Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TENTANG BAJA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas | struktur baja

Dosen Pengampu : Muh. Saifuddin. ST., MT

Disusun Oleh:

Muhammad Jamalullail (202251023)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MADURA 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ‘’ Baja ‘’.

Makalah ‘’ Baja ‘’ ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ‘’ Baja’’. ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Pamekasan, 14 Mei 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian baja----------------------------------------------------------------------------------


2.2 Jenis-jenis baja---------------------------------------------------------------------------------
2.3 Proses pembuatan baja-------------------------------------------------------------------------
2.4 Struktur baja ------------------------------------------------------------------------------------
2.5 Keunggulan dan kegunaan baja sebagai bahan bangunan---------------------------------
2.6 Penggunaan baja sebagai bahan bangunan--------------------------------------------------
2.7 Tekhnologi baja---------------------------------------------------------------------------------
BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan ..................................................................................................................


1.2 Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang konstruksi, tentunya sudah tidak asing dengan nama-nama struktur
baja. Struktur baja merupakan susunan berbagai material dari baja struktural yang dirangkai
dan saling terhubung sehingga membentuk kekuatan yang kokoh untuk menahan
beban.Alasan menggunakan struktur baja untuk konstruksi bangunan Dibandingkan dengan
struktur dari bahan tradisional lainnya, struktur baja memilik banyak keunggulan tersendiri,
yakni: Struktur baja lebih kokoh Kuat dan tahan lamaLebih cepat pembangunannya Hemat
biaya perawatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, struktur baja banyak digunakan
dalam konstruksi bangunan modern. Tidak hanya untuk bangunan industri berat saja, namun
bisa juga untuk bangunan konstruksi skala kecil seperti, bangunan ruko, pendopo, rest area,
dan masih banyak lagi.

Baja merupakan paduan logam dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon
( C ) sebagai unsur paduan utamanya. Material baja lebih unggul dari segi kekuatan,
kekakuan serta daktilitasnya. Sehingga snagat tidak heran apabila di setiap proyek-proyek
besar seperti jembatan atau gedung bertingkat tinggi menggunakan baja selalu di temukan
meskipun tidak harus mendominasi. Selain itu karena buatan pabrik, baja mamiliki kelebihan
dibandingkan dengan material beton atau kayu karena memiliki control mutu yang baik.

Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur paduan
lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium),
vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi
lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pembuatan
besi hingga transformasi besi menjadi baja dengan metode seperti BOS, EAF, dan proses
austempering. Tahapan ini penting untuk memastikan bahwa baja yang dihasilkan memiliki
kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, proses pembuatan baja
melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan penting untuk menghasilkan baja
berkualitas tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian baja?


2. Apa Jenis-jenis baja?
3. Bagaimana Proses pembuatan baja?
4. Apa saja struktur baja?
5. Apa Keunggulan dan kegunaan baja sebagai bahan bangunan?
6. Bagaimana Penggunaan baja sebagai bahan bangunan?
7. Apa Tekhnologi baja?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Pengertian baja


2. Untuk mengetahui Jenis-jenis baja
3. Untuk mengetahui Bagaimana Proses pembuatan baja
4. Untuk mengetahui struktur baja
5. Untuk mengetahui Keunggulan dan kegunaan baja sebagai bahan bangunan
6. Untuk mengetahuiBagaimana Penggunaan baja sebagai bahan bangunan
7. Untuk mengetahui Tekhnologi baja
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian baja

Baja merupakan paduan logam dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (
C ) sebagai unsur paduan utamanya. Material baja lebih unggul dari segi kekuatan, kekakuan
serta daktilitasnya. Sehingga snagat tidak heran apabila di setiap proyek-proyek besar seperti
jembatan atau gedung bertingkat tinggi menggunakan baja selalu di temukan meskipun tidak
harus mendominasi. Selain itu karena buatan pabrik, baja mamiliki kelebihan dibandingkan
dengan material beton atau kayu karena memiliki control mutu yang baik.

Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur paduan
lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium),
vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi
lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Pengaruh utama dari kandungan karbon dalam baja adalah pada kekuatan, kekerasan, dan
sifat mudah dibentuk. Kandungan karbon yang besar dalam baja mengakibatkan
meningkatnya kekerasan tetapi baja tersebut akan rapuh dan tidak mudah dibentuk (Davis,
1982).

2.2 Jenis-jenis baja


Baja merupakan besi dengan kadar karbon kurang dari 2 %. Baja dapat dibentuk
menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan keperluan.
Secara garis besar ada 2 jenis baja, yaitu :
A Baja Karbon
Baja karbon disebut juga plain karbo steel, mengandung terutama unsur karbon dan sedikit
sitocon, blerrang dan paspor. Baja ini tidak bisa dikeraskan dengan cara perlakuan panas hanya bisa
dengan pengerjaan dingin. Sifat mekaniknya lunak, lemah dan memiliki keuletan dan
ketangguhan yang baik. Serta mampu mesin (machinability) dan mampu las nya (weldability)
baik cocok untuk bahan bangunan konstruksi gedung, jembatan, rantai, body mobil.
- Baja dengan kadar karbon sedang ( 0,1%-0,5 % C)
Baja karbon sedang memiliki komposisi karbon antara 0,2%-0,5% C (berat). Dapat
dikeraskan dengan perlakuan panas dengan cara memanaskan hingga fasa austenit
dan setelah ditahan beberapa saat didinginkan dengan cepat ke dalam air atau
sering disebut quenching untuk memperoleh fasa ang keras yaitu martensit. Baja
ini terdiri dari baja karbon sedang biasa (plain) dan baja mampu keras. Kandungan
karbon yang relatif tinggi itu dapat meningkatkan kekerasannya. Namun tidak
cocok untuk di las, dengan kata lain mampu las nya rendah. Dengan penambahan
unsur lain seperti Cr, Ni, dan Mo lebih meningkatkan mampu kerasnya. Baja ini
lebih kuat dari baja karbon rendah dan cocok untuk komponen mesin, roda kereta
api, roda gigi (gear), poros engkol (crankshaft) serta komponen struktur yang
memerlukan kekuatan tinggi, ketahanan aus, dan tangguh.
- Baja dengan kadar karbon tinggi ( >0,5 % C)
Baja karbon tinggi memiliki komposisi antara 0,6- 1,4% C (berat). Kekerasan dan
kekuatannya sangat tinggi, namun keuletannya kurang. baja ini cocok untuk baja
perkakas, dies (cetakan), pegas, kawat kekuatan tinggi dan alat potong yang dapat
dikeraskan dan ditemper dengan baik. Baja ini terdiri dari baja karbon tinggi biasa
dan baja perkakas. Khusus untuk baja perkakas biasanya mengandung Cr, V, W,
dan Mo. Dalam pemaduannya unsur-unsur tersebut bersenyawa dengan karbon
menjadi senyawa yang sangat keras sehingga ketahanan aus sangat baik.
Kadar karbon yang terdapat di dalam baja akan mempengaruhi kuat tarik,
kekerasan dan keuletan baja. Semakin tinggi kadar karbonnya, maka kuat tarik dan
kekerasan baja semakin meningkat tetapi keuletannya cenderung turun.
Penggunaan baja di bidang teknik sipil pada umumnya berupa baja konstruksi atau
baja profil, baja tulangan untuk beton dengan kadar karbon 0,10% - 0,50%. Selain
itu baja karbon juga digunakan untuk baja/kawat pra tekan dengan kadar karbon
s/d 0,90 %. Pada bidang teknik sipil sifat yang paling penting adalah kuat tarik dari
baja itu sendiri.
b. Baja Paduan
Baja dikatakan di padu jika komposisi unsur-unsur paduannya secara khusus, bukan
baja karbon biasa yang terdiri dari unsur fosfor dan mangan. Baja paduan semakin
banyak di gunakan.Unsur yang paling banyak di gunakan untuk baja paduan, yaitu :
Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb, Zr.
- Baja Paduan Rendah (Low Alloy Steel)
Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari
2,5% wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lainlain. Biasanya digunakan
untuk membuat perkakas potong, gergaji, cetakan penarikan, pahat kayu, mata
pisau, pemotong kikir, gurdi batu.
- Baja Paduan Menengah (Medium Alloy Steel)
Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang elemen paduannya 2,5% -
10% wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lain-lain. Biasanya digunakan
untuk membuat alat pengukur, cetakan penarikan, rol derat, mata gunting untuk
plat tebal.
- Baja Paduan Tinggi (High Alloy Steel)
Baja paduan tinggi merupakan baja paduan yang elemen paduannya lebih dari
10% wt, misalnnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lain-lain (Amanto, 1999).
Banyak digunakan untuk cetakan penarikan kawat, cetakan pengetrim, pengukur,
rol derat.

