Anda di halaman 1dari 19

UJIAN TENGAH SEMESTER

(Takehome Examination)

Mata Kuliah
MANAJEMEN PENDIDIKAN PAUD BERBASIS THK

Oleh
Nama Ni Putu Manik Erlin Cahyani
NIM 2329171014

PROGRAM STUDI S2 PAUD


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
NOVEMBER 2023
ULANGAN SETENGAH SEMESTER

1. Pengertian “manajemen” menurut lima pakar manajemen di seluruh dunia sebagai


berikut:
 Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
 Menurut Luther Gulick, mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
 Menurut Schein, memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara
profesional, karakteristiknya adalah para professional membuat keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka
karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional
harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.
 Menurut Sukarno K, manajemen ialah proses dari memimpin, membimbing dan
memberikan fasilitas dari usaha orang-orang yang terorganisir dalam organisasi
formal guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan serta proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.
 Menurut Nanang Fattah, mengemukakan bahwa manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien.
Dari beberapa pendapat para ahli dalam mengemukakan pendapat tentang
manajemen. Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu bidang ilmu yang
memahami tentang proses kerangka bekerja atau proses merencanakan,
menggorganisasi, memimpin dan mengendalikan, upaya organisasi yang dituntut
untuk bekerja secara professional dengan berbagai prinsip dan dari segala aspek
agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Sumber:
Jayanti Nigiana P.P, Endang Larasati, “Manajemen Pengelolaan Sampah Di
Kecamatan Tembalang”.1 (2016)
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan PT Remaja RosdaKarya,
Bandung, 2013, hlm .1
Sukarno K, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Miswar, 1983)

2. Fungsi pokok manajemen menurut George R. Terry kaitan implementasinya dalam


kehidupan nyata sebagai berikut:
 Planning (Perencanaan)
Menurut Goerge R. Terry Perencanaan (Planning) adalah pemilihan fakta
dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-
perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
Contoh implamentasinya dalam kehidupan nyata ialah setiap manusia pasti
memiliki rencana untuk hari esok, seperti agenda kita setiap hari dari baru
bangun tidur sampai malam. Kita harus mempunyai rencana hidup agar
hidup kita terarah kedepanya, misalnya cita-cita saya dari kecil menjadi
guru. Sampai di masa sekolah menengah atas saya rajin sekali les karna saya
ingin mendapatkan perguruan tinggi yang favorit.
Dan dalam organisasi disekolah tempat saya mengajar sangat diperlukan
planning, contohnya kepala sekolah mempunyai program kerja yang
merupakan bayangan untuk kita lakukan bersama kedepanya. Ketika kita
mempunyai program kerja ini akan di sampaikan kepada seluruh warga
sekolah dan juga orang tua siswa dalam agenda rapat awal tahun.

