Anda di halaman 1dari 17

PERANCANGAN JALUR HIDRAN PADA GUDANG PERSEDIAAN

MATERIIL BEKMATPUS LANUD HALIM PERDANAKUSUMA

HENDRIKA YUNIARTO DAN W. T. BHIRAWA


Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Bekmatpus (Pembekalan Materiil Pusat) adalah satuan yang bertugas mendukung


logistik TNI AU. Bekmatpus mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan fungsi
distribusi logistik yang meliputi penerimaan, penyimpanan dan penyaluran materiil dalam
rangka mendukung tugas pokok TNI AU. Bangunan – bangunan di Bekmatpus salah
satunya terdiri dari beberapa gudang dengan ukuran 25 x 12 meter persegi yang berjumlah
15 gudang, dengan luas wilayah kurang lebih 3 hektar. Hingga saat ini Bekmatpus masih
belum mempunyai sistem pemadam kebakaran menggunakan hydrant.Hidran adalah sistem
perlindungan api aktif yang disediakan di sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota dan
pedesaan yang memiliki pasokan air cukup yang memungkinkan petugas pemadam
kebakaran menggunakan pasokan air tersebut untuk memadamkan kebakaran. Sumber air
hidran berasal dari tempat penampungan air tersendiri atau saluran air lainnya yang
dialirkan melalui pompa dan didistribusikan menggunakan pipa.
Metode yang dipakai dalam menentukan panjang pipa yang paling optimal adalah
Algoritma Floyd Warshall. Metode tersebut merupakan algoritma yang mengambil jarak
minimal dari suatu titik ketitik lainnya. Pada algoritma ini menerapkan suatu algoritma
dinamis yang menyebabkan akan mengambil jarak lintasan terpendek secara benar.
Algoritma Floyd Warshall ini juga bisa diterapkan pada sebuah aplikasi pencari rute jalan
yang terdekat dari suatu daerah ke daerah lainnya dengan metode ini hasil yang didapat
bisa lebih optimal
Dengan 4 (empat) alternatif pilihan jalur pipa dan dengan 2 (dua) pilihan letak water
tank maka, berdasarkan perhitungan ditentukan untuk peletakkan hydrant sebanyak 8 buah
guna menanggulangi bahaya kebakaran dengan jumlah material pipa dengan jalur pipa
pada usulan 1a yaitu dengan rumah pompa dan water tank di dekat Mako Bekmatpus,
dibutuhkan pipa sepanjang 325 meter, sedangkan pada usulan 1b yaitu dengan rumah
pompa dan water tank di dekat Mako Bekmatpus, dibutuhkan pipa sepanjang 299 meter,
dan pada usulan 2a dengan rumah pompa dan water tank di dekat Gudang Sambung
dibutuhkan pipa sepanjang 385 meter, sedangkan pada usulan 2b dengan rumah pompa
dan water tank di dekat Gudang Sambung dibutuhkan pipa sepanjang 355 meter, maka dari
perhitungan tersebut usulan perancangan yang paling optimal adalah usulan perancangan
1b, dengan hanya menggunakan pipa sepanjang 299 meter.

