Anda di halaman 1dari 12

Integrasi Ilmu Dalam Konsep Diri Manusia

Dosen pengampu : heni hani nuraeni

CHIKA DIVA VELISA 2101025072


Konsep Diri Manusia
• Konsep diri merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu self schema. Istilah
dalam psikologi memiliki dua arti yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap
dirinya sendiri dan sesuatu keselurhan proses psikologi yang menguasai tingkah
laku dan penyesuaian diri.
• Konsep diri merupakan sikap, perasaan dan pandangan individu tentang dirinya
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang meliputi fisik, psikis, sosial,
aspirasi dan prestasi yang nantinya akan menentukan langkah-langkah individu
dalam melakukan aktifitas sesuai dengan gambaran yang ada pada dirinya.
Konsep diri merupakan gambaran dari keyakinan yang dimiliki tentang diri
mereka sendiri secara luas baik mengenai fisik, psikologis, sosial dan emosional.
Perkembangan Konsep Diri
• Konsep diri yang pertama kali terbentuk disebut konsep diri primer. Hal ini
diperoleh di lingkungan keluarga terutama pada tahun-tahun awal kehidupan.
Kemudian konsep diri akan terus berkembang sejalan dengan semakin
luasnya hubungan sosial yang diperoleh anak. Bagaimana orang-orang
disekitarnya memperlakukan dirinya, apa yang mereka katakan tentang
dirinya, status yang diraihnya dalam kelompok akan memperkuat dan
memodif ik asi konsep diri yang telah terbentuk dalam keluarga. Karena
struktur konsep diri tersebut berkembang secara hirarkis dan saling terkait
satu sama lainnya, maka ia akan mencapai tingkat perkembangan tertentu
yang relatif stabil. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa
sepanjang kehidupan seseorang konsep diri individu secara kontinu akan
berkembang dan berubah.
Perkembangan Konsep Diri
• Sumber informasi untuk konsep diri adalah interaksi individu
dengan orang lain. Individu menggunakan orang lain untuk
menunjukkan siapa dia.
• Orang lain yang dianggap bisa mempengaruhi konsep diri
seseorang adalah : orang tua, teman sebaya,masyarakat, hasil
dan proses belajar.
Dimensi Konsep Diri
• Konsep diri memiliki tiga dimensi yaitu pengetahuan tentang diri sendiri,
pengharapan tentang diri sendiri dan penilaian tentang diri sendiri.
• Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang penting pada
aspek psikologisnya. Pandangan yang memandang diri mempunyai dampak
yang penting pada aspek psikologisnya. Pandangan yang realistik terhadap
diri, menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman
sehingga terhindar rasa cemas dan meningkatkan harga diri. Individu yang
stabil, realistis dan konsisten terhadap gambaran dirinya akan
memperlihatkankemampuan mantap terhadap realisasi yang akan memacu
sukses di dalam kehidupan.
Dimensi Konsep Diri
• Pengharapan tentang diri kita tidak terlepas dari kemungkinan kita
menjadi apa di masa yang akan datang. Pengharapan dapat dikatakan
sebagai diri ideal. Setiap harapan dapat membangkitkan kekuatan yang
mendorong untuk mencapai harapan tersebut di masa depan. Namun diri
ideal hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi tapi masih lebih tinggi dari
kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan masih dapat dicapai.
Konsep Diri Menurut Perspektif Islam
• Dengan konsep diri yang baik maka individu akan mengenal dirinya dengan baik. Jika
individu mengenal dirinya dengan baik, maka ia akan mengenal Tuhannya pula.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-A’raaf ayat 172 sebagai berikut:

Maksud dari ayat diatas adalah bahwa sejak awal manusia sesungguhnya telah memiliki konsep diri
yang ideal yaitu ia mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Allah SWT dan ia wajib untuk
menyembah kepada-Nya. Konsep diri yang demikian itu merupakan konsep diri ideal karena dengan hal
tersebut manusia akan selalu berhati-hati dalam aktivitasnya dan segala usahanya ia tujukan hanya
untuk beribadah kepada Allah SWT.
Identitas Diri dan Artikulasi Komunikasi Dengan
Sesama
• Komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu verbal dan nonverbal. Aspek
verbal terdiri dari cara bicara atau cara bertutur, kata-kata dan istilah
yang sering disebut serta bahasa yang digunakan. Aspek nonverbal ini
yakni Kinesics (bahasa tubuh), Paralanguange (parabahasa atau
vokalika), Penampilan f isik, Haptics (sentuhan), Proxemic (ruang),
Chronemic (waktu), dan Artefak (objek kebendaan). Komunikasi
nonverbal di sini juga merepresentasikan identitas diri masing-masing
informan
Krisis Multi-dimensional Manusia Modern
• Krisis multidimensional masyarakat modern melalui analisis
f ilosof is-sosiologis dan psikoanalisis, mereka mengekspos perilaku
masyarakat modern seperti keserakahan terhadap sumber daya
alam, irasionalitas, konsumerisme, tirani, hegemoni, fasisme,
tribalisme. Krisis modernisme tidak berhenti pada irasionalitas dan
krisis moral, krisis epistemologis, krisis ekologi dan krisis kekerasan
saja. Tapi krisis modernisme, yang juga melanda Indonesia, tidak
berhenti hanya pada krisis epistemologis dan metodologis seperti
ini. Lebih akut, terjadi pada tingkat ontologis berkenaan dengan
krisis eksistensial manusia mengenai sifat, tujuan dan makna dalam
hidupnya.
Pendekatan Integrasi Terhadap Diri Manusia
• Pendekatan integrasi perlu adanya karakter sebagai ciri adanya integrasi ilmu
dalam konsep diri manusia
• Menurut Megawangi (dalam Elmubarok, 2008) terdapat sembilan pilar karakter
yakni: (1) Cinta Tuhan dan kebenaran (love Allah, trust, reverence, loyalty); (2)
Tanggungjawab, kedisiplinan dan kemandirian (responsibility, excellence, self
reliance, discipline, orderliness ); (3) Amanah (trustworthiness, reliability,
honesty); (4) Hormat dan santun (respect, courtessy, obedience); (5) Kasih
sayang, kepedulian dan kerjasama (love, compassion, caring, empathy,
generousity, moderation, cooperation); (6) Percaya diri, kreatif dan pantang
menyerah (conf idence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage,
determination and enthusiasm) ; (7) Keadilan dan kepeminpinan (justice,
fairness, mercy, leadership); (8) Baik dan rendah hati (kindness, friendliness,
humility, modesty) dan; (9) Toleransi dan cinta damai (tolerance, f lexibility,
peacefulness, unity).
Pendekatan Integrasi Terhadap Diri Manusia
• Pendekatan integrasi yang dapat dilakukan dalam diri manusia antara
lain dengan :
• Mengungkapkan nilai-nilai melalui diskusi dan brainstorming ,
Menggunakan cerita untuk memunculkan nilai-nilai, memainkan
permainan nilai-nilai kemanusiaan, menceritakan kisah hidup orang-
orang besar, menggunakan lagu-lagu dan musik untuk mengintegrasikan
nilai-nilai, menggunakan drama untuk melukiskan kejadian-kejadian
yang berisikan nilai-nilai, menggunakan berbagai kegiatan seperti
kegiatan pelayanan (service), f ield trip dan klub-klub atau kelompok-
kelompok kegiatan untuk memunculkan nilai-nilai kemanusiaan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai