Anda di halaman 1dari 13

MENJAGA PIKIRAN DAN PERKEMBANGAN YANG

TIMBUL DARI BERBAGAI ALIRAN SEHINGGA


FOKUS BELAJAR

Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah Etika


Akademik

Dosen Pengampu : MHD. Yamin M. Pem. I

Kelompok 13 :

Aulia Albuchori Siagian 0406231011

Sri Mas Ulina 0406231020

Hery Ardyanto 0406232022

PROGRAM STUDI ILMU HADITS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI

ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

(UINSU)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan
karunianya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw.
Beserta sahabat dan keluarganya. Kami juga mengucapkan terimakasaih kepada
dosen pengampu serta teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dukungan kepada kami. Sehingga makalah yang berjudul “Senantiasa Membekali
Diri Dengan Ilmu, Kesediaan Diri Untuk Terus Menjalani Dan Mengkaji Dengan
Lebih” dapat terselesaikan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas mata
kuliah.

Kemudian dari pada itu, makalah ini kami susun sebagai tugas kelompok
mata kuliah Etika Akademik. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan
segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan baik segi penulisan maupun segi penyusun. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan baik demi
perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Pembekalan Diri


Dengan Ilmu dan InsyaAllah semoga makalah ini bisa menjadi butir-butir amalan
dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembacanya.
Atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan kepada kami, kami ucapkan
terimakasih.

Medan, 24 April 2024

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB 1: PENDAHULUAN..............................................................................iii

a. Latar Belakang.....................................................................................iii
b. Rumusan Masalah................................................................................iii
c. Tujuan Penulisan.................................................................................iii

BAB 2: PEMBAHASAN................................................................................1

a. Pengertian ilmu.....................................................................................1
b. Metode dalam memperoleh ilmu..........................................................2
c. Membekali diri dengan ilmu.................................................................3
d. Kewajiban dalam menuntut ilmu..........................................................5

BAB 3: PENUTUP..........................................................................................9

a. Kesimpulan...........................................................................................9

DAFTAR ISI...................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan semakin diperkaya


dengan berbagai aliran pemikiran, teori, dan pendekatan pembelajaran. Aliran-aliran ini
mencakup berbagai sudut pandang tentang bagaimana manusia belajar, berkembang, dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Era globalisasi dan kemajuan teknologi membawa
tantangan baru dalam pendidikan.
Siswa dihadapkan pada informasi yang sangat beragam dan cepat berubah. Oleh
karena itu, penting bagi mereka untuk dapat mengelola dan menyaring informasi dari
berbagai sumber untuk mempertahankan fokus dan produktivitas dalam belajar.
Penelitian dalam neurosains telah mengungkapkan banyak tentang bagaimana otak
manusia memproses informasi dan belajar. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif, tetapi juga menekankan
perlunya menjaga keseimbangan antara berbagai aliran pemikiran untuk memaksimalkan
potensi belajar. Setiap individu memiliki keunikan dan kompleksitas dalam cara mereka
memahami dan merespons informasi.
Pengaruh dari berbagai aliran pemikiran dapat memengaruhi cara individu
belajar dan berkembang. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola
pengaruh-pengaruh ini secara bijaksana. menjaga pikiran dan perkembangan yang timbul
dari berbagai aliran pemikiran menjadi semakin penting dalam meningkatkan fokus
belajar. Dengan demikian, individu dapat memanfaatkan keanekaragaman pendekatan
dan ideologi untuk memperkaya pengalaman belajar mereka dan mencapai potensi
maksimal dalam pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh berbagai aliran pemikiran terhadap pikiran dalam
konteks pembelajaran?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjaga fokus belajar ?
3. Bagaimana cara berbagai aliran pemikiran untuk meningkatkan pemahaman
dan fokus belajar?
4. Apa strategi yang efektif untuk mengelola konflik antara berbagai aliran
pemikiran dalam proses pembelajaran?

iii
C. Tujuan Penulisan

Bertujuan untuk memungkinkan individu agar dapat memanfaatkan


keanekaragaman ideologi dan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan
fokus belajar.

iv
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengaruh berbagai aliran terhadap konteks pembelajaran

Berbagai aliran pemikiran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pikiran


dan perkembangan individu dalam konteks pembelajaran. Berikut adalah beberapa
pengaruh utama dari beberapa aliran pemikiran yang umum:

1. Positivisme: Aliran pemikiran positivisme cenderung menekankan pada pengamatan


empiris dan pengetahuan yang dapat diverifikasi secara ilmiah. Hal ini dapat mengarah
pada pengembangan pikiran yang rasional, berdasarkan bukti, dan fokus pada penemuan-
penemuan baru dalam pembelajaran.
2. Konstruktivisme: Konstruktivisme menekankan pada peran aktif individu dalam
konstruksi pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi sosial.
Dalam konteks pembelajaran, ini berarti bahwa individu akan cenderung
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan ketika mereka terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran.
3. Behaviorisme: Aliran pemikiran behaviorisme menekankan pada pentingnya stimulus
dan respons dalam pembentukan perilaku. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan ini
dapat mengarah pada fokus pada penguatan positif dan pengulangan untuk memperkuat
pola perilaku yang diinginkan.
4. Humanisme: Humanisme menekankan pada potensi individu untuk mencapai
pertumbuhan dan aktualisasi diri melalui pengembangan potensi dan kebutuhan yang
lebih tinggi. Dalam pembelajaran, pendekatan humanis akan memperhatikan kebutuhan
individual, kesejahteraan emosional, dan penghargaan terhadap keunikan individu.
5. Kognitivisme: Kognitivisme menekankan pada peran proses kognitif seperti persepsi,
memori, dan pemecahan masalah dalam pembentukan pemahaman dan pengetahuan.
Dalam pembelajaran, aliran ini mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis,
pemecahan masalah, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran.
6. Sosiokultural: Aliran pemikiran sosiokultural menekankan pentingnya interaksi sosial
dan konteks budaya dalam pembentukan pemahaman dan pengetahuan. Dalam
pembelajaran, ini dapat mengarah pada penekanan pada kolaborasi, diskusi, dan
pemahaman konteks sosial dan budaya dalam materi pelajaran.

1
Pengaruh dari berbagai aliran pemikiran ini dapat beragam tergantung pada konteks
pembelajaran, tujuan individu, dan pendekatan yang diterapkan oleh pendidik. Namun,
secara umum, aliran-aliran ini memiliki potensi untuk memengaruhi cara individu
memproses informasi, memahami dunia, dan berkembang secara pribadi dan intelektual
dalam konteks pembelajaran.

B. Tantangan yang dihadapi dalam menjaga fokus belajar

Menjaga fokus belajar di tengah pengaruh berbagai aliran pemikiran yang


beragam dapat menimbulkan beberapa tantangan bagi individu. Berikut adalah beberapa
tantangan utama yang mungkin dihadapi:

1. Konflik Antara Pendekatan Pembelajaran: Berbagai aliran pemikiran sering kali


menawarkan pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda. Individu mungkin mengalami
kesulitan dalam memilih atau mengintegrasikan pendekatan yang sesuai dengan gaya
belajar dan kebutuhan mereka sendiri.
2. Kebingungan Konseptual: Banyaknya teori dan konsep dari berbagai aliran pemikiran
dapat menyebabkan kebingungan konseptual bagi individu, terutama jika ada
pertentangan antara ide-ide yang diajarkan oleh aliran-aliran yang berbeda.
3. Overload Informasi: Pengaruh berbagai aliran pemikiran dalam pembelajaran dapat
menyebabkan overload informasi, di mana individu mungkin kesulitan memproses semua
informasi yang diberikan dengan cara yang efektif.
4. Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Memahami dan mengintegrasikan berbagai
aliran pemikiran membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Individu mungkin
merasa tertekan oleh keterbatasan waktu dan sumber daya yang tersedia.
5. Kesulitan Menjaga Konsistensi: Berbagai aliran pemikiran sering kali menawarkan
pandangan yang berbeda-beda tentang dunia. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam
menjaga konsistensi dalam pemikiran dan tindakan individu.
6. Tantangan dalam Komunikasi dan Kolaborasi: Individu mungkin mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki
pandangan atau pendekatan pembelajaran yang berbeda. Hal ini dapat menghambat
kerjasama dalam konteks pembelajaran kelompok.
7. Tekanan Konformitas: Dalam beberapa kasus, individu mungkin merasa tertekan untuk
mengikuti atau menyesuaikan diri dengan pandangan mayoritas atau pandangan yang
dianggap lebih "populer" dalam suatu lingkungan pembelajaran.
2
8. Resistensi terhadap Perubahan: Pengenalan berbagai aliran pemikiran baru atau
pendekatan pembelajaran yang berbeda dapat menimbulkan resistensi terhadap
perubahan bagi individu yang terbiasa dengan cara-cara tertentu dalam pembelajaran.

