Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester II

DOSEN PENGAMPU : MASTIANA, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

BAGAS (412023013)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Makalah yang berjudul “Pengunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ” Ini sebagai
pemenuhan tugas dari Dosen Pembina Bahasa Indonesia.

Selama penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi, namun berkat
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat teratasi. Pada
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat

Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan


maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Aamiin.

Palembang,12 Mei 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.............................................................2
B. Pemakaian Kata dan Kalimat................................................................................................2
C. Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia.....................................................................3
D. Keterampilan Berbahasa.............................................................................................................3
E. Penggunaan Bahasa Indonesia Dikalangan Mahasiswa......................................................5
F. Cara-cara untuk Meningkatkan Minat Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa
Indonesia yang Baik dan Benar......................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi untuk melakukan interaksi sosial individu yang satu
dengan yang lainnya. Kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
merupakan syarat penting bagi kita, khusunya bagi generasi muda untuk mewujudkan sebuah
bangsa yang besar dan kokoh. Menyadari betapa pentingnya kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, kita hendaknya memacu diri dan berupaya mempelajarinya
secara sungguh-sungguh.
Seringkali kita mendengar perbincangan orang dewasa ataupun remaja dengan
menggunakan bahasa tampak terdengar janggal walaupun dapat dipahami oleh orang yang
mendengarnya. Dikatakan janggal karena bahasa yang digunakan bercampur dengan bahasa
daerah, atau bahasa yang tidak baku. Bebahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat
mengangkat citra dan martabat bangsa dan juga menjadi bukti kecintaan terhadap bangsa dan
tanah air tercinta.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ?
2. Bagaimana Pemakaian Kata dan Kalimat ?
3. Bagaimana Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia ?
4. Bagaimana Keterampilan Berbahasa ?
5. Bagaimana penggunanan Bahasa Indonesia dikalangan Mahasiswa ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
2. Dapat mengetahui Pemakaian Kata dan Kalimat
3. Dapat mengetahui Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia
4. Dapat mengetahui Keteramilan Berbahasa

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat
pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata
bahasa).
Bahasa yang baik dan benar memiliki empat fungsi :
1. Fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas-
batas kedaerahan
2. Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan
dengan bangsa lain
3. Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar
4. Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya
pemakaian bahasa.
Contoh menggunakan bahasa yang baik dan benar :
a. Apakah kamu sudah belajar ?
b. Di sini tempat pembuangan sampah
c. Bagaimana cara membuat nasi goreng ayam ?
d. Kami mahasiswa gunadarma menjunjung tinggi persaudaraan
e. Saya sedang mengerjakan tugas yang diberikan dosen
f. Saya selalu berdoa sebelum memulai belajar
g. Saya dapat mengerjakan soal ujian dengan baik setelah saya belajar terlebih
dahulu

B. Pemakaian Kata dan Kalimat

Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta
baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau

2
maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi
pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan,
dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif. Kalimat
efektif harus:
1. Mudah dipahami oleh orang lain,
2. Memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat, terutama
untuk ragam tulis),
3. Menggunakan kata yang tepat dan serasi,
4. Gramatikal (seperti: menggunakan pungtuasi dan kata yang baku,
menggunakan struktur yang benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang
morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya),
5. Rasional (yakni, menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat),
6. Efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan),
7. Tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan).

C. Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia

Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik. Paragraf ini
harus:
1. Mempunyai satu pikiran utama,
2. Mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya sangat erat) dan semua
unsurnya tersusun secara sistematis, serta
3. Menggunakan kalimat yang efektif.

D. Keterampilan Berbahasa

1. Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif. Dengan
demikian di sini berarti bukan sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan
sekaligus memahaminya. Dalam bahasa pertama (bahasa ibu), kita memperoleh
keterampilan mendengarkan melalui proses yang tidak kita sadari sehingga kitapun tidak
menyadari begitu kompleksnya proses pemerolehan keterampilan mendengar tersebut.

3
Berikut ini secara singkat disajikan disekripsi mengenai aspek-aspek yang terkait dalam
upaya belajar memahami apa yang kita sajikan dalam bahasa kedua.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya
untuk memahami apa yang kita dengar,

 Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka


pendek (short term memory).
 Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang yang membedakan arti dalam bahasa target.
 Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan intonasi,
menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
 Membedakan dan memahami arti dari kata-kata yang didengar.
 Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus (typical word-order patterns).

2. Keterampilan Berbicara
Kemudian sehubungan dengan keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis
situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara
interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang
memungkinkan adanya pergantuan anatara berbicara dan mendengarkan, dan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kiat dapat memintal lawan
berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian ada pula situasi
berbicara yang semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum secara langsung.
Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan interupsi terhadap
pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif,
misalnya berpidato melalui radio atau televisi.

 Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat


membedakannya.
 Menggunakan tekanan dan nada serta intonasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara.
 Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat.
 Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi
termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar pembicara dan pendengar.
 Berupaya agar kalimat-kalimat utama jelas bagi pendengar.

4
3. Keterampilan Membaca
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat
dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengar dan berbicara.
Tetapi, pada masyarakat yang memilki tradisi lireasi yang telah berkembang, seringkali
keterampilan membaca dikembangkan secara terintergrasi dengan keterampilan
menyimak dan berbicara.

 Mengenal sistem tulisan yang digunakan.


 Mengenal kosakata.
 Menentukan kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan utama.
 Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
 Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.

4. Keterampilan Menulis
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat
dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis
keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata
dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran
dalam suatu struktur tulisan yang teratur.

 Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.


