Notulensi Presentasi Filsafat Dan Sejarah Perkembangan MIPA Ke-2 (Kelompok 1-3)
Notulensi Presentasi Filsafat Dan Sejarah Perkembangan MIPA Ke-2 (Kelompok 1-3)
2 (b) dari waktu ke waktu lingkungan yang mempengaruhi gen adalah lingkungan yang kurang baik untuk kesehatan secara
keseluruhan, seperti misalnya zat polusi yang terlalu tinggi, asap rokok, atau bahkan kebiasaan merokok dapat mempengaruhi
20237270015 pembentukan gen. Tidak hanya itu, perilaku makan yang tidak sehat juga dianggap dapat mempengaruhi ekspresi gen di dalam
tubuh. Oleh karena itu, melakukan pola hidup yang sehat tidak hanya baik untuk kesehatan Anda tetapi akan berpengaruh terhadap
b) Apakah faktor-faktor tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu?
gen serta keturunan Anda kelak. Pernikahan antar sepupu mempunyai dampak negatif adalah Kematian pada bayi atau kelainan
bawaan krena dapat meningkatkan peluang gen bersifat resesif dan dapat menyebabkan cacat lahir dan meningkatkan resiko
kematian, meningkatkat penyakit keturunan dan sisitem imun yang lemah atau auto imun, solusinya adalah jika Allahmenijinkan
menghindari pernikahan antar sepupu.
Ririn Aswani Berkaitan dgn tema kelompok 1, yg ingin saya tanyakan pendapat Dian Karina pernikahan antar sepulu mempunyai dampak negatif adalah Kematian pada bayi atau kelainan bawaan krena dapat meningkatkan
saudara tentang pernikahan antar sepupu (keluarga dekat), apakah gen & peluang gen bersifat resesif dan dapat menyebabkan cacat lahir dan meningkatkan resiko kematian, meningkatkat penyakit
3
kepribadian anak yg lahir condong ke negatif?, jika iya, bagaimana solusi keturunan dan sisitem imun yang lemah atau auto imun, solusinya adalah jika Allahmenijinkan menghindari pernikahan antar
20237270054 ke depannya? 20237270021 sepupu.
Menurut sebuah penelitian terbaru di Inggris, sifat sensitif bisa jadi merupakan bawaan genetik dari orangtua. Selama bertahun-
tahun, banyak peneliti mencari kaitan antara kepribadian dan kondisi genetik. Ada banyak faktor yang membuat seseorang memiliki
sifat sensitif. Menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh Queen Mary University of London, Inggris, hampir sebagian dari faktor-
faktor tersebut adalah bawaan genetik. Dalam studi ini, para peneliti membandingkan pasangan gen dari anak kembar identik dan
non-identik berusia 17 tahun. Tujuannya adalah untuk melihat efek yang muncul pada gen setelah anak-anak ini mendapatkan
pengalaman positif dan negatif. Para peneliti ingin melihat seberapa sensitif gen-gen tersebut. Dengan cara ini, mereka ingin
Erina Devita Tri Widiastuti mengetahui apakah faktor genetik memiliki peran lebih besar dalam membentuk kepribadian dibandingkan pengaruh lingkungan.
Studi ini melibatkan kepribadian anak kembar sebab kembar identik memiliki gen yang sama persis, sedangkan kembar non-identik
tidak. Jika sepasang anak kembar identik tidak punya sifat sensitif yang sama, artinya sifat ini memang berbeda pada tiap orang dan
tidak ada kaitannya dengan faktor genetik. Para peserta penelitian diminta mengisi kuesioner yang dibuat oleh Michael Pluess,
pimpinan penelitian yang juga seorang profesor psikologi perkembangan. Kuesioner tersebut digunakan menilai seberapa sensitif
Darimana sifat perasaan sensitif dalam diri seseorang berasal? Apakah
4 mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Kuesioner tersebut juga menilai jenis sifat sensitif yang mereka miliki, yakni antara lebih
dari genetik?
