Isi Fix
Isi Fix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nanti. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi perhatian, perlakuan dan
kepada masyarakat bahwa konflik bukanlah suatu hal yang baik untuk
1
2
laku anak, sehingga perilaku atau sikap anak akan terukir sejak dini, agar dapat
kehidupan sehari-hari”.(h.99).
menanamkan nilai-nilai karakter, hal tersebut dapat terlihat dari cara peserta
didik saling toleransi terhadap agama dan suku yang berbeda-beda disekolah,
bertanggung jawab dalam hal kecil seperti menjaga kebersihan kelas dan
bantuan seperti meminjamkan alat tulis, berbagi buku bacaan, berbagi makanan
dan minuman. Pada observasi awal yang dilakukan, pada tanggal 21 November
2023, pada saat guru bercerita mengenai nilai-nilai karakter (Tema 3 Benda di
mereka ketahui seperti gotong royong, tanggung jawab, disiplin, dan saling
menghargai. Namun ada beberapa anak yang belum menerapkan nilai karakter
dalam dirinya.
3
menimbulkan polemik.
Das sein adalah istilah seharusnya yang terjadi dalam kenyataan, hal ini
menerpkan nilai karakter, oleh karena itulah pernyataan bahwa sesuatu yang
“harus” terjadi atau ada adalah pernyataan tentang isi norma, bukan peristiwa
Selatan”.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian antara lain sebagai
berikut.
Pontianak Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Pontianak Selatan.
selatan..
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi dua yakni manfaat
1. Manfaat Teoritis
tematik.
2. Manfaat Praktis
tersebut oleh peneliti itu sendiri. Dalam hal ini, peneliti dapat memahami apa
saja manfaat yang didapat, lalu bagaimana memecahkan masalah tersebut secara
a. Nilai Karakter
E. Batasan Penelitian
F. Penegasan Istilah
maka perlu adanya penegasan istilah yang jelas. Penegasan istilah pada
1. Pendidikan Karakter
selanjutnya.
dalam suatu tema yang dekat dengan kehidupan peserta didik sehingga
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
karakter pada peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai-nilai serta karakter
penanaman nilai-nilai karakter pada seseorang dalam bentuk watak yang lebih
terhadap Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, lingkungan, dan negara menjadi
peserta didik menjadi manusia yang kamil dan dapat menerapkan nilai-nilai
religius, nasionalisme, produktif dan kreatif, serta baik terhadap Tuhan yang
7
8
hidup yang lebih baik. Melalui pendidikan karakter ini diharapkan kepada
pendidikan adalah
lingkungan.
cerdas dan rasional, supaya dapat mengambil keputusan yang tepat, cerdas
9
karakter, yaitu:
1) Religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
serta pekerjaan.
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
4) Disiplin yaitu tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
6) Keratif yaitu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara dan
7) Mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang
9) Rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
10) Semangat kebangsaan yaitu cara berfikir, bertindak dan berwawasan dalam
11) Cinta tanah air yaitu berfikir, bersikap, serta berbuat yang menunjukan
12) Menghargai prestasi yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
14) Cinta damai yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
16) Peduli lingkungan yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
telah terjadi.
17) Peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu memberi bantuan kepada
tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,
kegiatan atau tema. Dari beberapa literatur, para ahli pendidikan sering
sehingga hal ini dapat menumbuhkan kreativitas sesuai dengan potensi dan
berbagai mata pelajaran. Keterpaduan dalam pendidikan ini dapat kita lihat
dalam kurikulum,
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan inti
Dkk, 2020,h.8).
mencoba, menalar, menyaji, dan ,emccipta. Seluruh isi materi (topik dan
mengkomunikasikan.
mengkomunikasikan.
c) Kegiatan Penutup
disiapkan dalam kegiatan inti. Pada tahap ini, peserta didik juga harus
ini, siswa dihadapkan pada suatu yang nyata (konkret) sebagai dasar
kehidupan siswa.
e) Bersifat fleksibel
menyenangkan.
contoh kepada anak didiknya. Sementara itu para pemimpin memberikan teladan
pelajaran PPKN dan Agama saja, akan tetapi dapat pula diintegrasikan dengan
19
mata pelajaran lain. “Contoh penanaman nilai multikultur antara lain tidak
awalnya siswa belajar secara individu dan bersaing secara individu menjadi cara
belajar berkelompok dan bersaing secara individu dalam suatu situasi positif.
