PDF Pemrosesan Informasi Dalam Belajar - Compress
PDF Pemrosesan Informasi Dalam Belajar - Compress
PSYKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun oleh:
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia serta
hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada kami, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
mum !Psikologi Pendidikan#.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangan pikiran, $aktu, dan tenaga serta bantuan moril maupun materil khususnya
kepada %apak A&dal selaku dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, dengan penuh
kesabaran memberikan ilmu, pengarahan, masukan serta $aktu yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga bantuan, bimbingan, petunjuk, arahan, dan kerjasama yang
diberikan tidak sia-sia dikemudian hari dan semoga Allah SWT memberikan imbalan yang berlipat
ganda.
Penulis menyadari bah$a makalah ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan baik segi materi
maupun teknik penulisan. Masih banyak hal-hal yang harus dibenahi dan untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
%erbagai pemahaman tentang belajar telah benyak dikemukakan oleh para ahli
dari berbagai aliran. Paparan ini mencoba menyajikan pemahaman tentang belajar dari
sudut pandang teori pemrosesan in&ormasi. Proses belajar menurut teori ini
meliputi kegiatan menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali in&ormasi-
in&ormasi yang telah diterima. %elajar tidaklah hanya apa yang anda lihat, yang penting
bagaimana proses kogniti& itu terjadi dalam diri pembelajar.
PEMBAHASAN
itu, teori sibernetik berasumsi bah$a tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal
untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem in&ormasi.
Sekilas teori ini mirip dengan teori kogniti& yaitu lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil.
&2&2 Konse4 sensasi6 atensi6 4erse4si6 +an
memori &21212 Sensasi
Tahap a$al dalam penerimaan pesan in&ormasi. Sensasi berasal dari kata sense
artinya alat penginderaan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
%ila alat-alat indera mengubah in&ormasi menjadi impuls-impuls syara& dengan bahasa
yang dipahami oleh otak maka terjadilah sensasi 5 ennis 6oon 1788 - 1787.
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan penguraian
erbal, simbolis atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat
indera 5 %enyamin %. Wolman 1780 .
9ungsi alat indera dalam menerima in&ormasi sangat penting, melalui alat indera,
manusia dapat memahami kualitas &isik lingkungannya, memperoleh pengetahuan dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. ari 2 alat indera yang kita kenal
adalah penglihatan, pendengaran, perabaan, perasa dan penciuman dapat dibagi
kedalam tiga kelompok pada tiga macam:
a. ;ndera penerima sesuai dengan sumber in&ormasi. Sumber in&ormasi bisa berasal dari
dunia luar 5 eksternal misalnya telingan atau mata.
b. ;n&ormasi berasal dari dalam indiidu sendiri misalnya system peredaran darah.
c. ;n&ormasi yang berasal dari gerakan tubuh misalnya organ estibular
Ketajaman sensasi dipengaruhi oleh &aktor personal, perbedaan sensasi dapat
disebabkan perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya disamping kapasitas alat
indera yang berbeda.
Perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih
pekerjaan, mendenngarkan musik, memutar radio dan sensasi mempengaruhi persepsi.
6ontoh Sensasi : <etakkan buku-buku dalam keadaan terbuka kira-kira 2* cm dimuka
anda. Anda melihat huru&-huru& yang kabur, kemudian dekatkan buku-buku tersebut
pada mata perlahan-lahan dan huru&-huru& tampak jelas, inilah sensasi.
&212&2 Atensi
Menurut =ilgard, atensi adalah pusat pengamatan yang menyebabkan
meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan yang terbatas. Sedangakan Morgan
berpendapat atensi merupakan pemusatan pada aspek tertentu dari pengamatan yang
sering terjadi dan tidak menghiraukan orang lain.
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah 5Kenneth >. Andersen.
9aktor eksternal yang mempengaruhi perhatian dimana hal ini ditentukan oleh
&aktor-&aktor situasional personal. 9aktor situasional terkadang disebut sebagai
determinan perharian yang bersi&at eksternal atau penarik perhatian 5attention getter
dan si&at-si&at yang menonjol, seperti :
a Gerakan 5Moement secara isual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b ;ntensitas Stimuli 5Stimulus ;ntensity, kita akan memerharikan stimuli yang
menonjol dari stimuli yang lain
c Kebaruan 5Noelty, hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
perhatian.
d Perulangan 5@epeatation, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai
&21272 Memori
Memori merupakan keberadaan tentang masa lampau yang hidup kembali, cacatan
yang berisi penjelasan.
alam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalm
memperngaruhi persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat
berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam &akta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya 5 Schlessinger dan
Groes, 178+.