sensitif terhadap pengalaman positif atau negatif. Jawaban dalam kuesioner juga akan diteliti dan dihubungkan dengan pola asuh
orangtua. Para peneliti juga mengaitkan sifat sensitif para peserta dengan ciri kepribadian yang dikenal Teori Kepribadian Model
Lima Besar (Big Five Personality). Kelimanya adalah keterbukaan, kehati-hatian, ekstraversi, kemudahan untuk akur, dan
20237270049 20237270045 neurotisme. Setelah diteliti, ternyata sekitar 47% perbedaan sifat sensitif seseorang ditentukan oleh faktor genetiknya. Sementara
itu, 53% sisanya adalah hasil dari pengaruh lingkungan. Kedua faktor ini rupanya memengaruhi kepribadian dengan cukup
seimbang. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa faktor genetik ikut menentukan apakah anak lebih peka terhadap pengalaman
positif atau negatif. Apabila anak lebih peka terhadap pengalaman negatif, ini mungkin karena anak lebih mudah stres saat
menghadapi situasi sulit. Sebaliknya, anak yang lebih peka terhadap pengalaman positif
mungkin diasuh dengan baik oleh orangtuanya dan mendapatkan pengaruh baik dari sekolahnya. Kedua faktor ini membuat mereka
mampu menghadapi situasi sulit dengan lebih baik.
Para peneliti
1. Ungkapan juga melihat
"Orangtua Shalih,hubungan
anak punantara
Shalih"faktor genetik, sifat keyakinan
menggambarkan sensitif, dan ciri dalam
bahwa Teori
perilaku Kepribadian
baik Model Lima
dan keteladanan Besar.
orangtua dapat
Bagus Muharyanto 1. Jelaskan maksud dari "Orangtua Shalih, anak pun Shalih"? Lutfiah Mubaroh membentuk Menurut hasil
karakter analisis,
positif pada ada faktor
anak. genetik
Karena padayang sama dalam
hakikatnya anak sifat sensitif,
adalah peniruneurotisme, dan ekstraversi.
ulung. Keteladanan orang tua dalam
kesehariannya akan mudah ditiru oleh anak dibandingkan melalui ucapan atau perkataan saja.
5
2. Jika Orangtua Shalih dan anak tidak Shalih, apakah hal ini di katakan 2. Tidak selalu demikian. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan sosial, pengalaman pribadi,
20237270044 bahwa anaknya tidak memiliki pewarisan kepribadian kedua orangtua 20237270029 dan faktor genetik. Meskipun orangtua memiliki peran penting, kepribadian anak tidak hanya ditentukan oleh orangtua, dan ada
nya? banyak variabel yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
Teknik rekayasa genetika memungkinkan untuk memodifikasi gen pada tingkat sel dan organisme tertentu. Biasanya digunakan
Ulfa Indriandini Vitri Junistisia dalam penelitian ilmiah, pengembangan obat-obatan, atau rekayasa tanaman dan hewan. Meskipun teknologi ini memungkinkan
modifikasi genetik, pada tingkat pewarisan sifat genetika manusia secara alami, Penerapan modifikasi genetik pada manusia masih
sangat dipertanyakan karena implikasi etika, moral, dan konsekuensi jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.
Contoh modifikasi genetic pada tanaman:
1. Tanaman yang Tahan Hama atau Penyakit: Beberapa tanaman dimodifikasi genetik untuk menjadi lebih tahan terhadap serangan
6 Apakah pewarisan sifat genetika dapat dimodifikasi? hama atau penyakit tertentu, mengurangi kebutuhan akan pestisida.
2. Tanaman yang Tahan Kekeringan: Peningkatan ketahanan tanaman terhadap kekeringan atau kondisi lingkungan yang ekstrem.
Contoh modifikasi genetic pada hewan :
20237270007 20237270006 1. Hewan Transgenik: Hewan seperti tikus, ikan, atau hewan lain dimodifikasi genetik untuk kepentingan penelitian ilmiah, seperti
studi tentang penyakit manusia atau pengembangan obat.
2. Hewan yang Menghasilkan Produk Spesifik: Contohnya adalah sapi yang dimodifikasi untuk memproduksi protein obat dalam
susu mereka.