 Organizing (Pengorganisasian)
Menurut Goerge R. Terry, pengorganisasian (Organizing), yaitu kegiatan
membagi pekerjaan di antara anggota kelompok dan membuat ketentuan
dalam melakukan hubungan kerja dan koordinasi yang diperlukan.
Contoh implementasinya dalam kehidupan nyata adalah si sekolah saya pasti
ada pembagian tugas dan juga ada SK yang mengatur. Ketika kita sudah
mempunyai visi-misi yang sama, maka program kerja bias disusun. Setelah
itu kepala sekolah harus membagi pekerjaan antar guru dan juga terlibatnya
orang tua siswa agar menciptakan lembaga yang berkualitas. Disamping itu
juga dengan kita membagikan tugas, dalam menjalankan rencana kerja akan
terasa lebih ringan. Kerjasama dengan rekan sejawat membuat kita semakin
bersatu dan juga bertanggung jawab atas apa yang kita dapatkan seperti
pembagian tugas di dalam kelas. Di kelas ada dua guru dengan kapasitas
anak 25 orang, dimana salah satu guru memegang kendali atau mengatur
alur pembelajaran di depan kelas dan guru yang lagi satu mempersiapkan
dan mengawasi anak ketika teman guru sedang menjelaskan.
 Actuting (Penggerakan)
Menurut Goerge R. Terry, Penggerakan adalah membangkitkan dan
mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha
dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Contoh implementasi dalam kehidupan nyata yaitu kepala sekolah adalah
sebagai pemimpin dimana tugasnya itu ialah mengatur dan memotivasi
anggota guru maupun warga sekolah. Ketika guru memiliki suatu masalah
atau keluhan pasti akan ditangani oleh kepala sekolah. Dengan diberikanya
keputusan, wejangan, dan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. Kepala
sekolah yang mempunyai andil. Dan juga bila ada hambatan atau rintangan
saat para guru menyampaikan informasi kepada orang tua anak didik, kepala
sekolah yang menjadi fasilitatornya.
 Controlling (Pengendalian dan Pengawasan)
Menurut Goerge R. Terry, pengawasan atau pengendalian adalah
pengukuran dan koreksi kinerja untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan
dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.
Contoh implementasi dalam kehidupan nyata yaitu, adanya monitoring atau
monef dari pengawas sekolah maupun dari dinas. Di sekolah saya
monitoring dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh pengawas, dimana kegiatan
monitoring ini mengawasi kinerja kepala sekolah dan guru. Dalam hal
pemeriksaan BOP, dan juga administrasi yang harus lengkap adanya.
Pengawasan ini sangat bermanfaat karena membuat kita sebagai tenaga
pendidik mempunyai tanggung jawab bukan hanya sekedar bekerja lalu
pulang. Kita harus lebih kreatif, inovatif dan saling bekerjasama. Supaya
lembaga kita menjadi lembaga yang berkualitas.

Sumber:
Sherly Dkk. 2020. Manajemen Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktis. Bandung:
Widina Bakthi Persada

Suhardana, Dadang. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sutanto, Ary. Pengembangan Model Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


(Research And Development) Pada Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Vol 3 No 1 (2012): Jurnal
Manajemen Pendidikan Volume 3 Nomor 1 Juli 2012.

3. Tabel perbandingan dan simpulan antara teori manajemen Klasik, manajemen Neo-
Klasik, dan manajemen Modern.
No. Pengertian Kelebihan Kelemahan
1. Teori Manajemen Klasik Manajemen klasik - Terikat waktu, hanya
ialah teori yang berlandaskan membuat pemisahan cocok diterapkan pada
pada gagasan bahwa pekerja bidang-bidang utama permulaan awal abad
atau manusia itu bersifat praktek para manajer, duapuluh
rasional, berfikir logis, serta sehingga sampai - Hanya menekankan
kerja merupakan suatu yang sekarang masih dapat pada prinsip-prinsip
diharapkan. Implementasi diterima oleh para manajemen tanpa
teori pendidikan klasik dalam manajer praktisi memperhitungkan
proses pembelajaran ditandai (praktek). dimensi dalam
dengan peran sentral guru. manajemen
Ada beberapa pelopor teori - Asumsi teori ini
klasik, diantaranya Federick dirumuskan secara
Winslow Taylor, Henry eksplisit.
Fayol, dan Max Weber.
2. Teori Manajemen Neo- - Aliran hubungan Peningkatan kondisi
Klasik ialah teori yang manusiawi kerja dan peningkatan
muncul karena adanya mementingkan kepuasan kerja tidaklah
anggapan bahwa dalam adanya kebutuhan menghasilkan
pendekatan teori klasik social kenaikanproduktifitas
terdapat berbagai kelemahan - Menekankan sedramatis yang
dan adanya kenyataan bahwa kehidupan yang lebih diperkirakan.
manajer sering kali ekonomis dan Peningkatan
mengalami kesulitan dan rasional manusia produktifitas
menjadi frustasi karena orang - Jika aliran ini dipakai dipengarahui oleh
tidak selalu mengikuti pola akan membuat banyak faktor antara
tingkah laku yang rasional. hubungan atasan lain teknologi, efisien,
Pelopor teori Neo-klasik, dengan bawahan semangat kerja, dan
yaitu George Elton Mayo, lebih harmonis dan lain-lain.
Chester I. Barnard, dan akan membuat kinerja
Douglas Mc Gregor. kerja semakin
membaik

