembelian dilakukan. Hal-hal tersebut antara lain: percobaan apa
yang akan dilakukan, alat-alat atau bahan yang mana yang akan dibeli,
pengetahuan untuk menggunaan alat yang akan dibeli, adanya dana, jenis, ukuran
alat yang akan dibeli, prosedur pembelian, pelaksanaan pembelian.
• Pengorganisasian atau organizing adalah suatu usaha yang ditempuh, agar
sekelompok manusia yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dapat
berjalan atau berhasil dengan baik sesuai tujuan semula. Sedangkan menurut
Manullang (2008: 10), pengorganisasian atau organizing yaitu penetapan susunan
organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi,
serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


Aspek dalam manajemen laboratorium:

• Inventarisasi merupakan proses pencatatan seluruh komponen laboratorium dari


Gedung, sarana dan prasarana, serta seluruh peralatan yang dimiliki oleh
laboratorium.
• Penyimpanan merupakan proses menyimpan semua peralatan yang dimiliki oleh
laboratorium untuk diperlakukan sebagaimana mestinya dan disimpan berdasarkan
fungsi masing-masing alat, sehingga mempermudah dalam pengambilannnya
pada saat digunakan.
• Penggunaan laboratorium. Menurut Ibrahim Bafadal(2004: 42), ada dua prinsip
yang harus diperhatikan dalam menggunakan perlengkapan sekolah yaitu prinsip
efektifitas dan efisiensi. Efektif berarti pemakaian laboratorium ditunjukkan semata-
mata untuk memperlancar proses pembelajaran. Kemudian efisien berarti
pemakaian alat/bahan laboratorium harus dilakukan secara hemat sesuai dengan
kegunaan dan hati-hati. Kegiatan laboratorium diartikan sebagai kegiatan yang
berkaitan dengan pengamatan atau percobaan yang menunjang kegiatan
pembelajaran. Untuk melaksanakan kegiatan laboratorium perlu perencanaan
sistematis, agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


Aspek dalam manajemen laboratorium:

• Pemeliharaan merupakan kegiatan yang berupa menjaga keberlangsungan fungsi dari


alat dan bahan laboratorium agar bisa digunakan secara berulang. Secara tidak
langsung pemeliharan juga mencakup tentang penyimpanan, namun dalam hal ini
pemeliaraan merupakan cara merawat bahan dan alat laboratorium. Alat dan bahan
yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai
sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat menyebabkan
kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan
penyakit. Oleh sebab itu, penyimpanan alat dan bahan perlu diperhatikan secara
khusus. Cara memperlakukan alat dan bahan harus dilakukan secara benar, karena
akan membantu memperlancar kegiatan yang berada di laboratorium.
• Pengawasan atau controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang
sudah digariskan semua. Pengawasan dalam pengelolaan laboratorium memiliki
makna suatu proses yang dilakukan pimpinan (kepala sekolah) untuk menilai dan
mengkoreksi hasil para pengelola laboratorium saat melaksanakan tugasnya. Selain itu
kepala sekolah juga melakukan pengawasan terhadap rencana-rencana yang telah
disepakati dalam perencanaan, baik berupa alat maupun bahan apa saja yang akan
dibeli

