Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 1

PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS

BENNY SAPUTRA SIMAMORA


(856053736)

PGSD-S1
UPBJJ-12/Medan
FKIP
(FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN)
S1-PGSD
Universitas Terbuka
2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat Mengerjakan laporan tugas tutorial 1 dengan baik. Oleh
karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah
diberikan.Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa hasil laporan tugas tutorial 1 ini
masih jauh dari jawaban yang sempurna.
SOAL

1. Saudara telah mempelajari mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui sesi 1,2,
dan 3. Silakan jabarkan satu kasus mengenai ABK, Saudara dapat mengambil dari berita
atau youtube atau sumber lain tetapi harus menampilkan sumber tersebut! Setelah itu jela
skan kasus tersebut dengan teori yang telah diperoleh dalam sesi 1 sampai sesi 3, jelaskan
dengan kalimat Saudara mengenai kasus tersebut!

2. Saat ini hak memperoleh Pendidikan bagi ABK sudah diatur dalam Undang-Undang. Sila
kan jabarkan peraturan di Indonesia yang mengatur hak tersebut dan jelaskan dengan kali
mat Saudara sendiri!

3. Dari pertanyaan no 2, terlihat peraturan mengenai Pendidikan bagi ABK memang sudah a
da. Menurut Saudara apakah peraturan tersebut sudah benar-benar terlaksana di Indonesia
saat ini? Berikan alasannya disertai bukti-bukti konkret dari internet atau sumber lain (har
us melampirkan sumbernya)!

4. Layanan Pendidikan bagi ABK terdapat beberapa macam yaitu layanan Pendidikan segre
gasi, inklusi, dan integrasi. Menurut Saudara layanan Pendidikan manakah yang paling te
pat? Dan berikan alasannya!

5. Model-model layanan untuk anak berbakat terdiri dari model layanan kognitif-afektif, mo
del layanan perkembangan moral, model perkembangan nilai dan layanan berbagai bidan
g khusus. Dari seluruh model layanan tersebut, menurut Saudara manakah model layanan
yang paling efektif untuk diterapkan pada anak berbakat dari aspek kognitif? Berikan alas
annya!
Jawaban
Jawaban yang ingin saya sampaikan mengenai soal Tugas Tutorial 1 Sebagai berikut:

1). Kasus Perundungan Siswa Berkebutuhan Khusus di SDN Depok Baru 8

Pada tanggal 21 April 2022, terjadi peristiwa perundungan yang melibatkan anak-anak
berkebutuhan khusus (ABK) di SDN Depok Baru 8. Video perundungan ini tersebar luas
dan menunjukkan seorang pelaku yang juga ABK menduduki kepala korban. Berikut
adalah beberapa fakta mengenai kasus ini:

- Latar Belakang Kasus:


Kejadian ini terjadi di SDN Depok Baru 8, dan semua yang terlibat adalah anak-anak
berkebutuhan khusus.Video perundungan ini menunjukkan tiga anak ABK yang
menyiarkan dan memvideokan adegan tersebut.

- Kronologi Kejadian:
Saat kejadian, ada guru yang mondar-mandir sebentar. Anak-anak lain sedang
menggambar.Pelaku dan korban adalah siswa kelas VI. Di kelas VI, terdapat 10 ABK dan
hanya ada dua orang guru.

- Pengakuan Pelaku:
Pelaku mengaku bahwa tindakan tersebut hanya bercanda.
Guru yang datang setelah kejadian melihat korban menangis dan berantem dengan
pelaku.

- Dampak dan Pembelajaran:


Kejadian ini menjadi pelajaran bagi sekolah dan masyarakat.Sekolah tersebut memiliki
58 ABK karena hasil penggabungan. Beberapa di antaranya memiliki kebutuhan khusus
yang berbeda-beda.

Teori Terkait:

- Inklusi Pendidikan: Kasus ini menyoroti pentingnya inklusi pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus. Inklusi memastikan bahwa semua anak, tanpa memandang
kemampuan atau kekurangan, dapat belajar bersama di lingkungan yang sama

- Perlindungan Anak: Perlindungan anak melibatkan tindakan untuk melindungi anak dari
segala bentuk kekerasan, termasuk perundungan. Guru dan pihak sekolah harus
memastikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa.

Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya kesadaran, pendekatan yang sensitif, dan
kerjasama antara sekolah, guru, dan orang tua dalam mendukung anak berkebutuhan
khusus.
2). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengatur hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Berikut adalah penjelasan dalam kalimat saya sendiri:

- Pendidikan bagi ABK: Undang-Undang ini menjamin bahwa setiap anak berkebutuhan
khusus berhak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

- Inklusi Pendidikan: ABK harus diterima dan didukung dalam sistem pendidikan
nasional tanpa diskriminasi. Ini mencakup penyediaan fasilitas, kurikulum yang inklusif,
dan dukungan khusus sesuai kebutuhan masing-masing ABK.

Undang-Undang ini memastikan bahwa hak pendidikan ABK diakui dan dilindungi
secara hukum.

3). Implementasi Pendidikan Inklusif di Indonesia: Tantangan dan Realitas

Meskipun peraturan mengenai pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sudah
ada, implementasinya masih menghadapi tantangan. Berikut adalah beberapa alasan dan
bukti konkret yang menunjukkan situasi saat ini:

1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Fasilitas:

- Alasan: Kurangnya guru dan tenaga pendidik yang terlatih dalam bidang pendidikan
inklusif.
- Bukti: Artikel berjudul “Mewujudkan Pendidikan Untuk Semua: Studi Implementasi
Pendidikan Inklusif di Indonesia” menyebutkan bahwa keterbatasan sumber daya
manusia menjadi hambatan utama dalam implementasi pendidikan inklusif.

2. Kurangnya Aksesibilitas Fasilitas:


- Alasan: Banyak sekolah belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk ABK.
- Bukti: Artikel lain menyebutkan bahwa banyak sekolah belum memiliki aksesibilitas
yang memadai, seperti ramphal dan toilet yang dapat diakses oleh peserta didik dengan
kebutuhan khusus.

3. Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan:


- Alasan: Banyak guru belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang strategi
pengajaran inklusif.
- Bukti: Penelitian menunjukkan bahwa banyak guru belum siap menghadapi kebutuhan
pendidikan khusus di dalam kelas.

4. Kurangnya Sosialisasi Kebijakan:


- Alasan: Regulasi penyelenggaraan pendidikan ABK di PAUD belum operasional dan
tersosialisasi dengan baik.
- Bukti: Artikel berjudul “Kebijakan Layanan Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) DI Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)” menyoroti kurangnya
sosialisasi kebijakan pendidikan ABK di PAUD.

5. Keterbatasan Aksesibilitas Teknologi dan Sumber Daya Lainnya:


- Alasan: Alat bantu pendengaran, perangkat

Sumbernya : 1. journal.uinsgd.ac.id
2. syekhnurjati.ac.id

4). Layanan Pendidikan Inklusi adalah pendekatan yang paling tepat untuk anak
berkebutuhan khusus (ABK). Berikut adalah alasannya:

1. Inklusi Pendidikan:

* Definisi: Inklusi pendidikan adalah pendekatan di mana ABK diajar bersama dengan
teman sebaya mereka di lingkungan sekolah yang sama,
*Alasan:
- Keterlibatan Sosial: Inklusi memungkinkan ABK untuk berinteraksi dengan teman
sebaya dan mengembangkan keterampilan sosial.
- Pengakuan Hak: Inklusi menghormati hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan
tanpa diskriminasi.
- Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Inklusi memperkaya pengalaman belajar bagi
semua siswa dengan memperkenalkan keragaman dan memahami keberagaman.

Meskipun integrasi dan segregasi juga memiliki peran dalam pendidikan ABK, inklusi
memberikan pendekatan yang lebih holistik dan memastikan bahwa setiap anak memiliki
kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

5). Model Layanan Kognitif-Afektif adalah model yang paling efektif untuk diterapkan
pada anak berbakat dari aspek kognitif. Berikut adalah alasannya:

*Definisi Model Layanan Kognitif-Afektif:


- Model ini menggabungkan pengembangan kognitif (pikiran, pemecahan masalah)
dengan pengembangan afektif (emosi, motivasi, nilai-nilai).
- Fokus pada pengembangan kecerdasan dan kesejahteraan emosional.

*Alasan Efektivitas Model Ini:


- Holistik: Model ini memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak, bukan hanya
kognitif.
- Keseimbangan: Menggabungkan kecerdasan dan kesejahteraan emosional memastikan
perkembangan yang seimbang.
Dengan pendekatan ini, anak berbakat dapat berkembang secara optimal dalam segala
aspek.

Rabu, 23 April 2024

Tanda tangan mahasiswa


BENNY SAPUTRA SIMAMORA
NIM.856053736

Anda mungkin juga menyukai