Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PSYKOLOGI PENDIDIKAN

“ Pemrosesan Informasi Dalam Belajar “

Disusun oleh:

Irfano Baira 1507053


Putri $atimah 1503511&
Jh(o $ra)(o)ha
1507055
*i+(a Mustika 15053053

Universitas Ne)eri Pa+an)


&01/
KAA PENGANA

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia serta
hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada kami, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
mum !Psikologi Pendidikan#.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangan pikiran, $aktu, dan tenaga serta bantuan moril maupun materil khususnya
kepada %apak A&dal selaku dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, dengan penuh
kesabaran memberikan ilmu, pengarahan, masukan serta $aktu yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga bantuan, bimbingan, petunjuk, arahan, dan kerjasama yang
diberikan tidak sia-sia dikemudian hari dan semoga Allah SWT memberikan imbalan yang berlipat
ganda.

Penulis menyadari bah$a makalah ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan baik segi materi
maupun teknik penulisan. Masih banyak hal-hal yang harus dibenahi dan untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 1( )ktober (*1+

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1212 Latar Belakan)

Teori pemrosesan in&ormasi ini didasari oleh asumsi bah$a


pembelajaran

merupakan &aktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan


hasil komulati& dari pembelajaran. alam pembelajaran terjadi proses in&ormasi, untuk
diolah sehingga menghasilkan bentuk hasil belajar.

alam pemrosesan in&ormasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-


kondisi internal dan kondisi eksternal indiidu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri
indiidu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kogniti& yang
terjadi dalam indiidu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan
yang mempengaruhi indiidu dalam proses pembelajaran.

%erbagai pemahaman tentang belajar telah benyak dikemukakan oleh para ahli
dari berbagai aliran. Paparan ini mencoba menyajikan pemahaman tentang belajar dari
sudut pandang teori pemrosesan in&ormasi. Proses belajar menurut teori ini
meliputi kegiatan menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali in&ormasi-
in&ormasi yang telah diterima. %elajar tidaklah hanya apa yang anda lihat, yang penting
bagaimana proses kogniti& itu terjadi dalam diri pembelajar.

12&2 umusan Masalah


1 Apa yang dimaksud dengan konsep sensasi, atensi, persepsi dan memori
dalam
pemrosesan in&ormasi dalam belajar/
( Apa saja &aktor-&aktor yang memperngaruhi pemrosesan in&ormasi/
0 Apa saja peman&aatan pemrosesan in&ormasi dalam belajar/
1 %agaimana proses terjadinya lupa dalam belajar/
2 Apa saja &aktor-&aktor penyebab lupa dalam belajar/
+ %agaimana kiat mengurangi lupa dalam belajar/
1232 u3uan Penulisan
1 Mengerti konsep sensasi, atensi, persepsi dan memori dalam pemrosesan in&ormasi
dalam belajar.
( Mengetahui &aktor-&aktor yang memperngaruhi pemrosesan in&ormasi.
0 Mengetahui apa saja peman&aatan pemrosesan in&ormasi dalam belajar.
1 Mengetahui proses terjadinya lupa dalam belajar.
2 Mengetahui &aktor-&aktor penyebab lupa dalam belajar.
+ Mengetahui apa-apa saja kiat mengurangi lupa dalam belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

&212 Pen)ertian 4emrosesan +alam ela3ar


Teori belajar pemrosesan in&ormasi3sibernetik merupakan teori belajar yang
relati& baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya. Menurut teori
sibernetik, 4belajar4 adalah pemrosesan in&ormasi. Teori ini lebih
mementingkan sistem in&ormasi dari pesan atau materi yang dipelajari.
%agaimana proses belajar
berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem in&ormasi dari pesan tersebut. )leh sebab

