tesis-14072022 xxxxx
tesis-14072022 xxxxx
PENDAHULUAN
Dunia pada saat ini sedang menghadapi fenomena yang besar yaitu Corona
Virus atau lebih dikenal dengan Covid-19. Desember 2019, Severe Acute
menyebar ke seluruh dunia, dan WHO menyatakan wabah ini sebagai pandemi
global pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga Desember 2020, mengakibatkan lebih
dari 90 juta orang di dunia telah terinfeksi Covid-19 (WHO Corona Virus
oleh tipe baru Coronavirus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk,
kejang, dan diare (WHO, 2020). Virus ini dapat bergerak cepat dari manusia ke
manusia melalui kontak langsung (Li, Lai, Han,Zonghui Li, Zhou,Pan Pan, Wang,
Presiden Indonesia Joko Widodo melalui konferensi pers di Istana Bogor Jawa
Barat (15 Maret 2020) mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan
beribadah di rumah. Himbauan presiden ini bagi perusahaan tren dengan nama
Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Work From Home (WFH)
menjadi solusi agar mengurangi risiko penularan virus Covid-19. Work From
Home menawarkan fleksibilitas pekerjaan yang tinggi. Hasil penelitian Rokhani
(2020) dampak negatif dari WFH yaitu membuat guru menjadi jenuh bekerja di
rumah dengan suasana kerja yang monoton, WFH juga telah mengurangi interaksi
guru dengan teman guru dan peserta didik dan lingkungan sekolah, WFH juga
adanya interaksi langsung selama proses belajar mengajar antara guru dengan
peserta didik, WFH membuat guru tidak fokus bekerja karena adanya interaksi
rumah atau yang biasa disebut dengan istilah Belajar Dari Rumah (BDR).
luring (luar jaringan) (Khairul Akbar, Fahruddin, & Mansur Hakim, 2020), sesuai
Saat ini sudah memasuki era new normal, oleh sebab itu pemerintah mulai
daerah berzona hijau dan kuning mulai melaksanakan PTMT dengan memenuhi
berbagai syarat.
kesehatan dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar kesehatan dan keselamatan
2
dapat terus menjadi prioritas. PTMT adalah pertemuan di kelas dimana satu kelas
hanya diisi 25% murid, kegiatan KBM hanya 2 jam, dan satu minggu hanya 2 kali
pertemuan.
Sebagai tenaga profesional, guru memegang peranan dan tanggung jawab dalam
diperhatikan kondisi fisik dan psikisnya pada masa pandemi Covid-19 saat ini
(Ratten & Jones, 2020). Hal ini tentu saja akan menambah beban guru dalam
para guru karena cukup banyak guru yang belum dapat memanfaatkan sosial
(Chaturvedi, Vishwakarma, & Singh, 2021). Hal ini tentunya menuntut kinerja
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di
lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
guru harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, apabila guru telah memenuhi
kriteria tersebut berarti seorang guru dapat dikatakan berhasil dan memiliki
3
kualitas yang baik. Sebaliknya apabila seorang guru belum memenuhi kriteria
yang baik, maka guru belum dapat dikatakan berhasil. Pada kenyataannya kinerja
guru pada masa pembelajaran jarak jauh mengalami penurunan kualitas akibat
motivasi kerja yang menurun (Fitria, Kristiawan, & Rahmat., 2019; Utami,
pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka selama adanya pandemi.
metode pembelajaran online. Banyak dari guru yang tidak langsung cepat
melainkan beberapa aplikasi yang membuat stress kerja bertambah mereka harus
siap dengan metode pembelajaran secara online dengan permasalahan yang datang
adanya tuntutan serta kendala bahwa setiap guru harus mampu menggunakan
memadai yang membuat guru tersebut mengalami stres, hal itu telihat dengan
maupun saat menghadapi siswa di kelas, lekas marah, sensitif atau mudah
menguasai aplikasi, dan sering absen (tidak masuk) kerja dengan alasan susah
mengakses web yang sudah diberikan karena terbiasa absen datang ke sekolah dan
saat ini dengan ada dirumah serta kurangnya menguasai menyusun laporan
atau turun.
4
Berdasarkan hal tersebut diperhatikan peraturan yang berkaitan dengan
atau salah, maka akan mengakibatkan terjadinya stres di tempat kerja. Stres
bukanlah sekedar kondisi psikologis yang terganggu, akan tetapi lebih kepada
bagaimana para karyawan merespon dan sikap dalam bekerja dalam mencapai
yang akan menimbulkan frustrasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah. Dampak
dari stres yang muncul pada individu dapat beragam. Hal ini tergantung pada
kekuatan konsep diri yang menentukan terhadap stress kerja yang dapat muncul.
Seseorang yang stres akan sulit berkonsentrasi yang dapat berdampak negatif
organisasi (Paramita, Putra, & Handaru., 2016). Selain itu stress juga dapat
Dikutip dari Edsurge Newsletter (2020), survei yang dilakukan oleh Yale
Center for Emotional Intelligence dan Collaborative for Social Emotional and
Academic Learning pada lebih dari 5.000 guru di Amerika Serikat menemukan
para guru mengalami stres kerja dalam menjalankan proses belajar dan bekerja
dari rumah selama masa pandemi Covid-19. Kekhawatiran dan ketakutan akan
terkena Covid-19 serta proses adaptasi dengan teknologi baru menjadi penyebab
mereka mengalami stres kerja. Hal ini juga sejalan dengan penelitan yang
dilakukan oleh Purwanto (2020) pada beberapa guru di Tangerang dimana mereka
5
juga mengalami kesulitan ketika harus bekerja dari rumah, penyebabnya antara
lain kondisi rumah tidak sama dengan ketika mengajar di sekolah, beban kerja
penunjang untuk mengajar secara daring, kurang baiknya jaringan internet yang
berdampak pada tidak efektifnya proses belajar mengajar, dan juga konflik peran
yang dialami ketika mereka dituntut untuk melakukan dua peran yang berbeda
secara bersamaan yakni tanggung jawab sebagai guru sekaligus juga sebagai
Pandemi Covid-19 yang menjadi salah satu sumber stress bagi guru dapat
diberikan kepadanya dalam suatu wilayah. Lingkungan kerja merujuk kepada hal-
hal yang berkaitan dengan satuan pekerjaan, desain pekerjaan, sarana dan
dan cenderung menjadi burnout karena lingkungan kerja yang serba digital dan
Hendrick., 2021). Beberapa literatur menunjukkan stres kerja guru pada masa
Loyttyniemi, Uitti, & Putus., 2020). Studi Hustia (2020) menunjukkan bahwa
6
terdapat pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap
kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Utami dkk., (2020) di SDN Batu Tering
Sumbawa juga menunjukkan tingginya beban kerja yang terima oleh para guru di
masa pandemi ini. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aperribai et.
al., (2020) pada 345 guru di Spanyol yang menemukan bahwa 24% responden
lebih banyak untuk menyelesaikan beban kerja yang diterima. Hal ini berdampak
pada kondisi kesehatan dan psikis para guru, sehingga memicu terjadinya stres
kerja.
akses jalan dari rumah ke sekolah memiliki jarak yang jauh, akses jaringan
internet di lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang tidak tersedia,
sehingga kegiatan belajar online selama masa pandemi tidak dapat terlaksana
tugas pelajaran yang harus diselesaikan siswa membuat siswa tidak fokus dalam
belajar, selain itu sebagian besar siswa tidak memiliki handphone android
7
pembelajaran secara online. Guru harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang
untuk bekerja dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memuaskan dapat
dapat memicu stres kerja. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan interaksi guru
dan peserta didik yang tadinya bersifat secara langsung kini berubah menjadi
bersifat daring (pembelajaran dalam jaringan). Selain itu dengan adanya kebijakan
dari pemerintah bahwa siswa yang belum divaksin tidak boleh mengikuti kegiatan
pembelajaran tatap muka, sehingga hal tersebut menimbulkan stress pada guru
karena harus melaksanakan kegiatan mengajar dengan cara tatap muka dan
berkunjung kerumah siswa bagi yang tidak vaksin. Hal ini tentu saja dapat
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka judul yang
diambil dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan
8
3. Kinerja guru di MI Kabupaten Bombana pada masa pembelajaran jarak jauh
masih kurang.
mengajar.
pandemi Covid-19.
Agar penulisan tugas akhir ini tidak terlalu luas, maka penulis akan
membatasi permasalahan yaitu hanya berfokus pada pengaruh stres kerja dan
Covid-19.
9
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis:
pandemi Covid-19.
yaitu:
a. Manfaat Teoretis
pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di MI Kabupaten
b. Manfaat Praktis
memperbaiki kepemimpinanya.
2) Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam
10
menentukan kebijakan berkaitan dengan pengelolaan sekolah yang ada
mengenai pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di
pandemi Covid-19.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah "stres" berasal dari kata "estrica" dalam bahasa Latin, atau "estrece"
dalam bahasa Perancis yang pada abad ke-17 digunakan dalam artian malapetaka,
masalah, bencana, dukacita, kesedihan (Korkmaz & Köseoğlu, 2018). Stres adalah
objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah
berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang menekan diri dan jiwa seseorang di luar batas kemampuannya, sehingga jika
terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini akan berdampak pada kesehatannya”.
menjelaskan bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami pegawai
dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari tampilan diri, antara
12
lain, emosi yang tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur,
merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah
yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stres
pada kelelahan emosionalnya dan akan berpengaruh pada kelelahan secara fisik.
Pegawai yang mengalami stres kerja akan menampakkan diri pada berbagai
perilaku yang tidak normal seperti gugup, tegang, selalu cemas, gangguan
terlihat pada kondisi mental tertentu seperti sukar tidur, sikap tidak bersahabat,
putus asa, mudah marah, sukar mengendalikan emosi dan bersifat agresif.
mengakibatkan emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, menyendiri, sulit tidur.
Pendapat lain dikemukakan oleh Saraswati & Subudi (2017) stres adalah suatu
kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau
sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang
13
berpendapat bahwa stres kerja suatu kondisi yang mempengaruhi emosi, proses
berfikir dan kondisi seseorang, orang yang stres menjadi nervous dan merasakan
kekhawatiran kronis. Stres merupakan isu utama yang menjadi perhatian karena
telah menjadi bagian dari kehidupan pegawai dan sulit untuk menghindari stres
kerja adalah suatu ketegangan yang dirasakan oleh individu karena tekanan yang
tidak dapat ditoleransi oleh individu baik yang bersumber dari dirinya sendiri
maupun dari luar dirinya, dalam kondisi tersebut dapat mempengaruhi emosi,
kematian sanak saudara. Penyebab stres kerja, antara lain beban kerja yang
dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja
yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang
berlebihannya beban kerja, perusahaan memberi tekanan yang tinggi, target tidak
14
terpenuhi, dan kurang konsentrasi dalam bekerja. Aamodt (Parwoto, 2017)
menyatakan ada tujuh sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress
kerja yaitu:
pada fisik meliputi: Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, mudah lelah
secara fisik, pusing kepala, problem tidur, 3) Indikator pada prilaku meliputi:
sosial ditempat kerja). Rena (2019) menyatakan bahwa bahwa indikator stres kerja
yaitu:
15
1) Tuntutan tugas yaitu tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada
2) Tuntutan peran yaitu ketidakjelasan peran yang diterima oleh pegawai akan
3) Faktor interpersonal yaitu hubungan kerja sama antar pegawai, dan hubungan
4) Struktur organisasi yaitu struktur organisasi yang kaku dan tidak bersahabat,
Pendapat lain menurut Nur, Hidayati, & Maria, (2017) bahwa indikator
ketidakjelasan peran.
2) Working conditions (kondisi kerja) seperti, kondisi kerja yang buruk, tingkat
16
2.1.2 Lingkungan Kerja
ketika guru melakukan aktivitas bekerja. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar guru dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap pegawai dimanahal tersebut
yang dialami dalam pekerjaannya atau dalam keadaan tertentu yang harus terus
(Karina, Gadzali, & Budiarti, 2020). Lingkungan kerja adalah segala sesuatu (fisik
dan non fisik) yang ada di sekitar para karyawan yang dapat mempengaruhi
17
(Nurhayati, Minarsih, & Wulan, 2016). Hal ini mengakibatkan lingkungan atau
tempat kerja dapat menyebabkan stres kerja. Work environment fit approach
considers that “employee feels job stress when they have poor fit with the working
untuk bekerja dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memuaskan dapat
pegawai serta dapat memicu stres kerja (Dhermawan, Sudibya, IGA, & Utama,
2012). Dinsar (2021) menjelaskan lingkungan kerja yang baik adalah yang aman,
bersih, tidak bising, terang dan bebas dari segala macam ancaman dan gangguan
kerja yang kondusif akan membawa dampak baik bagi kelangsungan karyawan
Lingkungan kerja yang kondusif, akan membentuk karyawan terkait sifat dan
karyawan yang terdapat di dalamnya karena adanya interaksi dan usaha bertahan
faktor yang penting dalam menentukan kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan
18
mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja, sehingga kinerjanya menurun atau
menjadi rendah. Apabila lingkungan kerja baik untuk karyawan maka dengan
lingkungan kerja yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: a)
kerja adalah:
pekerjaan ikut menyebabkan kinerja yang buruk seperti kurangnya alat kerja,
ruang kerja pengap, fentilasi yang kurang serta prosedur yang tidak jelas.
2) Gaji dan tunjangan, gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan
membuat pekerja setiap saat melirik pada lingkungan kerja yang lebih
dengan pekerja lainnya akan saling mendukung pencapaian tujuan dan atau
hasil.
19
2.1.2.3 Dimensi Lingkungan Kerja
yaitu: penerangan, suhu udara, sirkulasi udara, ukuran ruang kerja, tata letak ruang
kerja, privasi ruang kerja kebersihan, kebersihan, suara bising, penggunaan warna,
dan peralatan kerja. Menurut penelitian Noviyanto & Yuniati (2015) terdapat 7
1) Penerangan
Cahaya disini sangat penting bagi dunia kerja, terutama bagi karyawan hal
ini sangat dibutuhkan demi kelancaran dan keselamatan pada waktu bekerja.
2) Suhu Udara
karyawan, karena apabila ventilasinya cukup, maka kesehatan para karyawan akan
terjamin.
3) Suara Bising
4) Warna
Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangandan alat-alat lainnya,
20
5) Ruang Gerak
6) Keamanan
padahal lebih luas dari itu termasuk disini keamanan milik pribadi karyawan dan
dengan baik dan dengan rasa kekeluargaan yang tinggi. Contohnya dengan
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan” (Nguyen, Yandi, & Mahaputra, 2020:
646). Pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa karyawan yang bekerja sesuai
21
peran dan fungsinya dalam suatu organisasi akan menghasilkan prestasi kerja
melalui serangkaian proses perilaku antara orang yang satu dengan yang lain.
Dengan demikian kinerja juga dapat dimaknai sebagai sesuatu yang benar-benar
dilakukan orang dalam organisasi yang dapat diamati oleh orang lain.
Kata performence berasal dari kata to perform yang artinya menampilkan atau
memenuhi standar yang telah ditetapkan agar dapat membuahkan tindakan serta
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Widodo, Romsi, &
Murni, 2020: 66). Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
pengalaman, kesungguhan, dan waktu. Hasil kerja atau prestasi itu merupakan
gabungan dari tiga faktor terdiri dari: (a) minat dalam bekerja, (b) penerimaan
delegasi tugas, dan (c) peran dan tingkat motivasi seorang pekerja (Zulkarnaen,
22
Supriyati, & Sudiarditha, 2020: 175). Semakin tinggi/baik ketiga faktor tersebut
dalam bekerja maka akan semakin besar/baik prestasi kerja atau kinerja seorang
pekerja/karyawan.
(2018: 2) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil secara kualitas
dan kuatitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
Wahidy, (2021: 4) menyatakan bawha kinerja adalah hasil yang dicapai dari suatu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Riyadi & Mulyapradana (2017: 1)
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu atau
kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang telah
diberikan kepadanya dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
organisasi tersebut.
bahwa sebenarnya kinerja adalah sesuatu yang dapat dilihat atau diamati.
Perbedaannya adalah jika kinerja yang merujuk sebagai hasil dapat dilihat melalui
merujuk sebagai perilaku dapat dilihat melalui pengamatan atau observasi yang
bersifat kualitatif. Perilaku orang atau pegawai dalam bekerja dapat berupa
tindakan, ucapan, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan tujuan dan misi
organisasi.
23
2.1.3.2 Pengertian Kinerja Guru
Kinerja Guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja Juhji,
2017). “Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan (Wijiyono, 2019), karena
guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa
Kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan
pengalaman, kesungguhan, dan penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika
guru telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri atas kesetiaan dan komitmen
menjadi panutan siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya (Janah, Akbar, &
Yetti, 2020).
