Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DISKUSI SOSIOLOGI UMUM

MAMPU MEMAHAMI KONSEP TENTANG PERUBAHAN


SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

DOSEN PEMBIMBING : IR. RAFEAH ABUBAKAR. M.SI


DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

PILIPO INSAGI (412023020)


EKA ZULVIANI NURAITA (412023032)
LIANDO PUTRA (412023022)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2024
KATA PENGANTAR

Perubahan sosial dan kebudayaan adalah dua aspek yang saling terkait erat dalam
kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kita mengalami perubahan yang
signifikan dalam berbagai bidang, seperti teknologi, ekonomi, politik, dan komunikasi.
Perubahan tersebut tak jarang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai, norma, tradisi, dan gaya
hidup yang telah ada sebelumnya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas perubahan
sosial yang meliputi fenomena-fenomena seperti urbanisasi, industrialisasi, globalisasi, dan
perkembangan teknologi informasi. Penulis juga akan membahas perubahan dalam
kebudayaan, termasuk pergeseran dalam praktik budaya, bahasa, seni, agama, dan system
nilai. Melalui analisis mendalam dan tinjauan konseptual, penulis akan berusaha memahami
kompleksitas dan dinamika perubahan ini, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang
muncul sebagai hasil dari perubahan sosial dan kebudayaan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang lebih baik
tentang perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi di lingkungan kita. Penulis berharap
agar pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai dampak perubahan
tersebut terhadap kehidupan sehari-hari, interaksi sosial, dan nilai-nilai yang kita anut. Lebih
dari itu, penulis berharap makalah ini dapat memicu pemikiran kritis dan refleksi, serta
merangsang diskusi yang produktif tentang bagaimana kita dapat menavigasi perubahan
sosial dan kebudayaan ini dengan bijak.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Palembang, 25 April 2024

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................................2
A. Perubahan social dan kebudayaan..........................................................................3
B. Bentuk-bentuk perubahan social.............................................................................5
C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya....................................7
D. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan...................10
E. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan.....10
F. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan...................................................11
G. Arah Perubahan (Directory Of Change)...............................................................12
H. Modernisasi..............................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam
kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat dan budaya
mengalami transformasi yang kompleks dan beragam. Perubahan tersebut tidak hanya
memengaruhi struktur sosial, tetapi juga memengaruhi nilai, norma, dan praktik-praktik
budaya yang menjadi bagian integral dari kehidupan manusia.

Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan interaksi sosialnya memiliki peran
yang penting dalam memahami dinamika perubahan sosial dan kebudayaan. Melalui
pendekatan sosiologis, kita dapat menjelajahi faktor-faktor yang memicu perubahan sosial
dan kebudayaan, serta dampak-dampaknya terhadap individu, kelompok, dan masyarakat
secara keseluruhan.

Latar belakang makalah ini adalah untuk menyelidiki berbagai aspek perubahan sosial dan
kebudayaan dengan menggunakan kerangka konseptual sosiologis. Dengan memahami
dinamika perubahan ini, kita dapat mengidentifikasi pola-pola umum, tren-tren, dan
konsekuensi dari perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi pemahaman kita tentang masyarakat dan budaya.

Melalui tinjauan ini, diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana perubahan sosial dan kebudayaan terjadi, mengapa hal tersebut
terjadi, serta bagaimana perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sosial manusia secara
luas. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pemahaman kita tentang dinamika masyarakat dan budaya dalam konteks global yang terus
berubah.

1
1.2 Tujuan

1. Mendalami dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dan


kebudayaan dalam masyarakat.
2. Menjelaskan dampak perubahan sosial dan kebudayaan terhadap struktur masyarakat,
norma, dan nilai-nilai yang ada.
3. Mengidentifikasi teori-teori sosiologis yang relevan untuk memahami perubahan
sosial dan kebudayaan.
4. Meneliti contoh-contoh perubahan sosial dan kebudayaan dalam konteks lokal dan
global untuk memperkuat pemahaman konsep-konsep teoritis