itu, teori sibernetik berasumsi bah$a tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal
untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem in&ormasi.
Sekilas teori ini mirip dengan teori kogniti& yaitu lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil.
&2&2 Konse4 sensasi6 atensi6 4erse4si6 +an
memori &21212 Sensasi
Tahap a$al dalam penerimaan pesan in&ormasi. Sensasi berasal dari kata sense
artinya alat penginderaan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
%ila alat-alat indera mengubah in&ormasi menjadi impuls-impuls syara& dengan bahasa
yang dipahami oleh otak maka terjadilah sensasi 5 ennis 6oon 1788 - 1787.
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan penguraian
erbal, simbolis atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat
indera 5 %enyamin %. Wolman 1780 .
9ungsi alat indera dalam menerima in&ormasi sangat penting, melalui alat indera,
manusia dapat memahami kualitas &isik lingkungannya, memperoleh pengetahuan dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. ari 2 alat indera yang kita kenal
adalah penglihatan, pendengaran, perabaan, perasa dan penciuman dapat dibagi
kedalam tiga kelompok pada tiga macam:
a. ;ndera penerima sesuai dengan sumber in&ormasi. Sumber in&ormasi bisa berasal dari
dunia luar 5 eksternal misalnya telingan atau mata.
b. ;n&ormasi berasal dari dalam indiidu sendiri misalnya system peredaran darah.
c. ;n&ormasi yang berasal dari gerakan tubuh misalnya organ estibular
Ketajaman sensasi dipengaruhi oleh &aktor personal, perbedaan sensasi dapat
disebabkan perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya disamping kapasitas alat
indera yang berbeda.
Perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih
pekerjaan, mendenngarkan musik, memutar radio dan sensasi mempengaruhi persepsi.
6ontoh Sensasi : <etakkan buku-buku dalam keadaan terbuka kira-kira 2* cm dimuka
anda. Anda melihat huru&-huru& yang kabur, kemudian dekatkan buku-buku tersebut
pada mata perlahan-lahan dan huru&-huru& tampak jelas, inilah sensasi.

&212&2 Atensi
Menurut =ilgard, atensi adalah pusat pengamatan yang menyebabkan
meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan yang terbatas. Sedangakan Morgan
berpendapat atensi merupakan pemusatan pada aspek tertentu dari pengamatan yang
sering terjadi dan tidak menghiraukan orang lain.
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah 5Kenneth >. Andersen.
9aktor eksternal yang mempengaruhi perhatian dimana hal ini ditentukan oleh
&aktor-&aktor situasional personal. 9aktor situasional terkadang disebut sebagai
determinan perharian yang bersi&at eksternal atau penarik perhatian 5attention getter
dan si&at-si&at yang menonjol, seperti :
a Gerakan 5Moement secara isual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b ;ntensitas Stimuli 5Stimulus ;ntensity, kita akan memerharikan stimuli yang
menonjol dari stimuli yang lain
c Kebaruan 5Noelty, hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
perhatian.
d Perulangan 5@epeatation, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai

sedikit ariasi akan menarik perhatian.


&21232 Perse4si
Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi merupakan proses mengetahui atau
mengenali objek dan kejadian objekti& dengan bantuan indera. Menurut
<eait 5Sobur, (**0:112 persepsi merupakan pandangan atau pengertian yaitu
bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan seseuatu.
Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristi$a atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan in&ormasi
 mena&sirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli indera$i
5sensory stimuli. Mena&sirkan makna in&ormasi indera$i tidak hanya
melibatkan sensasi,
persepsi tetapi juga atensi, ekspektasi, motiasi dan memori 5 esiderato, 178+.
6ontoh : salah menyapa orang karena menganggap orang yang dikenal.

&21272 Memori
Memori merupakan keberadaan tentang masa lampau yang hidup kembali, cacatan
yang berisi penjelasan.
alam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalm
memperngaruhi persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat
berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam &akta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya 5 Schlessinger dan

Groes, 178+.
Setiap stimuli menenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara
sadar atau tidak sadar. Memori mele$ati tiga proses :
a. Perekaman 5encoding adalah pencatatan in&ormasi melalui reseptor indera dan
sirkit syara& internal.
b. Penyimpanan 5strorage adalah menentukan berapa lama in&ormasi itu berada
beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana, penyimpanan bisa akti& atau pasi&. Secara
akti& bila kita menambahkan in&ormasi tambahan, kita mengisi in&ormasi yang tidak
lengkap dengan kesimpulan kita sendiri 5inilah desas-desus menyebar lebih banyak
dari olume asal. Secara pasi& terjadi tanpa penambahan.
c. Pemanggilan 5retrieal, dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi
adalah menggunakan in&ormasi yang disimpan.