& Afriansyah, 2018). Kinerja guru dapat diartikan sebagai tampilan prestasi kerja
guru yang ditunjukan atau hasil yang dicapai oleh guru atas pelaksanaan tugas
kurun waktu tertentu. Kinerja guru dapat digambarkan sebagai tugas yang
24
dilakukan oleh seorang guru pada periode tertentu dalam sistem sekolah untuk
berilmu dan beramal). Kinerja guru adalah kunci utama pendidikan. Baiknya
kinerja guru menjelaskan semua aspek pendidikan dilaksanakan dengan baik dan
benar dan penuh tanggung jawab, sehingga dampaknya adalah perubahan sikap,
perilaku, cara berpikir dan berbicara siswa, semua hal tersebut adalah esensi dari
Agar guru mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, maka
Kristiawan & Tobari, 2019). Kompetensi adalah sebuah kemampuan yang mutlak
dimiliki oleh guru, sehingga menjadi pekerjaannya sebagai seorang pendidik bisa
dilakukan dengan baik. Tugas guru adalah terkait erat dengan peningkatan sumber
daya manusia melalui sektor pendidikan (Irmayani, Wardiah, & Kristiawan, 2018;
Tobari dkk., 2018; Fitria, Mukhtar, & Akbar, 2017; Fitria, 2018). Oleh karena itu
dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kinerja guru itu sendiri dan untuk
sekolah dalam hal menyusun ulang rencana atau yang baru strategi untuk
25
Supardi (2016: 54), “kinerja guru adalah kemampuan seorang guru dalam
Sejalan dengan pandapat ini, berdasarkan suatu diagaram kinerja dari Coquitt et
al., (2015: 8) dapat dijelaskan bahwa “secara garis besar kinerja dipengaruhi oleh
langsung dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja (job satisfaction) dan motivasi
pendidikan (Khasanah, dkk., 2019: 11). Tugas pokok seorang guru yang menjadi
26
melatih dan mengadministrasi dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik (Naydenova & Naydenova, 2016). Hal ini berarti kinerja guru secara
Rikala, & Vesisenaho, 2018). Rendah atau tingginya kinerja guru dipengaruhi
lingkungan kerja (Purwoko, 2018). Guru yang memiliki komitmen tinggi biasanya
akan lebih disiplin, rasa memiliki sebagai bagian dari sekolah dan semangat dalam
menghadirkan semangat visi dan misi organisasi dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab yang dipercayakan di sekolah (Yucel & Bektas, 2012). Komitmen
dalam organisasi, diharapkan bukan hanya persoalan tuntutan tetapi suatu dimensi
yang perlu dijaga dengan baik melalui keteladanan pimpinan, terciptanya iklim
organisasi yang kondusif maupun sikap saling percaya. Situasi dan kondisi dari
terhadap tugas. Situasi dan kondisi organisasi yang dimaksud seperti karakteristik
pengambilan keputusan antara pimpinan dan guru (Toom, Pietarinen, Soini, &
Pyhältö, 2017). Apabila dari karakteristik organisasi ini ada yang tidak terpenuhi,
hal tersebut akan menyebabkan rendahnya komitmen guru terhadap tugas dalam
organisasi.
profesi keguruan merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu
27
memberikan pelajaran pada siswanya (Mangkunegara, 2016). Guru adalah orang
tidak terlihat yang mempengaruhi orang lain sehingga individu tersebut mau
suatu pekerjaan, dengan sukarela dan dengan sepenuh hati mau melakukan
memberikan fokus dan arah, serta menjamin penyelesaian tugas dengan sukses.
guru yang efektif menjadikan kinerja guru dapat meningkat dan sesuai harapan
mengelola kelas, pembelajaran dan manajemen siswa yang lebih optimal (Cheng
& Szeto, 2016). Akan tetapi kepemimpinan yang efektif agar bisa mempengaruhi
kinerja guru dengan lebih baik harus ditunjang oleh komitmen tugas guru dan
kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu (Al-Mahdy, Emam, & Hallinger,
28
2018). Kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi kelompoknya dalam
pencapaian mutu kerja yang lebih baik. Seorang pemimpin yang memerankan
komitmen tugas. Guru yang memiliki komitmen tinggi maka akan menjalankan
Berdasarkan uraian di atas bisa dilihat bahwa guru merupakan salah satu
komponen atau mata rantai yang sangat menentukan dalam keberhasilan proses
belajar mengajar. Kualitas guru akan berpengaruh pada kualitas lulusan yang
dihasilkan oleh sekolah. Secara umum menurut PP No. 60 / 1999 104, syarat
untuk menjadi guru adalah: (1). Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. (2). Berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; (3). Memiliki
kualitas sebagai tenaga pengajar; (4). Mempunyai moral dan integritas yang
tinggi; dan (5). Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan
agar mencapai hasil belajar yang maksimal. Besar kecilnya peranan guru akan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran
pembelajaran. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah prestasi
kerja yang dihasilkan guru dalam melakukan tugas mengajar yang meliputi: (a)
29
membuat rencana pelajaran, (b) melaksanakan rencana pelajaran, (c)
hasil kerja yang ingin dicapai. Seseorang guru yang professional dan memiliki
organisasi.
kebijakan pemerintah tentang pendidikan (Abdullah, 2020; Soleh dkk., 2019). Hal
ini selaras dengan pendapat Kasmir (2018), yang mengemukakan kinerja guru
organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, disiplin kerja, gaji, kepuasan kerja dan
faktor-faktor lainnya.
30
Menurut Kopelman dalam Supardi (2016) kinerja guru ditentukan oleh
mengajar, (3) menilai kemajuan proses belajar mengajar, dan (4) menguasai bahan
dan motivasi. Berdasarkan hal tersebut maka akan dijelaskan sebagai berikut:
(disposisional).
2) Faktor Eksternal : yaitu faktor yang berasal dari lingkungan seperti perilaku,
31
kinerja guru dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu:
kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara
a) Identitas Silabus,
d) Materi Pelajaran,
e) Kegiatan pembelajaran,
f) Indikator,
g) Alokasi waktu,
h) Sumber Pembelajaran.
RPP, yang merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus, ditandai
32
Metode Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan, Sumber pembelajaran,
Penilaian.
yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan
a) Pengelolaan Kelas
waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses
menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan
media visual. Tetapi kemampuan guru disini lebih ditekankan pada penggunaan
guru dapat memanfaatkan media yang sudah ada seperti globe, peta, gambar dan
dan sebagainya.
33
Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Karena siswa memiliki interes yang
sangat heterogen idealnya seorang guru harus menggunakan multi metode, yaitu
ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau metode diskusi
dialami siswa.
3) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan untuk
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki
pokoknya sebagai guru. Dengan demikian guru mata pelajaran dapat menguasai
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel
lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran
34
belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
guru dalam melihat hasil kerjanya. Artinya, hasil evaluasi merupakan salah satu
indikator keberasilan tugas guru pada diri siswa. Kemampuan evaluasi mengacu
berikutnya agar lebih baik; di samping tentu saja untuk keperluan pengambilan
proess: (a) Memberikan penilaian prestasi siswa untuk keperluan pengajaran, (b)
States" yang menyatakan terdapat perubahan drastis dalam sistem evaluasi guru di
beberapa negara. Hal ini disebabkan karena adanya ketidakpuasan dengan sistem
evaluasi guru yang sebagian besar gagal membedakan antara pengajaran yang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan dalam penelitian ini yang dimaksud
kinerja guru adalah hasil/keluaran dari sesuatu proses atau kemampuan aplikasi
kerja guru dalam wujud nyata, yaitu pekerjaan atau rangkaian kegiatan yang
dilakukan guru dalam tugas keguruannya yang ditunjukkan oleh: (a) perencanaan
35
Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru, sehingga dapat
Oktaviani, dkk. Pengaruh Stres Kerja dan Secara simultan stress kerja
19.
36
(2020) Sistem Work From Home bahwa rata-rata kinerja guru
mencapai 50%
Kota Palu
pandemi covid-19.
2 Balaesang Kabupaten
Donggala
37
Perbedaan Perbedaan terletak pada salah satu variabel bebas, yaitu
covid-19.
dua variabel yang akan dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja guru (Y), yaitu
stres kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) yang disebut dengan variabel
Stres Kerja
(X1) H1
Kinerja Guru
(Y)
Lingkungan Kerja
H2
(X2)
H3
Keterangan:
= secara simultan
= secara prasial
38
2.3.1 Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Guru
ditimbulkan oleh adanya tuntutan fisik atau disebabkan oleh lingkungan dan
keberdayaan diri seseorang. Stres dalam kehidupan seseorang merupakan hal yang
baik tapi akan menimbulkan masalah bila stres berlebihan. Stres pada guru
mungkin bisa ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti tidak sabaran, baik
dalam sosialisasi maupun saat menghadapi siswa di kelas, lekas marah, sensitif
pelupa, peka terhadap kritik yang ditujukan pada dirinya, atau bisa muncul efek
turun, dan justru sering dihinggapi rasa benci terhadap pekerjaan sebagai gejala
yang ekstrim.