Kata kunci : Hidran, Gudang, Jarak Terpendek

PENDAHULUAN dan dapat memberikan pertolongan


Dalam sebuah bangunan, sistem semaksimal mungkin. Salah satu dari
keamanan sangatlah penting dalam keadaan bahaya tersebut adalah
menjamin setiap pengguna di dalamnya. kebakaran. Kebakaran sering terjadi di
Sistem keamanan berfungsi memberikan kota-kota besar seperti Jakarta, hal ini
pertolongan sedini mungkin terhadap dikarenakan lingkungan pemukiman
keadaan bahaya yang dapat terjadi kapan penduduk yang rapat dan tidak ditunjang
saja. Keadaan bahaya tersebut dapat dengan sistem penaggulangan kebakaran
berupa kebakaran, banjir, gempa bumi,dll. yang memadai. Kebakaran dapat terjadi
Sistem tersebut harus dirancang karena adanya api yang timbul di suatu
sedemikian rupa agar saat terjadi keadaan area namun tidak segera ditanggulangi
darurat dapat dipergunakan semestinya
75
sehingga membesar dan merambah ke METODE
area lain dan terjadilah kebakaran. Sistem Instalasi Hidran
Salah satu alat atau sistem untuk Hidran adalah alat yang dilengkapi
memadamkan api adalah hidran. Hidran dengan selang dan mulut pancar untuk
adalah sistem perlindungan api aktif yang mengalirkan air bertekanan, yang
disediakan di sebagian wilayah perkotaan, digunakan bagi keperluan pemadaman
pinggiran kota dan pedesaan yang kebakaran. Menurut Kepmen PU
memiliki pasokan air cukup yang No.02/KPTS/1985 sistem hidran terdiri
memungkinkan petugas pemadam dari :
kebakaran menggunakan pasokan air 1. Sumber persediaan air.
tersebut untuk memadamkan kebakaran. 2. Pompa-pompa kebakaran.
Sumber air hidran berasal dari tempat 3. Selang kebakaran.
penampungan air tersendiri atau saluran 4. Kopling penyambung, dan
air lainnya yang dialirkan melalui pompa perlengkapan lainnya.
dan didistribusikan menggunakan pipa. Sistem instalasi hidran yaitu suatu sistem
Bekmatpus (Pembekalan Materiil pemadam kebakaran tetap yang
Pusat) adalah satuan yang bertugas menggunakan media pemadam air
mendukung logistik TNI AU. Bekmatpus bertekanan yang dialirkan melalui pipa-
mempunyai tugas membina dan pipa dan selang kebakaran. Sistem ini
menyelenggarakan fungsi distribusi terdiri dari sumber persediaan air, pompa,
logistik yang meliputi penerimaan, dan selang kebakaran.
penyimpanan dan penyaluran materiil
dalam rangka mendukung tugas pokok Tipe Sistem Stand Pipe Untuk Hidran
TNI AU. Bangunan – bangunan di Tipe sistem stand pipe untuk hidran yaitu :
Bekmatpus salah satunya terdiri dari 1. Automatic-Wet
beberapa gudang dengan ukuran 25 x 12 Merupakan suatu sistem stand pipe
meter persegi yang berjumlah 15 gudang, basah yang memiliki suplai air yang
dengan luas wilayah kurang lebih 3 cukup untuk memenuhi kebutuhan
hektar. sistem secara otomatis.
Berdasarkan uraian singkat 2. Automatic-Dry
mengenai sistem instalasi hidran di atas Merupakan suatu sistem stand pipe
dan juga mengenai banyak peristiwa kering, biasanya diisi dengan udara
kebakaran pada gedung dan bangunan di bertekanan dan dirangkaikan dengan
lingkungan TNI AU maka pada penelitian suatu alat, seperti dry pipe valve, untuk
ini akan merancang dan menentukan letak menerima air ke dalam sistem
penempatan hidran pada gudang perpipaannya secara otomatis dengan
persediaan materiil Bekmatpus Lanud membuka suatu hose value akan dapat
Halim Perdanakusuma. menghemat kerja pompa dan pompa
Berdasarkan latar belakang di atas akan bekerja secara otomatis pada
maka rumusan masalah yang terdapat saat alarm berbunyi, sehingga air akan
pada tugas perancangan sistem hidran segera mengalir untuk menanggulangi
pada gudang persediaan materiil kebakaran.
Bekmatpus Lanud Halim Perdanakusuma 3. Semi Automatic-Dry
yaitu : Merupakan sistem stand pipe kering
1. Bagaimana tata cara yang dirangkaikan dengan suatu alat
perencanaan sistem hidran pada seperti deluge value, untuk menerima
gudang persediaan materiil air ke dalam system perpipaannya
Bekmatpus Lanud Halim dengan cara mengaktifkan suatu alat
Perdanakusuma dengan jalur pengontrol jarak jauh yang terletak
terpendek ? pada setiap hose connection. Suplai air
2. Bagaiman membuat Pembuatan harus mampu memenuhi kebutuhan
peta lokasi hydrant dan jalurnya? sistem.
4. Manual-Wet
Merupakan suatu system stand pipe
basah yang memiliki suplai air yang
76
sedikit, hanya untuk memelihara untuk mencegah, mengurangi dan
keberadaan air dalam pipanya, namun memadamkan kebakaran.
tidak memiliki untuk memenuhi seluruh 2. Kepmenaker No.Kep 186/MEN/1999
kebutuhan sistem. Suplai air sistem tentang unit penanggulangan di tempat
diperoleh dari fire department pumper. kerja yang menyatakan bahwa untuk
5. Manual-Dry menanggulangi kebakaran di tempat
Merupakan suatu sistem stand pipe kerja, diperlukan adanya peralatan
yang tidak memiliki suplai air yang proteksi kebakaran yang memadai,
permanen. Air yang diperlukan petugas penanggulangan kebakaran
diperoleh dari suatu fire department yang ditunjuk khusus untuk itu, serta
pumper, untuk kemudian dipompakan dilaksanakannya prosedur
ke dalam sistem melalui fire penanggulangan keadaan darurat.
department connection. 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No.Per.04/ MEN/1980
Kelas Sistem Stand Pipe tentang syarat-syarat pemasangan dan
Kelas sistem stand pipe adalah : pemeliharaan alat pemadam api ringan
1. Kelas I. yang menyatakan bahwa dalam rangka
Merupakan suatu sistem stand untuk mensiap-siagakan
pipe yang harus menyediakan hose pemberantasan pada mula terjadinya
connection berdiameter 2½ inchi untuk kebakaran, maka setiap alat pemadam
mensuplai airnya, khususnya api ringan harus memenuhi syarat-
digunakan oleh petugas pemadam syarat keselamatan kerja.
kebakaran dan orang-orang yang 4. SK Menaker R.I No. 158 Tahun 1972
terlatih untuk menangani kebakaran tentang program operasional serentak,
berat. singkat padat untuk pencegahan dan
2. Kelas II penanggulangan kebakaran.
Merupakan suatu sistem stand pipe Kebakaran dapat merupakan pangkal
yang harus menyediakan hose bencana yang dapat mempengaruhi
connection berdiameter 1½ inchi untuk stabilitas politik dan ekonomi serta
mensuplai airnya, digunakan oleh dapat merupakan ancaman dan
penghuni gedung atau petugas hambatan terhadap jalannya
pemadam kebakaran selama tindakan pembangunan nasional, oleh karena itu
pertama. Pengecualian dapat dilakukan perlu diambil langkah-langkah yang
dengan menggunakan hose connection efektif, baik secara preventif maupun
1 inchi jika kemungkinan bahaya secara represif untuk menanggulangi
sangat kecil dan telah disetujui oleh peristiwa kebakaran terutama di
instalasi atau pejabat yang berwenang. perusahaan-perusahaan/ tempat kerja.
3. Kelas III
Merupakan suatu sistem yang harus Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant.
menyediakan baik hose connection Peraturan tentang sistem fire
berdiameter 1½ inchi untuk digunakan hydrant harus diketahui oleh kontraktor,
oleh penghuni gedung maupun hose jadi kontraktor dalam bidang ini penting
connection berdiameter 2½ inchi untuk untuk mengetahuinya sebelum melakukan
digunakan oeh petugas pemadam pemasangan sistem fire hydrant.
kebakaran ada orang-orang yangtelah Sehingga sistem fire hydrant yang
terlatih untuk kebakaran berat. mangacu pada peraturan tentang sistem
fire hydrant dapat lolos standar yang telah
Dasar Perundangan Untuk Hidran ditetapkan oleh NFPA (National Fire
Dasar perundangan untuk hidran Protection Association) dan SNI (Standar
dijabarkan di bawah ini : Nasional Indonesia).
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Berikut beberapa literatur yang
tentang keselamatan kerja. Pasal 3 harus diterapkan dan dikeluarkan oleh
ayat 1 mengenai syarat-syarat badan yang bertanggung jawab dalam
keselamatan kerja, disebutkan bahwa peraturan tentang sistem fire hydrant,
syarat-syarat keselamatan kerja adalah seperti NFPA ( National Fire Protection
77
Association) dan SNI (Standar Nasional portable water. Kemudian untuk warna
Indonesia) : chrome yellow telah dikembangkan
1. NFPA-10, Standar untuk portable fire sebagai warna untuk municipal system.
extinguisher. Sedangkan untuk red dikembangkan
2. NFPA-13, Standar untuk Instalasi warna untuk private system.
sistem springkle. Peraturan tentang sistem fire
3. NFPA-14, Standar untuk Instalasi hydrant dalam pemasangan hidran pilar
selang dan pipa tegak. juga harus mengacu pada NFPA (National
4. NFPA-20, Standar untuk Instalasi Fire Protection Association) dan SNI
pompa sentrifugal. (Standar Nasional Indonesia) adalah
5. SNI 03-1735-2000, tentang tata cara sebagai berikut:
perencanaan akses bangunan dan a. Penentuan pompa hidran yang akan
akses lingkungan untuk pencegahan menyedot air dari tandon reservoir dan
bahaya kebakaran pada bangunan mengalirkan ke jaringan pipa dalam
gedung. instalasi fire hydrant harus
memperhatikan jumlah output dari
Fire hydrant merupakan sebuah hidran pilar atau hydrant box.
terminal air untuk bantuan darurat ketika b. Jarak yang bagus dalam pemasangan
terjadi kebakaran hidran ini juga berfungsi hidran pilar yaitu 35-38 karena panjang
untuk mempermudah proses fire hose (selang pemadam kebarakan)
penanggulangan ketika bencana umumnya bisa mencapai 30 meter, dan
kebakaran sedang terjadi. Sistem fire semprotan dari air bertekanan yang
hydrant merupakan sebuah fasilitas yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak
wajib diimplementasikan bagi bangunan- sampai 5 meter.
bangunan publik seperti gedung, hotel, c. Pada bangunan gedung yang memiliki
rumah sakit, pasar tradisional, maupun 8 lantai atau lebih diwajibkan
pertokoan bahkan lingkungan komplek menggunakan sistem fire hidran untuk
perumahaan juga harus ada fasilitas mencegah api merambat pada
hidran. Dalam pemasangan sistem fire bangunan gedung lain yang ada di
hydrant pada setiap bangunan ada sebelahnya.
peraturan tentang sistem fire hydrant yang d. Hidran pillar dan hidran box diletakkan
harus diterapkan dan diketahui oleh pada area yang mudah terlihat, mudah
kontraktor. dijangkau tanpa halangan apapun
NFPA (National Fire Protection sehingga sewaktu – waktu terjadi
Association) secara spesifik menetapkan kebakaran fire brigade (petugas
bahwa fire hydrant harus diwarnai dengan pemadam) akan dengan mudah
chrome red, chrome yellow atau warna mengakses tempat tersebut. Biasanya
lain yang mudah terlihat diantaranya ada di ruang terbuka dekat dengan
white, bright red, chrome silver, dan lime pintu darurat dan di depan pintu utama
yellow. Disamping hal tersebut aspek bangunan.
paling terpenting adalah warna tersebut
harus konsisten terutama dalam satu
wilayah tertentu. Khusus wilayah
Indonesia umumnya menggunakan warna
bright red pada fire hidran.
NFPA menyatakan bahwa secara
garis besar atau umum ada perbedaan
secara fungsi antara fire hydrant untuk
kebutuhan perkotaan (municipal system)
dan kebutuhan pribadi (private system)
termasuk di dalamnya untuk pabrik,
sehingga harus ada perbedaan warna dan
penandaan lainya. Secara internasional Gambar 1. Indoor & Out door Hydrat
warna violet (light purple) telah box
dikembangkan sebagai warna untuk non-
78
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai Hydrant Pillar dan Siamese
Connection.