Menurut (Amstead, 1993) secara umumnya, baja paduan memiliki sifat yang unggul
daripada baja karbon biasa, diantaranya: 1. Keuletan yang tinggi tanpa pengurangan
kekuatan tarik.
2. Tahan terhadap korosi dan keausan yang tergantung dari jenis paduannya.
3. Tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti bahwa sifat fisiknya tidak banyak berubah.
4. Memiliki butiran halus dan homogen.
Pengaruh unsur-unsur paduan dalam baja adalah sebagai berikut:
1. Unsur karbon (C)
Karbon merupakan unsur terpenting yang dapat meningkatkan kekerasan dan
kekuatan baja. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1%-1,7%, sedangkan unsur
lainnya dibatasi sesuai dengan kegunaan baja. Unsur paduan yang bercampur di dalam
lapisan baja adalah untuk membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas dan
menghasilkan sifat-sifat yang khusus. Karbon dalam baja dapat meningkatkan
kekuatan dan kekerasan tetapi jika berlebihan *Proses Pembuatan Baja*

Baja adalah salah satu material penting dalam industri konstruksi dan
manufaktur. Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk
menghasilkan baja berkualitas. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam proses
pembuatan baja:

1. *Pembuatan Besi:*
- Proses pembuatan baja dimulai dengan pembuatan besi. Ada beberapa metode
yang digunakan dalam pembuatan besi, seperti Blast Furnace dan Direct Reduction.
Blast Furnace menggunakan kokas sebagai reduktor, sementara Direct Reduction
menggunakan gas alam [𝟏].

2. *Pembuatan Baja:*
- Setelah besi diproduksi, langkah selanjutnya adalah mengubah besi menjadi
baja. Salah satu metode yang umum digunakan adalah Basic Oxygen Steelmaking
(BOS) atau Linz-Donawitz process. Proses ini juga dikenal sebagai proses pembuatan
baja dengan oksigen dasar. Selain itu, ada juga Electric Arc Furnace (EAF) yang
digunakan dalam pembuatan baja [𝟐] [𝟑].