(2021); Jalil (2019) menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja.
Lingkungan kerja yang sejuk dan harmonis akan memberikan gairah dan
dengan sesama guru terjalin lebih baik. Baiknya komunikasi ini ditandai dengan
adanya rasa saling percaya untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, bekerja
sama dalam pelaksanaan kegiatan untuk menciptakan suasana yang lebih baik
kedepannya. Lingkungan kerja yang baik dilihat dari beberapa faktor seperti,
39
keamanan pada saat bekerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan
2016).
Hasil penelitian Jalil (2019); Hustia (2020); Rahman, dkk., (2020); Astuti,
Kinerja guru merupakan hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seorang
guru dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievaluasi oleh
lembaga pimpinan pendidikan terutama kepala sekolah. Kinerja guru juga dapat
memungkinkan para guru untuk dapat bekerja optimal dapat mempengaruhi emosi
sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimal prestasi kerja guru
juga tinggi.
salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi atau kesimpulan
40
H1 : Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja guru di MI
19
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pendekatan ex post facto. Ex post facto yang artinya sesudah fakta, dengan
gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal
yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan sudah
kemudian menjadi focus pada penelitian ini yaitu (1) Apakah stress kerja
Kabupaten Bombana saat pandemi Covid-19? (3) Apakah stres kerja dan
42
keterbatasan dalam menggunakan teknologi. (2) Siswa kurang memahami materi
yang diberikan guru saat pembelajaran online. (3) Kinerja guru di MI Kabupaten
Bombana pada masa pembelajaran jarak jauh masih kurang. (4) Guru di MI
Covid-19.
Skala
Variabel Definisi
Pengukuran
Stres Kerja Stres kerja adalah kondisi ketegangan yang Skala Likert
43
n Kerja yang ada di sekitar guru dan yang
3.4.1 Populasi
Pendapat lain menurut Siyoto dan Sodik (2015) bahwa populasi adalah
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota
yang dipilih dari populasi untuk diteliti (Sekaran dan Bougie, 2017). Sampel yang
karakteristik populasi itu. Sampel adalah sebagin anggota populasi yang diambil
44
disebut total sampling. Populasi yang berjumlah 42 orang dimasukkan sebagai
sampel penelitian.
transkrip atas hasil pengisian angket. (4) Setelah memperoleh data penelitian, data
dan saran.
atau diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner tertutup,
selanjutnya diberi bobot yang berbeda antar satu alternatif jawaban dengan
45
susunan pernyataan positif dan negatif tidak boleh mengikuti pola tertentu.
pernyataan tersebut memiliki empat pilihan jawaban, yaitu dapat dilihat pada
Setuju
Lingkungan Favorable 4 3 2 1
Kerja Unfavorable 1 2 3 4
Kinerja Guru
Unfavorable 4 3 2 1
Pada penelitian ini, terdapat tiga variabel yang diteliti, sehingga terdapat
tiga skala, yaitu skala stres kerja, lingkungan kerja, dan kinerja guru. Ketiga skala
tersebut secara rinci dapat dijabarkan dalam kisi-kisi instrumen penelitian sebagai
berikut.
Skala stres kerja berdasarkan teori Robbin (2016) yang terdiri atas tuntutan
organisasi. Kisi-kisi instrumen penelitian stres kerja disajikan pada Tabel 3.3
sebagai berikut.
46
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Stres Kerja
Favorable Unfavorable
instrumen penelitian lingkungan kerja disajikan pada Tabel 3.4 sebagai berikut.
Favorable Unfavorable
Kerja Dekorasi 4 3
Kenyamanan 7, 8
Jumlah 8
47
Kisi-kisi skala kinerja guru berdasarkan teori Rachmwati & Daryanto
Favorable Unfavorable
Pembelajaran 9, 10, 11 6, 7, 8
Jumlah 30
Siyoto dan Sodik (2015) menyatakan validitas adalah salah satu ciri yang
menandai tes yang baik. Validitas dihitung dengan rumus product moment, antara
48
skor butir soal (Xp) dengan skor total (Xt). Rumus yang digunakan dalam
Rxy = N ∑ XY −¿ ¿¿
Keterangan:
Y = Skor total
N = Jumlah responden
Cara yang lebih mudah untuk menentukan valid tidaknya butir yang diuji
bila menggunakan program statistik komputer adalah dengan mengacu pada nilai
rxy dikonsultasikan dengan harga product moment (df = n-1) pada pada taraf
signifikansi 0,05 (Ananda & Fadli, 2018: 122). Jika rxy> rtab maka item tersebut
dinyatakan valid.
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2016). Rumus untuk reliabilitas pada umumnya
Rn =
[ M
M −1
1−
][
Vx
Vy ]
Keterangan:
Rn = Koefisien reliabilitas
M = Jumlah butir
Vx = Variansi butir
49
Vy = Variansi total
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu instrumen
(Ghozali, 2016). Uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS versi 23.0.
X
∑x
n
Keterangan:
X = mean
∑x = total jawaban
n = jumlah sampel
sebagai berikut:
50
No Mean Kategori
Ananda dan Fadhil (2018) menyatakan bahwa “uji normalitas adalah cara
untuk menetapkan apakah distribusi data dalam sampel dapat secara masuk akal
dianggap berasal dari populasi tertentu dengan distribusi normal”. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk. Perhitungan ini akan dibantu
dengan SPSS versi 23. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan
probabilitas, yaitu:
1) Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi dari populasi adalah normal.
2) Jika probabilitas < 0,05, maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
dan variabel dependen dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang linear jika
(Ghozali, 2016). Uji linearitas dengan menggunakn uji Anova (uji F). Perhitungan
51
ini akan dibantu dengan SPSS versi 23. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
linearitas adalah:
adalah linear.
Uji multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah pada
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
10% dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor), nilai yang terbentuk
harus kurang dari 10, bila tidak, maka akan terjadi multikolinearitas, dan model
23.
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi sederhana
dapat digunakan untuk mengetahui arah dari hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat, apakah memiliki hubungan positif atau negatif serta untuk
memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami
52
digunakan memiliki skala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana
sebagai berikut:
Y= β0+β1x1+β2x2
Dimana:
Y = kinerja guru
X1 = stres kerja
X2 = lingkungan kerja
a = Konstanta
F-tabel pada α = 5%, maka H0 ditolak, Ha diterima atau variabel bebas secara
5%, maka H0 diterima, Ha ditolak atau variabel bebas secara bersama-sama tidak
53
signifikansi 5% dan melakukan perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel. Jika
nilai t-hitung > t-tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai t-hitung < t-tabel, maka
setiap variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
(R2). Jika nilai (R2) yang diperoleh mendekati 1 maka hubungan variabel
variabel dependen lemah. Nilai (R2) dapat naik atau turun apabila satu variabel
54
BAB IV
pendekatan ex post facto yang artinya sesudah fakta. Hasil Penelitian ini
menjelaskan tentang pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
merupakan data primer hasil kuesioner yang disebarkan kepada 42 guru dari
MI Syiar Islam terletak di desa Lawatuea Kec. Poleang Utara memiliki jumlah
guru 7 orang dan 84 siswa, MIN 1 Bombana terletak di desa Bulumanai Kec.
Poleang Barat memiliki jumlah guru 16 dan 93 siswa. MI Darul Ula terletak di
Desa Sakori Kec. Poleang Barat memiliki jumlah guru 8 dan 38 siswa, dan MI Al
Khaerat terletak di Desa Poleonro Kec. Poleang Tengah memiliki guru 11 orang
dan 80 siswa. Sampel berjumlah 30 guru digunakan sebagai data piloting untuk
menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Pembahasan dalam bab ini dimulai
dengan pengujian validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, uji asumsi klasik,
55
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes yang baik. Data yang diambil
tabel dimana r tabel = 0,355 (df = N-1, 30-1 = 29 pada α = 0,05). Dengan
diuji validitasnya, maka hasil dari uji validitas variabel stres kerja dapat disajikan
1 0,355 Valid
0,807
56
8 0,800 0,355 Valid
variabel stres kerja (X1). Dari keseluruhan pertanyaan variabel stres kerja (X1)
kemudian diuji validitasnya, maka hasil dari uji validitas variabel lingkungan
1 0,355 Valid
0,927
57
Berdasarkan variabel kinerja guru terdapat 30 item pernyataan yang
kemudian diuji validitasnya, maka hasil dari uji validitas variabel kinerja guru
1 0,355 Valid
0,715
58
18 0,939 0,355 Valid
variabel kinerja guru (Y) menunjukkan bahwa pertanyaan variabel kinerja guru
(Y) terdapat tiga butir tidak valid, yaitu nomor 4, 19, dan 29 terbukti dengan (r hit
<r ). Berdasarkan hal tersebut, terdapat 27 butir valid yang digunakan untuk
tabel
valid. Koefisien reliabilitas pada taraf 0,70 atau lebih bisa diterima sebagai
59
Cronbach's" yang menggunakan komputer program SPSS 23.0 for Windows.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.4, variabel stres kerja,
kelamin, lama kerja, usia, dan pendidikan terakhir disajikan pada Tabel 4.5.
Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 18 42,9%
2 Perempuan 24 57,1%
60
Lama Kerja
1 ≤ 5 Tahun 11 26,2%
3 ≥ 11 Tahun 14 33,3%
Usia
1 ≤ 25 Tahun 3 7,14%
4 ≥ 47 Tahun 6 14,3%
Pendidikan Terakhir
1 S1 36 85,7%
2 S2 6 14,3%
3 S3 0 0,00%
atau 42,9 % dan perempuan sebanyak 24 orang atau 57,1%. Adapun klasifikasi
61
Karakteristik responden berdasarkan lama kerja dalam penelitian ini
atau 40,6% kemudian yang mempunyai masa kerja ≥ 11 tahun sebanyak 14 orang
atau 33,3%, dan sisanya dengan masa kerja ≤ 5 tahun sebanyak 11 orang atau
sebanyak 17 orang atau 40,5%, kemudian usia 26-36 tahun sebanyak 16 orang
atau 38,1 %, usia ≥ 47 tahun sebanyak 6 orang atau 14,3 % dan sisanya ≤ 25 tahun
62
Berdasarkan tingkat pendidikan responden didominasi oleh guru yang
memiliki pendidikan sarjana (Strata-1) yaitu sebanyak 36 orang atau 85,7 %, dan
sisanya bergelar S2 (Strata Dua) sebanyak 6 orang atau 14,3% dan S3 sebesar
63
Sumber: data primer diolah (2022)
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang
diambil sebagai sampel pada variable stress kerja menunjukkan factor beban kerja
yang berlebihan rata-rata responden sebanyak 2,82 dengan kategori tinggi, factor
tekanan atau desakan waktu rata-rata 2,88 dengan kategori tinggi, factor iklim
kerja yang tidak aman rata-rata 2,88 dengan kategori tinggi, dan factor wewenang
yang tidak mencukupi rata-rata 2,88 dengan kategori tinggi, sehingga mayoritas
responden mengalami stres kerja yang tinggi dengan rata-rata skor 2,87.
Kerja
Dekorasi 2,30 Rendah
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang
diambil sebagai sampel pada variable lingkungan kerja menunjukkan factor situai
tempat rata-rata responden sebanyak 2,33 dengan kategori rendah, factor dekorasi
64
rata-rata 2,30 dengan kategori rendah, factor pegawai sesama pegawai rata-rata
2,42 dengan kategori rendah dan factor kenyamanan rata-rata 2,38 dengan
Guru
Pelaksanaan Pembelajaran 2,54 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang
mayoritas responden mempunyai kinerja yang tinggi dengan rata-rata skor 2,62.
65
Uji normalitas pada model regresi dilakukan untuk menguji apakah nilai
residual terdistribusi secara manual atau tidak. Model regresi yang baik adalah
dengan melihat nilai residul yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas data
5% atau 0,05, dasar pengambilan keputusan ialah sebagai berikut: (1) Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. (2) Jika nilai signifikansi <
0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam
Tabel 4.9.
Lingkungan Kerja (X2) = 0,615, dan Kinerja Guru (Y) = 0,664 didapat dari hasil
uji normalitas data nilai signifikansi p > 0,05, sehingga dapat disimpulkan data
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dinyatakan linier apabila nilai sig >
66
Tabel 4.10. Hasil Uji Linieritas
Dari Tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi (p) > 0,05. Jadi,
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikatnya dinyatakan linear. Hasil
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor), dengan dasar pengambilan keputusan ialah: (1)
Jika nilai VIF < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. (2) Jika nilai
VIF > 10, maka terdapat masalah multikolinearitas. Hasil perhitungan uji
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
67
1 (Constant)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.11, dapat dlihat bahwa
variance inflation factor (VIF) variabel Stres Kerja (X1) = 1,112 dan Lingkungan
Kerja (X2) = 1,112. Variabel independent tersebut memiliki nilai VIF lebih kecil
dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi
multikolinearitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis regresi
linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Hasil uji regresi
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
68
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
sebagai berikut:
Y= β0+β1x1+β2x2
Dimana:
Y = kinerja guru
X1 = stres kerja
X2 = lingkungan kerja
a = Konstanta
sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 80,460, yang berarti jika variabel stres kerja dan
lingkungan kerja sama dengan nol, maka variabel kinerja guru hanya sebesar
80,460.
b. Jika nilai variabel stres kerja berubah dan nilai variabel lain tetap, maka nilai
c. Jika nilai variabel lingkungan kerja berubah dan nilai variabel lain tetap,
69
4.6 Hasil Uji Hipotesis
teknik analisis Uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi. Hasil uji hipotesis
stres kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat kinerja guru. Hasil
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.13, juga dapat ditentukan untuk
70
Kabupaten Bombana saat pandemi Covid-19
a) Variabel stres kerja diperoleh nilai t hitung yaitu -4,423. Rumus t tabel adalah df =
n-k atau 42-2 = 40 diperoleh nilai t tabel 2,021 dan nilai signifikansi 0,000.
b) Variabel lingkungan kerja diperoleh nilai t hitung yaitu 2,958. Rumus t tabel
adalah df = n-k atau 42-2 = 40 diperoleh nilai t tabel 2,021 dan nilai signifikansi
0,005.
3) Kriteria pengujian
4) Kesimpulan
Variabel Stres kerja (X1) didapatkan nilai t hitung -4,423 dan nilai
signifikansi (sig) 0,000. Hasil nilai t hitung -4,423 > t tabel 2,021 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, artinya H1 yang berbunyi “Stres kerja berpengaruh
diterima. Bernilai negatif, artinya jika stres kerja yang dirasakan semakin tinggi,
71
Variabel Lingkungan kerja (X2) didapatkan nilai t hitung 2,958 dan nilai
signifikansi (sig) 0,005. Hasil nilai t hitung 2,958 > t tabel 2,021 dan nilai signifikansi
0,005 < 0,05, maka H0 ditolak, artinya H2 yang berbunyi “Lingkungan kerja
pandemi Covid-19” diterima. Bernilai positif, artinya jika lingkungan kerja yang
ANOVAb
Sum of Mean
Model df F Sig,
Squares Square
Total 634,476 41
Berdasarkan Tabel 4.14, diperoleh koefisien F hitung 20,345 > F tabel 3,23,
nilai sig. 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa “Stres kerja dan lingkungan
72
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru di MI Kabupaten
Hasil koefisien determinasi pada model regresi sebesar 0,511, maka dapat
diartikan bahwa 51,10% kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel stres kerja dan
Ha Hipotesis Keterangan
73
H2 Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Terbukti
19
4.7 Pembahasan
Artinya jika stres kerja yang dirasakan semakin tinggi, maka kinerja guru juga
akan semakin rendah. Hasil penelitian tersebut diperkuat dalam penelitian Yulitha
stress kerja guru dengan kinerja guru yang dimana koefisien korelasi antara
tingkat stress kerja guru dengan kinerja guru sebesar -0,581 dengan p=
0,000<0,05, arah korelasi negatif dan dengan pedoman memakai taraf signifikasi
(2017); Anita, dkk., (2021); Jalil (2019) menunjukkan bahwa stres kerja
Kinerja disini adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia.
Menurut Harahap (2019) kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurung waktu tertentu.
74
Sedangkan menurut Anita, dkk., (2021) kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam
jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru
guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
dan cenderung menjadi burnout karena lingkungan kerja yang serba digital dan
menunjukkan stres kerja guru pada masa pandemi Covid 19 mayoritas disebabkan
karena lingkungan, self-efficacy, dan social support (Cappe, dkk., 2021; Vertanen-
Greis, dkk., 2020). Selanjutnya penelitian yang dilakukan Akmal, dkk., (2021)
75
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir, dan kondisi seseorang. Ketegangan emosi merupakan emosi yang tidak
tingkat stres pada dirinya supaya tidak menurunkan hasil kinerja serta kepuasan
pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka namun selama adanya
pandemi guru harus mengajar dengan cara mengunjungi rumah siswa satu persatu
dikarenakan tempat tinggal siswa dan lingkungan sekolah tidak tersedia akses
online selama masa pandemic tidak dapat terlaksana dengan baik. Waktu dan
siswa, selain itu banyaknya tugas pelajaran yang harus harus diselesaikan siswa
Salah satu factor yang mempengaruhi stress kerja bagi guru di masa
pandemi ini adalah adanya kebijakan baru dari pemerintah yang menerangkan
bahwa siswa yang belum divaksin tidak boleh mengikuti pembelajaran tatap
muka, sehingga hal tersebut menjadi stress baru bagi guru karena harus
76
melaksanakan kegiatan mengajar dengan carat atap muka dan berkunjung
pandemi Covid-19. Artinya jika lingkungan kerja yang dirasakan semakin tinggi,
maka kinerja guru akan semakin tinggi. Lingkungan kerja yang baik maka akan
dalam organisasi, terciptanya kualitas kerja yang baik yang berdampak pada
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guru sehingga mendorong perbaikan dan
peningkatan kinerja. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Jalil (2019) bahwa
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MAN 2
Kota Palu. Hasil penelitian Jalil (2019); Hustia (2020); Rahman, dkk., (2020);
kinerja.