3. Teori Manajemen Modern - Meningkatkan - Konsep pada


ialah Teori Modern memiliki produktifitas setiap manajemen modern
pandangan terbuka dan anggota organisasi sulit sekali untuk
kompleks. Ada tiga unsur - Membantu dipahami karena
pokok yang terdapat dalam pengambilan melakukan
teori ini yaitu analisis sistem, keputusan perhitungan yang amat
rancangan sistem, dan - Meningkatkan sulit.
manajemen yang memberi keterlibatan - Masih dinilai dari
petunjuk dalam karyawan kurang dan dalamnya
mengoperasionalkan - Mengutamakan pengelolaan pada
pendektan sistem. objektifitas aspek sosial SDM.
Pelopor teori ini Abraham - Kemampuan - Dapat memiliki banyak
Maslow, Chris Argyris, dan beradaptasi informasi negatif
Edgar Schein. (kekerasan,
pembulian, dll) yang
dapat di akses dengan
bisa terbilang mudah
Sumber:
Fattah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ikrimah, Fajrotul. (2015). Teori-teori Manajemen Pendidikan. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/fajro14/55004c1fa333115b745104b5/teori-teori-
manajemen-pendidikan
Jargon, Business. n.d. Neo Classical Theory Diakses dari
https://businessjargons.com/neoclassical-theory.html

4. Perbandingan dan kombinasi antara 4 fungsi pokok manajmen dan 6 bidang


kegiatan pokok manajemen yang berlangsung di sekolah pada umumnya sebagai
berikut:
a. Planning (perencanaan)
Salah satu contoh bidang kegiatan pokok manajemen pada perencanaan
adalah merancang atau merencanakan anggaran BOP dimana sangat di
perlukan pendaan untuk lembaga supaya sarana prasarana memadai di
sekolah, merancang atau merumuskan visi-misi dari lembaga, dan juga
menyusun kurikulum yang berguna sebagai acuan atau panduan untuk sistem
pembelajaran yang akan berlaku di sekolah. Oleh karena itu perlu sekali
melakukan perencanaan biaya, sarana prasarana, metode atau kurikulum apa
yang akan di pakai.
b. Organizing (pengorganisasian)
Dimana dalam suatu lembaga harus ada pembagian tugas oleh tenaga
penididik, peserta didik, dan orang tua yang akan bersama-sama bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang sama. Salah satu contoh adanya Waka
Kurikulum yang bertugas untuk menyusun dan merancang kurikulum, ada
Waka kesiswaan dimana tugasnya adalah mengontrol dan mengatur
ketertiban peserta didik, para guru bertugas menjalan kurikulum yang telah
dirancang dan mengajar, mendidik, membimbing peserta didik. Peserta didik
mempunyai kewajiban dan hak untuk mengikuti pembelajaran dengan baik
di kelas dan mengikuti aturan sekolah dengan disiplin. Sedangkan orang tua
berperan dalam bersama-sama sebagai pendidik dirumah supaya apa yang
diberikan disekolah selaras dan berjalan terus di luar sekolah. Itulah yang
sangat perlu kerjasama antar sumber daya manusia.
c. Actuating (Penggerakan atau Kepemimpinan)
Dalam hal penggerakan atau pemimpin pemegang kendali ialah Kepala
sekolah. Salah satu contohnya kepala sekolah bertanggung jawab atas apa
yang telah di tetapkan untuk lembaga. Adanya koordinasi dengan staff dan
menjalin kerjasama dengan orang tua. Dan juga bertanggung jawab atas
pemeliharaan sarana prasarana. Mengelola keuangan BOP dengan baik tanpa
ada korupsi. Sebagai pemimpin dan pengatur dalam lembaga.
d. Controlling (pengendalian dan pengarahan)
Adanya pengarahan yang dilakukan di lembaga atau di dalam organisasi
adalah adanya pengawas sekolah atau pengawas lembaga yang setiap bulan
melakukan supervisi kesatuan lembaga secara rutin. Dimana fungsi
dilakukan pengawasan ini untuk mengetahui apa saja permasalahan yang
terjadi di lembaga. Dan juga sebagai binaan untuk melaksanakan apa saja
yang telah dilaksanakan dalam lembaga. Membina kompetemsi yang
dimiliki oleh tenaga pendiidk, tenaga kependidikan dan lain sebagainya.
Controlling sangat penting dilakukan sebagai tolak ukur, dan pertanggung
jawaban dalam suatu lembaga.
Sumber:

Sherly Dkk. 2020. Manajemen Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktis.


Bandung: Widina Bakthi Persada

Suhardana, Dadang. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

5. Contoh mengenai pengertian, prinsip-prinsip, prosedur dan teknik supervisi


pendidikan dan peranannya dalam mewujudkan tujuan pendidikan di dalam satu
satuan pendidikan PAUD sebagai berikut:
 Pengertian dari Supervisi Pendidikan ialah kegiatan pengawasan sekaligus
pembinaan pada suatu institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas kegiatan belajar mengajar di dalamnya. Adam dan Dickey telah
merumuskan supervisi sebagai suatu pelayanan khususnya menyangkut
pengajaran dan perbaikannya dan menyangkut proses mengajar dan belajar,
termasuk segala faktor di dalam situasi itu.
Dalam pengertian itu supervisi pendidikan artinya pembinaan.
Pembinaan adalah segala kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan
perencanaan, penyusunan, pengembangan, pembangunan, pengarahan,
penggunaan serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan
berhasil guna. Pembinaan yang dilakukan bertujuan agar situasi pendidikan
menjadi lebih baik. Situasi pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas
dapat dimaknai dengan segala hal yang terkait dengan pendidikan, misalnya
metode, motivasi, kultur dan lain-lain.
 Prinsip-prinsip supervisi pendidikan yang paling utama untuk diperhatikan
adalah prinsip progresif, ilmiah inovatif, dan kerjasama. Prinsip progresif
dan inovatif menjadi prinsip dasar dalam melakukan supervisi, sebab
supervisi pada dasarnya bertujuan untuk perbaikan dan perubahan.
Pelaksanaan supervisi tersebut dilaksanakan secara ilmiah dan kerja sama
antara supervisor dengan obyek yang disupervisi baik itu dari staf ataupun
guru.
 Teknis supervisi pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang di gunakan
supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada
guru. Adapun teknik supervisi sebagai berikut:
1. Teknik individual, contohnya kunjungan kelas yang dilakukan
supervisior (kepala sekolah, maupun pengawas) sewaktu-waktu
dengan tujuan menolong guru menggatasi masalah yang terjadi di
kelas, selanjutnya ada observasi kelas dilakukan ketika supervisor
yang secara aktif mengikuti jalannya kunjungn kelas ketika proses
sedang berlangsung. Dan ada pertemuan individu yaitu percakapan
pribadi antara supervisor dengan seorang guru mengenai usaha-usaha
untuk memecahkan problematika yang dihadapi oleh seorang
pendidik. Terakhir ada saling mengunjungi antar rekan guru yang
satu dengan guru yang lain yang sedang mengajar.
2. Teknik Kelompok yaitu teknik yang digunakan bersama-sama oleh
supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Banyak
bentuk-bentu teknik yang bersifat kelompok ini contohnya pertemuan
orientasi bagi guru baru, rapat guru, kepanitiaan, seminar, organisasi
jabatan, bulletin supervisi, perpustakaan jabatan, simposium.
Sumber:
Darwis, Amri. 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru :
Ammpujari
Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Purwanto. M. Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya cet.2
6. Tabel perbandingan mengenai kompetensi Guru, kompetensi Kepala Sekolah, dan
kompetensi Pengawas Sekolah.
Kompetensi Guru Kompetensi Kepala Kompetensi Pengawas
Sekolah Sekolah
Kompetensi Kompetensi Manajerial Kompetensi Supervisi
Pedagogik a.Menyusun perencanaan Manajerial
a.Mengenal sekolah/madrasah untuk a.Menguasai metode,
karakteristik anak berbagai tingkatan teknik dan prinsip-
didik perencanaan. prinsip supervisi dalam
b. Menguasai teori b. Mengembangkan rangka meningkatkan
belajar dan prinsip- organisasi mutu pendidikan.
