Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tutorial 2

Nama : Azka Maulana

Nim : 857826158

Matkul : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Jawab

1. Anak tuna netra mengalami peningkatan sensitivitas dalam indera


pendengaran dan perabaan sebagai kompensasi atas kekurangan
penglihatan mereka. Mereka belajar mengandalkan suara dan
sentuhan untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar
dan memahami dunia di sekitar mereka. Sebagai contoh, mereka
mungkin menjadi lebih terampil dalam mendengarkan suara
lingkungan danmemperhatikan detail dalam suara, serta lebih
sensitif terhadap sentuhan dan tekstur untuk mengenali objek dan
orang.

2. Salah satu contoh media yang dapat digunakan adalah buku


Braille. Buku Braille adalah buku khusus yang menggunakan huruf-
huruf yang bisa dirasakan dengan sentuhan jari. Guru dapat
menggunakan buku Braille untuk membimbing anak tuna netra
dalam belajar membaca dan menulis dengan menyediakan teks yang
sesuai dengan kemampuan mereka. Dengan menggunakan buku
Braille, anak tunanetra dapat mengakses informasi secara mandiri
dan merasa lebih inklusif dalam proses belajar mereka.

3. Untuk anak tuna rungu, sistem pendidikan inklusi adalah yang


paling tepat. Sistem ini memungkinkan anak-anak dengan kebutuhan
khusus, seperti tuna rungu, untuk belajar bersama dengan teman
sebaya mereka tanpa dibatasi oleh batasan fisik atau psikologis. Ini
membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
dan pengembangan mereka secara holistik.

4. Chronological age adalah usia seseorang berdasarkan waktu yang


telah berlalu sejak tanggal lahir mereka, sementara mental age
adalah kemampuan kognitif atau perkembangan mental seseorang
yang diukur dalam usia mental. Pada penyandang tunagrahita,
kadang-kadang ada kesenjangan antara usia kronologis dan usia
mental mereka. Ini berarti seseorang mungkin memiliki usia
kronologis yang lebih tua daripadakemampuan mental mereka yang
sebenarnya.

| Usia Kronologis | Usia Mental | Kesimpulan |

------------------------------------------------------

| 10 tahun | 6 tahun | Keterlambatan mental|

------------------------------------------------------

| 15 tahun | 12 tahun | Sedikit tertinggal |

------------------------------------------------------

| 20 tahun | 18 tahun | Hampir setara |

------------------------------------------------------

| 25 tahun | 20 tahun | Tertinggal mental |

5. trategi Pengajaran Diindividualisasikan:


Skenario Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran: Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal


dan pengetahuan matematika dasar.

1. Penyesuaian Materi:

- Identifikasi kemampuan dan minat individu anak.

- Pilih materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan minat


mereka.

- Misalnya, jika seorang anak lebih tertarik pada gambar dan warna,
gunakan materi visual seperti kartu gambar untuk memperkenalkan
konsep matematika dasar.

2. Metode Pengajaran:

- Gunakan pendekatan langsung dengan interaksi yang intens antara


guru dan anak.

- Berikan instruksi secara singkat dan jelas, menggunakan bahasa


yang mudah dipahami.

- Libatkan anak dalam kegiatan yang interaktif dan menyenangkan,


seperti permainan berbasis matematika atau menyusun puzzle
dengan angka.

3. Penggunaan Alat Bantu:

- Sediakan alat bantu seperti kalkulator sederhana atau manipulatif


matematika (misalnya, blok bangunan atau potongan puzzle) untuk
membantu pemahaman konsep matematika.
- Gunakan alat bantu visual seperti grafik, diagram, atau gambar
untuk membantu memperkuat pemahaman konsep.

4. Pemberian Dukungan:

- Berikan bimbingan dan dukungan yang ekstra saat diperlukan,


tetapi berikan ruang bagi anak untuk mencoba memecahkan
masalah sendiri.

- Gunakan penguatan positif dan pujian untuk memperkuat prestasi


dan usaha anak.

5. Evaluasi dan Penyesuaian:

- Evaluasi kemajuan secara teratur dengan mengamati partisipasi


anak dalam kegiatan pembelajaran dan kemampuan mereka untuk
mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari.

- Sesuaikan pendekatan dan materi pembelajaran berdasarkan


respons dan perkembangan individu setiap anak.

Anda mungkin juga menyukai