HARI & TANGGAL : SABTU, 18 NOVEMBER 2023
KELOMPOK PENYAJI : KELOMPOK 2
TOPIK PRESENTASI : INSEMINASI BUATAN
AGUNG PRATOMO Inseminasi buatan bisa menjadi cara pertama yang kamu lakukan sebelum bayi tabung. Prosedur ini bisa dijalankan hingga usia
Siti Maryam Nurhasanah wanita 40 tahun. Namun, pada usia tersebut, wanita hanya direkomendasikan melakukan satu kali siklus inseminasi buatan,
sebelum menjalani prosedur bayi tabung.
Pria atau wanita usia 35 tahun ke atas mungkin menyadari bahwa mereka memiliki masalah kesuburan yang sering dikaitkan
dengan kondisi sulit punya anak. Sebenarnya, ada banyak hal yang membuat seseorang susah punya anak atau dikatakan mandul.
Faktor gaya hidup dapat menjadi salah satu pemicu terbesar yang membuat pasangan sudah menikah belum kunjung dikaruniai
anak.
Rentang usia berapa yang baik untuk melakukan inseminasi buatan bagi rahim seorang Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi ketika divonis mandul baik pada pria dan wanita yaitu
4 ibu agar proses nya berhasil dan tidak membahayakan diri dari ibu tersebut? Apakah Singkirkan stres
orang mandul bisa melakukan inseminasi buatan? Stres diketahui dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan, termasuk menyebabkan hilangnya gairah seks. Pada
(20237270179) (20237270221) beberapa kasus yang lebih parah, stres juga bisa memengaruhi ovulasi dan produksi sperma. Hal itulah yang membuat pasangan
sulit untuk mendapatkan anak. Lakukan latihan teknik mengurangi stress seperti melakukan gerakan yoga, meditasi, atau terapi
pijat. Ekspresikan diri dengan cara lain, seperti jalan-jalan bersama pasangan untuk mengobati perasaan sedih, mendalami hobi,
ataupun melakukan hal lain yang bisa membuat Anda senang.
Inseminasi buatan pada kemandulan wanita yaitu dilakukan dengan menempatkan sperma yang sehat di dalam rahim setelah
ovarium melepaskan satu atau lebih sel untuk dibuahi. Pelaksanaan inseminasi buatan dapat disesuaikan dengan siklus normal
menstruasi.
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan yaitu setelah inseminasi dalam waktu 2 minggu, wanita dapat
melakukan testpack atau pemeriksaan darah untuk mendeteksi kadar hormon Beta-hCG. Dari sini bisa diketahui apakah kehamilan
sudah terjadi. Karena membutuhkan waktu si ibu harus bersabar sebelum melakukan tes kehamilan. Ada perbedaan kehamilan
konvensional dengan kehamilan IB yaitu pada pada kehamilan dengan cara IB prosedur medis yang dilakukan lebih optimal dan
Endah Budiningsih RIZA NOVIAWATI meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai kesaluran tuba falovi guna meningkatkan kehamilan, berbeda hal nya dengan
kehamilan konvensional yaitu peluang kehamilan lebih tinggi jika dilakukan pada masa ovulasi atau pada masa subur wanita saja,
jadi jika wanita tidak masuk kedalam masa subur, kemungkinan sulit untuk mendapatkan kehamilan.
Bagaimanakah perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan, apakah ada perbedaan dengan kehamilan
konvensional?
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan:
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk
penyebab ketidaksuburan, kesehatan umum pasangan atau individu, dan jenis inseminasi yang dilakukan (seperti inseminasi
intrauterin atau IUI). Berikut adalah tahap-tahap umum perkembangan kehamilan setelah inseminasi buatan:
1. Proses Inseminasi:
Proses dimulai dengan persiapan sperma yang dimurnikan dan ditingkatkan kualitasnya. Sperma ini kemudian ditempatkan di dalam
rahim wanita melalui IUI pada waktu yang tepat, yaitu selama periode ovulasi.
2. Fertilisasi dan Implantasi:
Jika sperma bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, embrio yang terbentuk kemudian berusaha untuk melakukan
implantasi pada dinding rahim. Proses ini mirip dengan perkembangan kehamilan alami.