prinsip pembelajaran sekolah/madrasah sesuai b. Menyusun
c.Mampu dengan kebutuhan. program kepengawasan
mengembangan c.Memimpin berdasarkan visi-misi-
kurikulum sekolah/madrasah dalam tujuan dan program
d. Kegiatan rangka pendayagunaan sekolah-sekolah
pembelajaran yang sumber daya binaannya.
mendidik sekolah/madrasah secara c.Menyusun metode kerja
e.Memahami dan optimal. dan berbagai instrumen
mengembangkan d. Mengelola yang diperlukan untuk
potensi peserta didik perubahan dan melaksanakan tugas
f. Komunikasi dengan pengembangan pokok dan fungsi
peserta didik sekolah/madrasah menuju pengawasan.
g. Penilaian dan organisasi pembelajar d. Membina kepala
evaluasi pembelajaran yang efektif. sekolah dalam
e.Menciptakan budaya dan mengelola satuan
iklim sekolah/madrasah pendidikan berdasarkan
yang kondusif dan inovatif manajemen peningkatan
bagi pembelajaran peserta mutu berbasis sekolah
didik. (MPMBS).
f. Mengelola guru dan staf e.Membina kepala sekolah
dalam rangka dalam melaksanakan
pendayagunaan sumber administrasi satuan
daya manusia secara
optimal. pendidikan.
g. Mengelola sarana f. Membantu kepala
dan prasarana sekolah/ sekolah dalam
madrasah dalam rangka menyusun indikator
pendayagunaan secara keberhasilan mutu
optimal. pendidikan di sekolah.
h. Mengelola g. Membina staf
hubungan sekolah dalam
sekolah/madrasah dan melaksanakan tugas
masyarakat dalam rangka pokok dan tanggung
pencarian dukungan ide, jawabnya.
sumber belajar, dan h. Memotivasi
pembiayaan pengembangan karir
sekolah/madrasah. kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan
lainnya sesuai dengan
peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
Kompetensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan
Profesional Kewirausahaan a.Membimbing guru
a.Konsep, struktur, a.Menciptakan inovasi yang dalam menentukan
metode berguna bagi aspek-aspek yang
keilmuan/teknologi/se pengembangan penting dinilai.
ni yang sekolah/madrasah. b. Membimbing guru
menaungi/koheren b. Bekerja keras untuk dalam menentukan
dengan materi ajar. mencapai keberhasilan kriteria dan indikator
b. Materi ajar sekolah/madrasah sebagai keberhasilan
yang ada dalam organisasi pembelajar pembelajaran
kurikulum sekolah. yang efektif. c.Menyusun kriteria dan
c.Hubungan konsep c.Memiliki motivasi yang indikator keberhasilan
antar pelajaran kuat untuk sukses dalam pendidikan.
terkait. melaksanakan tugas pokok d. Menilai
d. Penerapan dan fungsinya sebagai kemampuan guru dalam
konsep-konsep pemimpin melaksanakan
keilmuan dalam sekolah/madrasah. pembelajaran
kehidupan sehari- d. Pantang menyerah e.Menilai kemampuan
hari. dan selalu mencari solusi kepala sekolah dalam
e.Kompetensi secara terbaik dalam menghadapi mengelola satuan
profesional dalam kendala yang dihadapi pendidikan.
konteks global sekolah/madrasah. f. Menilai kinerja staf
dengan tetap e.Memiliki naluri sekolah dalam
melestarikan nilai dan kewirausahaan dalam melaksanakan tugas
budaya nasional mengelola kegiatan pokoknya.
produksi/jasa g. Menilai kinerja
sekolah/madrasah sebagai sekolah dan
sumber belajar peserta menindaklanjuti
didik hasilnya untuk
keperluan akreditasi
sekolah.
h. Mengolah dan
menganalisis data hasil
penilaian kinerja
sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru,
dan kinerja staf sekolah.
Kompetensi Sosial, Kompetensi Supervisi Kompetensi Supervisi
a.Berkomunikasi lisan a.Merencanakan program Akademik
dan tulisan. supervisi akademik dalam a. Memahami konsep,
b. Menggunakan rangka peningkatan prinsip, teori dasar,
teknologi komunikasi profesionalisme guru. karakteristik, dan
dan informasi secara b. Melaksanakan kecenderungan