&2&2 $aktor (an) Mem4en)aruhi Pemrosesan Informasi


(.(.1. 9aktor stimuli dalam belajar
Baitu segala hal diluar yang meransang indiidu itu untuk mengadakan reaksi atau
perbuatan belajar.
1. Panjangnya bahan pelajaran
%ahan yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan
indiidu dalam belajar. =al ini dapat membutuhkan $aktu yang panjang atau
lama dalam mempelajarinya. <ama $aktu mempelajari ini menimbulkan
beberapa inter&ensi atas bagian materi yang dipelajari. ;nter&ensi dapat
diartikan sebagai gangguan kesan ingatan akibat terjadinya pertukaran antara
kesan lama dengan kesan baru.
(. Kesulitan dalam belajar
0. Makin sulit bahan pelajaran maka makin lambat bagi indiidu untuk
mempelajarinya, begitu sebaliknya. Semakin mudah bahan pelajaran semakin
cepat indiidu mempelajarinya.
1. %erartinya bahan pelajaran
Baitu bahan yang dapat dikenali. %ahan yang berarti memungkinkan indiidu
untuk belajar, karena indiidu dapat mengenalnya.
2. %erat-ringannya tugas
apat dibuktikan bah$a tugas-tugas yang terlalu ringan dapat mengurangi
tantangan dalam belajar, sedangkan tugas yang terlalu berat atau sukar dapat
membuat indiidu jera dalam belajar.
+. Suasana lingkungan eksternal
Baitu menyangkut banyak hal seperti cuaca,$aktu,penerangan dalam aktiitas
belajar. Sebab indiidu yang belajar adalah berinteraksi dengan
lingkungannya.
(.(.(. 9aktor metode belajar mempengaruhi :
1. kegiatan berlatih atau praktek
(. )erlearning
0. @esitasi dalam belajar
1. Pengenalan hasil-hasil belajar
2. %elajar dengan keseluruhan
+. Penggunaan modalitas indera
8. Penggunaan set dalam belajar
C. Kondisi-kondisi intensi&

(.(.0. 9aktor-&aktor
indiidual 1. Kematangan
Kematangan memberikan kondisi dimana &ungsi &isiologis termasuk sitem syara& dan
&ungsi otak menjadi berkembang. =al ini akan menumbuhkan kapasitas mental
seseorang.
(. 9aktor usia kronologis
Pertambahan dalam hal usia selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan. sia kronologis merupakan &aktor penentu dari pada tingkat

kemampuan belajar indiidu.


0. erbedaan jenis kelamin
p 9akta menunjukkan tidak ada perbedaan antara laki-laki dengan perempuan dalam hal

intelegensi. %arangkali yang dapat membedakannya adalah dalam hal peranan dan
perhatiannya dalam suatu pekerjaan.
1. kondisi kesehatan jasmani
)rang yang sakit atau dalam keadaan yang tidak sehat jasmaninya akan susah dalam
menangkap suatu in&ormasi.
2. Pengalaman sebelumnya
Pengalaman sebelumnya akan membuat seseorang lebih mengerti tentang suatu
in&ormasi, dikarenakan bah$a ia sebelumnya telah mendapatkan in&ormasi tersebut,

mungkin dari suatu kegagalan.


+. Motiasi
Seseorang akan lebih optimis bah$a ia dapat menangkap in&ormasi dengan
baik apabila mendapat motiasi-motiasi baik dari pengalaman sendiri, maupun
oarang lain.