a. Hydrant pillar dan siamese connection


yang digunakan adalah dari jenis 2 way
2- 1/2". Kopling disesuaikan dengan
jenis kopling dinas kebakaran
setempat, lengkap dengan tutup dan
rantainya. Gambar 3. Pompa Hydrant
b. Selain ball valve pada outletnya,
hydrant pillar juga harus dilengkapi Jarak Terpendek dengan Algoritma
dengan main valve dan fasilitas Floyd Warshall
drainnya.
c. Setiap hydrant pillar harus dilengkapi Algoritma Floyd Warshall adalah
dengan sebuah outdoor hydrant box matriks hubung graf berarah berlabel, dan
lengkap dengan fire hose sepanjang 30 keluarannya adalah path terpendek dari
meter berdiameter 2-1/2" dan nozzle semua titik ke semau titik. Dalam usaha
berdiameter 2-1/2". untuk mencari path terpendek, algoritma
d. Hydrant pillar, siamese connection dan Floyd Warshall memulai iterasi dari titik
outdoor hydrant box dipasang di atas awalnya kemudian memperpanjang path
pondasi beton dan diberi angkur. dengan mengevaluasi titik demi titik
hingga mencapai tujuan dengan jumlah
bobot yang seminimum mungkin (Siang
Jong Jek, 2009). Algoritma Floyd Warshall
adalah salah satu varian dari
pemrograman dinamis, metode untuk
memecahkan masalah pencarian rute
terpendek (sama seperti Algoritma Floyd
Warshall). Metode ini melakukan
pemecahan masalah dengan memandang
Gambar 2. Hydrant pillar & siamese
solusi yang akan diperoleh sebagai suatu
connection
keputusan yang saling terkait. Maksudnya
solusi-solusi dibentuk dari solusi yang
Sedangkan untukl pompa hydrant berasal dari tahap sebelumnya dan ada
dipasang di dalam rumah pompa dan kemungkinan solusi lebih dari satu.
dilengkapi dengan control panel yang
memenuhi peraturan. Spesifikasi teknis
Algoritma Floyd Warshall
jockey pump sebagai berikut :
merupakan algoritma yang mengambil
jarak minimal dari suatu titik ketitik lainnya.
1. Type : Horizontal multi stage Pada algoritma ini menerapkan suatu
centri fugal pump. Impeller algoritma dinamis yang menyebabkan
harus statically and akan mengambil jarak lintasan terpendek
dynamically balanced. secara benar. Algoritma Floyd Warshall ini
2. Kapasitas : 100 USGPM Total juga bisa diterapkan pada sebuah aplikasi
Head : 80 meter Efficiency : 70 pencari rute jalan yang terdekat dari suatu
% daerah ke daerah lainnya dengan metode
3. (minimum) Stage : Single Daya ini hasil yang didapat bisa lebih optimal
Motor : 42 kw namun memerlukan resource yang cukup
4. (min) Voltage : 380 V / 3 ph / besar jika dipakai untuk mencari komplek.
50 Hz (rating belitan 380/660 Algoritma Floyd Warshall memiliki input
V) Putaran : 2900 rpm. graf berarah dan berbobot (V,E), yang
berupa daftar titik (node/vertex V) dan
daftar sisi (edge E). Jumlah bobot sisi-sisi
pada sebuah jalur adalah bobot jalur
79
tersebut. Sisi pada E diperbolehkan setiap simpul i ke simpul j dengan
memiliki bobot negatif, akan tetapi tidak perantara simpul 1 s.d. k+1.
diperbolehkan bagi graf ini untuk memiliki Ada dua kemungkinan yang
siklus dengan bobot negatif. terjadi:
1. Jalur terpendek yang
Algoritma ini menghitung bobot sebenarnya hanya berasal dari
terkecil dari semua jalur yang simpul-simpul yang berada
menghubungkan sebuah pasangan titik, antara 1 hingga k.
dan melakukannya sekaligus untuk semua 2. Ada sebagian jalur yang berasal
pasangan titik. Algoritma Floyd Warshall dari simpul-simpul i s.d. k+1,
ditemukan oleh Warshall untuk mencari dan juga dari k+1 hingga j
path terpendek merupakan algoritma yang Perlu diketahui bahwa jalur
sederhana dan mudah terpendek dari i ke j yang hanya melewati
implementasikannya. Algoritma Floyd simpul 1 s.d. k telah didefinisikan pada
Warshall adalah matriks hubung graf fungsi shortest Path (i, j, k) dan telah jelas
berarah berlabel, dankeluarannya adalah bahwa jika ada solusi dari i s.d. k+1
path terpendek dari semua titik kesemua hingga j, maka panjang dari solusi tadi
titik. Dalam usaha mencari jalur adalah jumlah (konkatenasi) dari jalur
terpendek, algoritma Warshall memulai terpendek dari i s.d. k+1 (yang melewati
iterasi dari titik awalnya kemudian simpul-simpul 1 s.d. k), dan jalur
memperpanjang path dengan terpendek dari k+1 s.d. j (juga
mengevaluasi titik demi titik hingga menggunakan simpulsimpul dari 1 s.d. k).
mencapai titik tujuan dengan jumlah bobot Maka dari itu, rumus untuk fungsi
yang seminimum mungkin. (Siang Jong shortestPath(i, j, k) bisa ditulis sebagai
Jek, 2009) suatu notasi rekursif sbb.:
Algoritma Floyd -Warshall
membandingkan semua kemungkinan Basis f1 (s) = cx1s Rekurens fk (s)
lintasan pada graf untuk setiap sisi dari = min xk {cxks + fk-1(xk)}, k = 2, 3, 4
semua simpul. Hal tersebut bisa terjadi
karena adanya perkiraan pengambilan Rumus ini adalah inti dari algoritma
keputusan (pemilihan jalur terpendek) Floyd-Warshall. Algoritma ini bekerja
pada setiap tahap antara dua simpul, dengan menghitung shortestPath(i,j,1)
hingga perkiraan tersebut diketahui untuk semua pasangan (i,j), kemudian
sebagai nilai optimal. Misalkan terdapat hasil tersebut akan digunakan untuk
suatu graf G dengan simpul-simpul V yang menghitung shortestPath(i,j,2) untuk
masing-masing bernomor 1 s.d N semua pasangan (i,j), dst. Proses ini akan
(sebanyak N buah). Misalkan pula terus berlangsung hingga k = n dan kita
terdapat suatu fungsi shortestpath (i,j,k) telah menemukan jalur terpendek untuk
yang mengembalikan kemungkinan jalur semua pasangan (i,j) menggunakan
terpendek dari i ke j dengan hanya simpul-simpul perantara.
memanfaatkan simpul 1 s.d K sebagai titik Algoritma Floyd-Warshall memiliki
perantara. Tujuan akhir dari penggunaan input graf berarah dan berbobot (V,E),
fungsi ini adalah untuk mencari jalur yang berupa daftar titik (node/vertex V)
terpendek dari setiap simpul i ke simpul j dan daftar sisi (edge E). Jumlah bobot
dengan perantara simpul 1 s.d k+1. sisi-sisi pada sebuah jalur adalah bobot
Misalkan terdapat suatu graf G jalur tersebut. Sisi pada Ediperbolehkan
dengan simpul-simpul V yang masing- memiliki bobot negatif, akan tetapi tidak
masing bernomor 1 s.d. N (sebanyak N diperbolehkan bagi graf ini untuk memiliki
buah). Misalkan pula terdapat suatu fungsi siklus dengan bobot negatif. Algoritma ini
shortestPath(i, j, k) yang mengembalikan menghitung bobot terkecil dari semua jalur
kemungkinan jalur terpendek dari i ke j yang menghubungkan sebuah pasangan
dengan hanya memanfaatkan simpul 1 titik, dan melakukannya sekaligus untuk
s.d. k sebagai titik perantara. semua pasangan titik.
Tujuan akhir penggunaan fungsi ini
adalah untuk mencari jalur terpendek dari
80
Rumus Perhitungan Pompa h = beda ketinggian fluida pada
manometer (mm).
a.Pompa Tunggal
3. Torsi (T)
1. Head (H) T1  F1  L ( N .m)
௉೏ ି ௉ೞ
‫=ܪ‬

