Makalah Bioteknologi Pembuatan Tape Singkong
Makalah Bioteknologi Pembuatan Tape Singkong
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3 Tujuan Praktikum.............................................................................................................. 3
1
KATA PENGANTAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.
BAB II
LANDASAN TEORI
4
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan
tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai kira-
kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan.
8. Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk
mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya
dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung
pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
8
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,
tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal
respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
9
juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi
pada singkong harus tertutup rapat.
6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
5.2 Saran
PENUTUP
Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak
sekali kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini
dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan
dalam pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
10
http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-
tape_2862.html
LAMPIRAN
11
12