fungsional. supervisi akademik perkembangan bidang
c.Bergaul secara efektif terhadap guru dengan ilmu
dengan peserta didik, menggunakan pendekatan b. Memahami
sesama pendidik, dan teknik supervisi yang konsep, prinsip,
tenaga kependidikan, tepat. teori/teknologi,
orang tua/wali peserta c.Menindaklanjuti hasil karakteristik, dan
didik. supervisi akademik kecenderungan
d. Bergaul secara terhadap guru dalam perkembangan proses
santun dengan rangka peningkatan pembelajaran
masyarakat sekitar. profesionalisme guru. c.Membimbing guru dalam
e.Bertindak sesuai menentukan tujuan
dengan norma agama, pendidikan yang sesuai,
hukum, sosial, dan berdasarkan standar
kebudayaan nasional kompetensi dan
Indonesia. kompetensi dasar tiap
Menunjukkan pribadi bidang.
yang dewasa dan d. Membimbing guru
teladan. dalam menyusun silabus
f. Etos kerja, tanggung tiap bidang.
jawab yang tinggi, e.Menggunakan berbagai
rasa bangga menjadi pendekatan/metode/
guru teknik dalam
memecahkan masalah
pendidikan.
f. Membimbing guru dalam
menyusun rencana
pembelajaran (RPP).
g. Membimbing guru
dalam memilih dan
menggunakan media
pendidikan yang sesuai
h. Memotivasi guru untuk
memanfaatkan teknologi
informasi untuk
pembelajaran.
Kompetensi Kompetensi Kepribadian Kompetensi Kepribadian
Kepribadian a.Berakhlak mulia, a. Menyadari akan tugas
a. Dewasa mengembangkan budaya dan tanggungjawabnya
b. Stabil dan tradisi akhlak mulia, sebagai pengawas
c. Arif dan bijaksana dan menjadi teladan satuan pendidikan
akhlak mulia bagi
d. Berwibawa komunitas di yang professional
e. Mantap sekolah/madrasah. b. Kreatif dalam bekerja
f. Berakhlak mulia b. Memiliki integritas dan memecahkan
g. Menjadi teladan kepribadian sebagai masalah baik yang
bagi peserta didik pemimpin. berkaitan dengan
dan masyarakat c.Memiliki keinginan yang kehidupan pribadinya
h. Mengevaluasi kuat dalam maupun tugas-tugas
kinerja sendiri pengembangan diri profesinya
i. Mengembangkan sebagai kepala sekolah/ c. Memiliki rasa ingin
diri secara madrasah. Bersikap tahu akan hal-hal baru
berkelanjutan terbuka dalam tentang pendidikan
melaksanakan tugas dan ilmu pengetahuan,
pokok dan fungsi. teknologi dan seni
d. Mengendalikan diri yang menunjang
dalam menghadapi profesinya.
masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala
sekolah/madrasah.
e.Memiliki bakat dan minat
jabatan sebagai
pemimpin pendidikan.
Kompetensi Sosial Kompetensi Sosial
a. Bekerja sama dengan a.Menyadari akan
pihak lain untuk pentingnya bekerja sama
kepentingan dengan berbagai pihak
sekolah/madrasah dalam rangka
b. Berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas
kegiatan sosial diri dan profesinya.
kemasyarakatan. b. Menangani
c. Memiliki kepekaan sosial berbagai kasus yang
terhadap orang atau terjadi di sekolah atau di
kelompok lain masyarakat.
c.Aktif dalam kegiatan
organisasi profesi seperti
APSI, PGRI, ISPI dan
organisasi
kemasyarakatan.
Penelitian dan
Pengembangan
a. Menguasai berbagai
pendekatan, jenis, dan
metode penelitian dalam
pendidikan.
b. Menentukan masalah
kepengawasan yang
penting untuk diteliti
baik untuk keperluan
tugas pengawasan,
pemecahan masalah
pendidikan, dan
pengembangan profesi.
c. Menyusun proposal
penelitian pendidikan
baik proposal penelitian
kualitatif maupun
proposal penelitian
kuantitatif.
d. Melaksanakan penelitian
pendidikan baik untuk
keperluan pemecahan
masalah pendidikan,
perumusan kebijakan
pendidikan maupun
untuk pengembangan
profesi.
e. Mengolah dan
menganalisis data
penelitian pendidikan
baik data kualitatif
maupun data kuantitatif.
f. Menyusun karya tulis
ilmiah (KTI) dalam
bidang
pendidikan/kepengawas
an.
g. Membuat artikel ilmiah
untuk dimuat pada
jurnal. Menulis
buku/modul untuk bahan
pengawasan.
Simpulan komperisasi antara kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah, yaitu semua manusia mempunyai standar hidup masing-masing, ini juga
berlaku kepada kompetensi suatu profesi seperti guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Kompetensi guru ada lima dimana ada kompetensi pedagogik dan pada
kepala sekolah ada namanya kompetensi manajerial ini membuktikan bahwa suatu
profesi harus mempunyai ilmu atau wawasan yang luas untuk mengatur maupun
mendidik seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Sama halnya juga pengawas
juga memiliki ilmu atau pengetahuan tentang manajerial dimana tugas pengawas
adalah mengawasi kepala sekolah dan para guru. Kompetensi ini sangat dibutuhan
oleh berbagai profesi, tetapi kompetensi pengawas lebih banyak karena ia bertugas
mengatur, membimbing, memeriksa, membina kepala sekolah dan para guru,
sedangkan kepala sekolah lebih banyak kompetensi yang harus di kuasai diatas
guru. Karena kepala sekolah bertugas mengelola suatu lembaga dan bertanggung
jawab secara keseluruhan. Dan untuk kompetensi kepribadian dan sosial semua
harus menguasai kompetensi ini, karena merupakan kompetensi dasar dan menjadi
acuan untuk menguasai kompetensi yang lain.
Sumber:
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Kompetensi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah diakses pada
https://ppg.kemdikbud.go.id/storage/2020/09/Permendikbud-Nomor-38-
Tahun-2020.pdf
7. Contoh manfaat mempelajari manajemen untuk mewujudkan kesuksesan mencapai
tujuan-tujuan yaitu, manfaat manajemen bagi kehidupan pribadi saya sangat banyak
sekali. Salah satunya manajemen waktu, karna saya pribadi dari sekolah dasar sudah
diajarkan prepare (siap-siap) sebelum besok mau berangkat kesekolah. Seperti saya
sudah ada jadwal yang dibuatkan oleh ibu dan di catat pada kertas dan di tempel di
meja belajar saya, dimana itu sudah tersusun agenda atau planning untuk kegiatan
dari pagi sampai malam. Contohnya jam 05.30 harus sudah bangun tidur dan sudah
ada jam weker yang mengaturnya, jam 6.30 harus sudah berangkat kesekolah,
sekitar jam 13.00 pulang sekolah, harus makan terlebih dahulu dan tidur siang 30
menit dan sudah di atur sama ibu saya di jam weker. Setelah itu jam 15.00 sudah
harus les. Dari les mata pelajaran, les nari, sampai les nabuh, tetapi seminggu 3 atau
2 kali berlangsung lesnya. Jam 18.00 harus sudah dirumah, mandi langsung makan
dan mengerjakan PR yang harus di kumpul besok. Selalu mengecek apa saja
perlengkapan yang harus dibawa besok, jam 22.00 harus sudah tidur. Sebelum tidur
30 menit harus baca buku majalah bobo. Kira-kira seperti itu yang diajarkan ibu
saya untuk manajemen waktu, sampai sekarang itu menjadi kebiasaan saya. Ini juga
berlaku untuk adik saya.
Dalam keluarga saya selalu menerapkan fungsi manajemen POAC, salah
satu contohnya kita selalu mempunyai rancangan atau rencana dalam keluarga
seperti masalah pendidikan saya dan adik, kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan
mendadak. Ayah dan ibu saya selalu ada planning setiap tahun ada yang di perbaiki
dirumah entah itu ke merajan atau ke bangunan. Dan juga melakukan (organizing)
pembagian tugas kepada kita, masalah biaya untuk menabung, piutang, dan
pengeluaran sehari-hari itu ditanggu paling besar ayah, kedua ibu dan saya
membiayai kebutuhan sendiri, lalu adik masih ditanggung sama ayah. Dalam hal
actuating (pengerakan atau pemimpin) yang berperan sebagai pengerak pasti ibu