1.3 Manfaat

1. Memahami Dinamika Masyarakat: Penulisan makalah membantu dalam memahami


bagaimana masyarakat berevolusi dan berubah seiring waktu. Ini memberikan
wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dan budaya.
2. Menganalisis Tren Kontemporer: Dengan meneliti perubahan sosial dan budaya, kita
dapat mengidentifikasi tren-tren yang relevan dalam masyarakat kontemporer. Hal ini
memungkinkan untuk mengantisipasi dampak-dampaknya serta menyesuaikan
strategi atau kebijakan yang sesuai.
3. Memperluas Perspektif Kultural: Studi tentang perubahan sosial dan budaya
membantu dalam memperluas pemahaman tentang keragaman kultural di seluruh
dunia. Ini memungkinkan kita untuk lebih toleran dan menghargai perbedaan
antarbudaya.
4. Memberikan Landasan Teoritis: Makalah tentang perubahan sosial dan kebudayaan
menyediakan landasan teoritis yang kuat bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang
sosiologi. Ini dapat menjadi titik awal untuk pengembangan teori-teori baru atau
pengujian teori yang sudah ada.
5. Memberikan Pandangan Prospektif: Dengan mengeksplorasi perubahan sosial dan
kebudayaan, kita dapat meramalkan arah masa depan masyarakat. Hal ini penting
untuk merancang strategi adaptasi yang efektif dan mempersiapkan diri menghadapi
tantangan-tantangan yang akan datang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan social dan kebudayaan

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari , tidak mudah untuk menentukan


letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin
adakebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan
bahwa garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih
sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat di temukan hubungan
timbal balik sebagai sebab dan akibat.

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang dahulu kecil


tanpa tahu apa pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan fisik dan intelektual kita bertambah.
Begitu pun, kehidupan masyarakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami
perubahan, perkembangan, dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial
dinamakan perubahan sosial budaya.

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan


masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-
nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat
adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam bukuSociological Writings). Sedangkan W.
Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam bukuSociology in Changing
World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan


baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga
menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di

3
dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya
keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.
Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain
sebagai berikut:

1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga
tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya.

2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini disebabkan oleh
lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga sulit
sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang
dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.

3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat


sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan
diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
baru.

4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya
memiliki hubungan timbal balik.

5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu
sebagai berikut:

a. Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari
suatu struktur.
b. Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu
berbeda dengan unit-unit yang telah ada.
c. Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.
d. Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat
kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

4
B. Bentuk-bentuk perubahan social

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat di bedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu
sebagai berikut:

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan
ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada
evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru
yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam


revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa
direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan.
Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat
memakan waktu lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan
antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.

Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat
tercapai.

a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam
masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan
untuk mencapai keadaan yang lebih baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat
untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk
kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.

5
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh
masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat dimana
keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.

3. Perubahan Kecil

Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan


baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian
yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok
mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk
perubahan kecil.Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil a
dalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat d


an lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa
telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak
pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.

5. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah


direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok lembaga kemasyarakatan.

Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social


engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara
ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya
undang- undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di
Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.

6
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak


dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan
ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala
dalam masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit
ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat.
Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian
lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam
air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya

Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang


melatari terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber yang
terletak didalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-sebab yang
bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain:

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

Pertambahan penduduk yang terjadi sangat cepatmenyebabkan terjadinya


perubahan dalam struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal,
orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain
sebagainya yang sebelumnya belum dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin
disebabkan karena perpindahan penduduk dari kota ke desa atau transmigrasi.
Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja
yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah
berlangsung selama ratusan ribu lamanya didunia ini.

2. Penemuan-penemuan Baru.

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang
tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya

7
unsur-unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara
unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat
yang bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan
dapat dibedakan dalam pngertian dari discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alasan atau
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery baru berubah menjadi
invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru
itu. Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada beberapa faktor
pendorong yang dipunyai masyarakat, antara lain adalah:

a. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya.


b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya
kekeurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Sebagian orang menerima kekurangan-
kekurangan tersebut sebagai hal yang diterima begitu saja. Sebagian orang yang tidak puas
dengan keadaan akan tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah
yang kemudian menjaci pencipta-pencipta baru tersebut.

3. Pertentangan Masyarakat

Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-


kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala
kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun
diakui tapi mempunyai fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga
individu dengan kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-
perubahan.

Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan


generasi tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada
masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern.
Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur
kebudayan asing atau barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih

8
tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
Misalnya, pergaulan bebas antara wanita dengan laki-laki, cara berpakaian, atau derajat wanita
yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain.

4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi.

Revolusi yang terjadi di Rusia pada 1917 telah menyulut terjadinya perubahan-
perubahan besar bagi negra rusia yang dulu adalah kerajaan berubah menjadi dictator
proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan
mulai dari bentuk egara sampai keulrga mengalami perubahan yang mendasar.

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab
yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri (factor ekstern) antara lain:

- Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia

Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin


menyebabkan masyarakamasyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Misal,
pada waktu dulu masyarakat dulu berburu kini berpindah ke pertanian.

Sebab yang bersumber pada lingkungan alam, kadang-kadang disebabkan oleh


tindakan manusia itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah yang sembrono tanpa
memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebanagan hutan yang liar dapat
menyebabkan banjir.