(m) T2  F2  L ( N .m)
Keterangan: TTotal  T1  T2
ܲௗ : Tekanan buang (N/m2) Keterangan:
ܲ௦ : Tekanan buang (N/m2) F = Gaya / beban (N)
g : berat jenis air = water . g (N) L = Panjang lengan momen =
0,179 m
2. Kapasitas (Q) 4. Daya (W)
 Daya Poros (W 1) :
n1
Q 
0 , 189
h ( m 3
/ s ) W1,1  F1  (Watt )
1000 k
Keterangan:
n
h = beda ketinggian fluida pada W1, 2  F2  2 (Watt )
manometer (mmHg) k
3. Putaran (n) W1, Total  W1,1  W1, 2 (Watt )
Satuan : rpm
Keterangan:
4. Torsi (T)
k = konstanta brake = 53,35
T  FL
Keterangan:
n = putaran (rpm)
 Daya Air (W 2) :
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan mmen = 0,179 W2,1  ( Pd 1  Ps1 )  Q (Watt )
m W2, 2  ( Pd 2  Ps 2 )  Q (Watt )
5. Daya (W) W1, Total  W1,1  W1, 2 (Watt )
Daya Poros (W 1) : 5. Efisiensi ( ) :
W2 ,Total
Keterangan:   100%
k = konstanta brake = 53,35 W1, Total
n = putaran (rpm) c. Pompa Paralel

Daya Air (W 2) : 1. Head


ܹ ଶ = (ܲௗ − ܲௗ ). ܳ (Watt) Pd 1  Ps1
6. Efisiensi ( ) H1  ( m)

b. Pompa Seri Pd 2  Ps 2
H2  ( m)
W2 
1. Head    100 % H1  H 2
W1 ܲௗଵ − ܲ௦ଵ H Total  (m)
‫ܪ‬ଵ = 2
ߛ
ܲௗଶ − ܲ௦ଶ 2. Kapasitas (Q)
‫ܪ‬ଶ =
ߛ 0,189
Q ( h (m 3 / s)
H Total  H1  H 2 (m) 4
1000
Keterangan:
)
h = beda ketinggian fluida pada
2. Kapasitas (Q)
manometer (mm).
0,189
Q h (m 3 / s)
1000 3. Torsi (T)
Keterangan: T1  F1  L ( N .m)