3. *Pengujian dan Pemrosesan Lanjutan:*


- Setelah baja terbentuk, dilakukan berbagai pengujian untuk memastikan
kualitasnya. Pengujian meliputi pemeriksaan struktur mikro, uji kekerasan, uji
kekuatan impak, dan uji ketahanan aus. Proses austempering juga dapat dilakukan
untuk meningkatkan sifat baja, seperti ketahanan aus.
Dengan demikian, proses pembuatan baja melibatkan serangkaian langkah yang
kompleks dan penting untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi.akan menurunkan
ketangguhan.
2. Unsur Mangan (Mn)
Semua baja mengandung mangan karena sangat dibutuhkan dalam proses
pembuatan baja. Kandungan mangan kurang lebih 0,6% tidak mempengaruhi sifat
baja, dengan kata lain mangan tidak memberikan pengaruh besar pada struktur baja
dalam jumlah yang rendah. Penambahan unsur mangan dalam baja dapat menaikkan
kuat tarik tanpa mengurangi atau sedikit mengurangi regangan, sehingga baja dengan
penambahan mangan memiliki sifat kuat dan ulet.
3. Unsur Silikon (Si)
Silikon merupakan unsur paduan yang ada pada setiap baja dengan kandungan
lebih dari 0,4% yang mempunyai pengaruh untuk menaikkan tegangan tarik dan
menurunkan laju pendinginan kritis. Silikon dalam baja dapat meningkatkan kekuatan,
kekerasan, kekenyalan, ketahanan aus, dan ketahanan terhadap panas dan karat. Unsur
silikon menyebabkan sementit tidak stabil, sehingga memisahkan dan membentuk
grafit. Unsur silikon juga merupakan pembentuk ferit, tetapi bukan pembentuk
karbida, silikon juga cenderung membentuk partikel oksida sehingga memperbanyak
pengintian kristal dan mengurangi pertumbuhan akibatnya struktur butir semakin
halus.
4. Unsur Nikel (Ni)
Nikel mempunyai pengaruh yang sama seperti mangan, yaitu memperbaiki
kekuatan tarik dan menaikkan sifat ulet, tahan panas, jika pada baja paduan terdapat
unsur nikel sekitar 25% maka baja dapat tahan terhadap korosi. Unsur nikel yang
bertindak sebagai tahan karat (korosi) disebabkan nikel bertindak sebagai lapisan
penghalang yang melindungi permukaan baja.
5. Unsur Kromium (Cr)
Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis (kromium
sejumlah 1,5% cukup meningkatkan kekerasan dalam minyak). Penambahan kromium
pada baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan membuat sifat baja dikeraskan
lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Kromium dapat
menambah kekuatan tarik dan keplastisan serta berguna juga dalam membentuk
lapisan pasif untuk melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi.

2.3 Proses Pembuatan baja


Baja adalah salah satu material penting dalam industri konstruksi dan manufaktur. Proses
pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk menghasilkan baja
berkualitas. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam proses pembuatan baja:

1. Pembuatan Besi:
Proses pembuatan baja dimulai dengan pembuatan besi. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam pembuatan besi, seperti Blast Furnace dan Direct Reduction. Blast
Furnace menggunakan kokas sebagai reduktor, sementara Direct Reduction
menggunakan gas alam

2. Pembuatan Baja:
Setelah besi diproduksi, langkah selanjutnya adalah mengubah besi menjadi baja.
Salah satu metode yang umum digunakan adalah Basic Oxygen Steelmaking (BOS) atau
Linz-Donawitz process. Proses ini juga dikenal sebagai proses pembuatan baja dengan
oksigen dasar. Selain itu, ada juga Electric Arc Furnace (EAF) yang digunakan dalam
pembuatan baja

3. Pengujian dan Pemrosesan Lanjutan:

Setelah baja terbentuk, dilakukan berbagai pengujian untuk memastikan kualitasnya.


Pengujian meliputi pemeriksaan struktur mikro, uji kekerasan, uji kekuatan impak, dan uji
ketahanan aus. Proses austempering juga dapat dilakukan untuk meningkatkan sifat baja,
seperti ketahanan aus.

Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pembuatan besi
hingga transformasi besi menjadi baja dengan metode seperti BOS, EAF, dan proses
austempering. Tahapan ini penting untuk memastikan bahwa baja yang dihasilkan memiliki
kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, proses pembuatan baja
melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan penting untuk menghasilkan baja
berkualitas tinggi.

2.4 Struktur baja


Dalam bidang konstruksi, tentunya sudah tidak asing dengan nama-nama struktur
baja. Struktur baja merupakan susunan berbagai material dari baja struktural yang dirangkai
dan saling terhubung sehingga membentuk kekuatan yang kokoh untuk menahan beban.
Alasan menggunakan struktur baja untuk konstruksi bangunan
Dibandingkan dengan struktur dari bahan tradisional lainnya, struktur baja memilik banyak
keunggulan tersendiri, yakni: Struktur baja lebih kokoh Kuat dan tahan lama Lebih cepat
pembangunannya Hemat biaya perawatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, struktur baja
banyak digunakan dalam konstruksi bangunan modern. Tidak hanya untuk bangunan industri
berat saja, namun bisa juga untuk bangunan konstruksi skala kecil seperti, bangunan ruko,
pendopo, rest area, dan masih banyak lagi.

Layaknya bangunan rumah yang membutuhkan pondasi, tiang utama, balokan,


penyangga dan genteng sebagai penopangnya. Struktur baja juga membutuhkan pondasi kuat
serta ada 8 bagian penting yang harus disiapkan supaya struktur baja dapat berdiri kokoh.
8 Bagian penting konstruksi struktur baja Agar lebih memahami material konstruksi lebih
jauh, berikut ini adalah bagian-bagian struktur baja yang harus ada agar bisa berdiri kokoh.

1. Struktur Baja Bagian Column

Bagian ini merupakan balok vertikal struktural yang berfungsi sebagai tiang penyangga
utama bangunan konstruksi. Pada umumnya, column menggunakan material baj H Beam,
WF, pipa, atau dari jenis material baja lainnya yang difabrikasi sesuai desain.

2. Struktur Baja Bagian Girder

Girder merupakan balok horizontal pada struktural yang berfungsi sebagai pengikat
antar column untuk membuat kekuatan dan kekencangan struktural. Bagian ini biasanya
dibuat dari material baja WF, beal castella, atau material baja profil lainnya.

Kadang ada juga struktur baja yang tidak menggunakan girder untuk kekencangannya,
hanya menggunakan strut (material baja dengan ukuran lebih kecil). Misalnya seperti, UNP
atau LNP yang dipasang secara horizontal menggantikan fungsi girder. Selain itu, dalam
desain modern seperti sekarang juga banyak menggunakan istilah rigid frame yang berfungsi
sebagai girder maupun roof.

3. Struktur Baja Bagian Rafter

Selanjutnya ada bagian Rafter yang merupakan kuda-kuda atau komponen penopang
atap struktural. Bagian ini sangat penting sebagai tempat dudukan purlin dan sheet. Biasanya
Rafter dibentuk menggunakan material baja WF, UNP, atau material baja lainnya yang telah
difabrikasi sesuai gambar desain.

Selain jenis material tersebut, Rafter juga dapat dibuat menggunakan beam castella
yang merupakan baja profil WF dipotong secara zig-zag di tengahnya. Lalu, disatukan
kembali sehingga menjadi bentuk baja profil baru yang lebih lebar dengan lubang-lubang di
tengahnya.

Hal itu dilakukan untuk memperoleh kekuatan yang lebih besar dengan bobot beam
tetap sama (tidak jauh beda dari bobot awalnya). Castellated beam digunakan jika jarak antar
bagian yang dihubungkan cukup jauh, misalnya 8 meter lebih.

4. Struktur Baja Bagian Bracing

Bagian material baja ini dipasang secara menyilang pada struktural. Meski terlihat
sepele, namun bracing berperan penting sebagai penguat kekencangan antar column ke
column agar posisinya tetap tegak vertikal.
Bracing biasanya dibuat menggunakan material angle/ siku atau material lainnya yang
sudah dimodifikasi seperti, pipa kecil, betonesser, dll.

5. Struktur Baja Bagian Purlin

Merupakan material non-struktural yang dipasang secara horizontal pada atap untuk
dudukan sheet (seng galvalum) sekaligus berfungsi sebagai penguat kekencangan roof.
Purling dibuat menggunakan material baja ringan atau channal ‘C’.

6. Struktur Baja Bagian Sag Rod


Bagian ini merupakan material batang yang digunakan untuk mengikat antar purlin.
Fungsinya sebagai penguat dan menambah kekakuan purlin. Sag rod terbuat dari material
betonesser atau besi bulat lainnya.

7. Struktur Baja Bagian Baseplate

Merupakan potongan plat yang dipasang dan di las pada ujung column. Fungsinya
sebagai tumpuan, landasan atau bantalan kemudian diikat dengan anchor bolt. Biasanya,
baseplate dibuat menggunakan plat dengan ketebalan minimal 8mm atau disesuaikan dengan
besar kecilnya ukuran column yang digunakan.