Setiap stimuli menenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara
sadar atau tidak sadar. Memori mele$ati tiga proses :
a. Perekaman 5encoding adalah pencatatan in&ormasi melalui reseptor indera dan
sirkit syara& internal.
b. Penyimpanan 5strorage adalah menentukan berapa lama in&ormasi itu berada
beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana, penyimpanan bisa akti& atau pasi&. Secara
akti& bila kita menambahkan in&ormasi tambahan, kita mengisi in&ormasi yang tidak
lengkap dengan kesimpulan kita sendiri 5inilah desas-desus menyebar lebih banyak
dari olume asal. Secara pasi& terjadi tanpa penambahan.
c. Pemanggilan 5retrieal, dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi
adalah menggunakan in&ormasi yang disimpan.
(.(.0. 9aktor-&aktor
indiidual 1. Kematangan
Kematangan memberikan kondisi dimana &ungsi &isiologis termasuk sitem syara& dan
&ungsi otak menjadi berkembang. =al ini akan menumbuhkan kapasitas mental
seseorang.
(. 9aktor usia kronologis
Pertambahan dalam hal usia selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan. sia kronologis merupakan &aktor penentu dari pada tingkat
intelegensi. %arangkali yang dapat membedakannya adalah dalam hal peranan dan
perhatiannya dalam suatu pekerjaan.
1. kondisi kesehatan jasmani
)rang yang sakit atau dalam keadaan yang tidak sehat jasmaninya akan susah dalam
menangkap suatu in&ormasi.
2. Pengalaman sebelumnya
Pengalaman sebelumnya akan membuat seseorang lebih mengerti tentang suatu
in&ormasi, dikarenakan bah$a ia sebelumnya telah mendapatkan in&ormasi tersebut,
aya ingatan kita tidaklah sempurna. %anyak hal-hal yang pernah diketahui, tidak
dapat diingat kembali, atau dilupakan.
e$asa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa. Keempatnya tidak saling
bertentangan, melainkan saling mengisi :
a. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak. Kalau materi yang
harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak,
lambat laun jejak materi itu akan terhapus dari otak dan kita tak dapat mengingatnya
kembali. Dadi, karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-
perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut :
Penegasan : %agian-bagian yang paling menyolok dari suatu hal adalah yang
paling mengesankan, dan karena itu dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas,
sehingga yang diingat hanya bagian-bagian yang menyolok ini dan bentuk keseluruan
tidak begitu diingat. Misalnya, kita melihat seseorang dengan hidung mancung.
Karena terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orabg itu kita hanya ingat
akan hidungnya, sedangkan bagaimana $ajah orang itu sebenarnya tidak kita ingat
lagi.
Asimilasi : %entuk yang mirip botol, misalnya, akan kiata ingat sebagai botol,
sekalipun bentuk itu bukan botol sama sekali. engan demikian kita hanya ingat akan
sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang asli. Perubahan materi disini disebabkan
karena kita cenderunguntuk mencari bentuk yang ideal dan lebih sempurna.
c. Kalau kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah kita ingat, tidak
dapat kita ingat lagi. Misalnya, seorang anak mengha&al nama kota-kota dija$a
barat. Setelah itu ia mengaha&al nama kota-kota dija$a tengah. Pada $aktu ia sudah
mengha&al materi kedua, materi pertama sudah lupa lagi. engan perkataan lain,
materi kedua menghambat dapat diingatnya materi pertama. =ambatan seperti ini
disebut hambatan retroakti&. Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajari
tidak dapat masuk dalam ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain yang
sudah terlebih dahulu dipelajari. =ambatan seperti ini disebut hambatan proakti&.
d. Ada kalanya kita melupakan sesuatu. =al ini disebut represi. Peristi$a-perist i$a
yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, pendek kata
semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan sengaja
5sekalipun proses lupa yang sengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar
alam kesadaran kita. Pada bentuknya yang ekstrim represi dapat
menyebabkan amnesia, yaitu lupa akan namanya sendiri, akan alamatnya sendiri, akan
orang tua, akan anak-istri dan akan semua hal yang bersangkutpaut dengan dirinya
sendiri. Amnesia ini dapat ditolong atau disembuhkan melalui suatu peristi$a yang
begitu dramatisnya sehingga menimbulkan kejutan keji$aan pada penderita.
atau materi yang ada dalam system memori sis$a. alam inter&erence theory 5teori
mengenai gangguan, gangguan kon&lik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1 practice
inter&erenceE ( retroactie inter&erence 5@eber 17CCE %est 17C7E Anderson 177*
mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran
yang telah dikuasainya dalam tenggang $aktu yang pendek. alam hal ini materi
yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.