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kesadaran diri yang tinggi,


kemampuan adaptasi, dan keterampilan manajemen diri yang baik. Dengan memahami
tantangan-tantangan ini, individu dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk
menjaga fokus belajar dan memaksimalkan potensi mereka dalam konteks pembelajaran
yang beragam.

C. Pemikiran untuk meningkatkan pemahaman dan fokus belajar


Mengintegrasikan berbagai aliran pemikiran untuk meningkatkan pemahaman
dan fokus belajar membutuhkan pendekatan yang fleksibel dan terencana. Berikut adalah
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini:

1. Pemahaman Mendalam tentang Berbagai Aliran Pemikiran: Mulailah dengan


mempelajari dan memahami dengan baik konsep-konsep utama dari berbagai aliran
pemikiran yang relevan untuk subjek atau topik yang sedang dipelajari.
2. Identifikasi Persamaan dan Perbedaan: Identifikasi persamaan dan perbedaan antara
berbagai aliran pemikiran. Perhatikan bagaimana setiap aliran melihat masalah atau
konsep tertentu dari sudut pandang yang berbeda.
3. Pilih Pendekatan yang Sesuai: Pilih pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan preferensi individual. Gabungkan elemen-elemen yang paling
relevan dan efektif dari berbagai aliran pemikiran untuk menciptakan pendekatan yang
unik.
4. Terapkan Pendekatan Interdisipliner: Manfaatkan pendekatan interdisipliner dengan
mengintegrasikan berbagai aliran pemikiran dari berbagai disiplin ilmu yang relevan. Hal
ini dapat membantu memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman tentang suatu
topik.
5. Berlatih Refleksi Diri: Selalu refleksikan bagaimana berbagai aliran pemikiran
memengaruhi pemahaman dan pendekatan belajar Anda. Identifikasi kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing aliran pemikiran dan bagaimana Anda dapat
mengintegrasikannya secara lebih efektif.

3
6. Kembangkan Keterampilan Metakognisi: Kembangkan keterampilan metakognisi,
yaitu kemampuan untuk memahami dan mengatur proses berpikir Anda sendiri. Ini akan
membantu Anda menyadari bagaimana Anda memproses informasi dan memahami
konsep-konsep dari berbagai aliran pemikiran.
7. Berpartisipasi dalam Diskusi dan Kolaborasi: Berpartisipasi dalam diskusi dan
kolaborasi dengan rekan-rekan atau mentor yang memiliki latar belakang dan pandangan
yang berbeda. Ini dapat membantu memperluas wawasan Anda dan memperdalam
pemahaman tentang berbagai aliran pemikiran.
8. Eksplorasi dan Eksperimen: Jadilah terbuka terhadap eksplorasi dan eksperimen
dengan berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran. Jangan ragu untuk mencoba hal-
hal baru dan melihat bagaimana berbagai aliran pemikiran dapat diterapkan dalam
konteks belajar Anda.

Dengan mengintegrasikan berbagai aliran pemikiran dengan cara yang bijaksana dan
terencana, Anda dapat meningkatkan pemahaman dan fokus belajar Anda secara
signifikan. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk memperoleh wawasan yang lebih
kaya dan mendalam tentang berbagai topik atau konsep yang sedang dipelajari.

D. Strategi untuk mengelola konflik antara berbagai aliran pemikiran


Mengelola konflik atau disonansi antara berbagai aliran pemikiran dalam proses
pembelajaran memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terencana. Berikut adalah
beberapa strategi efektif yang dapat digunakan:

1. Pemahaman yang Mendalam: Usahakan untuk memahami dengan baik berbagai aliran
pemikiran yang relevan. Pelajari konsep-konsep utama, nilai-nilai, dan pendekatan
masing-masing aliran dengan cermat.
2. Identifikasi Persamaan dan Perbedaan: Identifikasi persamaan dan perbedaan antara
berbagai aliran pemikiran. Perhatikan area di mana aliran-aliran tersebut saling
melengkapi dan di mana terdapat konflik atau disonansi.
3. Temukan Titik Persesuaian: Cari titik persesuaian atau kesamaan antara berbagai aliran
pemikiran. Fokuskan pada aspek-aspek yang konsisten atau komplementer dari berbagai
sudut pandang.