Pandemi Covid-19 yang menjadi salah satu sumber stress bagi guru dapat
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
77
menurunkan semangat kerja dan akhirnya menurunkan produktivitas kerja
masalah atau menguraikan stresor, salah satunya adalah menjadi pendengar yang
dapat berupa sarana prasarana yang dibutuhkan, self esteem support atau
dukungan pandangan diri yang baik tentang dirinya, berupa bantuan secara
finansial dan dukungan mental, dan belonging support berupa penerimaan dalam
satu bagian atau satu kelompok, berupa tidak terjadi isolasi sosial. Prestasi kerja
manusia dan prestasi kerja dipengaruhi oleh beberapa factor seperti factor fisik,
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada disekitar para pekerja
kehadiran pegawai menjadi menurun dan membuat pegawai menjadi bosan dan
78
lingkungan tersebut Hustia (2020). Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu
berada dan melaksanakan tugasnya setiap hari. Oleh karena itu lingkungan kerja
atau tempat kerja harus kondusif, sehingga memberikan rasa aman, rasa nyaman
dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja dengan gairah, senang hati,
tulus dan ikhlas, sehingga kinerja guru dapat dicapai dengan optimal. Lingkungan
kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai, dan jika guru menyenangi lingkungan
kerja dimana dia bekerja, maka guru tersebut akan betah di tempat kerjanya
sehingga pada waktu kerja dipergunakan secara efektif, efesien dan optimis,
sesama guru dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik
tempat guru bekerja. Menurut pendapat Hustia (2020) bahwa lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi
lingkungan kerja dapat dibagi menjadi dua jenis yakni lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik. Pertama, lingkungan kerja fisik yang dimaksud adalah
apa saja yang ada di sekeliling tempat kerja dan sangat mempengaruhi semangat
dan emosi kerja para guru. Lingkungan kerja fisik yaitu, lingkungan yang
langsung berhubungan dengan guru seperti; tempat kerja, kursi, meja dan
79
sebagainya. Kemudian lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga
pekerjaan tertentu dengan hasil yang nyata. Kinerja guru ialah rasa tanggung
jawabnya menjalankan tugas atau amanah profesi yang diembannya dan rasa
tanggung jawab moral di pundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan
Pada penilaian kinerja guru, sasaran yang dinilai yaitu indicator kinerja
guru. Dalam petunjuk teknis penilaian kinerja guru dilingkungan dinas Pendidikan
80
6) Melaksanakan program bimbingan dan konseling (khusus guru BK)
8) Pengembangan profesi
belajar dan mengajar yang merupakan tugas pokok guru dilakukan dengan cara
BDR (Belajar Dari Rumah). Kegiatan mengajar yang dilakukan dari rumah
yang diperoleh dari orang-orang disekitar dapat mengurangi risiko stres kerja
seperti atasan dan rekan kerja, serta lingkungan sosial lainnya seperti teman-teman
Pada penelitian ini dukungan sosial yang diterima para responden berupa
perhatian dan penghargaan yang diberikan oleh keluarga terdekat sebagai bentuk
apresiasi atas usaha yang telah dilakukan, kemudahan untuk berdiskusi mengenai
pekerjaan bersama keluarga, rekan kerja, pimpinan, maupun teman atau kontak
sosial yang ada, kesediaan untuk membantu ketika kesulitan saat mempersiapkan,
diberikan kepada responden ternyata berpengaruh besar pada kondisi mental dan
Semakin tinggi dukungan yang diterima maka semakin rendah risiko terjadinya
81
stres kerja, sebaliknya semakin rendah dukungan yang diterima maka semakin
4.7.3 Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru
Bombana saat pandemi Covid-19. Kinerja guru merupakan hasil atau taraf
kepala sekolah. Kinerja guru juga dapat ditunjukkan dari beberapa besar
yang memberikan rasa aman dan memungkinkan para guru untuk dapat bekerja
lingkungan kerja dimana ia bekerja, maka guru tersebut akan betah di tempat
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di
lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
penelitian kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru, artinya agar memilki
kinerja yang baik seorang guru harus didukung dengan kompetensi yang baik.
Jika seorang guru tidak memiliki kompetensi yang baik maka tidak akan mungkin
memiliki kinerja yang buruk. Oleh karena itu hasil yang dicapai oleh guru dalam
82
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang
yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja
guru dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai dalam kegiatan
Guru benar-benar dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi, karena dengan
memiliki kinerja yang tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia
generasi yang cerdas, dan mampu menjawab tantangan yang datang kelak.
ditetapkan, apabila guru telah memenuhi kriteria tersebut berarti seorang guru
dapat dikatakan berhasil dan memiliki kualitas yang baik. Sebaliknya apabila
seorang guru belum memenuhi kriteria yang baik, maka guru belum dapat
dikatakan berhasil.
83
BAB V
5.1 Kesimpulan
Bombana saat pandemi Covid-19, dengan nilai t hitung -4,423 > t tabel 2,021 dan
Bombana saat pandemi Covid-19, dengan nilai t hitung 2,958 > t tabel 2,021 dan
F hitung 20,345 > F tabel 3,23, nilai sig. 0,000 < 0,05.
dilakukan sebaik mungkin, namun tidak terlepas dari keterbatasan yang ada.
84
sifat responden sendiri seperti kejujuran dan ketakutan dalam menjawab
responden, tidak dapat dipantau secara langsung dan cermat apakah jawaban
5.3 Saran
disampaikan yaitu:
untuk itu dalam melaksanakan tugas diharapkan dalam keadaan tidak tertekan
dan selalu menjaga kondisi diri tertutama saat pandemi Covid-19. Dalam
seperti ESQ, rekreasi, out bond, waktu relaksasi, pembagian jam kerja, forum
kotor, panas dan sarana prasarana yang kurang memadai dapat menyebabkan
85
3. Saran kepada peneliti selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang kinerja guru, maka
kinerja guru. Tetapi penelitian ini masih hanya sebatas mengenai stres kerja
b. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan pengawasan lebih ketat pada saat
wawancara.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. (2020). Relationship the work culture and training programs within
84-92.
Akbar, K., Fahruddin, F., & Hakim, M. (2020). Peran mediasi organizational
Akmal, Z., Gimin, G., Kartikowati, R. S., & Edi, F. (2021). Pengaruh stres kerja
dan beban kerja terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
103.
Ananda, R., & Fadhli, M. (2018). Statistik pendidikan teori dan praktik dalam
87
Anita, T., Tjitrosumarto, S., & Setyohadi, J. S. (2021). Stres kerja guru saat
Ansley, B. M., Houchins, D. E., Varjas, K., Roach, A., Patterson, D., & Hendrick,
Aperribai, L., Cortabarria, L., Aguirre, T., Verche, E., & Borges, Á. (2020).
Teacher's physical activity and mental health during lockdown due to the
Bina Aksara.
Astuti, H., Rokhmat, J., & Sudirman, S. (2017). Pengaruh lingkungan kerja dan
Pendidikan, 2(1).
Busyra, S., & Sani, L. (2020). Kinerja Mengajar dengan Sistem Work From Home
Cappe, E., Poirier, N., Engelberg, A., & Boujut, E. (2021). Comparison of
efficacy, stress, social support, coping, and burnout. Teaching and Teacher
88
Chaturvedi, K., Vishwakarma, D. K., & Singh, N. (2021). COVID-19 and its
McGraw Hill.
Dinsar, A. (2021). Pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
Efriyanti, R., Arafat, Y., & Wahidy, A. (2021). Pengaruh komunikasi kepala
Fitria, H. (2018). The influence of organizational culture and trust through the
89
Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2019). Upaya meningkatkan
Fitria, H., Mukhtar, M., & Akbar, M. (2017). The effect of organizational
112.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25,
Hanifa, S., & Oktafani, F. (2019). Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
Pt. Bank Central Asia Tbk. Kantor Cabang Subang. Jurnal Nusantara
Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F.,
Aksara.