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LABORATORIUM
DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU:
Kebijakan pengelolaan laboratorium merupakan uraian tentang arah, dasar,
nilai, tujuan, strategi, prinsip, dan tata kelola pengelolaan laboratorium yang
ditetapkan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan pengelolaan laboratorium.
Dokumen kebijakan pengelolaan laboratorium secara ideal terdiri atas bagian:
• Judul yang memuat informasi tentang:
a. Pihak yang telah mereview, menyetujui, dan mengesahkan Dokumen kebijakan
pengelolaan laboratorium untuk diterbitkan, digunakan, dan disebarluaskan;
b. Pernyataan bahwa Dokumen kebijakan pengelolaan laboratorium tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kepentingan internal atau dapat pula digunakan
untuk memenuhi kepentingan eksternal;
c. Identitas sekolah antara lain nama, alamat, telepon, faksimili, alamat email, dan
logo.
• Daftar Isi dan Kata Pengantar
• Kebijakan Laboratorium Yang memuat informasi tentang:
a. Visi dan misi, Tujuan sekolah, dan/atau sejarah singkat, serta kekhasan sekolah.
b. Latar Belakang atau alasan, serta tujuan menetapkan kebijakan pengelolaan
laboratorium;
c. Ruang lingkup kebijakan pengelolaan laboratorium, misalnya perencanaan,
pengorganisasian, penginventarisasi, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan,
dan pengawasan;
Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer
3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LABORATORIUM
DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU:
Kebijakan Laboratorium Yang memuat informasi tentang:
d. Daftar dan definisi berbagai istilah yang digunakan dalam semua dokumen
kebijakan pengelolaan laboratorium;.
e. Uraian secara garis besar kebijakan pengelolaan laboratorium yang
bersangkutan, antara lain: 1). Manajemen pengelolaan laboratorium, yaitu
misalnya menggunakan siklus plan do, action, chek disertai ilustrasi, diagram atau
yang sejenis (bila dipandang perlu); 2). Unit atau personil penanggungjawab
implementasi kebijakan pengelolaan laboratorium, termasuk struktur organisasi,
tugas dan fungsi organ, hubungan atau mekanisme kerja antara unit tersebut
dengan unit atau pejabat struktural lain pada semua aras di sekolah; 3). Jumlah
dan nama semua standar dalam kebijakan pengelolaan laboratorium (hanya
disebutkan nama standar tanpa isi standar).
f. Informasi singkat tentang dokumen lain pengelolaan laboratorium, yaitu Manual
atau SOP, Standar pengelolaan/petunjuk/peraturan, dan Formulir-formulir atau
borang yang secara fisik terpisah dari dokumen pengelolaan laboratorium namun
secara substansial merupakan satu kesatuan dengan dokumen pengelolaan
laboratorium;
g. Uraian singkat tentang keterkaitan dokumen pengelolaan laboratorium dengan
berbagai dokumen lain di sekolah yang bersangkutan, antara lain Rencana
Strategis.
h. Referensi.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


4. PENYUSUNAN SOP (STANDART OPERATING
PROCEDURE):
Standar operasional prosedur laboratorium sekolah (selanjutnya disingkat SOP)
adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang
mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau
terstandardisasi tanpa kehilangan keefektifannya. Dengan demikian, dalam dokumen
pengelolaan laboratorium akan dimuat pula petunjuk praktis tentang bagaimana
melakukan sesuatu, yang tertuang dalam format dengan bermacam sebutan, antara
lain:
a. Prosedur kerja, yaitu uraian tentang langkah/prosedur yang harus dilalui atau
dilakukan seseorang untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu. Urutan langkah
tersebut menggambarkan adanya suatu proses yang berurutan, sistematis, logis,
dan koheren;
b. Instruksi kerja, yaitu prosedur kerja tetapi dalam bentuk lebih rinci dan teknis;
c. Prosedur (Standard Operating Procedure/SOP) atau protocols, instructions, dan
worksheets. Prosedur lazim digunakan untuk sesuatu kegiatan yang bersifat rutin
dan berulang; dan
d. Prosedur yang perlu dilakukan agar dihasilkan capaian mutu yang sama walaupun
dilakukan oleh pelaku kegiatan yang berbeda.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE
Standard Operating Procedure/SOP pengelolaan laboratorium secara prinsip
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penginventarisasi, penyimpanan,
penggunaan, pemeliharaan, dan pengawasan. Untuk menulis Standard Operating
Procedure/SOP sebaiknya memerhatikan halhal berikut ini:
a. Identifikasi kebutuhan Standard Operating Procedure/SOP yang dibutuhkan
dalam pengelolaan laboratorium.
b. Tulis secara jelas, ringkas padat, dengan bahasa sederhana (lugas, hemat kata,
kalimat aktif pendek namun utuh dan lengkap);
c. Sebagai sebuah petunjuk tentang cara mengerjakan sesuatu, penulisan Standard
Operating Procedure/SOP harus konsisten, sistematis, koheren, dan logis, misalnya
secara jelas menguraikan langkah demi langkah, tahap demi tahap, secara
kronologis atau sekuensial;
d. Dalammenulis Standard OperatingProcedure/SOP,penulisharus selalu memosisikan
diri sebag