 Memilih kata yang tepat.
 Menggunakan bentuk kata dengan benar.
 Mengurutkan kata-kata dengan benar.
 Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.

E. Penggunaan Bahasa Indonesia Dikalangan Mahasiswa

Bahasa Indonesia dikalangan mahasiswa belum sefasih ketika mahasiswa


menggunakan bahasa informal. Ini karena kurangnya mahasiswa berbahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan didalam diri mereka
timbul suatu ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang baku. Padahal sangatlah
wajar apabila mahasiswa selaku penerus bangsa dapat menggunakan bahasa

5
nasionalnya dan menunjukan identitas sebagai Bangsa Indonesia. Bagaimana bisa maju
suatu negara apabila tidak bisa menunjukan jatidirinya ?

Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa
yang tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya
luar, Bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan
Bahasa Indonesia oleh remaja bahkan mahasiswa masa kini, terutama di kota-kota
besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja
mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan asing
kemudian menyebutnya sebagai ‘bahasa gaul’. Kosa kata baru banyak muncul untuk
mengganti kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya ‘gue’ yang berasal dari Bahasa
Betawi, digunakan untuk mengganti kata ‘saya’; ‘loe’ untuk mengganti kata ‘kamu’;
‘nyokap-bokap’ untuk mengganti kata ‘ayah-ibu’ dan muncul kosa kata yang tidak jelas
artinya seperti ‘jijay’, ’lebay’, ‘kamseupay’ dan muncul partikel-partikel seperti ‘-sih’
dan ‘dong’.

Ironisnya, penggunaan ‘bahasa gaul’ ini tidak hanya di lingkungan pergaulan,


namun telah mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah, bahkan
ketika tes atau pelajaran Bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja spontan
berbicara atau menulis dengan ‘bahasa gaul’ dengan teman dan guru karena telah
terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan menulis sms.

Dampak buruk yang dapat dirasakan langsung adalah menurunnya nilai kesopanan
mahasiswa ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedangkan dampak tidak
langsungnya adalah merusak bahasa nasional itu sendiri. Mungkin, beberapa tahun
kedepan masih bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun
bagaimana dengan lima puluh tahun yang akan datang? Apakah Bahasa Indonesia
masih bisa bertahan? Atau akan hilang ditelan ‘bahasa gaul’?

Hal ini menjadi tugas kita sebagai mahasiswa sekaligus generasi penerus bangsa
yang masih peduli dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat memungkiri bahwa
‘bahasa gaul’ telah mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai
generasi muda, marilah kita menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia.

6
F. Cara-cara untuk Meningkatkan Minat Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa
Indonesia yang Baik dan Benar

Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh
sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan nyata dari semua pihak
yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional,
bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan
pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata dan fiksi yang menyebabkan interferesi ke
dalam bahasa Indonesia dan pergeseran bahasa Indonesia tersebut di atas, ada hal-hal
yang perlu dilakukan.
=====Pertama, menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus
bangsa ini bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan
penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan
oleh para orang tua di rumah kepada anak-anak mereka. Dapat pula dilakukan oleh para
guru kepada para siswa mereka. Selain itu, pihak pemerintah dapat bertindak secara
bijak dalam menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan bahasa
Indonesia di negara kita. Sebagai contoh, pemerintah menerbitkan Undang-Undang
Kebahasaan.
=====Kedua, menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi
bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan
penggunaan bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan yang dapat kita gunakan untuk merekatkan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Dengan menanamkan semangat tersebut, masyarakat
Indonesia akan lebih mengutamakan bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasa
gaul. Cara menanamkannya dapat dilakukan di rumah, sekolah, dan di masyarakat.
Ketiga, pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan bahasa Indonesia
dalam film-film produksi Indonesia. Dengan penggunaan bahasa Indonesia secara benar
oleh para pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris idola
masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan bahasa Indonesia seperti para idola
mereka tersebut.
Keempat, meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di
perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa

7
Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, dalam
bentuk diskusi kelompok, penulisan artikel dan makalah, dan juga dalam bentuk
penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi. Dengan praktik-praktik berbahasa
Indonesia tersebut, dapat mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan
juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia secar baik dan benar.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada
yang menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa
Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan
benar telah di geser dengan bahasa-bahasa yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya
penduduk luar negeri ke dalam negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa
asing.
Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa prokem atau
bahasa gaul, bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa indonesia tidak digunakan
sebagaimana mestinya dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan faktor
dari dalam. Penggunaan bahasa gaul, asing maupun bahasa daerah dikalangan remaja
menimbulkan berbagai dampak. Dampak positif dan dampak negatif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita
agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adala tindakan nyata dari diri
sendiri, masyarakan dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk
perubahan. Agar remaja, masyarakat dan pemerintah indonesia memiliki rasa bangga
akan bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai
identitas bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggaan nasional.

B. Saran
Karena remaja merupakan agen perubahan suadah seharusnya kita sebagai remaja
saat ini menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan
sesuai dengan kaedah yang elah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi
secara lisan maupun tulisan. Karena apa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas
kebanggaan bangsa Indonesia dan merupaka alat pemersatu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S, 1985, Cakrawala Bahasa Indonesia I, Gramedia, Jakarta.


Charli, Lie. 1999. Bahasa Indonesia yang Baik dan Gimana Gitu….Jakarta: Gramedia
Pustaka
Prihartini, Niniek. Ejaan Yang Disempurnakan. Surabaya: Mitra Jaya Compugrafi
Sabariyanto, Dirgo. 1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Mitra Gama Widya
Sugono, Dendy. 1989. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Priastu
Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa

10

Anda mungkin juga menyukai