Hussain, A., & Chaman, S. (2016). Combined effect of personality traits and
Hustia, A. (2020). Pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja
90
Irmayani, H., Wardiah, D., & Kristiawan, M. (2018). The strategy of SD Pusri in
Jalil, A. (2019). Pengaruh beban kerja, stres kerja dan lingkungan kerja terhadap
kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu. Jurnal Ilmu Perbankan
Janah, R., Akbar, Z., & Yetti, E. (2019). Pengaruh iklim organisasi terhadap
Banten.
Kamijan, Y. (2021). Faktor internal dan faktor eksternal terhadap kinerja guru di
2(5), 630-638.
Karina, V., Gadzali, S. S., & Budiarti, I. (2020). Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada Pt. Hade Dinamis Sejahtera. The World of
91
Khasanah, U., & Kristiawan, M. Tobari. (2019). The implementation of
Lian, B., Kristiawan, M., & Fitriya, R. (2018). Giving creativity room to students
Li, G., Fan, Y., Lai, Y., Han, T., Li, Z., Zhou, P., ... & Wu, J. (2020). Coronavirus
432.
MacIntyre, P. D., Ross, J., Talbot, K., Mercer, S., Gregersen, T., & Banga, C. A.
kerja, disiplin kerja, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan pada
Aditama.
92
McInerney, D. M., Ganotice, F. A., King, R. B., Marsh, H. W., & Morin, A. J. S.
What we can learn from Hong Kong teachers. Teaching and Teacher
Remaja Rosdakarya.
Nguyen, P. T., Yandi, A., & Mahaputra, M. R. (2020). Factors that influence
93
Nousiainen, T., Kangas, M., Rikala, J., & Vesisenaho, M. (2018). Teacher
74, 85–97.
Novianto, D., & Yuniati, T. (2015). Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja
Nur, I. R., Hidayati, T., & Maria, S. (2017). Pengaruh konflik peran, ambiguitas
peran dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen, 8(1),
1-18.
Nurhayati, D., Minarsih, M. M., & Wulan, H. S. (2016). Pengaruh kepuasan kerja,
Oktaviani, A. E., Mulyani, S. R., & Yuliaty, F. (2020). Pengaruh stres kerja dan
Paramita, W., Putra, T. E., & Handaru, A. W. (2016). The influence of job stress
94
CV. Dipo Production. JRMSI-Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia,
7(2), 303-324.
Parvaiz, L., Batool, S., Khalid, A., & AftabFarooqi, Y. (2015). Impact of stressors
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R.
disiplin kerja guru, dan budaya sekolah terhadap kinerja guru SMK. Jurnal
Rachmawati, T., & Daryanto. (2015). Penilaian kinerja guru dan angka
95
Rahman, A., Fakhruddin, F., Burhanuddin, B., & Firman, F. (2020). Pengaruh
motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru dan pegawai pada
7(2), 61-66.
Ramadhan, R., & Prasetio, A. P. (2020). Pengaruh dukungan organisasi dan stres
Riyadi, S., & Mulyapradana, A. (2017). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Pekalongan, 13.
Rokhani, C. T. S. (2020). Pengaruh work from home (wfh) terhadap kinerja guru
Romy, E., Ardansyah, M., & Hambali, H. (2021). The influence of pedagogic
96
Saraswati, V. P., & Subudi, M. (2017). Pengaruh konflik pekerjaan-keluarga dan
2995-3021.
Schultz, D. (2016). Psychology and work today (10 edition). New York: Pearson
CV Mandar Maju.
Sekaran, U., dan Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan
Sengkey, W. S., Roring, F., & Dotulong, L. O. (2018). Pengaruh lingkungan kerja
dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah
Septiari, N. K., & Ardana, I. K. (2016). Pengaruh job insecurity dan stres kerja
Singh, R., & Nayak, J. K. (2015). Mediating role of stress between work-family
conflict and job satisfaction among the police officials: Moderating role of
97
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing.
Sofiana, E., Wahyuarini, T., & Noviena, S. (2020). Pengaruh beban kerja dan
learning media for simulator aircraft rescue and fire fighting. International
Suminah, S., & Roshayanti, F. (2020). Pengaruh budaya organisasi sekolah dan
9(1).
Sunyoto, D. (2018). Teori, kuesioner, dan analisis data sumber daya manusia
Supardi. (2016). Sekolah efektif: konsep dasar dan praktiknya. Jakarta: Raja
Grafinda Persada.
98
Tobari, M. K., & Asvio, N. (2018). The strategy of headmaster on upgrading
Toom, A., Pietarinen, J., Soini, T., & Pyhältö, K. (2017). How does the learning
Utami, S. F., Suarantalla, R., & Hermanto, K. (2020). Analisis beban kerja mental
SDN Batu Tering. Jurnal Industri & Teknologi Samawa, 1(2), 14-18.
Vertanen-Greis, H., Loyttyniemi, E., Uitti, J., & Putus, T. (2020). Work ability of
Wahida, A. (2019). Pengaruh konflik peran dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan wanita pada PT. Bank BRI Cabang Palopo. Equilibrium: Jurnal
Wibowo, D. B., Qosim, A., & Hidayat, T. (2020). Peranan supervisi kepala
99
Widodo, S., Romsi, F., & Murni, T. (2020). The role of leadrership, discipline and
Wijaya, H., & Susanty, E. (2017). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
Wiyono, G. (2011). Merancang penelitian bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0
Yucel, I., & Bektas, C. (2012). Job satisfaction, organizational commitment and
Penelitian.
100
Lampiran Kuesioner Penelitian
Assalammualaikum wr.wb
Dengan hormat
COVID-19”
mata untuk kepentingan ilmiah, jawaban akan dirahasiakan dan mohon jangan
diberi nama. Atas segala bantuan, partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi
Hormat saya,
Peneliti
101
DATA PERIBADI RESPONDEN
1. Nama: ....................................
2. Jenis Kelamin:
Laki-laki Perempuan
3. Lama Kerja
≥ 11 Tahun
4. Usia
≤ 25 th 37-47 th
26-36 th ≥ 47 th
5. Pendidikan terakhir
S1 S2
S3
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist ( √ ¿ pada salah satu jawaban
yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.Adapun alternatif jawaban adalah sebagai
berikut:
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
102
Stres Kerja
N Pernyataan S S TS ST
o S S
kerja
kemampuan guru
pekerjaan
103
berdampak kesalahpahaman antar guru dalam
berujung stress
Lingkungan Kerja
N Pernyataan S S TS ST
o S S
bekerja
terhadap pekerjaan
104
bekerja baik di dalam maupun di luar kantor
Kinerja Guru
No Pernyataan SS S TS STS
berkesinambungan
105
saya mempersiapkan materi pembelajaran dari
dinas Pendidikan
penilaian
selanjutnya
106
pembelajaran
menyenangkan
107
21 Dalam membuka kegiatan pembelajaran, saya
secara tepat
siswa
108
siswa yang hasil evaluasinya telah mencapai
(KKM)
109
Lampiran Data Uji Coba
No 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 2 2 2 2 2 2 2 3 17
2 3 2 3 2 2 2 2 2 18
3 2 3 2 3 3 3 2 3 21
4 4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 2 2 2 2 2 2 2 2 16
6 2 2 2 2 2 2 2 3 17
7 2 2 2 2 2 2 2 3 17
8 3 2 3 2 2 2 2 2 18
9 2 3 2 3 3 3 2 3 21
10 4 4 4 4 4 4 3 4 31
11 2 2 2 2 2 2 2 2 16
12 2 2 2 2 2 2 2 3 17
13 3 2 3 2 2 2 2 2 18
14 2 3 2 3 3 3 2 3 21
109
15 4 4 4 4 4 4 3 4 31
16 2 2 2 2 2 2 2 2 16
17 2 2 2 2 2 2 2 3 17
18 2 2 2 2 2 2 2 3 17
19 3 2 3 2 2 2 2 2 18
20 2 3 2 3 3 3 2 3 21
21 3 2 2 3 3 3 3 3 22
22 3 2 2 3 3 3 3 3 22
23 3 1 2 3 3 3 3 3 21
24 3 1 2 3 3 3 3 3 21
25 3 1 2 3 3 3 3 3 21
26 2 2 2 2 2 2 2 2 16
27 3 2 2 3 3 3 3 3 22
28 3 2 3 3 3 3 3 3 23
29 3 2 3 3 3 3 3 3 23
30 4 2 3 4 4 4 4 4 29
110
Variabel Lingkungan Kerja
No 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 4 3 3 4 4 3 4 4 29
2 4 3 4 4 3 3 4 4 29
3 3 3 3 3 3 4 3 3 25
4 4 4 4 3 3 4 4 4 30
5 4 3 3 3 3 3 3 3 25
6 4 3 4 3 3 4 4 3 28
7 3 3 3 3 3 3 3 3 24
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24
9 3 3 3 3 3 3 3 2 23
10 3 3 3 3 3 4 3 2 24
11 3 3 3 3 3 3 3 3 24
12 2 2 2 2 2 2 2 2 16
13 3 3 3 3 3 3 3 3 24
14 3 3 3 3 3 3 3 3 24
15 3 3 3 3 3 3 3 3 24
16 2 2 2 2 2 2 2 2 16
111
17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
18 2 2 2 2 2 2 2 2 16
19 3 3 3 3 3 4 3 4 26
20 2 2 2 2 2 2 2 2 16
21 3 3 3 3 3 3 3 3 24
22 3 3 3 3 3 3 3 3 24
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24 3 3 3 3 3 3 3 3 24
25 3 3 3 3 3 2 3 3 23
26 2 2 2 2 2 2 2 2 16
27 3 3 3 3 3 3 3 3 24
28 3 3 3 3 3 3 3 3 24
29 3 3 3 3 3 3 3 3 24
30 4 3 4 3 3 3 4 3 27
112
Variabel Kinerja Guru
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 ∑
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 63
2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 65
3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 80
4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 104
5 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 46
6 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 72
7 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 63
8 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 65
9 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 81
10 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 103
11 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 49
12 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 72
13 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 65
14 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 80
15 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 104
16 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 46
17 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 72
113
18 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 63
19 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 65
20 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 81
21 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 81
22 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 80
23 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 79
24 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 4 3 82
25 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 79
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 61
27 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 82
28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 90
29 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 90
30 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 101
114
Lampiran Uji Validitas dan Reliabilitas
Item-Total Statistics
Cronbach's
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 8
115
Variabel Lingkungan Kerja
Item-Total Statistics
Cronbach's
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.959 8
116
Variabel Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Cronbach's
117
BUTIR 16 148.4667 990.464 .556 .755
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.978 27
118
119
Lampiran Data Penelitian
No 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
1 2 3 2 3 2 3 3 2 20
2 3 3 2 3 2 3 2 3 21
3 3 3 3 3 3 3 4 4 26
4 2 3 2 3 3 3 3 3 22
5 3 4 4 3 4 3 4 3 28
6 3 2 3 2 3 3 3 3 22
7 3 2 3 3 3 3 2 3 22
8 3 2 3 3 3 3 2 3 22
9 3 2 3 3 3 3 2 3 22
10 3 2 3 3 3 3 2 3 22
11 3 2 3 3 2 3 2 3 21
12 2 3 2 2 2 2 3 2 18
13 3 3 3 3 3 2 3 3 23
14 3 3 3 3 3 3 3 3 24
119
15 3 3 3 3 3 3 3 3 24
16 2 3 2 2 3 2 3 2 19
17 3 3 4 3 3 4 2 4 26
18 4 4 3 3 3 3 3 3 26
19 2 3 2 3 3 2 2 3 20
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24
21 2 3 3 3 2 2 3 3 21
22 3 3 3 2 3 3 2 3 22
23 3 3 3 2 3 3 3 3 23
24 3 2 3 2 3 4 4 3 24
25 3 2 3 2 3 2 2 3 20
26 3 3 3 3 4 4 4 3 27
27 3 4 2 3 3 3 4 3 25
28 3 3 3 3 4 4 3 3 26
29 3 3 3 3 4 4 4 2 26
30 2 3 3 4 4 3 4 4 27
120
31 3 3 3 4 4 4 4 3 28
32 3 3 3 3 3 3 3 3 24
33 3 3 3 4 3 3 3 4 26
34 2 3 2 4 2 3 3 1 20
35 3 2 2 4 2 3 3 1 20
36 3 3 3 3 2 3 2 2 21
37 3 3 3 3 3 3 3 4 25
38 3 3 3 3 1 3 3 3 22
39 3 2 3 3 1 2 2 3 19
40 3 3 3 3 3 3 3 3 24
41 3 2 3 2 2 2 2 2 18
42 3 3 3 3 2 3 3 3 23
121
No 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
122
1 2 3 2 2 3 2 3 3 20
2 3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 2 2 3 2 3 3 3 2 20
4 3 3 3 3 3 2 3 3 23
5 2 2 2 2 2 2 2 2 16
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 2 2 3 2 3 2 2 3 19
8 2 2 2 2 2 2 2 2 16
9 2 2 2 2 2 2 2 2 16
10 2 2 2 3 2 3 2 3 19
11 3 3 3 3 3 3 3 2 23
12 2 2 2 2 2 2 2 2 16
13 2 2 2 2 2 2 2 2 16
14 3 2 2 2 2 3 2 2 18
15 2 2 2 2 2 2 2 2 16
16 2 2 2 2 2 2 2 3 17
17 2 2 2 2 2 2 2 2 16
123
18 3 3 2 3 2 2 1 2 18
19 3 3 2 3 3 3 3 2 22
20 3 3 2 3 3 3 3 2 22
21 2 2 2 2 3 3 3 3 20
22 2 3 3 3 3 2 2 2 20
23 2 2 2 2 2 2 3 3 18
24 2 2 3 3 3 2 2 3 20
25 2 2 2 2 2 2 2 3 17
26 3 2 2 2 2 3 1 2 17
27 2 2 2 2 3 3 2 3 19
28 2 1 2 1 2 2 2 2 14
29 2 2 3 2 3 3 3 3 21
30 3 2 2 2 3 3 3 2 20
31 2 3 3 3 3 3 2 3 22
32 2 2 1 2 1 1 2 2 13
33 2 1 2 2 2 1 1 1 12
34 3 2 3 2 2 2 3 3 20
124
35 2 2 3 2 3 3 3 3 21
36 2 3 1 2 3 2 2 3 18
37 2 3 2 2 2 2 2 2 17
38 3 3 2 2 2 2 2 2 18
39 2 3 3 3 3 2 2 3 21
40 2 1 2 2 2 2 2 2 15
41 3 4 3 3 3 3 3 3 25
42 3 3 2 3 3 3 3 3 23
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 ∑
1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 74
125
2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 76
3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 73
4 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 73
5 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 2 69
6 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 71
7 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 73
8 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 72
9 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 71
10 2 2 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 72
11 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 78
12 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 73
13 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 1 79
14 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 67
15 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 74
16 1 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 75
17 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 66
18 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 67
19 4 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 75
20 2 4 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 74
126
21 4 2 4 4 2 4 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 74
22 2 3 3 2 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 73
23 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 72
24 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 69
25 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 71
26 2 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 66
27 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 68
28 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 68
29 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 70
30 3 3 4 2 2 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 73
31 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 65
32 3 2 3 4 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 69
33 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 64
34 3 2 3 4 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 70
35 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 70
36 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 71
37 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 66
38 2 3 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 69
127
39 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 78
40 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 67
41 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 80
42 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 77
123 122 128 121 128 117 123 123 108 117 124 109 104 101 116 107 101 104 109 99 103 104 104 103 99 103 102
2,9 2,9 3,0 2,8 3,0 2,7 2,9 2,9 2,5 2,7 2,9 2,6 2,4 2,4 2,7 2,5 2,4 2,4 2,6 2,3 2,4 2,4 2,4 2,4 2,3 2,4 2,4
3 0 5 8 5 9 3 3 7 9 5 0 8 0 6 5 0 8 0 6 5 8 8 5 6 5 3
128
Lampiran Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
128
Lampiran Uji Liniearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kinerja Guru * Between (Combined) 380.726 10 38.073 4.651 .000
Stres Kerja Groups
Linearity 254.306 1 254.306 31.068 .000
Deviation from
126.420 9 14.047 1.716 .127
Linearity
Within Groups 253.750 31 8.185
Total 634.476 41
Measures of Association
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kinerja Guru * Between (Combined) 289.414 13 22.263 1.806 .093
Lingkungan Kerja Groups
Linearity 168.223 1 168.223 13.650 .001
Deviation from
121.191 12 10.099 .820 .630
Linearity
Within Groups 345.062 28 12.324
Total 634.476 41
129
Measures of Association
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Toleranc
Lingkungan
.446 .151 .349 2.958 .005 .900 1.112
Kerja
Guru
130
Lampiran Uji Regresi
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Lingkungan
Kerja , Stres . Enter
a
Kerja
Model Summary
ANOVAb
131
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Lingkungan
Kerja , Stres . Enter
a
Kerja
Total 634.476 41
Coefficientsa
Standardized
Lampiran. Tabel r
N r N r N r N r N r N r
132
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129
133
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127
36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
Lampiran Tabel t
134
Lampiran Tabel F
135
136