81
T2  F2  L ( N .m) jaringan instalasi fire hydrant dan
perangkat yang terhubung dalam system
TTotal  T1  T2 pemipaan dapat bekerja dengan baik
Keterangan: untuk memadamkan api.
F = Gaya / beban (N) Peraturan tentang sistem fire
L = Panjang lengan momen = hydrant dalam pemasangan hidran pilar
0,179 m juga harus mengacu pada NFPA (National
Fire Protection Association) dan SNI
4. Daya (W) (Standar Nasional Indonesia) adalah
 Daya Poros (W 1) : sebagai berikut:
n1 1. Penentuan pompa hidran yang akan
W1,1  F1  (Watt ) menyedot air dari tandon reservoir dan
k
mengalirkan ke jaringan pipa dalam
n
W1, 2  F2  2 (Watt ) instalasi fire hydrant harus
k memperhatikan jumlah output dari
W1, Total  W1,1  W1, 2 (Watt ) hidran pilar atau hydrant box.
2. Jarak yang bagus dalam pemasangan
Keterangan:
hidran pilar yaitu 35-38 karena panjang
k = konstanta brake = 53,35
fire hose (selang pemadam kebarakan)
n = putaran (rpm)
umumnya bisa mencapai 30 meter, dan
semprotan dari air bertekanan yang
 Daya Air (W 2) :
keluar dari nozzle bisa mencapai jarak
Q
W2,1  ( Pd1  Ps1 )  (Watt ) sampai 5 meter.
2 3. Pada bangunan gedung yang memiliki
Q 8 lantai atau lebih diwajibkan
W2, 2  ( Pd 2  Ps 2 )  (Watt ) menggunakan sistem fire hidran untuk
2 mencegah api merambat pada
W2, Total  W2,1  W2, 2 (Watt ) bangunan gedung lain yang ada di
5. Efisiensi ( ) sebelahnya.
4. Hidran pillar dan hidran box diletakkan
W 2 , Total
   100 % pada area yang mudah terlihat, mudah
W 1 , Total dijangkau tanpa halangan apapun
sehingga sewaktu – waktu terjadi
kebakaran fire brigade (petugas
pemadam) akan dengan mudah
mengakses tempat tersebut. Biasanya
HASIL DAN PEMBAHASAN ada di ruang terbuka dekat dengan
Perancangan Hydrant pintu darurat dan di depan pintu utama
Pemasangan Hydrant Pillar yang bangunan.
Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja
dengan baik Ada dua jenis hydrant pillar Perancangan letak hydrant
yang ada, pertama adalah hydrant pillar Pada gambar gudang Bekmatpus
one way. Yaitu hydrant pillar yang hanya sebelumnya , penulis melakukan 2 ( 2)
mempunyai satu lubang katup usulan perancangan, dapat dijelaskan
pengeluaran air yang bisa digunakan saat sebagai berikut :
terjadi kebakran. Sementara jenis lainnya a. Usulan pertama
adalah hydrant pillar two ways, hydrant Membangun rumah pompa dan water tank
pillar ini menggunakan 2 katup utama di depan pos jaga , disamping kiri
yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan markas.
selang saat terjadi kebakaran. Bahan b. Usulan kedua
pembuat hydrant pillar umumnya adalah Membangun rumah pompa dan water tank
stainless steel dan besi. Sehingga di sebelah kan gudang sambungan.
perangkat ini bisa bertahan hingga waktu Dari kedua usulan perancangan
yang lama. Namun inspeksi harus rutin tersebut maka direncanakan panjang pipa
dilakukan untuk memastikan bahwa yang dibutuhkan serta jumlah perlengakan
82
seperti sambungan, valve dan water mur diteruskan ke hydrant 5, dan dilanjutkan
dan beberapa perlengakapan lain ke hydrant 6 , kemudian ke hydrant 7 dan
pendukung. Penempatan hydrant pillar berakhir ke 8. Sedangkan untuk hydrant 2
direncanakan dengan jarak antara 30-40m dan hydrant 3 langsung dari Water Tank.
, setiap box hydrant telah dilengkapi Perhitungan jarak dari Water tank
dengan selang dengan diameter 2,5 inch ke hydrant secara umum ditunjukkan pada
sudah sesuai dengan Keputusan Menteri tabel 1:
Pekerjaan Umum No. 02/ KPTS/ 1985 Tabel 1. Perhitungan Jarak dari Water
tentang ketentuan Pencegahan dan Tank ke Hydrant
Penanggulangan Kebakaran Pada
Dari P-
Bangunan Gedung pada pasal 20 tentang ke WT
1 2 3 4 5 6 7 8
P- 0 15 35 70 130 102 132 177 212
persyaratan teknis dan pemasangan WT
1 15 0 35 72 32 67 75 115 145
hydrant kebakaran. Semua peralatan 2 35 35 0 35 130 95 92 162 192
3 70 72 35 0 77 35 50 115 145
hydrant dicat dengan warna merah sesuai 4 130 32 130 77 0 35 65 125 155
5 102 67 95 35 35 0 30 90 120
dengan Persyaratan teknis hidrant 6 132 75 92 65 65 30 0 40 70
7 177 115 162 125 125 90 40 0 30
kebakaran dari Keputusan Menteri 8 212 145 192 155 155 120 70 30 0

Pekerjaan Umum No. 02/ KPTS/ 1985


pasal 20. Pada hydrant halaman terdapat
sambungan kembar (seamese Pada gambar 5 ditunjukkan
connection) yang dihubungkan pada mobil perhitungan jarak dengan batasan Water
pemadam kebakaran apabila air tandon Tank mengalirkan pada hydrant nomor 2,3
tidak mencukupi kebutuhan. Hal tersebut dan pipa yang lain mengalirkan air pada
sesuai dengan buku Training Material K3 hydrant nomr ,1,4,5,6,7 dan 8
yang dikeluarkan oleh Depnaker.
Tabel 2. Perhitungan jarak dari water
Usulan layout hydrant 1. tank ke hydrant
Dari P-
Dengan menggunakan metode ke
P-
WT
0
1
15
2
35
3
70
4
130
5
102
6
132
7
177
8
212
Floyd Warshall ditentukan 2 (dua) jarak WT
1 15 0 35 72 32 67 75 115 145
terpendek berdasarkan peletakan hydrant 2
3
15
70
15
72
0
-
35
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
sebagai berikut : 4
5
130
102
32
67
-
-
-
-
0
35
35
0
65
30
125
90
155
120
a. Peletakan Hydrant usulan 1a : 6
7
132
177
75
115
-
-
-
-
65
125
30
90
0
40
40
0
70
30
8 212 145 - - 155 120 70 30 0

Dengan menggunakan peletakan


8
hydrant usulan 1a maka dapat
digambarkan diagram usulan hydrant 1 a
sebagai berikut :
7

W 2 3
S P
5 4

1 4 5 6 7 8
3

M
3

2
P+
Gambar 5. Diagram Hydrant Usulan 1a
WT

a. Dari Rumah pompa ke hydrant 2


sepanjang 35 m
b. Dari hydrant 2 ke hydrant 3
Gambar 4. Peletakan Hydrant Usulan 1a sepanjang 70 m
c. Dari Rumah pompa ke hydrant 1
Dari gambar 4 digambarkan sepanjang 15 m
mengenai pipa peletakan hydrant dengan d. Dari hydrant 1 ke hydrant 4
Water Tank di dekat Mako yaitu dari sepanjang 35 m
Water Tank ke hydrant 1 , ke hydrant 4,
83
e. Dari hydrant 4 ke hydrant 5
sepanjang 35 m Perhitungan jarak dari Water tank
f. Dari hydrant 5 ke hydrant 6 ke hydrant secara umum ditunjukkan pada
sepanjang 65 m tabel 3:
g. Dari hydrant 6 ke hydrant 7 Tabel 3 Perhitungan Jarak dari Water
sepanjang 40 m Tank ke Hydrant
h. Dari hydrant 7 ke hydrant 8 Dari P-
1 2 3 4 5 6 7 8
ke WT
sepanjang 30 P- 0 20 30 67 140 105 147 210 247
WT
Dari diagram pipa peletakan 1 20 0 35 72 32 67 75 115 145
2 30 35 0 37 130 95 92 162 192
hydrant dengan Water Tank di dekat Mako 3
4
67
140
72
32
37
130
0
77
77
0
70
37
50
65
115
125
145
155
yaitu dari Water Tank ke hydrant 1 , ke 5
6
105
147
67
75
95
92
70
65
37
65
0
30
30
0
90
40
120
70
hydrant 4, diteruskan ke hydrant 5, dan 7
8
210
247
115
145
162
192
125
155
125
155
90
120
40
70
0
30
30
0
dilanjutkan ke hydrant 6 , kemudian ke
hydrant 7 dan berakhir ke 8. Sedangkan Pada gambar 7 ditunjukkan
untuk hydrant 2 dan hydrant 3 langsung perhitungan jarak dengan batasan Water
dari Water Tank.Total dibutuhkan pipa 2,5 Tank mengalirkan pada hydrant nomor 1
“ sepanjang 325 m. dan pipa yang lain mengalirkan air pada
hydrant nomor 2,3,4,5,6,7 dan 8
b. Peletakkan Hydrant usulan 1b : Tabel 4. Perhitungan Jarak dari Water
Tank ke Hydrant
Dari P-
1 2 3 4 5 6 7 8
ke WT
8 P- 0 20 30 67 140 105 147 210 247
WT
1 20 0 - - - - - - -
2 30 - 0 37 130 95 92 162 192
3 67 - 37 0 77 70 50 115 145
4 140 - 130 77 0 37 65 125 155
3 1 5 105 - 95 70 37 0 30 90 120
6 147 - 92 65 65 30 0 40 70
7 7 210 - 162 125 125 90 40 0 30
8 247 - 192 155 155 120 70 30 0

