BAB I-2 31 JULI 2022
BAB I-2 31 JULI 2022
BAB I
PENDAHULUAN
ditingkatkan dari segi kualitas maupun kuantitas, ini sangat diperlukan dalam
“Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Mata pelajaran PJOK merupakan salah
satu pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pada tingkat SD, SMP, dan
jasmani dan olahraga (Adnyana, 2019: 2; Hasanah, dkk., 2021: 189; Rahmadi &
Irianto, 2020: 25). PJOK merupakan mata pelajaran yang penting, karena
1
agar tumbuh dan berkembang secara wajar. Hal ini dikarenakan pelaksanaannya
Dengan adanya PJOK, maka potensi diri dari seseorang akan dapat berkembang
Salah satu materi yang diajarkan dalam PJOK adalah permainan dan
olahraga sepakbola. Materi sepak bola terdapat dalam Kompetensi Dasar Bola
siswa. Siswa diharapkan tidak hanya terampil dalam bermain sepakbola saja,
sepakbola yang paling utama dan yang paling diharapkan untuk dunia pendidikan
jasmani.
sebelas pemain yang bertujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan dengan cara
memasukkan bola ke gawang lawan (Widiastuti, 2019: 12). Permainan ini, teknik
(trapping), dan lemparan ke dalam (throw-in) (Badiru, 2018: 35; Yudha, dkk.,
2
2021: 38; Setianugraha & Yuliyanto, 2022: 100). Dari teknik sepakbola terdapat
Pendapat Kismono & Dewi (2021: 90) bahwa passing dalam permainan sepakbola
adalah seni memindahkan momentum bola dari satu permain ke pemain lainnya.
Selanjutnya pendapat Utama & Syafii (2021: 73) bahwa passing yang akurat
pemain satu dan pemain lainya. Passing paling baik dilakukan menggunakan kaki,
tetapi bagian tubuh lainnya juga dapat digunakan. Tujuannya untuk menciptakan
peluang terjadinya gol dan mendikte permainan dengan penguasaan bola ketika
tim lawan memiliki pertahanan yang rapat. Keterampilan passing yang baik akan
Passing dapat dikatakan baik ketika bola yang dilepaskan mengarah tepat pada
sasaran atau teman yang dituju, sehingga bola dapat dengan mudah dikuasai.
Selain itu, passing akan lebih baik jika bola mengarah pada kaki terkuat teman
dan tidak membuatnya kesusahan dalam menerima bola. Kesalahan passing dapat
menyusur di tanah atau short passing. Short passing lebih mendominasi dan
3
banyak dijadikan pilihan karena bola lebih mudah untuk dikendalikan serta
dimainkan dengan akurasi yang lebih besar (Hasyim & Syafii, 2022: 121).
penting karena dengan passing yang tepat dan akurat maka akan menguasai
jalannya permainan bola, sehingga bola tidak mudah hilang atau direbut lawan.
Dengan kemampuan passing yang baik dengan sedikit kesalahan bisa membuat
oleh siswa laki-laki dan perempuan di jurusan Kimia Analis B. Siswa perempuan
kurang antusias jika guru menyuruh untuk melakukan teknik dalam sepakbola.
kegagalan dalam mengarahkan bola kepada temannya sendiri. Bola hasil passing
kurang akurat dan sering salah dalam mengoper bola. Bobot passing yang tidak
sesuai, sehingga membuat bola terlalu pelan tidak sampai ke teman, bahkan
passing yang terlalu kencang membuat teman kesulitan dalam mengontrol bola.
Bobot passing merupakan tingkat kesesuaian bola yang dilepaskan dalam passing,
apakah itu pelan, sedang, ataupun kencang. Selain itu, timing yang tidak tepat
dalam melepaskan passing, passing yang asal dilakukan sehingga tidak tahu
4
diantaranya kaki tumpu saat melakukan passing kurang stabil, sehingga posisi
tubuh tidak seimbang saat menendang, perkenaan pada bola bukan kaki bagian
Data hasil tes awal short passing yang telah dilakukan pada hari Jumat, 29
Juni 2022 menunjukkan bahwa nilai passing dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 78 siswa kelas XI Kimia Analis B tercatat 32 orang. Siswa yang
nilainya di atas KKM untuk passing sejumlah 18 orang atau 56,25% dan siswa di
bawah KKM sejumlah 14 orang atau 43,75. Data tersebut menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang mempunyai nilai passing sepakbola di bawah KKM.
guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar peserta didik lebih aktif, di
5
berpikir untuk mencari cara agar peserta didik dapat merubah sikap yang lebih
baik. Peneliti mencari beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada saat
merupakan salah satu model yang tepat untuk digunakan apabila minat belajar
siswa rendah dan dapat meningkatkan passing. Agusta & Agus (2020: 31)
pemain yang bertujuan untuk menjaga penguasaan bola dengan saling mengoper
bola, serta beberapa pemain lain di dalam lingkaran yang bertugas merebut bola.