3. Pemantauan Kehamilan:
Setelah inseminasi, pasangan atau individu akan mendapatkan pemantauan kehamilan rutin dari profesional medis. Ini mungkin
melibatkan tes kehamilan, pemindaian ultrasound, dan pemeriksaan kesehatan lainnya untuk memastikan perkembangan
kehamilan yang sehat.
4. Perawatan Tambahan:
Beberapa pasangan atau individu mungkin memerlukan perawatan tambahan seperti suplemen hormon atau obat-obatan fertilitas
untuk mendukung perkembangan kehamilan.
5. Risiko Kehamilan Kembar:
Pada beberapa kasus, penggunaan obat penunjang ovulasi atau tindakan lain yang meningkatkan pelepasan lebih dari satu telur
dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar.
6. Pemantauan Khusus:
Jika ada faktor risiko tertentu atau riwayat ketidaksuburan yang kompleks, profesional medis dapat memberikan pemantauan dan
perawatan khusus selama kehamilan.
7. Persalinan:
Pada akhirnya, proses kehamilan akan mencapai tahap persalinan. Persalinan setelah inseminasi buatan umumnya mirip dengan
persalinan konvensional, dan tindakan medis yang sesuai akan diambil sesuai kebutuhan.
8. Kelahiran dan Perawatan Pasca Kelahiran:
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan yaitu setelah inseminasi dalam waktu 2 minggu, wanita dapat
melakukan testpack atau pemeriksaan darah untuk mendeteksi kadar hormon Beta-hCG. Dari sini bisa diketahui apakah kehamilan
sudah terjadi. Karena membutuhkan waktu si ibu harus bersabar sebelum melakukan tes kehamilan. Ada perbedaan kehamilan
konvensional dengan kehamilan IB yaitu pada pada kehamilan dengan cara IB prosedur medis yang dilakukan lebih optimal dan
meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai kesaluran tuba falovi guna meningkatkan kehamilan, berbeda hal nya dengan
kehamilan konvensional yaitu peluang kehamilan lebih tinggi jika dilakukan pada masa ovulasi atau pada masa subur wanita saja,
jadi jika wanita tidak masuk kedalam masa subur, kemungkinan sulit untuk mendapatkan kehamilan.
Bagaimanakah perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan, apakah ada perbedaan dengan kehamilan
konvensional?
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan:
Perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk
penyebab ketidaksuburan, kesehatan umum pasangan atau individu, dan jenis inseminasi yang dilakukan (seperti inseminasi
intrauterin atau IUI). Berikut adalah tahap-tahap umum perkembangan kehamilan setelah inseminasi buatan:
1. Proses Inseminasi:
Proses dimulai dengan persiapan sperma yang dimurnikan dan ditingkatkan kualitasnya. Sperma ini kemudian ditempatkan di dalam
rahim wanita melalui IUI pada waktu yang tepat, yaitu selama periode ovulasi.
2. Fertilisasi dan Implantasi:
Jika sperma bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, embrio yang terbentuk kemudian berusaha untuk melakukan
implantasi pada dinding rahim. Proses ini mirip dengan perkembangan kehamilan alami.
3. Pemantauan Kehamilan:
Setelah inseminasi, pasangan atau individu akan mendapatkan pemantauan kehamilan rutin dari profesional medis. Ini mungkin
melibatkan tes kehamilan, pemindaian ultrasound, dan pemeriksaan kesehatan lainnya untuk memastikan perkembangan
kehamilan yang sehat.
4. Perawatan Tambahan:
Beberapa pasangan atau individu mungkin memerlukan perawatan tambahan seperti suplemen hormon atau obat-obatan fertilitas
untuk mendukung perkembangan kehamilan.
5. Risiko Kehamilan Kembar:
Pada beberapa kasus, penggunaan obat penunjang ovulasi atau tindakan lain yang meningkatkan pelepasan lebih dari satu telur
dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar.
6. Pemantauan Khusus:
Jika ada faktor risiko tertentu atau riwayat ketidaksuburan yang kompleks, profesional medis dapat memberikan pemantauan dan
perawatan khusus selama kehamilan.
7. Persalinan:
Pada akhirnya, proses kehamilan akan mencapai tahap persalinan. Persalinan setelah inseminasi buatan umumnya mirip dengan
persalinan konvensional, dan tindakan medis yang sesuai akan diambil sesuai kebutuhan.