Karena item in&ormasi yang baru secara otomatis menekan item in&ormasi yang
telah ada, jadi sama dengan &enomena retroactie
Karena item in&ormasi yang akan direproduksi 5diingat kembali itu tertekan ke
alam ba$ah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan
0. <upa dapat terjadi karena sebab perubahan sikap dan minat sis$a terhadap
proses dan situasi belajar tertentu. Dadi, meskipun seorang sis$a telah mengikuti
proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan
minat sis$a tersebut menjadi sebaliknya 5seperti karena ketidaksenangan terhadp
guru maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
1. Menurut la$ o& disuse 5=ilgard %o$er 1782, lupa dapat terjadi karena
sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau diha&alkan
sis$a. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian akan masuk
ke alam ba$ah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran
baru.
2. <upa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat syara& otak.
Seorang sis$a yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol,
dan geger otak akan kehilangan ingatan ata item-item in&ormasi yang ada dalam
memori permanennya.
+. ;n&ormasi yang kurang berkesan
Karena item in&romasi yang kurang berkesan atau menyenangkan sehingga ia dengan
sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa dalam belajar adalah dengan cara meningkatkan
daya ingat akal sis$a. %anyak ragam kiat yang dapat dicoba sis$a dalam meningkatkan
daya ingatannya, antara lain menurut %arlo$ 517C2, @eber 517CC, dan
Anderson
oer learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin
memungkinkan ingatan sis$a terhadap teks Pancasila lebih kuat.
>Ftra study time 5tambahan $aktu belajar ialah upaya penambahan alokasi
$aktu belajar atau penambahan &rekuensi aktiitas belajar. Penambahan alokasi
$aktu belajar materi tertentu berarti sis$a menambah jam belajar, misalnya dari satu
jam menjadi dua jam $aktu belajar. Penambahan &rekuensi belajar berarti sis$a
meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi
dua kali sehari.Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori
dari kelupaan.
Mnemonic deice 5muslihat memori yang sering juga hanya disebut mnemonic
itu berarti kiat khusus yang dijadikan !alat pengait# mental untuk memasukkan item-
item in&ormasi ke dalam system akal sis$a. Muslihat mnemonic ini
banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di ba$ah ini:
• Singkatan, yakni terdiri atas huru&-huru& a$al nama atau istilah yang harus
diingat sis$a. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan
sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
• System kata pasak 5peg $ord system, yakni sejenis teknik mnemonic yang
(.1.0.1. 6lustering
6lustering 5pengelompokkan ialah menata ulang item-item materi
menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bah$a item-
item tersebut memiliki signi&ikansi dan la&al yang sama atau sangat mirip.
Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk da&tar-da&tar item materi
sehingga mudah untuk diha&alkan.
sebagainya yang dia$ali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat. Kata-kata
yang harus diingat sis$a tersebut sebaiknya ditulis dengan menggunakan huru& dan
$arna yang mencolok agar tampak sangat berbeda dari kata-kata yang lainnya yang
tidak perlu diingat. engan demikian, kata yang ditulis pada a$al yang akhir da&tar
tersebut memberi kesan tersendiri dan diharapkan melekat erat dalam subsistem akal
permanen sis$a. 5Muhibbin Syah, 177+: 1+*-1+1
BAB III
PENUUP
A. Kesimpulan
ari makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bah$a
a. Sensasi, atensi, persepsi, dan memori mempengaruhi pemprosesan
in&ormasi
seseorang.
b. 9aktor-&aktor yang mempengaruhi pemprosesan in&ormasi yaitu:
1. 9aktor stimuli dalam belajar
(. 9aktor metode belajar
0. 9aktor indiidual
c. Peman&aatan pemprosesan in&ormasi dalam belajar yaitu:
1. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga indiidu mampu beradaptasi
pada lingkungan yang selalu berubah.
(. Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir yang
berorientasi pada proses lebih menonjol.
0. Kapasilitas belajar dapat disajikan secara lengkap.
1. Prinsip perbedaan indiidual terlayani.
d. Pada lupa ada proses terjadinya, &aktor yang menyebabkan lupa dan lupa dapat
dikurangi dengan menggunakan kiat-kiat tertentu.
%. Saran
engan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
$a$asan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca
demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
A9TA@ PSTAKA
>kosuprato. 5(**7, April 1C. wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom $ordpress:
http:33ekosuprato.$ordpress.com
;lmea&a. 5(*1(, Mei (8. wordpress. @etrieed Danuari *8, (*10, &rom $ordpress: http:33teknologi
pendidikan11*C+ilmae&a
Mulyono, A. 5(**7. Pendidikan Bagi Anak yang Kesulitan Belajar. Dakarta: PT.@ineka 6ipta.
@eatie*1. 5(*1*, Danuari 0*. wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom $ordpress:
http:33reatie*1.$ordpress.com
Suprato, >. 5(*1*, Danuari 1C. Wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom Wordpress:
http:33ekosuprato.$ordpress.com
Gulki&li. 5(*11, Duni *C. Wordpress. @etrieed )ktober *+, (*1+, &rom Wordpress:
http:33blogaulki&li.$ordpress.com