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE
e. Standard Operating Procedure/SOP selalu berkaitan erat dengan pedoman
pengelolaan laboratorium, sehingga hal ini perlu disebutkan secara
eksplisitdalamsetiapStandard OperatingProcedure/SOP. Halini dicapai antara lain
dengan melakukan cross reference antara Standard Operating Procedure/SOP
dengan nama atau kode numerik setiap Standard Operating Procedure/SOP;
f. Buat tampilan (layout/design) Standard Operating Procedure/SOP sedemikian
rupa agar terlihat menarik, antara lain menggunakan kertas berkualitas,
dilengkapi ilustrasi/gambar/bagan/diagram berwarna, dan dengan cetakan
yang bermutu;
g. Lakukan editing secara teliti atas buku atau dokumen Standard Operating
Procedure/SOP dengan mengoreksi, antara lain tata bahasa, gaya bahasa,
koherensi, kejelasan, dan ketepatan pemilihan kata agar
dimengertiolehsemualapisanpenggunalaboratoriudi sekolahtersebut;
h. Sosialisasikan Standard Operating Procedure/SOP tersebut secara efektif agar
mudah dan cepat diperoleh semua pihak yang berkepentingan.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE
Secara garis besar, materi yang lazim terdapat dalam Standard Operating
Procedure/SOP Prosedur adalah:
a. Tujuan atau maksud dari Standard OperatingProcedure/SOP;
b. Luas lingkup atau cakupan dari Standard OperatingProcedure/SOP;
c. Rincian tentang tanggungjawab yang harus dikerjakan;
d. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu tersebut;
e. Uraian tentang pekerjaan/tugas/kegiatan yang harus dikerjakan dengan
menggunakan Standard Operating Procedure/SOP tersebut;
f. Uraian tentang bagaimana dan kapan pekerjaan/tugas itu harus dilaksanakan;
g. Rincian formulir/borang/proforma apa saja yang harus dibuat dan digunakan
sebagai bagian dari Standard Operating Procedure/SOP tersebut.
h. Rincian peralatan atau sarana tertentu (bila ada) yang akan digunakan sesuai
petunjuk dalam Standard Operating Procedure/SOP tersebut.
Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer
5. SISTEM MANAJEMEN DAN K3 LABORATORIUM SEKOLAH
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah semua upaya untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja laboratorium dari risiko-risiko yang ada
di laboratorium. Keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium sangat penting untuk
dipahami mengingat tingginya potensi bahaya dan kecelakaan kerja di laboratorium
sekolah.
• Laboratorium harusnya memiliki sistem manajemen dengan organisasi yang sesuai
serta orang yang berkompeten; prosedur, instruksi kerja serta dokumentasi yang baik.
Semua informasi ini harus tergabung dalam manual keselamatan laboratorium
(laboratory safety manuals). Di sistem tersebut, seharusnya menggambarkan secara
jelas struktur organsisasi dengan rantai komandonya, serta digambarkan juga
pemisahan antara fungsi pelaksana dengan fungsi penasihat. Sistem keselamatan
dalam laboratorium yang sangat penting meliputi pemeriksaan bahaya, sistem izin
kerja, pelaporan kecelakaan dan audit keselamatan.
• Kompetensi dan kapabilitas personel yang bekerja di laboratorium berkisar dari yang
sudah diberikan pelatihan dengan baik dan sangat berpengalaman sampai peneliti
yang tidak berpengalaman. Penyamaan kompetensi ini dapat dilakukan dengan
pelatihan. Pelatihan ini harus mencakup bahaya, peralatan, prosedur, dan sistem.
Pelatihan pun harus mencakup motivasi dalam bekerja dengan aman.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


5. SISTEM MANAJEMEN DAN K3 LABORATORIUM SEKOLAH
Bahaya-bahaya pada laboratorium, seperti laboratorium komputer meliputi substansi
mudah terbakar, bahaya listrik, bahaya mekanis, bahaya kondisi operasi dan bahaya
percikan air.
a. Substansi reaktif: ketika substansi reaktif ini diangkat atau diproses, setiap usaha harus
dilakukan untuk menemukan informasi dari perilaku substansi reaktif tersebut dan
bagaimana cara mengendalikannya.
b. Substansi mudah terbakar: banyak cairan dan gas yang dipakai di laboratorium adalah
mudah terbakar.
c. Substansi beracun: Ketika substansi beracun dipakai, kita harus menyadari 3 rute masuk
substansi beracun yaitu inhalasi, ingesti dan kontak kulit serta efek yang ditimbulkan baik
itu efek jangka pendek ataupun jangka Panjang.
d. Bahaya radiasi: Banyak bahaya radiasi yang muncul pada aktivitas di laboratorium
seperti aktivitas yang menggunakan alat dengan sumber radioaktif seperti petunjuk level
cairan, detektor gas kromatograf, detektor kebocoran, alat anti static pada timbangan
dan detektor kebakaran; peralatan yang memproduksi voltase di atas 5 kV mungkin saja
menjadi sumber X-ray; peralatan dengan radiasi non-ionisasi seperti laser, microwave
dan peralatan ultraviolet serta infrared.
e. Bahaya listrik: Personel bisa saja mendapatkan risiko tersetrum dalam perbaikan kabel
atau komponen yang belum dibumikan. Bahaya Listrik yang ada pada laboratorium
berbeda dengan yang ada di industri, namun tetap saja berbahaya jika tidak dilakukan
pengendalian yang tepat.
Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer
5. SISTEM MANAJEMEN DAN K3 LABORATORIUM SEKOLAH