8. Kelahiran dan Perawatan Pasca Kelahiran:
Setelah kelahiran, pasangan atau individu akan menerima perawatan pasca kelahiran seperti biasa. Ini termasuk pemantauan
Bagaimanakah perkembangan kehamilan dan kelahiran setelah inseminasi buatan, kesehatan bayi, pemulihan ibu, dan dukungan emosional bagi keluarga baru.
5
apakah ada perbedaan dengan kehamilan konvensional? Penting untuk dicatat bahwa hasil kehamilan setelah inseminasi buatan bisa berbeda-beda, dan tidak semua upaya inseminasi
(20237270026) `(20237270019) buatan menghasilkan kehamilan yang sukses. Profesional medis akan memantau perkembangan dengan cermat dan memberikan
perawatan yang sesuai untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Dukungan psikologis juga dapat menjadi penting selama
perjalanan ini.
Perbedaan kehamilan konvensional dengan kehamilan inseminasi buatan?
Ada beberapa perbedaan antara kehamilan konvensional (hamil secara alami) dan kehamilan setelah inseminasi buatan. Berikut
adalah beberapa perbedaan utama:
1. Pembuahan:
Kehamilan Konvensional: Pembuahan terjadi secara alami ketika sperma dari pasangan bertemu dengan sel telur dalam tuba
fallopi.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Sperma dimurnikan dan ditempatkan langsung di dalam rahim wanita melalui prosedur seperti
inseminasi intrauterin (IUI). Pembuahan kemudian terjadi dalam tubuh wanita.
2. Lokasi Pembuahan:
Kehamilan Konvensional: Pembuahan terjadi di dalam tuba fallopi.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Pembuahan dapat terjadi di dalam rahim setelah sperma ditempatkan di sana.
3. Banyaknya Telur yang Terlibat:
Kehamilan Konvensional: Biasanya melibatkan satu telur yang dilepaskan selama siklus ovulasi.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Dalam beberapa kasus, penggunaan obat penunjang ovulasi atau tindakan lain dapat meningkatkan
pelepasan lebih dari satu telur, meningkatkan peluang kehamilan kembar.
4. Pemantauan dan Perawatan Tambahan:
Kehamilan Konvensional: Tidak memerlukan perawatan atau intervensi medis khusus selain perawatan prenatal yang rutin.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Mungkin melibatkan perawatan tambahan seperti obat-obatan fertilitas atau suplemen hormon untuk
mendukung proses inseminasi.
5. Keberhasilan Kehamilan:
Kehamilan Konvensional: Keberhasilan tergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan reproduksi pasangan dan kesuburan alami
mereka.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Tingkat keberhasilan tergantung pada berbagai faktor termasuk penyebab ketidaksuburan, jenis
inseminasi yang dilakukan, dan kondisi kesehatan pasangan atau individu.
6. Kemungkinan Kehamilan Kembar:
Kehamilan Konvensional: Kehamilan kembar dapat terjadi secara alami, tetapi tingkat kemungkinannya lebih rendah.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Kehamilan kembar lebih mungkin terjadi, terutama jika lebih dari satu telur dilepaskan atau jika
digunakan obat penunjang ovulasi.
7. Ketidakpastian Ovulasi:
Kehamilan Konvensional: Ovulasi alami bisa kurang dapat diprediksi.
Kehamilan Inseminasi Buatan: Ovulasi seringkali dipantau dan waktu inseminasi dirancang untuk sesuai dengan waktu ovulasi.
Penting untuk diingat bahwa baik kehamilan konvensional maupun kehamilan setelah inseminasi buatan dapat menghasilkan
kehamilan yang sehat. Pilihan antara kehamilan konvensional dan inseminasi buatan akan tergantung pada faktor-faktor seperti
Gina Aulia Rahman RIYAN AFRIANY
penyebab ketidaksuburan, sejarah kesehatan, dan rekomendasi dari profesional medis.
Inseminasi Intrauterin (IUI) dan Fertilisasi In Vitro (IVF) adalah dua prosedur reproduksi bantu yang digunakan untuk membantu
pasangan atau individu yang mengalami kesulitan untuk hamil. Berikut adalah perbedaan utama antara IUI dan IVF:
1. Proses Dasar:
• IUI (Inseminasi Intrauterin): Proses ini melibatkan penempatan sperma yang telah dimurnikan dan ditingkatkan kualitasnya
langsung ke dalam rahim wanita selama periode ovulasi.
• IVF (Fertilisasi In Vitro): Proses ini melibatkan penggabungan telur dan sperma di luar tubuh (di dalam laboratorium) untuk
membentuk embrio, dan embrio yang berkembang kemudian diimplan kembali ke rahim wanita.
2. Lokasi Pembuahan:
• IUI: Pembuahan terjadi di dalam tubuh wanita, di dalam rahim.
• IVF: Pembuahan terjadi di luar tubuh, di dalam laboratorium.
3. Penggunaan Telur dan Sperma:
• IUI: Penggunaan sperma yang dimurnikan dan ditingkatkan kualitasnya untuk memfasilitasi pembuahan.
• IVF: Penggunaan telur dan sperma yang diambil dari pasangan atau donor untuk membentuk embrio di laboratorium.
6 apa perbedaan antara inseminasi intrauterin (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF)? 4. Ketepatan Waktu:
• IUI: Dilakukan pada saat ovulasi, ketika telur siap untuk dibuahi.
(20237270047) `(20237270180) • IVF: Telur diambil setelah stimulasi ovarium dan pembuahan dilakukan di laboratorium, tidak tergantung pada siklus alami.
5. Indikasi Penggunaan:
• IUI: Digunakan dalam kasus ketidaksuburan ringan hingga sedang, masalah sperma ringan, atau ketidakmampuan sperma untuk
mencapai rahim.
• IVF: Digunakan dalam kasus ketidaksuburan yang lebih kompleks, seperti masalah tuba fallopi, endometriosis, kelainan sperma
yang signifikan, atau kegagalan IUI sebelumnya.
6. Keberhasilan dan Biaya:
• IUI: Lebih terjangkau daripada IVF dan dapat berhasil dalam kasus-kasus tertentu, terutama jika masalah ketidaksuburan lebih
ringan.
• IVF: Lebih canggih dan umumnya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, tetapi juga lebih mahal dan melibatkan proses
yang lebih kompleks.
Keduanya memiliki keuntungan dan batasan masing-masing, dan pilihan antara IUI dan IVF akan tergantung pada faktor-faktor
seperti penyebab ketidaksuburan, kesehatan umum pasangan, dan rekomendasi dari profesional medis.
HARI & TANGGAL : Sabtu, 18 November 2023
KELOMPOK PENYAJI : Kelompok 3 (Ali Domiri, Rahayu Dindardiya, Nurkamila, Anggi Meidina, Nurhazizah, Farah Muthi H)
TOPIK PRESENTASI : Bayi Tabung (In-Vitro Fertilization)
IDENTITAS
NO IDENTITAS PENANYA PERTANYAAN JAWABAN
PENJAWAB
Zainal Imron Ali Domiri Program bayi tabung secara sosiologis dapat di lihat sebagai suatu perubahan sosial dimana faktor dinamika manusia yang kreatif
secara terbuka mereka menciptakan kondisi perubahan tersebut atas dasar kebutuhannya, walaupun dalam proses perubahan
1 Coba berikan pandangan tentang program bayi tabung dalam perspektif sosiologis? tersebut terkadang menimbulkan reaksi konflik dalam arti ada yang pro dan kontra di Masyarakat.
Sebagai makhluk yang beriman, dalam upaya ini orang tidak boleh melupakan akan kebesaran Allah SWT. sebagai pemilik alam
20237270193 20237270009 semesta, karena tanpa ijin Nya maka segala perubahan itu tidak akan terwujud.
Farah Muthi Menurut bocahindonesia.com, selaku penyedia layanan bayi tabung dari 350 pasien yang melakukan bayi tabung sebanyak 101
Neza Almaida pasien berhasil mendapatkan hasil dari bayi tabung dengan tingkat keberhasilan sekitar 34,3 %. Adapun menurut penelitian dari
Hermawati
Syamsuddin Sakka (2020) mengemukakan untuk di Indonesia sendiri tingkat keberhasilan bayi tabung mencapai 20-30%. Hal ini
2 Seberapa besar keberhasilan dalam proses bayi tabung?
disebabkan oleh beberapa factor diantaranya yang menyebabkan ketidakberhasilannya disebabkan karena kualitas dari sel telur
20237270226 20237270225 yang tidak berkembang, respon dari ovarium yang kurang, umur sel telur, ataupun kelainan kromosom pada embrio yang
menyebabkan ia tidak bertumbuh
SETIAHAWATI NURKAMILA Efek negatif yang dapat terjadi jika melakukan program bayi tabung sebagai berikut:
1. Sindrom Hiperstimulasi Ovarium
Program bayi tabung bisa memicu sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome/OHSS). Kondisi ini
menyebabkan penumpukan cairan di perut dan dada.
Gejalanya meliputi sakit perut, kembung, berat badan meningkat dengan cepat (contohnya 4,5 kilogram dalam 3 sampai 5 hari),
buang air kecil berkurang meskipun minum banyak cairan, mual, muntah, dan sesak napas.
2. Keguguran
Tingkat keguguran pada wanita yang hamil menggunakan IVF sekitar 15 - 25 persen,angka tersebut meningkat seiring dengan usia
ibu.
3. Kehamilan Ektopik
Sekitar 2-5 persen wanita yang menjalani program bayi tabung, bisa mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), saat
sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup
di luar rahim, dan tidak ada cara untuk melanjutkan kehamilan.
Dalam berbagai upaya yang dilakukan oleh manusia pada setiap temuannya
4. Cacat Lahir
4 terkadang tidak lepas dari dampak negatif dan dampak positif. Bagaimana efek negatif
Usia ibu adalah faktor risiko utama perkembangan cacat lahir, tidak peduli bagaimana anak itu dikandung, termasuk melalui
pada bayi tabung?
20237270192 20237270027 program bayi tabung.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah bayi yang dikandung dengan menggunakan IVF dapat
meningkatkan risiko cacat lahir tertentu.
5. Kanker
Terdapat beberapa penelitian awal yang menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara obat tertentu yang digunakan untuk
merangsang pertumbuhan sel telur (pemberian obat pada saat program bayi tabung), dan perkembangan jenis tumor ovarium
tertentu.
Namun, penelitian yang lebih baru tidak mendukung temuan ini. Tampaknya tidak ada peningkatan risiko kanker payudara,
endometrium, serviks, atau ovarium secara signifikan setelah menjalani program bayi tabung.
6. Berbagai Tekanan Mental dan Fisik
Program bayi tabung dapat menguras finansial, fisik, dan emosional. Maka dari itu, dukungan dari konselor, keluarga, dan teman
dekat sangat dibutuhkan saat ibu dan pasangan menjalan program bayi tabung.
Anggi Meidina
Setiahawati Berdasarkan KUH Perdata, kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung yang menggunakan sperma dan
Setyowaty
ovum dari pasangan suami istri yang embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim Surrogate Mother dikatagorikan sebagai anak
5 Bagaimana status anak Yang diperoleh dari proses bayi tabung?
angkat.
20237270192 20237270035 Hukumnya anak sah jika benih yang digunakan dari orang tuanya yang terikat perkawianan yang sah
Sri Ratna Dewi Rahayu Dindardiya Menurut penelitian yang telah dilakukan di Finlandia tidak ada perbedaan daya tahan tubuh dan kesehatan bagi anak yang terlahir
dengan cara bayi tabung dengan normal. Anak hasil bayi tabung memiliki kualitas kesehatan dan daya tahan tubuh yang sama
Apa pebedayaan bayi tabung dan bayi normal dari segi daya tahan tubuh dan
6 dengan bayi normal karena mereka terlahir dengan cara pembuahan alami hanya perbedaan tempat fertilisasinya saja yang
kesehatan?
berbeda. Adapun bila ada yang mengalami kelainan itu dimungkinkan karena beberapa faktor seperti usia ibu yang tidak muda lagi,
20237270022 20237270018 penyakit bawaan yg di derita oleh ibu dan gaya hidup ibu yang tidak sehat ketika proses kehamilan