4
4. Adopsi Pendekatan Fleksibel: Jadilah fleksibel dalam pendekatan pembelajaran Anda.
Terapkan elemen-elemen dari berbagai aliran pemikiran sesuai dengan kebutuhan dan
konteks spesifik dari materi yang sedang dipelajari.
5. Kembangkan Pemikiran Kritis: Kembangkan kemampuan untuk berpikir kritis
terhadap berbagai aliran pemikiran. Pertanyakan asumsi-asumsi dasar, evaluasi bukti-
bukti yang ada, dan pertimbangkan implikasi dari berbagai sudut pandang.
6. Refleksi Diri secara Teratur: Lakukan refleksi diri secara teratur tentang bagaimana
berbagai aliran pemikiran memengaruhi pemahaman dan pendekatan belajar Anda.
Identifikasi area di mana terdapat konflik atau disonansi, dan cari cara untuk mengatasi
tantangan tersebut.
7. Konsultasi dengan Ahli atau Mentor: Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengelola
konflik atau disonansi antara berbagai aliran pemikiran, jangan ragu untuk berkonsultasi
dengan ahli atau mentor yang kompeten. Mereka dapat memberikan wawasan dan
panduan yang berharga dalam menghadapi tantangan ini.
8. Jadilah Terbuka terhadap Pembelajaran: Jadilah terbuka terhadap pembelajaran dan
perkembangan konsep Anda sendiri. Terimalah bahwa konflik atau disonansi antara
berbagai aliran pemikiran adalah bagian alami dari proses pembelajaran, dan gunakan
pengalaman ini untuk tumbuh dan berkembang sebagai pembelajar yang lebih baik.

Dengan menggunakan strategi-strategi ini, Anda dapat mengelola konflik atau


disonansi antara berbagai aliran pemikiran dengan lebih efektif dan memanfaatkan
keanekaragaman perspektif untuk meningkatkan pemahaman dan pendekatan belajar
Anda.

5
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan
Dalam menjaga pikiran dan perkembangan yang timbul dari berbagai aliran pemikiran
agar dapat meningkatkan fokus belajar, penting untuk mengadopsi pendekatan yang
bijaksana dan terencana. Berbagai aliran pemikiran seperti positivisme, konstruktivisme,
behaviorisme, humanisme, kognitivisme, dan sosiokultural memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap cara individu memahami dunia dan belajar.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara berbagai aliran pemikiran dan


mengintegrasikan elemen-elemen yang paling relevan dan efektif dari masing-masing
aliran. Hal ini memungkinkan individu untuk memperoleh pemahaman yang lebih
holistik dan mendalam tentang subjek yang dipelajari, serta memaksimalkan potensi
belajar mereka.

Pengelolaan konflik atau disonansi antara berbagai aliran pemikiran memerlukan


keterampilan metakognisi, refleksi diri yang teratur, dan fleksibilitas dalam pendekatan
pembelajaran. Dengan memahami dan mengelola pengaruh aliran-aliran tersebut dengan
bijaksana, individu dapat meningkatkan fokus belajar mereka dan mencapai hasil
pembelajaran yang lebih baik.

Dengan demikian, menjaga pikiran dan perkembangan yang timbul dari berbagai aliran
pemikiran merupakan langkah penting dalam memperkuat fokus belajar dan mencapai
potensi maksimal dalam pendidikan dan pengembangan pribadi.

6
BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

S. Suriasumantri, 1998, Filsafat : Sebuah Pengantar Populer, Cet. 1, Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Koentowibisono Siswomiharjo, 1997, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: LP3

UGM. Asmoro Achmadi, 2001, Filsafat Umum, Jakarta; PT. Grafindo

Persada.

Tomm Thunder, 2022, 5 Rahasia Cara Belajar Efektif,

https://www.ef.co.id/englsihfirst/kids/blog/5-rahasia-cara-belajar-efektif-

untuk-kamu/, diakses pada tanggal 31 Maret 2024.

Yufi Cantika, Ketahui Arti Menuntut Ilmu, Kewajiban, serta Keutamaannya,

https://www.gramedia.com/literasi/arti-menuntut-ilmu/, diakses pada

tanggal 31 Maret 2024.

Ali, M. D., 2010, Pendidikan Agama Islam, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

Wikdatun Hasanah, 2021, Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam, vol.1, Jurnal

Riset Agama.

7
8

Anda mungkin juga menyukai