dan ayah sebagai pemimpin. Dalam pengawasan (controlling) adalah ibu karena
setiap hari dirumah dan keuangan yang mengatur ibu. Dengan adanya fungsi
manajemen ini keluarga saya jarang sekali ada pertengkaran tentang masalah uang
karna orang tua saya dari dulu sudah mempersiapkan dana atau biaya pendidikan
saya dan adik saya.
Sumber:
Suhardana, Dadang. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
8. Contoh manfaat mempelajari manajemen untuk mewujudkan kesuksesan mencapai
tujuan-tujuan di PAUD sebagai berikut:
 Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan yang sistemik dan sistematis yang
dilakukan oleh kepala PAUD guna menggerakkan pendidik PAUD untuk
memberikan stimulasi serta edukasi kepada anak usia dini yaitu anak yang
berada pada rentang usia 0-6 tahun agar tumbuh kembang anak dapat
berlangsung secara aktif dan tentunya optimal dan memiliki kesiapan untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Manajemen pembelajaran
menurut Sujiono (2012) merupakan suatu pemanfaatan terhadap kemampuan
dan ilmu pengetahuan pendidik secara efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Manajemen pembelajaran memiliki hubungan dengan
standar proses pembelajaran. Standar proses pembelajaran di PAUD
menurut Permendikbud 137 Tahun 2014 Pasal 11 mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan terhadap proses berlangsungnya
pembelajaran . Guru PAUD yang bukan dilatar belakangi dari pendidikan
anak usia dini pendidikan biasanya akan mengalami kesulitan dalam
manajemen pembelajaran, karena butuh penyesuaian diri dan kemampuan
khusus dalam membuat suatu perencanaan pembelajaran. Salah satu cara
yang dapat dilakukan guna mengembangkan kemampuan seorang pendidik
yaitu dengan adanya supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Berikut manajemen yang dilakukan dalam lembaga PAUD antara
lain:
a. PAUD berdaya saing adalah kekuatan, kemampuan dan kesanggupan
yang dimiliki oleh suatu lembaga PAUD untuk bersaing dengan
lembaga PAUD lainnya.
b. PAUD berdaya saing adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu
lembaga PAUD untuk melakukan sesuatu dalam rangka menarik
minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di lembaga
PAUD tersebut.
c. PAUD berdaya saing merupakan kemampuan suatu lembaga PAUD
dalam menguasai, meningkatkan dan mempertahankan posisi
strategisnya di antara lembaga-lembaga PAUD lainnya.
d. PAUD berdaya saing adalah kemampuan suatu lembaga PAUD
dalam mengatasi perubahan dan persaingan dengan lembaga PAUD
lainnya dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungan
dan/atau ukuran layanannya (skala layanannya).
e. PAUD berdaya saing adalah lembaga PAUD yang memiliki
keunggulan-keunggulan tertentu. Keunggulan tersebutlah yang
menjadikan perbedaan terhadap lembaga PAUD satu dan yang lain.
Suatu lembaga PAUD berdaya saing juga karena memiliki pendidik PAUD
yang produktif dan mampu menyelenggarakan layanan PAUD yang prima bagi
masyarakat. Suatu lembaga PAUD dapat memberikan pelayanan pendidikan
yang efektif dan efesien jika suatu lembaga PAUD tersebut memiliki tujuan
pendidikan yang jelas. Untuk itu diperlukannya suatu manajemen pendidikan
untuk membantu proses pengelolaan, pelaksanaan serta pengawasan terhadap
jalannya pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang terlah di tetapkan.
Sumber:
Depdiknas.(2007). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan
Pelaksanaan. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Suryana, Dadan. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Perkembangan
Sujiono. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai