Disusun Oleh :
Azmil Nadia Khoirunnisa’ (152210006 )
Devi Putri Lailatul Fadilah ( 152210008 )
Khomsatun Ainiyah (152210019 )
Popy Cornelia Agistin ( 152210036 )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
Rahmat dan Ridho-nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, kami diberikan amanat
untuk membahas materi perkuliahan ini. Sholawat serta salam kamipanjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kami semua dari zaman
kebodohan menuju zaman yang terang benerang yakni ajaran islam.
Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu yakni ibu
Musa’adatul Fitriyah, M.Pd.I adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Tematik”.
Disini kami juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kami tak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Sehingga kami memohon maaf jikadalam penulisan
makalah ini, masih banyak kesalahan yang kami buat. Kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk karakter
dan kemampuan individu dalam menghadapi tantangan masa depan. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang berkembang adalah pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik menawarkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan
berbagai mata pelajaran dalam satu tema, memungkinkan siswa untuk
memahami hubungan antar konsep dan menerapkan pengetahuan dalam
konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran tematik menekankan pada keaktifan peserta didik
sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan
menemukan pengetahuan secara mandiri. Melalui pengalaman yang idapatkan
secara langsung, peserta didik akan memahami konsep-konsep dari materi yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain. Pembelajaran
tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik (Kemendikbud, 2014: 220).
Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang
menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik
antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran tematik
memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai
dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang
memadukan berbagai informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja landasan pembelajaran tematik?
1
2. Apa karakteristik pembelajaran tematik?
3. Bagaimana implikasi pembelajaran tematik?
4. Apa saja keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik?
C. Tujuan
1. Mengetahui landasan pembelajaran tematik
2. Mengetahui karakteristik pembelajaran tematik
3. Mengetahui implikasi pembelajaran tematik
4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ina Magdalena, Nadhiyatul Kauniyah, and Kholis Nurfalah, “Metode Dalam Pembelajaran
Tematik Kelas V Di Sdn Dangdeur 1,” Jurnal Pendidikan Dan Dakwah 3, no. 1 (2021): 96.
2
bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan
kepada siswa dan bagaimanapula siswa harus mempelajarinya.
3. Landasan Yuridis
Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan
atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik
di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap
anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Pembelajaran
tematik juga dilandasi oleh Landasan Normatif dan Landasan
Praktis. Landasan Normatif menghendaki bahwa pembelajaran
normative hendaknya dilaksanakan berdasarkan gambaran ideal
yang ingin dicapai oleh tujuan-tujuan pembelajaran. Sedangkan
Landasan Praktis, mengharapkan bahwa pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi praktis
yang berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaanya mencapai
hasil yang optimal.
2
Siti Rahimah Ikhsani et al., “Karakteristik Pembelajaran Tematik Yang Ideal Pada Sekolah Dasar,”
Student Scientific Creativity Journal (SSCJ) 1, no. 1 (2023): 290–95.
3
memberikan kemudahan kemudahan kepada siswa untuk melakukan
aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct
experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami
hal- hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran
tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 3
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran
tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel)
dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa
berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa
diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 4
3
Cynthia Efna Deza and Maifid Hendriyani, “Pengembangan Modul Berbasis Problem Based
Learning Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Dikelas V,” Jurnal Riset Pendidikan Dasar Dan
Karakter 6, no. 1 (2023): 2024–52.
4
Yona Yolanda, “Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Problem Based Learniing
(Pbl) Di Sekolah Dasar,” PAKAR Pendidikan 16, no. 2 (2018): 29–39,
https://doi.org/10.24036/pakar.v16i2.43.
4
C. Implikasi Pembelajaran Tematik
1. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam
menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam
memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan.
2. Implikasi bagi siswa
a. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara
individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
b. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok,
mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah. 5
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
a. Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa
baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
b. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar
baik yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan
pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar
yang tersedia dilingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
utilization).
c. Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.6
4. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
5
Rifda Eliyasni, Yesi Anita, and Andre Satrio Hanafi, “Proses Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Model Problem Based Learning Di Sekolah Dasar,” Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
5, no. 2 (2020): 1–8, https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v5i2.1655.
6
Pauddikdasmen Kemendikbud RI, “FAQ Pembelajaran Tematik,” Pauddikdasmen Kemendikbud,
2022.
5
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan
pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan
ruang tersebut meliputi:
a. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
b. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan
dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
c. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk
ditikar/karpet.
d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil
karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.7
7
Ratna Hapsari Putri and Naniek Sulistya Wardani, “Peningkatan Hasil Belajar Tematik Melalui
Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Daring Siswa Kelas IV SD,” Mimbar Ilmu 26, no. 1
(2021): 138, https://doi.org/10.23887/mi.v26i1.33195.
6
mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang saling
berkaitan antara satu sama lain. 8
5) Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainnya akan
menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena
didukung dengan pandangan dari berbagai perspektif.9
8
Rahman Tanjung, Supandi, and Rahmi Nurfalaahiyyah, “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Ipa,” Jurnal
Tahsinia 2, no. 1 (2021): 58–66, https://doi.org/10.57171/jt.v2i1.292.
9
Widya Krismayanti and Mansurdin, “Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Model
Problem Based Learning ( PBL ) Di Sekolah Dasar Integrated Thematic Learning Process with
Models Problem Based Learning ( PBL ) in Elementary Schools,” E-Jurnal Inovasi Pembelajaran
SD 8, no. 7 (2020): 102–10.
10
Azzahra Mutia and Amaliyah Nurrohmatul, “Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Dalam
Pembelajaran Tematik Di Kelas IV Sekolah Dasar,” Jurnal Cakrawala Pendas 8, no. 1 (2022): 851–
59.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan
tema untuk mengaitkan berbagai mata pelajaran, memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, tanpa pemisahan yang jelas antar mata pelajaran,
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, dan bersifat fleksibel
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Tahap perencanaan meliputi pemetaan kompetensi dasar,
pengembangan jaringan tema, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Setiap hari, pembelajaran tematik terdiri dari tahapan
pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Penilaian dilakukan secara berkala,
menyeluruh, dan selama proses pembelajaran berlangsung, dengan hasil
karya siswa sebagai bahan masukan guru, sesuai aturan pendidikan anak
usia dini.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
66. https://doi.org/10.57171/jt.v2i1.292.
Yolanda, Yona. “Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Problem
Based Learniing (Pbl) Di Sekolah Dasar.” PAKAR Pendidikan 16, no. 2
(2018): 29–39. https://doi.org/10.24036/pakar.v16i2.43.
10