Dengan menggunakan peletakan


4 1
hydrant usulan 1b maka dapat
S
5 4
digambarkan diagram usulan hydrant 1 b
3 3
sebagai berikut :
6

P
W 1
3
2
1 1 2 M
1
8
3 2 3

2
P
GS +
8 7 6 4 5

3 3

Gambar 7 Diagram Hydrant Usulan 1b


a. Dari Rumah pompa ke hydrant 1
Gambar 6. Peletakan Hydrant Usulan 1b sepanjang 20 m
b. Dari Rumah pompa ke hydrant 2
Dari gambar 6 digambarkan sepanjang 30 m
mengenai pipa peletakan hydrant dengan c. Dari hydrant 2 ke hydrant 3
Water Tank di dekat Mako yaitu dari sepanjang 37 m
Water Tank ke hydrant 1 , kemudian jalur d. Dari hydrant 3 ke hydrant 5
pipa yang lain langsung dari water tank ke sepanjang 70 m
hydrant 2, diteruskan ke hydrant 3, dan e. Dari hydrant 5 ke hydrant 4
bercabang dua yang satu ke hydrant 5 sepanjang 37 m
dan hydrant 4, sedangkang satun cabang f. Dari hydrant 5 ke hydrant 6
lain ke hydrant 6, kemudian ke hydrant 7 sepanjang 30 m
dan berakhir ke 8.
84
g. Dari hydrant 6 ke hydrant 7 Dari gambar 8 digambarkan
sepanjang 45 m mengenai pipa peletakan hydrant dengan
h. Dari hydrant 7 ke hydrant 8 Water Tank di dekat Gudang Sambung
sepanjang 30 yaitu dari Water Tank ke hydrant 7 dan 8 ,
Dari gambar layout hydrant pada kemudian jalur pipa yang lain langsung
gambar 4.3 maka dapat ditarik gambar dari water tank ke hydrant 6, diteruskan ke
diagram dapat dilihat pada gambar 4.5 di hydrant 5, dan bercabang dua yang satu
bawah ini Water Tank di dekat Mako yaitu ke hydrant 4 sedangkan satu cabang lain
dari Water Tank ke hydrant 1 , kemudian ke hydrant 3, kemudian ke hydrant 2 dan
jalur pipa yang lain langsung dari water berakhir ke hydrant 1
tank ke hydrant 2, diteruskan ke hydrant 3, Perhitungan jarak dari Water tank
dan bercabang dua yang satu ke hydrant ke hydrant secara umum ditunjukkan pada
5 dan hydrant 4, sedangkang satun tabel 5:
cabang lain ke hydrant 6, kemudian ke Tabel 5 Perhitungan Jarak dari Water
hydrant 7 dan berakhir ke 8. Total Tank ke Hydrant
Dari P-
dibutuhkan pipa 2,5 “ sepanjang 299 m ke WT
1 2 3 4 5 6 7 8
P- 0 125 100 120 110 57 30 60 100
WT
1 125 0 30 72 110 67 75 115 145
2 100 30 0 40 130 95 92 162 192
3 120 72 40 0 50 70 50 115 145
4 110 110 130 50 0 35 65 125 155
5 57 67 95 70 35 0 30 90 120
Pada gambar 8 digambarkan 6 30 75 92 65 65 30 0 40 70
7 60 115 162 115 125 90 40 0 30
peletakkan dari hydrant sesuai dengan 8 100 145 192 145 155 120 70 30 0

diagram 7 seperti gambar di bawah ini :


Pada gambar 8 ditunjukkan
perhitungan jarak dengan batasan Water
8 Tank mengalirkan pada hydrant nomor 7
dan 8 dan pipa yang lain mengalirkan air
pada hydrant nomor 2,3,4,5 dan 6.
7
Dari P-
1 2 3 4 5 6 7 8
ke WT
P-WT 0 125 75 50 92 57 30 70 100
S 1 125 0 30 72 110 67 75 - -
5 4 2 75 30 0 40 130 95 92 - -
3 50 72 40 0 50 70 50 - -
6 4 92 110 130 50 0 35 65 - -
5 57 67 95 70 35 0 30 - -
6 30 75 92 65 65 30 0 - -
7 70 - - - - - - 0 30
3 8 100 - - - - - - 30 0

M Dengan menggunakan peletakan


3
2
hydrant usulan 2a maka dapat
digambarkan diagram usulan hydrant 2a
sebagai berikut :

Gambar 8. Peletakkan dari Hydrant


7 8
P
Usulan layout hydrant 2.
Dengan menggunakan metode
6 5 4
Floyd Warshall ditentukan 2 (dua) jarak
terpendek berdasarkan peletakan hydrant
sebagai berikut :
3 2 1
a. Peletakan Hydrant usulan 2 a :
Gambar 9 Diagram Kebutuhan Pipa
Hydrant
Berdasarkan diagram kebutuhan pipa
maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

85
a. Dari Rumah pompa ke hydrant 7 Perhitungan jarak dari Water tank ke
sepanjang 70 m hydrant secara umum ditunjukkan pada
b. Dari hydrant 7 ke hydrant 8 sepanjang tabel 6 :
30 m Tabel 6 Perhitungan Jarak dari Water
c. Dari Rumah pompa ke hydrant 6 Tank ke Hydrant
Dari P-
sepanjang 75 m ke WT
1 2 3 4 5 6 7 8
P- 0 125 75 50 90 57 30 70 100
d. Dari hydrant 6 ke hydrant 5 sepanjang WT
1 125 0 30 70 110 67 75 115 145
35 m 2 75 30 0 40 130 95 90 160 190
3 50 70 40 0 50 70 50 150 150
e. Dari hydrant 5 ke hydrant 4 sepanjang 4 90 110 130 50 0 35 65 125 200
5 57 67 95 70 35 0 30 90 120
35 m 6 30 75 90 50 65 30 0 40 90
7 70 115 160 150 125 90 40 0 30
f. Dari hydrant 5 ke hydrant 3 sepanjang 8 100 145 190 150 200 120 90 30 0

70 m
g. Dari hydrant 3 ke hydrant 2 sepanjang Pada gambar ditunjukkan
40 m perhitungan jarak dengan batasan Water
h. Dari hydrant 2 ke hydrant 1 sepanjang Tank mengalirkan pada hydrant nomor 7
30 m dan 8 dan pipa yang lain mengalirkan air
Dari gambar layout hydrant pada pada hydrant nomor 6,5,4 dan dari water
gambar 4.3 maka dapat ditarik gambar tank langsung ke hydrant nomor 3,2 dan
diagram dapat dilihat pada gambar 4.5 di 1.
bawah ini Water Tank di dekat Gudang
Dari P-
Sambung yaitu dari Water Tank ke ke WT
1 2 3 4 5 6 7 8
P- 0 115 90 50 105 70 20 70 100
hydrant 7 dan 8 , kemudian jalur pipa yang WT
1 115 0 30 70 - - 75 115 145
lain langsung dari water tank ke hydrant 6, 2
3
90
50
30
70
0
40
40
0
-
-
-
-
90
-
160
-
190
-
diteruskan ke hydrant 5, dan bercabang 4
5
105
70
-
-
-
-
-
-
0
35
35
0
65
30
-
-
-
-
dua yang satu ke hydrant 4 sedangkan 6
7
20
70
75
-
90
160
-
-
65
-
30
90
0
40
40
0
-
30
satu cabang lain ke hydrant 3, kemudian 8 100 - 190 - - - - 30 0

ke hydrant 2 dan berakhir ke hydrant 1. Dari gambar layout hydrant pada gambar
Total dibutuhkan pipa 2,5 “ sepanjang 385 10 maka dapat ditarik gambar diagram
m. dapat dilihat pada gambar 11 di bawah ini,
b. Peletakan Hydrant usulan 2 b : dari letak hydrant tersebut, jalur dari Water
tank dan rumah pompa bercabang dua,
satu pipa ke hydrant 7 dan hydrant 8,
kemudian satunya ke hydrant 6,
selanjutnya ke hydrant 5 dan berakhir ke
hydrant 4. Kemudian dari Water tank
menuju ke hydrant 3 kemudian ke hydrant
S 2 dan berkahir ke hydrant 1.

P 3 2 1

P 6 5 4

Gambar 10. Peletakkan dari hydrant 2b


7 8
Berdasarkan pengukuran di lapangan,
dilanjutkan dengan penggambaran denah
bangunan gudang Bekmatpus, Gambar 11 Diagram Kebutuhan Pipa
selanjutnya dilakukan perancangan untuk Hydrant
peletakan hydrant, ,maka lay out lay out Pada gambar 12 pada lingkaran merah
hydrant usulan 2b adalah sebagai berikut garis putus –putus adalah cakupan dari
pada gambar 4.10 berikut ini: hydrant dengan radius 35 meter, pada

86
usulan nomor 2b semua bangunan Dari gambar layout hydrant pada
gudang dapat dijangkau oleh hydrant. gambar 11 maka dapat ditarik gambar
Berdasarkan diagram kebutuhan pipa diagram dapat dilihat pada gambar 4.11 di
maka dapat dijabarkan sebagai berikut : bawah ini Water Tank di dekat Gudang
a. Dari Rumah pompa ke hydrant 3 Sambung yaitu dari Water Tank Water
sepanjang 70 m tank dan rumah pompa bercabang dua,
b. Dari hydrant 3 ke hydrant 2 satu pipa ke hydrant 7 dan hydrant 8,
sepanjang 40 m kemudian satunya ke hydrant 6,
c. Dari hydrant 2 ke hydrant 1 selanjutnya ke hydrant 5 dan berakhir ke
sepanjang 30 m hydrant 4. Kemudian dari Water tank
d. Dari Rumah pompa ke hydrant 6 menuju ke hydrant 3 kemudian ke hydrant
sepanjang 20 m 2 dan berkahir ke hydrant 1. Total
e. Dari hydrant 6 ke hydrant 5 dibutuhkan pipa 2,5 “ sepanjang 355 m.
sepanjang 30 m Pada gambar 12 pada lingkaran merah
f. Dari hydrant 5 ke hydrant 4 garis putus –putus adalah cakupan dari
sepanjang 35 m hydrant dengan radius 35 meter, pada
g. Dari Rumah pompa ke hydrant 7 usulan nomor 1 semua bangunan gudang
sepanjang 70 m dapat dijangkau oleh hydrant.

h. Dari hydrant 7 ke hydrant 8


sepanjang
8 30 m

1
30 4

1
3
40 S
5
30 35
4

1 1 8 6 4 2 M
2 0
1

2
P + WT
GS 1
P

Gambar 12 Lay Out Cakupan Hydrant Usulan 2b


87
Komponen sistem perpipaan hydrant
secara umum terdiri dari :
1. Pipa
2. Fitiing (elbow, reducer, tee, flange,
dll).
3. Presurre gauge
4. Hydrant
5. Valve
Berdasarkan Lay Out Hydrant Usulan 1 Gambar 14. Pipa 2,5 “
dibutuhkan Pillar hydrant sebanyak : 8
buah. Berdasarkan Lay Out Hydrant Usulan 1
Fitiing (elbow, reducer, tee, flange, dll).
a. Elbow 2,5 “ sebanyak
b. Reducer sebanyak 16 buah
c. Tee sebanyak 16 buah
d. Flange sebanyak 60 buah

Gambar 13. Hydrant

Berdasarkan Lay Out Hydrant Usulan 2


dibutuhkan pipa dengan diameter 2,5 “
sebanyak : Gambar 15 Elbow ,Reducer Tee,
a. Dari Rumah pompa ke hydrant 7 sebanyak dan Flange
sepanjang 70 m Berdasarkan Lay Out Hydrant Usulan 1
b. Dari hydrant 7 ke hydrant 8 dibutuhkan pressure gauge sebanyak
sepanjang 30 m a. Hydrant 1 sebanyak 2 buah
c. Dari Rumah Pompa ke hydrant 6 b. Hydrant 2 sebanyak 2 buah
sepanjang 20 m c. Hydrant 3 sebanyak 2 buah
d. Dari hydrant 6 ke hydrant 5 d. Hydrant 4 sebanyak 2 buah
sepanjang 30 m e. Hydrant 5 sebanyak 2 buah
e. Dari hydrant 5 ke hydrant 4 f. Hydrant 6 sebanyak 2 buah
sepanjang 35 m g. Hydrant 7 sebanyak 2 buah
f. Dari Rumah Pompa ke hydrant 3 h. Hydrant 8 sebanyak 2 buah
sepanjang 50 m Total untuk pressure gauge sebesar 16
g. Dari hydrant 3 ke hydrant 2 buah
sepanjang 40 m
h. Dari hydrant 2 ke hydrant 1
sepanjang 30 m
Total panjang pipa adalah 305 m

88
= ¼ x 3,14 x 2(7 x35) 2

= 92,239 m2
Debit air yang dialirkan tiap pot hidran :

1 pos hidran = 1 x 35 liter/detik = 35 liter / detik


Kebutuhan air saat terjadi kebakaran
bila hidran terbuka semua adalah :

Kebutuhan air
Gambar 16 Pressure gauge
= 8 x 35 x 60 x 45 menit
Pada gambar 17 di bawah ini adalah
contoh dari peletakan hydrant pada depan = 1756000 m3
gudang yang terpasang terpendam di
dalam tanah dan diatas ta
tanah. = 1756 liter
Pemasangan di dalam tanah ( inbow )
memiliki keuntungan instalasi terlihat rapi Pasokan air untuk 4 jam
namun susah dalam perawatan, = 4 x 3600 detik
sedangkan instalasi diluar tanah ( outbow = 14400 detik
) terkesan kurang rapi namun Pasokan air total = 8 x 35 x 14400 =4032000 liter
memudahkan kita dalam perawatan, saat = 4032 m3
instalasi mengalami kebocoran dapat dap Dengan pasokan air yang dibutuhkan maka
segera diketahui dan mudah dalam dibutuhkan pompa dengan kapasitas pompa
perbaikan. yang mampu menghasilkan kemampuan = 8
hidran x 35 m x 60 l/s = 16.800 l/s. Dengan
kapasitas tersbut dapat digunakan 2 buah po
pompa
dengan kapasitas 10000 l / hour dan dengan satu
buah pompa cadangan. Dan dibutuhkan
penympanan Air sebesar 4032 m3 unuk
beroperasi selama 4 jam.

