Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani yang memiliki arti “Alat”
dan Organizatio dalam bahasa latin. Kemudian pada abad ke-14 kata ini dalam bahasa
Perancis menjadi Organization.
Organisasi merupakan bentuk satu kesatuan atau susunan yang terdiri atas beberapa
orang yang secara sadar dibuat dan dikoordinasikan secara sistematis dengan
pendekatan ruang lingkup tertentu yang telah menjadi kesepakatan bersama untuk
mencapai tujuan bersama (Fithriyyah, 2021).
Adapun pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut:
1. Chester I. Bernard
Dalam bukunya yang berjudul Executive Functioning, Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih
2. Stephen P. Robbins
Menyatakan bahwa suatu organisasi adalah suatu kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar. dengan batasan yang relatif mudah ditentukan,
beroperasi secara relatif terus menerus untuk mencapai tujuan atau serangkaian
tujuan bersama.
3. Stoner
Organisasi adalah pola hubungan yang melalui orang-orang, di bawah arahan
atasan, mengejar tujuan bersama.
4. James D. Mooney
Berpendapat bahwa organisasi adalah suatu bentuk perkumpulan antar orang
untuk mencapai tujuan bersama. Ia percaya bahwa organisasi adalah segala bentuk
kerja sama yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
5. Sondang P. Siagian
Pengertian Organisasi adalah segala bentuk perkumpulan antara dua orang atau
lebih yang bekerja sama dan mempunyai hubungan formal satu sama lain untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan dalam hubungan itu. terdapat satu orang atau
lebih yang disebut atasan. dan seseorang atau sekelompok orang disebut bawahan.
6. Arie Ambarwati
Menjelaskan terdapat beberapa teori dan perspektif tentang organisasi. Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah orang-orang berkumpul,
bekerja sama secara logis dan sistematis, terencana, serta menggunakan sumber
daya secara efektif (Aurellia, 2022).
2.2. Tujuan Organisasi
1. Melihat potensi
Saat suatu organisasi membuat satu rencana dengan membentuk tujuan, maka
harus mengembangkan lingkungan atau teknologi baru yang membawa
kemungkinan atau munculnya sebuah potensi dari setiap anggota. Potensi tersebut
yang nantinya akan terus dikembangkan hingga tercapainya tujuan yang telah
direncanakan.
2. Meningkatkan toleransi
Berbagai perbedaan ras, gender dan etnis dari angota organisasi seharusnya tidak
menjadi alasan untuk terpecahnya sebuah organisasi. Sebaliknya, perbedan
tersebut harusnya menjadi pondasi kuat suatu organisasi dalam nilai budaya untuk
membangun keefektifan organisasinya.
3. Meningkatkan efisiensi
Organisasi didirikan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat sekitar. Semakin baik kehidupan di dalam organisasi maka
semakin baik pula penghargaannya terhadap barang atau jasa tersebut. Organisasi
harus menciptakan efisiensi yang berkualitas, supaya dapat bersaing dengan
organisasi lainnya baik itu dalam maupun luar negara.
4. Meningkatkan inovasi
Dengan inovasi yang sesama anggota lakukan maka organisasi tersebut dapat
mempertahankan keberadaannya atau bahkan menjadi lebih baik dalam bersaing
dengan organisasi atau perusahaan lain (Aurellia, 2022).
2.3. Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi Garis (lini)
Merupakan suatu organisasi yang paling sederhana dengan adanya sejumlah
anggota yang tidak terlalu banyak dan seorang pemimpin dengan pembagian tugas
masing-masing.
2. Organisasi Fungsional
Merupakan bentuk organisasi yang melimpahkan tugas pimpinan kepada
bawahannya sesuai dengan bidang pekerjaan tertentu atau ahli dalam bidangnya.
Oleh sebabnya pimpinan di bidang tertentu berhak memberikan perintah kepada
setiap pelaksana kerja yang terkait dengan pekerjaannya, sehingga pelaksana
bertanggung jawab atas beberapa orang atasan.
3. Organisasi Komite
Organisasi komite atau yang biasa disebut juga dengan panitia, memiliki
kekuasaan tertentu untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan melakukan
pengawasan teradap kegiatan organisasi untuk mencapai tujannya (Yuda, 2021).
2.4. Jenis-jenis Organisasi
1. Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan komponen struktur organisasi sosial yang
dirancang untuk memandu dan membatasi perilaku anggota organisasi. Digunakan
konsep formal oleh sebab konsep tersebut mencakup aturan, prosedur, dan
rutinitas resmi dari organisasi. Organisasi formal juga memiliki pembagian tugas
yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Struktur organisasi digunakan
untuk merancang hubungan antara fungsi-fungsi, unit-unit, kedudukan-
kedudukan, dan posisi orang-orang yang menunjukkan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab masing-masing.
Organisasi formal memiliki ciri-ciri yang inheren didalamnya. Ciri-ciri organisasi
formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut komunikasi jabatan.
Dimana, hubungan dibentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara orang-orang dan
keseluruhan organisasi terdiri atas jaringan jabatan.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah struktur sosial yang saling berhubungan satu sama lain
yang mengatur bagaimana orang berkerja sama dalam suatu kegiatan. Hal ini
merupakan gabungan atas perilaku, interaksi, norma, hubungan pribadi dan
profesional melalui tempat dimana pekerjaan itu dilakukan dan hubungan
dibangun diantara orang-orang yang memiliki afiliasi organisasi. Biasanya,
organisasi informal muncul dari interaksi sosial. Organisasi informal merupakan
jaringan hubungan pribadi dan sosial yang muncul secara spontan saat orang
melakukan kontak satu sama lain dan bukan dari otoritas formal. Kekuasaan
dalam organisasi informal terikat pada orang, bukan jabatan dan dipegang oleh
anggota dan kelompok, terlepas dari posisi mereka dalam struktur formal atau
yang diberikan kepada mereka oleh pemimpin (Irawan, 2018).
2.5. Asas – asas Organisasi
Organisasi merupakan suatu sistem berikatan yang terstruktur dan terkoordinir oleh
sekelompok individu yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Organisasi
sebagai wadah untuk melakukan proses manajemen tersebut. Untuk terbentuknya
suatu organisasi yang baik, efektif, efisien, serta sesuai dengan kebutuhan, secara
selektif diperlukan asas-asas yang mendasar, diantaranya:
a. Asas Tujuan Organisasi (Principle of Organizational)
Tujuan organisasi haru jelas dan raisonal, baik itu tujuan untuk memperoleh laba
atau untuk memberikan pelayanan.
b. Asas Kesatuan Tujuan (Priciple of Unity of Objective)
Dalam sebuah organisasi harus memiliki kesatuan tujuan yang igin dicapai.
Organisasi secara keseluruhan dan tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai
tujuan tersbeut.
c. Asas Kesatuan Perintah (Priciple of Unity of Command)
Pada dasarnya setiap bawahan mendapat perintah ataupun memberikan tanggung
jawabnya kepada seorang atasan, namun atasan dapat memberikan perintah pada
beberapa bawahannya.
d. Asas Rentang Kendali (Priciple of The Span of Management)
Seorang manajer dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu.
e. Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)
Hendaknya pendelegesian wewenang dari seorang atau sekelompok orang
dilakukan secara jelas dan efektif supaya orang lain mengetahui wewenangnya.
f. Asas Keseimbangan Wewenang dan Tanggung Jawab (Principle of Parity of
Authority and Responsibility)
Hendaknya wewenang dan tangung jawab harus seimbang, wewenang yang
didelegasikan tiadak meminta pertenggungjawaban yang lebih besar dibanding
wewenang itu sendiri ataupun sebaliknya.
g. Asas Tanggung Jawab (Principle of Responsibility)
Hendaknya pertangungjawaban dari bawahan terdahap atasan harus sesuai dengan
garis wewenang dan pelimpahan wewenang, seseorang hanya bertanggung jawab
kepada seseorang yang memberikan wewenang yang gmelimpah.
h. Asas Pembagian Kerja (Priciple of Departmentation)
Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan yang
sama ke dalam satu bagian (departemen) herndaknya didasarkan atas eratnya
hubungan pekerjaan tersebut.
i. Asas Penempatan Personalia (Priciple of Personnel Placement)
Hendaknya penempatan setiap individu pada setiap jabatan harus didasarkan pada
kecakapan, keahlian, dan keterampilannya. Mismanagement harus dihindarkan,
sebab efektivitas suatu organisasi yang optimal memerlukan penempatan
karyawan yang tepat.
j. Asas Jenjang Berangkai (Priciple of Scalar Chain)
Hendaknya penyaluran perintah atau wewenang dari atasan kepada bawahannya
harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas dan tidak terputus serta
menempuh jarak terpendek, begitupun sebaliknya.
k. Asas Efisiensi (Principle of Efficiency)
Dalam mencapai tujuannya, suatu organisasi harus dapat mencapai hasil yang
optimal dengan pengorbanan yang minimal.
l. Asas Keseimbangan (Principle of Continuity)
Suatu organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
m. Asas Koordinasi (Principle of Coordination)
Koordinasi dimaksudkan ntuk mensikronkan dan mengintegrasikan segala
tindakan agar tearah kepada sasaran yang ingin dicapai (Santoso, 2020).

n. Principle of Parity of
Authority and
Responsibility ( Asas
Keseimbangan
o. Wewenang dan Ta
p. Principle of Parity of
Authority and
Responsibility ( Asas
Keseimbangan
q. Wewenang dan Tanggung
Jawab
r. Principle of Parity of
Authority and
Responsibility ( Asas
Keseimbangan
s. Wewenang dan Tanggung
2.6. Ciri-ciri Organisasi
- Mempunyai tujuan yang jelas dan realistis
- Memiliki koordinasi tugas dan wewenang
- Jenis wewenang yang dimiliki setiap pejabat harus jelas
- Tipe organisasi dan strukturnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan
- Adanya keterikatan dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya kerjasama dari sekelompok orang
- Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya harus jelas dan serasi (Yuda,
2021).
Dapus

Aurellia, A. (2022, Juli 19). Apa Itu Organisasi, Kenali Ciri, Tujuan, dan Contohnya.
Retrieved from DetikJabar: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6186277/apa-itu-
organisasi-kenali-ciri-tujuan-dan-contohnya
Fithriyyah, M. U. (2021). Dasar-dasar Teori Organisasi. Pekanbaru: Institute for Research
and Development.
Irawan, B. (2018). ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL: TINJAUAN KONSEP,
PERBANDINGAN, DAN STUDI KASUS. Jurnal Administrative Reform, Vol 6, No
4, 195-220.
Santoso, M. B. (2020, November 7). Azas-azas dari Sebuah Organisasi. Retrieved from
Kompasiana: https://kompasiana.com/mario49112/5fa68fc58ede484aac428042/asas-
asas-dari-sebuah-organisasi?page=2&page_images=1
V, N. (n.d.). Apa Itu Teori Organisasi? Retrieved from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/teori-organisasi/
Yuda, A. (2021, Mei 11). Pengertian Organisasi, Unsur, Ciri, Bentuk, dan Jenisnya yang
Perlu Diketahui. Retrieved from Bola.com:
https://www.bola.com/ragam/read/4555498/pengertian-organisasi-unsur-ciri-bentuk-
dan-jenisnya-yang-perlu-diketahui?page=4

Anda mungkin juga menyukai