&232 Pemanfaatan Pemrosesan Informasi +alam Bela3ar


(.0.1. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehungga indiidu mampu beradaptasi
pada lingkungan yang selalu berubah.
(.0.(. Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir yang
berorientasi pada proses lebih menonjol.
(.0.0. Kapasilitas belajar dapat disajikan secara lengkap.
(.0.1. Prinsip perbedaan indiidual terlayani.
&272 Lu4a +alam Bela3ar
&27212 Proses er3a+in(a Lu4a +alam Bela3ar
1. Lu4a

aya ingatan kita tidaklah sempurna. %anyak hal-hal yang pernah diketahui, tidak
dapat diingat kembali, atau dilupakan.

e$asa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa. Keempatnya tidak saling
bertentangan, melainkan saling mengisi :

a. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak. Kalau materi yang
harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak,
lambat laun jejak materi itu akan terhapus dari otak dan kita tak dapat mengingatnya
kembali. Dadi, karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-
perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut :

Penghalusan : Materi berubah bentunya kearah bentuk yang lebih simetris,


lebih halus dan kurang tajam, sehingga bentuknya asli tidak diingat lagi.

Penegasan : %agian-bagian yang paling menyolok dari suatu hal adalah yang
paling mengesankan, dan karena itu dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas,
sehingga yang diingat hanya bagian-bagian yang menyolok ini dan bentuk keseluruan
tidak begitu diingat. Misalnya, kita melihat seseorang dengan hidung mancung.
Karena terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orabg itu kita hanya ingat
akan hidungnya, sedangkan bagaimana $ajah orang itu sebenarnya tidak kita ingat
lagi.

Asimilasi : %entuk yang mirip botol, misalnya, akan kiata ingat sebagai botol,
sekalipun bentuk itu bukan botol sama sekali. engan demikian kita hanya ingat akan
sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang asli. Perubahan materi disini disebabkan
karena kita cenderunguntuk mencari bentuk yang ideal dan lebih sempurna.

c. Kalau kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah kita ingat, tidak
dapat kita ingat lagi. Misalnya, seorang anak mengha&al nama kota-kota dija$a
barat. Setelah itu ia mengaha&al nama kota-kota dija$a tengah. Pada $aktu ia sudah
mengha&al materi kedua, materi pertama sudah lupa lagi. engan perkataan lain,
materi kedua menghambat dapat diingatnya materi pertama. =ambatan seperti ini
disebut hambatan retroakti&. Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajari
tidak dapat masuk dalam ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain yang

sudah terlebih dahulu dipelajari. =ambatan seperti ini disebut hambatan proakti&.
d. Ada kalanya kita melupakan sesuatu. =al ini disebut represi. Peristi$a-perist i$a
yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, pendek kata
semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan sengaja
5sekalipun proses lupa yang sengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar
alam kesadaran kita. Pada bentuknya yang ekstrim represi dapat
menyebabkan amnesia, yaitu lupa akan namanya sendiri, akan alamatnya sendiri, akan
orang tua, akan anak-istri dan akan semua hal yang bersangkutpaut dengan dirinya
sendiri. Amnesia ini dapat ditolong atau disembuhkan melalui suatu peristi$a yang
begitu dramatisnya sehingga menimbulkan kejutan keji$aan pada penderita.

&272&2 $aktor8faktor P en(ea L u4a


1. <upa dapat terjadi karena sebab gangguan kon&lik antara item-item in&ormasi

atau materi yang ada dalam system memori sis$a. alam inter&erence theory 5teori
mengenai gangguan, gangguan kon&lik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1 practice
inter&erenceE ( retroactie inter&erence 5@eber 17CCE %est 17C7E Anderson 177*

Seorang sis$a akan mengalami gangguan proactie apabila materi pelajaran


lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu
masuknya materi pelajaran baru. Peristi$a ini bisa terjadi apabila sis$a tersebut

mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran
yang telah dikuasainya dalam tenggang $aktu yang pendek. alam hal ini materi
yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.

Sebaliknya, seorang sis$a akan mengalami ganguan retroactie apabila materi


pelajaran baru memba$a kon&lik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali
materi pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal
permanen sis$a tersebut. alam hal ini, materi pelajarn lama akan sangat sulit
diingat atau diproduksi kembali. engan kata lain sis$a tersebut lupa akan materi
peajaran lama itu.
(. <upa dapat terjadi pada seorang sis$a karena sebab adanya tekanan terhadap
item yang telah ada baik sengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa
sebab, yaitu:

Karena item in&ormasi 5berupa pengetahuan, tanggapan, kesan, dan sebagainya


yang diterima sis$a kurang menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya
hingga ke alam ketidaksadaran

Karena item in&ormasi yang baru secara otomatis menekan item in&ormasi yang
telah ada, jadi sama dengan &enomena retroactie

Karena item in&ormasi yang akan direproduksi 5diingat kembali itu tertekan ke
alam ba$ah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan

0. <upa dapat terjadi karena sebab perubahan sikap dan minat sis$a terhadap

proses dan situasi belajar tertentu. Dadi, meskipun seorang sis$a telah mengikuti

proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan
minat sis$a tersebut menjadi sebaliknya 5seperti karena ketidaksenangan terhadp
guru maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
1. Menurut la$ o& disuse 5=ilgard  %o$er 1782, lupa dapat terjadi karena

sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau diha&alkan
sis$a. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian akan masuk
ke alam ba$ah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran
baru.
2. <upa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat syara& otak.

Seorang sis$a yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol,

dan geger otak akan kehilangan ingatan ata item-item in&ormasi yang ada dalam
memori permanennya.
+. ;n&ormasi yang kurang berkesan
Karena item in&romasi yang kurang berkesan atau menyenangkan sehingga ia dengan
sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.

&27232 Kiat Men)uran)i Lu4a +alam Bela3ar

Kiat terbaik untuk mengurangi lupa dalam belajar adalah dengan cara meningkatkan
daya ingat akal sis$a. %anyak ragam kiat yang dapat dicoba sis$a dalam meningkatkan
daya ingatannya, antara lain menurut %arlo$ 517C2, @eber 517CC, dan
Anderson

5177*, adalah sebagai berikut:


(.1.0.1. )er learning

)er learning 5belajar lebih artinya upaya belajar yang melebihi


batas
penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.)er learning terjadi apabila respons
atau reaksi tertentu muncul setelah sis$a melakukan pembelajaran atas respon
tersebut dengan cara di luar kebiasaan. %anyak contoh yang dapat dipakai untuk

oer learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin
memungkinkan ingatan sis$a terhadap teks Pancasila lebih kuat.

(.1.0.(. >Ftra study time

>Ftra study time 5tambahan $aktu belajar ialah upaya penambahan alokasi
$aktu belajar atau penambahan &rekuensi aktiitas belajar. Penambahan alokasi
$aktu belajar materi tertentu berarti sis$a menambah jam belajar, misalnya dari satu
jam menjadi dua jam $aktu belajar. Penambahan &rekuensi belajar berarti sis$a
meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi
dua kali sehari.Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori
dari kelupaan.

(.1.0.0. Mnemonic deice

Mnemonic deice 5muslihat memori yang sering juga hanya disebut mnemonic
itu berarti kiat khusus yang dijadikan !alat pengait# mental untuk memasukkan item-
item in&ormasi ke dalam system akal sis$a. Muslihat mnemonic ini
banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di ba$ah ini:

• Singkatan, yakni terdiri atas huru&-huru& a$al nama atau istilah yang harus
diingat sis$a. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan
sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
• System kata pasak 5peg $ord system, yakni sejenis teknik mnemonic yang

menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai


pasak 5paku pengait memori baru.Kata komponen pasak ini
dibentuk
berpasangan yang memiliki kesamaan $atak 5baik itu $arna, rasa, dan
seterusnya.Misalnya langit-bumiE panas-apiE merah-darahE dan seterusnya.