f. Bahaya mekanik: bahaya mekanik muncul dari alat-alat seperti mesin-mesin


bengkel, perkakas tangan dan energi, peralatan lifting, peralatan yang berputar,
dan mesin penekan. Kecelakaan sangat mungkin muncul ketika personel
laboratorium menggunakan peralatan yang mereka tidak familiar.
g. Bahaya operasional: bahaya yang terkait dengan temperature yang tinggi atau
paling rendah, cairan cryogenic, sumber tekanan tinggi (uap, udara, gas
bertekanan dan air), dan vakum.
h. Bahaya pelepasan air: terlepasnya air misalnya dalam bentuk jet dapat
menimbulkan risiko korslet, kejutan termal, kemunculan gas dalam bentuk jet serta
reaksi air dengan zat kimia yang reaktif.
Berkenaan dengan hal tersebut dalam rangka pengelolaan laboratorium
yang menjamin Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium, maka perlu
disusun tata tertib penggunaan laboratorium, peraturan tertulis tentang larangan dan
petunjuk K3 pada laboratorium, ketentuan sanksi mengenai pelanggaran K3,
petunjuk penyimpanan alat dan bahan praktikum.

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


D. LATIHAN:
• Petunjuk
a. Kerjakan latihan berikut dengan meggunakan perangkat laptop.
b. jadikan 1 file dengan file penugasan.
c. Font arial, size font= 12, spasi 1,5, format *.pdf
d. Kirim file via google class room
• Soal Latihan
1. Identifikasi kebijakan-kebijakan yang harus ditulis pada dokumen kebijakan
pengelolaan laboratorium sebagai bagian dari sistem manajemen mutu mengelola
laboratorium sekolah ! berikan penjelasan cakupan kebijakan tersebut!
2. Buat analisis standard operating procedure (SOP) yang dibutuhkan untuk mengelola
laboratorium sekolah ! Identifikasi garis besar materi yang perlu dituliskan pada
standard operating procedure (SOP) tersebut!
3. Identifikasi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk menjamin sistem manajemen
laboratorium memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja laboratoriu sekolah !
berikan penjelasan kegunaan dokumen tersebut!

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer


E. PENUGASAN:
• Petunjuk
a. Kerjakan penugasan berikut dengan meggunakan perangkat laptop.
b. jadikan 1 file dengan file soal latihan. Simpan dengan nama = “ namapeserta_namasekolah “,
c. Font arial, size font= 12, spasi 1,5, format *.pdf
d. Kirim file via google class room
e. kerjakan penugasan secara individu sesuaikan dengan kondisi nyata lingkungan laboratorium
computer sekolah masingmasing.
• Soal Penugasan
1. Buatlah dokumen pedoman pengelolaan laboratorium sekolah sesuai dengan visi-misi
dan tujuan maupun kebijakan sekolah masing-masing !
2. Lengkapi dokumen pedoman pengelolaan laboratorium sekolah tersebut dengan
standard operating procedure (SOP) yang dibutuhkan untuk mengelola laboratorium
sekolah !
3. Sertakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk menjamin sistem manajemen
laboratorium memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium sekolah !
4. Buatlah dan pasang rambu-rambu B3 dan K3 dilaboratorium sekolah dan buatlah
laporan sejauh mana keefektifan sosialisasi rambu-rambu tersebut !

Diklat Calon Kepala Laboratorium Komputer

Anda mungkin juga menyukai