suatu kekuatan kelompok, dan siswa terbiasa hidup dengan berbagai budaya,
karena selain berperan sebagai panutan atau teladan bagi peserta didiknya, guru
mengubah cara belajar siswa dari belajar individu menjadi belajar berkelompok
pendapatnya.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, penulis ikut
h.14)
penelitian yang menggambarkan kegiatan penelitian pada obyek secara jelas dan
sistematis. Data yang dikumpulkan lebih berupa bentuk kata-kata atau gambar
suatu gejala yang berlaku atas data yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini
B. Kehadiran Penelitian
instrument kunci yang melibatkan diri secara langsug dalam memperoleh data
22
23
pengumpulan data tidak boleh mempengaruhi subyek peneliti agar data yang
C. Lokasi Penelitian
partisipan dalam penelitian ini adalah guru kelas rendah, yaitu kelas IIIC.
D. Partisipan Penelitian
Serta partisipan dalam penelitian ini adalah guru kelas rendah, yaitu
kelas IIIC.
1. Teknik Wawancara
2. Teknik observasi
3. Dokumentasi
Dokumentasi.
pengumpul data yang tepat agar dapat tercapainya hasil penelitian yang objektif.
tertulis dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.
dilakukan oleh siswa, dan yang terakhir peneliti juga menggunakan teknik
tambahan.
IIIC SDN 35
Pontianak
Selatan?
untuk menemukan), maka yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus
data dan membuat kesimpulan atas temuannya, dalam hal instrument penelitian
melihat bahwa dari instrument lain dapat digunakan dalam tahap penelitian
selanjutnya, tetapi manusia adalah langkah awal yang berkelanjutan. Tetapi jika
manusia telah digunakan secara ektensif pada tahap penelitian awal, sehingga
Selanjutnya Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada
bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, focus
diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.
keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan
hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya
instrumen pengumpulan data sehingga hasil data yangdiperoleh lebih baik dan
mudah diolah, oleh karena itu didalam penelitian ini yang menjadi instrumen
dokumentasi.
1. Lembar Observasi
pembelajaran.
1 Guru memulai
berdoa saat
pembelajaran akan
dimulai
2 Bagaimana siswa
memiliki sikap
religius saat
pelaksanaan
pembeajaran?
28
3 Bagaimana Siswa
memiliki sikap Jujur
saat pelaksanaan
pembelajaran?
4 Bagaimana siswa
memiliki sikap
Toleransi saat
pelaksanaan
pembelajaran?
5 Bagaimana siswa
memiliki sikap
disiplin saat
pelaksanaan
pembelajaran?
6 Bagaimana siswa
memiliki sikap kerja
keras saat
pelaksanaan
pembelajaran?
7 Bagaimana siswa
memiliki sikap
kreatif saat
pelaksanaan
pembelajaran?
8. Bagaimana siswa
memiliki sikap
mandiri saat
pelaksanaan
pembelajaran?
9. Bagaimana siswa
memiliki sikap
demokratis saat
pelaksanaan
pembelajaran?
29
2. Pendoman Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian adalah peneliti sendiri dan guru kelas IIIC Sekolah Dasar Negeri
Selatan.
32
Analisis yang penulis gunakan dalam penelitian nanti adalah analisis data
non ststistik. Analisis ini digunakan untuk menganalisis jenis-jenis data yang
dilapangan. Menurut Miles and Huberman aktivitas analisis data, yaitu data
dokumentasi.
penelitian.
Data yang diperoleh lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah ditemukan, semakin lama
peneliti kelapangan maka jumlah data akan semakin banyak, komplek, dan
rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
selanjutnya dan mencari bila diperlukan. Jadi reduksi data ini merupakan
Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan “The most frequent from
of display data for qualitative research data in the past ha been narrative
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. (dalam Sugiyono, 2019,
h.325)
d. Conclusion Drawing/verification
yang dikemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
Tujuan analisis data yakni untuk mengungkapkan data apa yang masih
perlu dicari, hipotesis sementara apa yang masih perlu diuji. Kemudian
apa yang bisa digunakan untuk mendapatkan data baru, serta kesalahan apa
dulunya samar setelah diteliti menjadi jelas dan mudah dipahami oleh
teknik trianglasi.
dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda” (Sugiyono, 2019,
h.369).
DAFTAR PUSTAKA
35
36