- Peperangan.

Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang
menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah.

- Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain.

Apabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan


lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai
kecerendungan untuk menimbulkan hubungan timbal-balik, artinya masing-masing
masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari
masyarakat yang lain itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf

9
teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan
terhadap budaya lain. Mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun
lanbat laun kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.

D. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan


perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari
adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila
perbedaan perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan
sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan
kebudayaan dapat di jelaskan.

Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari


perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya,
yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan
perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh
dikemukakan perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan
tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan
social.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis
pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang
tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam
kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di
tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai
sebab dan akibat.

E. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan

10
Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu
faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan
semua akan diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:

1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan


 Kontak dengan kebudayaan lain
 Sistem pendidikan yang maju
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
 Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
 Penduduk yang heterogen
 Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
 Orientasi kemuka
 Nilai meningkatkan taraf hidup

2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan


 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
 Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
 Sikap masyarakat yang tradisionalistis
 Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest
 Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan
 Prasangka terhadap hal-hal baru
 Hambatan ideoligis
 Kebiasaan

F. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap
yang harus dilalui seperti berikut:

11
1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan

Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan


keadaan yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan
sebagai suatu keadaan suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar
berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis
merasakan akan adanya ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam
norma- norma dan nilai-nilai.

2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change)


merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Umumnya
saluran- saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan
tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu masa
tertentu.

3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)

Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu
organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu
kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian pengertian dari
disorganisasi dan reorganisasi yaitu:

a. Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat
dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga
kemasyarakatan.

b. Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar
sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan.
Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah

12
melembaga(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan
tersebut dalam masyarakat.

G. Arah Perubahan (Directory Of Change)

Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui


kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan
bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu
mungkin perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula
bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha
masyarakat Indonesia yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan
bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali
kepribadian Indonesia merupakan contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang
sama dalam masyarakat kita(Soerjono Soekanto,2006: 300). Contohnya “Dulu sebelum
orang belanda datang ke indonesia masyarakat indonesia sudah mengenal pendidikan
agama melaui padepokan-padepokan atau pondok untuk belajar agama. Namun setelah
Belanda datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di Indonesia yaitu memisahkan
antara agama dan ilmu. Namun seiring perkembangan zaman kini banyak perubahan
yang terjadi yaitu banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang menyatukan kembali
antara ilmu dan agama.”

H. Modernisasi

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas batasnya
tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi
total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta
organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat modernisasi yaitu:

 Cara berfikir ilmiah


 Sistem administrasi negara yang baik
 Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur
 Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat
13
 Tingkat organisasi yang tinggi
 Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social planning)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal dan
universal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan
baru dalam masyarakat.

Terjadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar
masyarakat. Seperti hal nya kejadian yang lain apabila terdapat apabila ada sebab yang
melatarbelakangi terjadinya suatu kejadian pasti terdapat akibat yang ditimbulkan dari adanya
kejadian tersebut. Begitu pula dengan perubahan sosial disamping ada faktor penyebab
terjadinya perubahan sosial juga terdapat akibat/ dampak dari perubahan sosial itu sendiri, baik
dampak yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ajengsari,Widi 2016.Masyarakat dan Kebudayaan.


https://www.linkedin.com/pulse/makalah-makalah-dankebudayaan-widi-ajengsari
Arifin,Tajul.2008.Ilmu Sosial Dasar .Bandung : Gunung Djati Press
Ariyani,Risky.2011.Proses terbentuknya Masyarakat.
https://riskyariyani91.worpress.com/2011/12/19/proses-terbentuknya-masyarakat
Davis,Kingsley.1960.Human Society .New York:The Maemillan Company.
Deddy Mulyana, 2005. Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, hal. 122.
Definisi Pengertian.2015.Ciri-ciri dan Unsur-unsur Masyarakat.
https:www.definisi-pengertian.com/2015?10?ciri-ciri-dan-unsur-unsur-masyarakat html
Ki Hajar, Dewantara, Kebudayaan (Yogyakarta: Penerbit Majelis Luhur Persatuan
Tamansiswa, 1994).
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. (Jakarta: Gramedia, 1989),
hal, 74.
Koentjaraningrat,2000.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:Rineka Cipta
R. Kusherdyana. 2017. Pendidikan Budaya, Lintas Budaya, Dan Teori yang Melandasi Lintas
Budaya. SPAR4103/MODUL 1
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Yayasan
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1964), h. 115.
Soekanto,Soerjono.20013.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Sumarto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya “Aspek Sistem Religi, Bahasa,
Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi”. Jurnal Literasiologi

15

Anda mungkin juga menyukai