(.1.0.1. 6lustering
6lustering 5pengelompokkan ialah menata ulang item-item materi
menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bah$a item-
item tersebut memiliki signi&ikansi dan la&al yang sama atau sangat mirip.
Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk da&tar-da&tar item materi
sehingga mudah untuk diha&alkan.

(.1.0.2. <atihan Terbagi


<a$an latihan terbagi 5distributed practice adalah massed practice 5latihan
terkumpul yang sudah dianggap tidak e&ekti& karena mendorong sis$a melakukan
cramming. alam latihan terbagi sis$a melakukan latihan-latihan $aktu-$aktu
istirahat. paya demikian dilakukan untuk menghindari camming, yakni belajar
banyak materi secara tergesa-gesa dalam $aktu yang singkat.

(.1.0.+. Pengaruh <etak %ersambung


ntuk memperoleh e&ek positi& dari pengaruh letak bersambung 5the serial
position e&&ect, sis$a dianjurkan menyusun da&tar kata-kata 5nama, istilah dan

sebagainya yang dia$ali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat. Kata-kata
yang harus diingat sis$a tersebut sebaiknya ditulis dengan menggunakan huru& dan
$arna yang mencolok agar tampak sangat berbeda dari kata-kata yang lainnya yang
tidak perlu diingat. engan demikian, kata yang ditulis pada a$al yang akhir da&tar
tersebut memberi kesan tersendiri dan diharapkan melekat erat dalam subsistem akal
permanen sis$a. 5Muhibbin Syah, 177+: 1+*-1+1

BAB III

PENUUP
A. Kesimpulan
ari makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bah$a
a. Sensasi, atensi, persepsi, dan memori mempengaruhi pemprosesan
in&ormasi
seseorang.
b. 9aktor-&aktor yang mempengaruhi pemprosesan in&ormasi yaitu:
1. 9aktor stimuli dalam belajar
(. 9aktor metode belajar
0. 9aktor indiidual
c. Peman&aatan pemprosesan in&ormasi dalam belajar yaitu:
1. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga indiidu mampu beradaptasi
pada lingkungan yang selalu berubah.
(. Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir yang
berorientasi pada proses lebih menonjol.
0. Kapasilitas belajar dapat disajikan secara lengkap.
1. Prinsip perbedaan indiidual terlayani.
d. Pada lupa ada proses terjadinya, &aktor yang menyebabkan lupa dan lupa dapat
dikurangi dengan menggunakan kiat-kiat tertentu.

%. Saran
engan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
$a$asan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca
demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

A9TA@ PSTAKA

>kosuprato. 5(**7, April 1C. wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom $ordpress:
http:33ekosuprato.$ordpress.com

>lhubeyyu. 5n.d.. Wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom Wordpress:


http:33elhubeyyublog.$ordpress.com
group, p. 5(**7, Mei *0. blogspot. @etrieed )ktober *+, (*1+, &rom blogspot:
http:33psychologigroups.blogspot.com

;lmea&a. 5(*1(, Mei (8. wordpress. @etrieed Danuari *8, (*10, &rom $ordpress: http:33teknologi
pendidikan11*C+ilmae&a

Mulyono, A. 5(**7. Pendidikan Bagi Anak yang Kesulitan Belajar. Dakarta: PT.@ineka 6ipta.

@eatie*1. 5(*1*, Danuari 0*. wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom $ordpress:
http:33reatie*1.$ordpress.com

Santrock, D. W. 5(**8. Educational Psycholgi. Dakarta: Kencana.

Santrock, W.,  Wibo$o %.S, T. 5(**7. Educational Psychologi. Dakarta: Kencana.

Suprato, >. 5(*1*, Danuari 1C. Wordpress. @etrieed )ktober +, (*1+, &rom Wordpress:
http:33ekosuprato.$ordpress.com

Gulki&li. 5(*11, Duni *C. Wordpress. @etrieed )ktober *+, (*1+, &rom Wordpress:
http:33blogaulki&li.$ordpress.com

Anda mungkin juga menyukai