Pembahasan
Dari pengamatan dan penelitian yang
dilakukan di lokasi Bekmatpus TNI AU,
Halim Perdanakusuma. Dengan obyek
berupafasilitas gudang sebanyak 14 buah,
serta bangunan pendukung. Penulis
Gambar 17 Contoh Pemasangan Hydrant
menggunakan asumsi peletakkan hydrant
dengan rumah pompa dan water tank
Perencanaan kebutuhan air
pada dua tempat yang berbeda yaitu pada
posisi di dekat Mako Bekmatpus,
Pada bangunan luar gedung dipasang
sedangkan yang lainnya di dekat Gudang
dengan jumlah 8 buah. Dengan jangkauan antar
Sambung.
post hydrant rata 35 m. Selang yang digunakan
Berdasarkan perhitungan dari
untuk menyalurkan air post hydrant dengan
beberapa alternatif pilihan maka
diamter 2,5 inchi. Setiap hidran membutuhkan
ditentukan untuk peletakkan hydrant
pasokan air yang berbeda beda dan digunakan
sebanyak 8 buah guna menanggulangi
dalam waktu 45 menit. Waktu pasokan air yang
bahaya kebakaran dengan jumlah material
dibutuhkan 4 jam.
pipa dengan jalur pipa pada usulan 1a
yaitu dengan rumah pompa dan water
Berikut adalah perhitngan Post Hydrant :
tank di dekat Mako Bekmatpus,
Luas Daerah jangkauan Alat
dibutuhkan pipa sepanjang 325 meter meter,
=¼xπx2Rπ
sedangkan pada usulan 1b yaitu dengan
89
rumah pompa dan water tank di dekat usulan perancangan 1b, dengan hanya
Mako Bekmatpus, dibutuhkan pipa menggunakan pipa sepanjang 299 meter.
sepanjang 299 meter, dan pada usulan
2a dengan rumah pompa dan water tank KESIMPULAN
di dekat Gudang Sambung dibutuhkan
pipa sepanjang 385 meter, sedangkan Berbagai kesimpulan yang dapat ditarik
pada usulan 2b dengan rumah pompa dan dari perumusan masalah yang dihadapkan
water tank di dekat Gudang Sambung pada penulisan ini antara lain :
dibutuhkan pipa sepanjang 355 meter,
maka dari perhitungan tersebut usulan a. Memperhatikan pada pengamatan
perancangan yang paling optimal adalah dengan metod Floyd Warshaal untuk
mendapatkan pipa hydrant yang paling
optimum dengan jarak terpendek. pompa dengan kapasitas 10000 l / hour dan
Metode ini mampu memberikan dengan satu buah pompa cadangan. Dan
analisis yang secara akurat dibutuhkan penyimpanan Air sebesar 4032
menunjukkan pemilihan optimum pipa m3 unuk beroperasi selama 4 jam.
yang sesuai untuk digunakan, ditinjau
dari segi teknis, melalui perhitungan DAFTAR PUSTAKA
yang memberikan jumlah pipa yang
lebih tepat dan optimal di sepanjang Juwana, J.S. (2005). Panduan Sistem
jalur proyek pemasangan pipa hydrant.. Bangunan Tinggi. Erlangga, Jakarta
b. Dengan 4 (empat) alternatif pilihan jalur Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
pipa dan denga 2 (dua) pilihan letak Nomor 02/KPTS/1985.
water tank maka, berdasarkan NFPA 10 1998, Klasifikasi Bahan
perhitungan ditentukan untuk Kebakaran
peletakkan hydrant sebanyak 8 buah NFPA 14, Standard For Water Spray
guna menanggulangi bahaya Fixed System For Fire Protection, 1996
kebakaran dengan jumlah material pipa Edition.
dengan jalur pipa pada usulan 1a yaitu Notoatmojo S. Metodologi Penelitian
dengan rumah pompa dan water tank Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta;
di dekat Mako Bekmatpus, dibutuhkan 2002.
pipa sepanjang 325 meter, sedangkan Peraturan Mentri Tenaga kerja No. Per
pada usulan 1b yaitu dengan rumah 05/Men/2003. Sistem Manajemen
pompa dan water tank di dekat Mako Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Bekmatpus, dibutuhkan pipa sepanjang Jakarta: Depnaker RI, Dirjen
299 meter, dan pada usulan 2a Pembinaan hubungan Industrial dan
dengan rumah pompa dan water tank pengawasan Ketenagakerjaan; 2003.
di dekat Gudang Sambung dibutuhkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pipa sepanjang 385 meter, sedangkan Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
pada usulan 2b dengan rumah pompa Penerapan Sistem Manajemen
dan water tank di dekat Gudang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Sambung dibutuhkan pipa sepanjang Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha
355 meter, maka dari perhitungan Esa Presiden Republik Indonesia.
tersebut usulan perancangan yang Jakarta; 2012.
paling optimal adalah usulan Perturan Mentri Tenaga Kerja No. Per
perancangan 1b, dengan hanya 05/Men/1996 Sistem Manajemen
menggunakan pipa sepanjang 299 Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
meter. Depnaker RI, Dirjen Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan
c. Dengan pasokan air yang dibutuhkan maka Ketenagakerjaan: Jakarta; 1996.
dibutuhkan pompa dengan kapasitas pompa Santoso, G. 2004. Ergonomi, Manusia,
yang mampu menghasilkan kemampuan = 8 Peralatan dan Lingkungan. Jakarta.
hidran x 35 m x 60 l/s = 16.800 l/s. Dengan Prestas Pustaka.
kapasitas tersbut dapat digunakan 2 buah

90
Silalahi, dan Rumondang. Manajemen Suma'mur .1985. Keselamatan kerja dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. pencegahan kecelakaan. Jakarta
Jakarta: PT. Pustaka Binaman :Gunung Agung
Presindo; 1995. Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan
Simanjuntak P. Manajemen keselamatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3
kerja. Jakarta: Himpunan Pembina di tempat kerja. Surakarta: Harapan
Sumber Daya Manusia Indonesia press; 2008.
(HIPSMI); 1994. Wignjosoebroto, Sritomo., 2006,
Suma’mur. Higiene Perusahaan dan “Pengantar Teknik dan Manajemen
Kesehatan Kerja (Hiperkes. Jakarta: Industri”, Guna Widya, Surabaya
Sagung Seto; 2009.

91

Anda mungkin juga menyukai