Segala aspek dalam permainan sepakbola kecuali shooting, dapat dilakukan dalam
lingkaran harus berusaha untuk terus menguasai bola dengan cara mengumpankan
bola satu sama lain. Sebaliknya, pemain yang berada di tengah lingkaran harus
berusaha untuk memotong bola. Ada banyak variasi El Rondo, tetapi konsep
dasarnya bahwa 6- 10 orang berdiri dalam lingkaran dan 1-3 pemain berdiri di
tengah dan mencoba untuk merampas bola, memblokir atau memaksa pemain
melakukan kesalahan dengan bola keluar dari lingkaran (Istighfar, 2020: 56).
El Rondo dalam penelitian ini dijadikan pedoman sebagai salah satu cara
6
(2020) bahwa hasil dari teknik El Rondo atau kucing-kucingan berpengaruh yang
Agusta & Agus (2020) menunjukkan bahwa pemberian latihan dengan metode El
Penelitian Hasyim & Syafii (2022) membuktikan bahwa latihan El Rondo dapat
dalam bagi setiap peserta didik dalam jangka waktu yang lama. Menurut teori
pengetahuan dalam dirinya, oleh karena itu setiap peserta didik harus diberikan
mengajar peserta didik menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi
pembelajaran sangat penting. Guru PJOK harus mampu untuk berpikir agar
7
B. Diagnosis Permasalahan Kelas
sepakbola.
5. Bobot passing yang tidak sesuai, sehingga membuat bola terlalu pelan tidak
KKM.
8
C. Fokus dan Rumusan Masalah
passing dalam permainan sepakbola dengan metode El Rondo pada siswa kelas XI
diteliti, dianalisis dan dipecahkan, dan dicari jalan keluarnya. Setelah diketahui
dan dipahami latar belakang masalahnya, yang menjadi rumusan masalah dalam
kemampuan short passing dalam permainan sepakbola pada siswa kelas XI Kimia
D. Tujuan Penelitian
telah dirumuskan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
metode El Rondo pada siswa kelas XI Kimia Analisis B di SMK Negeri 2 Depok
Sleman.
Penelitian ini akan bermanfaat baik secara teotitis maupun praktis. Secara
9
b. Salah satu bahan atau teknik pembelajaran untuk membangkitkan minat dan
d. Dalam proses pembelajaran yang diutamakan adalah peran peserta didik yang
untuk dilaksanakan..
c. Dengan metode yang tepat peserta didik dapat memajukan atau menunjukkan
emosional.
dengan baik.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian Pembelajaran
luas dedefinisikan sebagai sembarang proses dalam diri organisme hidup yang
pembelajaran ini bisa diterapkan kepada semua makhluk yang bisa berkembang
pembelajaran.
11
Dalam gambar di atas, Illeris (Haryanto, 2020: 21) menggambarkan proses
landasan atau basis umum dan karenanya bertempat di dasar, dan individu sebagai
proses internal dalam diri pembelajar dan dengan begitu harus bertempat di
puncak proses interaksi. Lebih jauh, proses tersebut dijalankan oleh saling
dan fungsi insentif berupa pengerahan dan pengarahan energi mental yang
horizontal di puncak proses interaksi dan di antara tiang isi dan insentif. Dalam
hal ini, harus ditekankan bahwa panah ganda menandakan bahwa kedua fungsi ini
antara lingkungan dengan diri pribadi pembelajar. Interaksi inilah yang akan
perilaku. Belajar adalah sesuatu yang terjadi sebagai hasil atau akibat dari
pengalaman dan mendahului perubahan perilaku. Dengan demikian, dalam hal ini
12
belajar ditempatkan sebagai variabel pengintervensi atau variabel perantara.
Variabel perantara ini adalah proses teoretis yang diasumsikan terjadi di antara
perilaku.
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
pembentukan sikap positif peserta didik. Pembelajaran adalah proses yang terjadi
perubahan tingkah laku pada berbagai aspek diantaranya pengetahuan, sikap dan
Apabila tujuan tersebut sudah dapat dicapai maka dapat dikatakan bahwa proses
pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru dituntut untuk
13
menguasai pengetahuan yang dimiliki, sehingga dapat menyampaikannya kepada
kemampuan mengajar, sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini guru
upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar peserta didik. Dalam pengertian
ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada
peserta didik, tetapi juga melibatkan peserta didik dalam aktivitas belajar yang
peserta didik sangat membutuhkan peran guru (Wicaksono, dkk., 2020: 42),
namun seharusnya bantuan guru harus semakin dikurangi karena tujuanya adalah
meningkatkan ke aktifan peserta didik bukan guru yang menjadi semakin aktif,
dengan hal ini seharusnya pembelajaran yang tadinya satu arah (guru-peserta
didik) menjadi dua arah (guru-peserta didik dan peserta didik-guru) (Festiawan &
Arovah, 2020: 23). Djamaludin & Wardana (2019: 14) menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
14
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Pembelajaran ini adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang
bersifat internal. Hanafiah & Herlina (2019: 109) menyatakan bahwa dalam
pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang harus
dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan pengelolaan
1) Perencanaan Pembelajaran
dan tujuannya, serta menguasai teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat di
calon guru, serta sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar,
dan pemahaman mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Guru
perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai peserta
didik, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar. Materi pelajaran
tersebut biasanya digambarkan dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses
15
pembelajaran adalah menyampaikan materi yang ada dalam buku. Namun
atau kompetensi, tugas, dan tanggung jawab guru bukanlah sebagai sumber
belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa diambil dari berbagai
pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan
yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap,
2) Pelaksanaan Pembelajaran
16
perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya, pelaksanaan akan
rambu yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya (Nursobah, 2019: 2019:
122).
pembelajaran perlu adanya prinsip untuk mencapai apa yang menjadi tujuan
a) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan memiliki tujuan agar peserta didik siap belajar dan
yang akan disampaikan, sehingga akan terjadi interaksi antara guru dan peserta
didik saat belajar untuk memotivasi peserta didik belajar dengan baik (Basar,
17
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai;
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
b) Kegiatan Inti
ruang bagi prakarsa, kreativitas, serta kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis dari peserta didik. Kegiatan inti merupakan
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
18
kegiatan ini mencakup tiga ranah yaitu: (1) afektif, (2) kognitif, dan (3)
psikomotor.
yang terdiri: (1) Aturan kelas (aturan pembelajaran) pada awal menetapkan
pertemuan; (2) Memulai kegiatan pembelajaran yang tepat waktu; (3) Melakukan
1) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih
2) Pengetahuan
belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
19
individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
3) Keterampilan
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata
pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk
based learning).
3) Kegiatan Penutup
Permendikbud:
(1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
(3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
berikutnya.
20
Pada kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat peserta didik belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik yang belajar, di
mana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam
pada semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah
Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) (Sridadi, dkk., 2020: 192).
PJOK merupakan mata pelajaran yang melibatkan aktivitas fisik dan pembiasaan
21
individu yang seimbang. “Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang
kehidupan manusia saja. Pendidikan jasmani juga merupakan bagian penting dari
hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan
168).
pembentukan pola hidup yang sehat. Tujuan PJOK di sekolah dasar juga
permainan dan olahraga, aspek pengembangan, aspek uji diri/senam, aspek ritmik,
22
aspek akuatik, aspek pendidikan luar kelas, dan aspek kesehatan (Kurniawan &
kualitas fisik, mental, dan emosional peserta didik. Kata aktivitas jasmani
dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Sementara kualitas fisik, mental dan
memiliki sikap yang baik tentang aktifitas fisik, sehingga sepanjang hidupnya
mereka akan memiliki gaya hidup sehat dan aktif (Mustafa & Dwiyogo, 2020:
423).
Mata pelajaran PJOK pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga (Iswanto, 2017: 79). PJOK adalah mata pelajaran yang proses
23
saja melainkan juga mengembangkan aspek kognitif dan afektif (Kusriyanti &
fisik sebagai ekspresi diri, dengan aktivitas fisik atau aktivitas gerak sejauh ini
sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, metal, serta
mengembangkan peserta didik sebagai individu dan makhluk sosial agar tumbuh
Salah satu tujuan utama dari PJOK adalah untuk mendorong motivasi terhadap
subjek untuk meningkatkan prestasi akademik atau latihan latihan fisik. Dengan
adanya PJOK, maka potensi diri dari seseorang akan dapat berkembang (Utami &
24
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan di
fisik, sehingga bukan hanya mengembangkan aspek jasmani saja melainkan juga
penalaran serta aspek afektif yang meliputi keterampilan sosial, karakter diri
jasmani tidak hanya membentuk insan Indonesia sehat namun juga cerdas dan
berkepribadian atau berkarakter dengan harapan akan lahir generasi bangsa yang
tumbuh dan berkembang dengan karakter yang memiliki moral berdasarkan nilai-
mana peserta didik diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
25
Tujuan dari pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan taraf
kesehatan anak yang baik dan tidak bisa disangkal pula ada yang mengatakan
karakter yang kuat untuk peserta didik, baik fisik, mental maupun sosial sehingga
di kemudian hari diharapkan peserta didik memiliki budi pekerti yang baik,
bermoral, serta mandiri dan bertanggung jawab (Mahardhika, dkk., 2018: 63).
pengembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang serasi selaras dan
seimbang.
dengan cara menyepak bola, dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan
anggota badan, kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang
diperbolehkan menangkap bola dengan tangan, itu pun hanya dalam kotak penalti.
pemain. Biasanya, sepakbola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan
waktu istirahat 15 menit di antara dua babak tersebut. Mencetak gol ke gawang
26
lawan merupakan tujuan dari setiap kesebelasan dinyatakan menang apabila dapat
mencetaak gol lebih banyak daripada lawannya ketika waktu berakhir (Mora,
Permainan Sepak bola dimainkan di lapangan oleh dua regu atau dua
dribbling, dan menyundul/ heading bola (Sumaryoto dan Nopembri, 2017: 2).
Teknik dasar bermain sepakbola meliputi teknik tanpa bola dan teknik
gerakan yang terjadi dalam permainan adalah gerakan-gerakan dari badan dan
macam-macam cara memainkan bola. Teknik dasar dalam sepakbola terdiri dari
teknik menendang bola, menahan bola, menggiring bola, menyundul bola, gerak
tipu, merebut bola, lemparan ke dalam, dan teknik penjaga gawang (Erfayliana &
Wati, 2020: 159). Firlando, dkk., (2020: 166) menyatakan bahwa teknik dasar
yang perlu dimiliki oleh pemain sepak bola adalah menendang (kicking),
27
menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas
dalam permainan sepakbola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan
bola yang diberikan seorang pemain kepada rekan setim. Passing adalah
memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Passing paling
baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa
yang sangat baik agar dapat tetap menguasai bola (Setianugraha & Yuliyanto,
2022: 100).
Seorang pemain dengan passing yang baik, bisa berlari ke ruang terbuka
dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang di antara
lawan dengan bergerak dan membuka ruang di sekeliling pemain. Selain itu
keterampilan mengontrol bola pada penerima bola dari passing teman juga perlu
dilatih agar pemain yang akan melakukan passing punya rasa percaya diri untuk
melakukan passing yang tegas dan terarah kepada teman yang tidak dijaga lawan.
dasar menendang bola menyusur tanah dengan ketentuan bola tidak boleh
melambung lebih dari 40 cm di atas tanah, hal ini berperan penting dalam
28
dkk., (2019: 193) Mengumpan adalah keterampilan penting untuk dikuasai.
Memiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain
tim ke dalam satu unit yang berfungsi lebih baik daripada bagian-bagiannya.
Ketepatan, langkah dan waktu pelepasan bola merupakan bagian penting dari
kombinasi passing bola yang berhasil. Oleh sebab itu seorang pemain sepakbola
harus mampu mengoper dan mengontrol bola dengan baik setelah temannya
memberikan bola kepadanya, agar bola tidak terlepas dan hilang dan berarti
teman seregunya. Laju bola dari passing pada umumnya menyusur tanah atau
lapangan. Tendangan lurus adalah tendangan yang jalannya bola lurus menuju
kaki yang digunakan menendang bola, passing dalam permainan sepakbola pada
umumnya dilakukan dengan kaki bagian dalam. Hal ini karena tendangan
29
Gambar 2. Gerak Menendang Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam
(Sumber: Sumaryoto dan Nopembri, 2017: 2)
depan, di samping kaki yang digunakan sebagai tumpuan, (2) ayunkan kaki dan
doronglah di bagian tengah bola dengan bagian dalam kaki, dan (3) ikuti
passing yang baik dan benar. Sumaryoto dan Nopembri (2017: 2) menjelaskan
gerak menendang bola menggunakan punggung kaki bagian dalam dengan urutan
30
f. Sikap akhir tendangan diikuti oleh gerak lanjut kaki tendang yang
diikuti anggota badan seluruhnya.
adalah memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain, passing
paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga
teknik yang sangat baik agar dapat tetap menguasai bola, passing yang baik
3. Metode EL Rondo
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
bertujuan dan bertahap (Tayeb, 2017: 48). Tanpa metode konkret, guru sering
masa lalu. Hal ini memberi penekanan bahwa metode pembelajaran harus benar-
benar jelas agar pembelajaran efektif dan akan menghasilkan hasil yang baik
Sebuah metode berbeda dengan teori, metode biasanya tidak dipakai untuk
proses dan menjadikannya lebih mudah dipahami (Lotfi, et al., 2019: 17). Dalam
31
kegiatan pembelajaran misalnya, metode-metode mengajar sangat diperlukan
untuk mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan
belajar yang dihadapi oleh anak. Metode pengajaran atau metode pembelajaran
merupakan rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,
peserta didik untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir,
merupakan salah satu model yang tepat untuk digunakan apabila minat belajar
siswa rendah dan dapat meningkatkan passing. Agusta & Agus (2020: 31)
pemain yang bertujuan untuk menjaga penguasaan bola dengan saling mengoper
bola, serta beberapa pemain lain di dalam lingkaran yang bertugas merebut bola.
Segala aspek dalam permainan sepakbola kecuali shooting, dapat dilakukan dalam
latihan dengan skema lingkaran diisi beberapa pemain dan menempatkan satu atau
32
dua pemain di tengah lingkaran. Bentuk latihannya yaitu para pemain yang berdiri
di keliling lingkaran harus berusaha untuk terus menguasai bola dengan cara
lingkaran harus berusaha untuk terus menguasai bola dengan cara mengumpankan
bola satu sama lain. Sebaliknya, pemain yang berada di tengah lingkaran harus
berusaha untuk memotong bola. Ada banyak variasi El Rondo, tetapi konsep
dasarnya bahwa 6- 10 orang berdiri dalam lingkaran dan 1-3 pemain berdiri di
tengah dan mencoba untuk merampas bola, memblokir atau memaksa pemain
melakukan kesalahan dengan bola keluar dari lingkaran (Istighfar, 2020: 56).
Aspek kompetitif, membuka ruang, apa yang harus dilakukan saat ball
possesion, saat sedang memegang bola, menjaga ketat lawan dan merebut bola.
Tentu saja hal ini akan membantu mengasah teknik bermain bola yang ada pada
diri siswa. Melalui metode El Rondo yang diterapkan pada matakuliah futsal,
peneliti berharap terjadi peningkatan teknik dasar passing dengan kaki bagian
33
dalam, passing dengan kaki bagian luar, dan passing dengan punggung kaki pada
passing siswa meningkat dan hasil yang dinginkan dalam pembelajaran dapat
memotong bola. Ada banyak varietas el El Rondo, tetapi konsep dasarnya bahwa
6-10 orang berdiri dalam lingkaran dan 1-3 pemain berdiri di tengah dan mencoba
dengan bola keluar dari lingkaran Menurut Andreas Iniesta dalam wawancara
sebuah stasiun televisi pada hari Kamis, 30 April 2019 dalam stasiun TV Spanyol
“El Rondo”. Formasi latihan ini satu atau dua pemain ditempatkan pada posisi
tengah lapangan dan berusaha keras memotong umpan dari pemain lain yang
berada dalam tepi lingkaran. Hal ini diulang secara rutin, sehingga membuat para
yang tepat untuk digunakan apabila minat belajar siswa rendah dan dapat
ada seseorang yang berada di dalam lingkaran yang bertugas memotong pasing
dari orang yang berada berdiri dipinggir lingkaran yang nelakukan passing cepat
anatar pemain.
34
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Tinjauan Belajar
kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Belajar adalah sebuah proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku
yang menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari
pengalaman. Dalam pengertian ini memusatkan perhatian pada tiga hal yaitu: (1)
bahwa perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman; (3) bahwa
perubahan itu terjadi pada perilaku individu yang mungkin. Pendapat Setiawan
(2017: 3) bahwa belajar adalah suatu proses aktivitas mental yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang bersifat positif
dan menetap relatif lama melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek
35
kepribadian baik scara fisik ataupun psikis. Belajar menghasilkan perubahan
dalam diri setiap individu, dan perubahan tersebut mempunyai nilai positif bagi
dirinya. Tetapi tidak semua perubahan bisa dikatakan sebagai belajar, sebagai
contoh seseorang anak yang terjatuh dari pohon dan tangan nya patah. Kondisi
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai proses belajar meskipun ada perubahan,
karena perubahan tersebut bukan sebagai perilaku aktif dan menuju kepada
juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap individu
sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan
kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih. Arti belajar adalah suatu
semangat, dorongan, dan upaya yang timbul dalam diri seseorang, sehingga orang
Dari pernyataan tersebut belajar merupakan hal yang sangat dekat dengan proses
perkembangan sesorang. Suatu hal yang menjadi alat kontrol dalam mempercepat
stimulus yang dimaksud yaitu dapat berasal dari dalam ataupun luar individu.
36
Dalam proses perkembangannya juga terdapat penyesuaian tingkah laku yang
seseorang.
1) Memperoleh pengetahuan
belajar juga akan membuat kemampuan berpikir seseorang menjadi lebih baik.
dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang melalui ilmu
maupun rohani. Dalam hal ini, keterampilan jasmani adalah kemampuan individu
dalam penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini berhubungan
37
3) Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini,
proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, seorang guru
harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Guru harus bisa menjadi
contoh bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi dan
mengarahkan berpikir.
disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar
b. Hasil Belajar
kemampuan peserta didik ditentukan oleh hasil belajar. Evaluasi hasil belajar
merupakan proses untuk menentukan nilai belajar peserta didik melalui kegiatan
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol (Akhiruddin, dkk.,
2020: 185).
38
Hasil belajar merupakan dasar untuk mengukur dan melaporkan prestasi
pembelajaran selanjutnya yang lebih efektif yang memiliki keselarasan antara apa
yang akan dipelajari peserta didik dan bagaimana mereka akan dinilai (Retnawati,
et al., 2018: 215). Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur
hasil belajar peserta didik. Pendapat yang paling terkemuka adalah yang
disampaikan oleh Bloom yang membagi klasifikasi hasil belajar dalam tiga ranah,
belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
dengan baik didasarkan pada pengakuan bahwa belajar secara esensial merupakan
proses yang bermakna, bukan sesuatu yang berlangsung secara mekanik belaka,
hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan.
Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil beajar peserta didik secara umum
diklasifikasikan menjadi tiga yakni: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik. Hasil belajar akan tampak pada beberapa aspek antara lain:
39
sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Seseorang yang telah melakukan
perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau
40
1) Menerima, berupa perhatian terhadap simuasi secara pasif yang
meningkat secara lebih aktif. Peserta didik diminta menunjukkan
kesadaran, kesediaan untuk menerima dan perhatian
terkontrol/terpilih;
2) Merespons, merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulan dan
merasa terukat serta secara aktif memperhatikan. Peserta didik diminta
untuk menunjukkan persetujuan, kesediaan dan kepuasan dalam
merespons;
3) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan,
sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan
bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. Peserta
didik dituntut menunjukkan penerimaan terhadap nilai, kesuakaran
terhadap nilai, dan ketertarikan terhadap nilai;
4) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk suatu
sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya.
Peserta didik diminta untuk mengorganisasi nilai-nilai ke suatu
organisasi ynag ebih besar.
5) Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan
masing-masing nilai pada waktu merespons, dengan jalan
mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-
pertimbangan. Peserta didik diminta untuk menunjukkan
kemampuannya dalam menjelaskan, memberi batasan dan
mempertimbangkan nilai-nilai yang direspons.
41
menunjukkan kemampuan berkomunikasi menggunakan bantuan
gerakan tubuh dengan atau tanpa menggunakan alat bantu.
Komunikasi dilakukan dengan benar-benar tidak menggunakan
bantuan kemampuan verbal;
4) Kemampuan berbicara, merupakan kemampuan yang berhubungan
dengan komunikasi secara lisan. Peserta didik harus mempu
menunjukkan kemahirannya memilih dan menggunakan kata atau
kalimat sehingga informasi, ide atau yang dikominikasikannya dapat
diterima secara mudah oleh pendengarnya.
adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, setelah belajar orang akan
pembelajaran. Hal ini akan menjadi tolok ukur kesuksesan strategi pembelajaran
Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian
yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan Agusta & Agus (2020) berjudul “Pengaruh Metode
42
Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September 2019 di lapangan
IPPKM. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB IPPKM
dari U-13, U-15, dan U-17 yang berjumlah 85 orang. Pengambilan sampel
diinginkan peneliti. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang yang
berasal dari SSB IPPKM U-13. Setelah dilakukan tes awal (pre test) seluruh
diakhiri dengan tes akhir (post test). Analisis data dan pengujian hipotesis
keterampilan short passing dengan t-hitung 14,4 > t-tabel 1,729. Dengan
2. Penelitian yang dilakukan Hasyim & Syafii (2022) berjudul “Pengaruh Model
43
paired sample t test diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 pada kelompok el rondo
dan Sig. 0,000 < 0,05 pada kelompok passing 1-2 combination maka hasil ini
pretest dan posttest kedua kelompok. Hasil analisis uji independent sample t
test diperoleh nilai Sig. 0,769 > 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan antara data hasil posttest kelompok A dan B.
And Go Passing Drill dan Rondo Game Terhadap Passing Sepak Bola”.
reliabilitas 0,879. Hasil analisis data kelompok give and go passing drill
memilik rata-rata pretest sebesar 137,5 dan posttest sebesar 243,7 dan
sedangkan hasil rata-rata kelompok rondo game yaitu pretest sebesar 156,2
menjadi posttest sebesar 312,5 dan Nilai rata-rata selisish pretest dan posttest
kelompok rondo game sebesar -156,2 dengan sig. (2-tailed) = 0,000 dan Nilai
rata-rata selisish pretest dan posttest kelompok give and go passing drill
ketepatan akurasi passing pemain SSB Persisac antara sebelum dan setelah
44
diberikan rondo game dan give and go passing drill dan peningkatan
Meter, El Rondo terhadap Kecepatan dan Daya Tahan Tim Sepak Bola
circuit training terhadap daya tahan tim sepak bola Madrasah Aliyah Negeri 1
lari 60 meter dan untuk mengukur daya tahan adalah Multistage Fitness Test
(MFT). Subjek dalam penelitian ini adalah tim sepak bola Madrasah Aliyah
circuit training untuk meningkatkan kecepatan dan daya tahan pada siswa
bahwa hasil pretest postest lari 60 meter thitung> ttabel (α=5%, df=11)
45
5. Penelitian yang dilakukan Istighfar (2020) berjudul “Peningkatan
dalam penelitian ini menggunakan alat ukur tes yang digunakan dalam
passing dan stopping 30 detik untuk mengukur hasil passing dan control.
Populasi dalam penelitian ini adalah tim futsal di MAN 1 Jombang. Dari uji t
menunjukkan bahwa data dari kelompok pretest kanan dan posttest kiri ada
C. Kerangka Berpikir
pengajaran pengetahuan dari seorang guru kepada peserta didiknya, lebih dari
sekedar itu dalam proses pembelajaran ini harapannya seorang pendidik dapat
mengoptimalkan potensi yang ada pada diri peserta didik. Pembelajaran PJOK
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
46
lingkungan bersih. Aktivitas dalam PJOK direncanakan secara sistematis untuk
Salah satu materi yang diajarkan dalam PJOK adalah permainan dan
olahraga sepakbola. Materi sepak bola terdapat dalam Kompetensi Dasar Bola
Besar. Dari teknik sepakbola terdapat beberapa materi salah satunya passing.
kecenderungan yang terjadi pada permainan sepakbola yang dimainkan oleh siswa
sepakbola, hal itu terlihat saat pembelajaran berlangsung siswa kurang antusias
berbagai macam metode yang tepat dalam pembelajarannya. Terkait dengan hal
kucingan dalam sepakbola merupakan salah satu model yang tepat untuk
digunakan apabila minat belajar siswa rendah dan dapat meningkatkan passing.
47
metode El Rondo pada siswa kelas XI Kimia Analisis B di SMK Negeri 2 Depok
Menerapkan metode
Tindakan El Rondo
Metode pembelajaran
menjadi bervariasi
D. Hipotesis Tindakan
48
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A., & Agus, A. (2020). Pengaruh metode latihan El Rondo terhadap
keterampilan short passing pemain sepakbola IPPKM. JURNAL
STAMINA, 3(1), 31-39.
Ardiansyah, C., Efgivia, M. G., Arief, Z. A., & Hartono, R. (2021). PTM terbatas
dengan menggunakan model flipped classroom pada mata pelajaran
PJOK. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Badiru, D. (2018). Physics of soccer ii: Science and strategies for a better game.
USA: iUniverse.
Fajri, S. A., & Prasetyo, Y. (2015). Pengembangan busur dari pralon untuk
pembelajaran ekstrakurikuler panahan peserta didik sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(2).
49
Festiawan, R., & Arovah, N. I. (2020). Pengembangan “Buku Saku Pintar Gizi”
untuk peserta didik SMP: alternatif media pembelajaran untuk
meningkatkan pengetahuan gizi olahraga. Physical Activity Journal
(PAJU), 1(2), 188-201.
Firlando, R., Frima, A., & Sunardi, L. (2020). Aplikasi pembelajaran teknik dasar
sepak bola berbasis android. Jurnal Teknologi Informasi Mura, 12(02),
166-172.
Hasyim, R. R. N., & Syafii, I. (2022). Pengaruh model latihan el rondo dan latihan
passing 1-2 combination dalam meningkatkan akurasi passing sepakbola.
Jurnal Prestasi Olahraga, 5(4), 121-132.
Hidayat, D. R., Rohaya, A., Nadine, F., & Ramadhan, H. (2020). Kemandirian
belajar peserta didik dalam pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19. Perspektif Ilmu Pendidikan, 34(2), 147-154.
Kismono, A., & Dewi, R. (2021). Kontribusi simulasi game terhadap passing
sepak bola. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan Indonesia, 1(2), 90-95.
50
Kurniawan, W. P., & Suharjana, S. (2018). Pengembangan model permainan
poloair sebagai pembelajaran pendidikan jasmani bagi peserta didik
sekolah dasar kelas atas. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 14(2), 50-
61.
Kusriyanti, K., & Sukoco, P. (2020). Model aktivitas jasmani berbasis alam
sekitar untuk meningkatkan kecerdasan naturalis peserta didik. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, 16(1), 65-77.
Mahardhika, N. A., Betty, J., Jusuf, K., & Priyambada, G. (2018). Dukungan
orangtua terhadap motivasi berprestasi peserta didik SKOI Kalimantan
Timur dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, 14(2), 62-68.
Mora, L., Firlando, R., & Salman, E. (2021). Hubungan koordinasi mata kaki
dengan ketepatan shoting ke gawang SSB Silampari Kota
Lubuklinggau. SJS: Silampari Journal Sport, 1(2), 9-17.
Rahmadi, R., & Irianto, T. (2020). Instrumen penilaian harian aspek kognitif
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Stabilitas: Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 1(1), 25-31.
Rosita, R., Alawiyah, N., & Diananda, A. (2021). Pendidikan karakter anak usia
dini dalam kegiatan bermain sentra. JECIES: Journal of Early Childhood
Islamic Education Study, 2(1), 1-17.
51
Setianugraha, A., & Yuliyanto, R. (2022). Perbedaan pengaruh latihan passing
dengan posisi tetap dan berubah terhadap ketepatan passing sepakbola
pada atlet putra usia 12-14 tahun SSB Persema Manang tahun 2021. Jurnal
Ilmiah Spirit, 22(1), 100-112.
Silaban, R. A., Sulaiman, I., & Rihatno, T. (2019). Pengaruh metode latihan dan
koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan passing dalam sepakbola.
Jurnal Penjaskesrek, 6(2), 193-201.
Sridadi, S., Dwihandaka, R., & Bagiastomo, A. (2020). Evaluasi tes hasil belajar
ulangan akhir semester genap mata pelajaran PJOK kelas VIII SMP N 1
Ngemplak tahun ajaran 2017/2018 dengan analisis butir soal. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, 16(1), 28-40.
Sumarsono, A., Anisah, A., & Iswahyuni, I. (2019). Media interaktif sebagai
optimalisasi pemahaman materi permainan bola tangan. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia, 15(1), 1-11.
Utama, I. P., & Syafii, I. (2021). Analisis passing dan shooting persik kediri
putaran Final Liga 2 2019. Jurnal Prestasi Olahraga, 4(2), 73-81.
Utami, M. S., & Purnomo, E. (2019). Minat siswa sekolah menengah pertama
terhadap pembelajaran atletik. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia,
15(1), 12-21.
Wicaksana, A. S., Setyawan, D. A., & Zahraini, D. A. (2021). Kontribusi give and
go passing drill dan rondo game terhadap passing sepak bola. Jurnal
Olahraga dan Kesehatan Indonesia, 2(1), 14-21.
Wicaksono, P. N., Kusuma, I. J., Festiawan, R., Wedanita, N., & Anggraeni, D.
(2020). Evaluasi penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran
pendidikan jasmani materi teknik dasar passing sepak bola. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, 16 (1), 41-54.
52
Widiastuti, S. S. (2019). Mengenal permainan olahraga bola besar. Pnorogo:
Myria Publisher.
Yudha, D. P., Soraya, N., & Mulyana, F. R. (2021). Pengaruh latihan passing
bervariasi posisi berubah terhadap akurasi passing dalam permainan sepak
bola. PODIUM: Siliwangi Journal of Sport Science, 1(1), 37-42.
53