8. Struktur Baja Bagian Anchor Bolt

Anchor bolt adalah baut yang ditanam secara permanen pada pondasi sebagai
pengikat baseplate column. Bagian ini biasanya dibuat menggunakan material roundbar yang
di sebagian ujungnya dibentuk theaded (drat)
Itulah bagian struktur baja yang harus ada dalam konstruksi bangunan agar dapat berdiri kuat
dan kokoh.

2.5 Keunggulan dan kerugian baja sebagai bahan bangunan

Baja merupakan paduan logam dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon ( C )
sebagai unsur paduan utamanya. Material baja lebih unggul dari segi kekuatan, kekakuan
serta daktilitasnya. Sehingga snagat tidak heran apabila di setiap proyek-proyek besar seperti
jembatan atau gedung bertingkat tinggi menggunakan baja selalu di temukan meskipun tidak
harus mendominasi. Selain itu karena buatan pabrik, baja mamiliki kelebihan dibandingkan
dengan material beton atau kayu karena memiliki control mutu yang baik.

Meskipun dengan kelebihan-kelebihan yang baja memiliki, baja tidak luput dari
kekurangan yang ada. Kekurangan pada baja adalah mudah terjadi kerusakan bila terjadi
kontak dengan lingkungan yang korosif. Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja dapat
di lakukan dengan pelapisan menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating,
galvanisasi, chromium plating, serta pengorbanan anode.
Berikut kelebihan dan kekurangan baja yang perlu di ketahui sebelum memilih baja sebagai
material utama pada struktur bangunan:

1. Kelebihan Material Baja


•Elastisitas
Karena baja mengikuti Hukum Hooke yaitu hukum atau ketentuan mengenai daya dalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Sehingga
daya elastisitasnya dapat di ketahui serta momen inersia untuk penampang baja dapat di
tentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang
•Memiliki kekuatan tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil,
sehingga material baja sangat bagus untuk konstruksi jembatan bentang panjang, bangunan
tinggi serta bangunan yang didirikan diatas tanah labil.
•Sifat yang seragam
Karena baja adalah material buatan pabrik, sehingga baja memiliki sifat yang seragam sesuai
dengan standar mutunya.
 Mimiliki Daktilitas yang Bagus
Daktilitas adalah sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa menyebabkan
keruntuhan terhadap beban tarik.

Selain kelebihan- kelebihan yang telah di sebutkan diatas, kelebihan-kelebihan baja secara
umum dapat dijabarkan sebagai berikut
•Cepat dalam pemasangan
 Mudah dalam penyambungan baik dengan baut, paku keeling maupun las
•Dapat dibentuk menjadi profil yang di inginkan
•Kemungkinan dapat digunakan kembali setelah pembongkaran
•Masih dapat bernilai meskipun tidak digunakan kelmbali sebagai elemen struktur

2. Kelemahan Material Baja


•Rentan Terhadap Tekuk
Karena elemen tekannya bekerja secara langsung sehingga baja rentan mengalami tekuk
(buckling). Jadi meskipun memiliki kekuatan yang besar, baja bukan material yang bagus
untuk pembuatan kolom, sehingga dibutuhkan material tambahan yang berfungsi sebagai
penopang baja agar tidak mengalami buckling.

•Biaya Yang Tinggi


Selain pembangunan menggunakan struktur baja membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
biaya untuk perawatan struktur baja juga memakan biaya yang tidak sedikit pula. Pada
dasasrnya baja rentan terhadap udara dan air yang dapat menyebabkan korosi sehingga perlu
dicat secara berkala. Selain itu kareana baja termasuk konduktor panas yang baik, baja dapat
memicu terjadinya kebakaran pada material sekitarnya.

•Lemah Terhadap Beban Siklis


Kekuatan baja lambat laun akan mengalami penurunan secara signifikan apabila dikenai
beban tersebut terus-menerus. Untuk mengatasi dampak dari beban siklis, baja perlu
dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi kekuatannya setiap kali akan timbul beban
siklis.

2.6 Penggunaan baja sebagai bahan bangunan


Penggunaan baja sebagai bahan bangunan memiliki beberapa keunggulan dan aplikasi
yang penting. Baja sering digunakan dalam konstruksi bangunan tinggi dan luas karena
kekuatannya yang tinggi. Selain itu, penggunaan baja dalam bangunan juga dapat
meningkatkan ketahanan terhadap gempa, menjadikannya sebagai bahan bangunan yang
tahan gempa. Penggunaan baja juga dapat menghemat biaya arsitektur dan menjadi pilihan
utama untuk bangunan yang kuat, kokoh, dan indah. Oleh karena itu, baja memiliki peran
yang signifikan dalam industri konstruksi sebagai bahan bangunan yang unggul dan
serbaguna

2.7 Teknologi baja


Teknologi Terkini dalam Konstruksi Baja Teknologi Terkini dalam Konstruksi Baja:
Mengoptimalkan Konstruksi baja telah menjadi pilar utama dalam pembangunan berbagai
struktur, mulai dari bangunan pencakar langit hingga jembatan megah. Namun, dunia konstruksi
tidak pernah berhenti berinovasi. Teknologi terkini terus digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan efisiensi baja dalam berbagai proyek konstruksi. Artikel ini akan membahas
beberapa teknologi terkini yang digunakan dalam konstruksi baja dan bagaimana teknologi ini
mengoptimalkan kekuatan dan efisiensi.

1. Baja Berdaya Tahan Tinggi

Salah satu inovasi terkini dalam konstruksi baja adalah penggunaan baja berdaya tahan tinggi.
Baja jenis ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan memungkinkan struktur yang lebih ringan
dan lebih kuat. Ini menghasilkan bangunan yang lebih efisien secara struktural dan
memungkinkan penggunaan material yang lebih sedikit.

2. Pemodelan 3D dan BIM

Pemodelan 3D dan Building Information Modeling (BIM) telah mengubah cara perancangan dan
konstruksi dilakukan. Ini memungkinkan para insinyur dan arsitek untuk membuat model digital
yang sangat rinci dari proyek konstruksi. Ini tidak hanya membantu dalam perencanaan yang
lebih baik, tetapi juga memungkinkan identifikasi masalah potensial sebelum konstruksi dimulai,
menghemat waktu dan biaya.

3. Teknologi Pengelasan Terkini


Pengelasan adalah bagian integral dari konstruksi baja. Teknologi pengelasan terkini
menggunakan metode yang lebih canggih, seperti pengelasan laser atau pengelasan friksi,
untuk menghasilkan sambungan yang lebih kuat dan presisi yang tinggi. Ini memastikan
bahwa struktur baja dapat menahan beban dengan baik.

4. Teknologi Pelapisan Anti-Korosi


Untuk struktur baja yang berada di lingkungan yang korosif, teknologi pelapisan anti-korosi
terkini sangat penting. Pelapisan ini melindungi baja dari korosi dan kerusakan yang
disebabkan oleh cuaca ekstrem atau paparan kimia.
5. Penggunaan Robot dalam Konstruksi
Robot semakin digunakan dalam konstruksi baja, terutama dalam tugas-tugas yang
berbahaya atau repetitif. Robot dapat melakukan pengelasan, pemotongan, dan penempatan
dengan tingkat akurasi yang tinggi, meningkatkan efisiensi konstruksi.
6. Pengawasan dan Pemantauan Real-Time

Teknologi sensor dan pemantauan real-time digunakan untuk memantau kondisi


struktur baja selama dan setelah konstruksi. Sensor-sensor ini dapat mendeteksi
perubahan deformasi, suhu, dan ketegangan dalam struktur. Ini memungkinkan
identifikasi masalah sejak dini dan tindakan perbaikan yang cepat.

Dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam konstruksi baja, proyek konstruksi


menjadi lebih efisien, kuat, dan aman. Inovasi terus mendorong batasan-batasan dalam
pembangunan struktur baja, membuka peluang untuk desain yang lebih kreatif dan
keberlanjutan yang lebih tinggi dalam industri konstruksi. Ini adalah saat yang menarik
dalam perkembangan teknologi konstruksi, dan kita dapat mengharapkan terus melihat
perkembangan yang lebih menarik di masa depan.
BAB III

PENUTUPAN

1.1 Kesimpulan

1. Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur
paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom
(chromium), vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur
paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan
karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility).
2. Baja merupakan besi dengan kadar karbon kurang dari 2 %. Baja dapat dibentuk
menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan keperluan. Secara garis besar ada 2 jenis
baja, yaitu : baja karbon dan baja paduan.
3. Baja adalah salah satu material penting dalam industri konstruksi dan manufaktur.
Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk menghasilkan
baja berkualitas
4. Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pembuatan
besi hingga transformasi besi menjadi baja dengan metode seperti BOS, EAF, dan proses
austempering. Tahapan ini penting untuk memastikan bahwa baja yang dihasilkan
memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, proses
pembuatan baja melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan penting untuk
menghasilkan baja berkualitas tinggi.
5. memanfaatkan teknologi terkini dalam konstruksi baja, proyek konstruksi menjadi lebih
efisien, kuat, dan aman. Inovasi terus mendorong batasan-batasan dalam pembangunan
struktur baja, membuka peluang untuk desain yang lebih kreatif dan keberlanjutan yang
lebih tinggi dalam industri konstruksi. Ini adalah saat yang menarik dalam perkembangan
teknologi konstruksi, dan kita dapat mengharapkan terus melihat perkembangan yang
lebih menarik di masa depan.
6. Proses pembuatan baja melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pembuatan besi
hingga transformasi besi menjadi baja dengan metode seperti BOS, EAF, dan proses
austempering. Tahapan ini penting untuk memastikan bahwa baja yang dihasilkan
memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri.
7. Meskipun dengan kelebihan-kelebihan yang baja memiliki, baja tidak luput dari
kekurangan yang ada. Kekurangan pada baja adalah mudah terjadi kerusakan bila terjadi
kontak dengan lingkungan yang korosif. Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja
dapat di lakukan dengan pelapisan menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin
plating, galvanisasi, chromium plating, serta pengorbanan anode.

1.2Saran
Dalam bidang konstruksi, tentunya sudah tidak asing dengan nama-nama struktur
baja. Struktur baja merupakan susunan berbagai material dari baja struktural yang
dirangkai dan saling terhubung sehingga membentuk kekuatan yang kokoh untuk
menahan beban.Alasan menggunakan struktur baja untuk konstruksi bangunan
Dibandingkan dengan struktur dari bahan tradisional lainnya, struktur baja memilik
banyak keunggulan tersendiri, yakni: Struktur baja lebih kokoh Kuat dan tahan
lamaLebih cepat pembangunannya Hemat biaya perawatan, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, struktur baja banyak digunakan dalam konstruksi bangunan modern. Tidak
hanya untuk bangunan industri berat saja, namun bisa juga untuk bangunan konstruksi
skala kecil seperti, bangunan ruko, pendopo, rest area, dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim Andi, 2024, struktur baja, jakarta; CV Gita lentera,

Kurniadi, A., , 2016"Pemanfaatan Slag Baja Sebagai Bahan Substitusi Agregat Halus Pada
Pembuatan Paving Block, Rekayasa Teknik Sipil, 1(1),

Munir, Raji. 2017. “Pengertian Baja, serta Kelebihan dan Kekurangan Baja dan. Kekurangan
Baja sebagai Material Struktur.”

Bayuseno, A.P., 2009, Analisa Laju Korosi pada Baja untuk Material Kapal dengan dan tanpa
Perlindungan Cat, Jurnal Rotasi, Vol. 11, No. 3.

Anggi, Awal. 2012. Proses Pembuatan Baja Karbon. Jurnal Poros Teknik. Volume 6(3). Dapat
diakses pada https://tsffarmasiunsoed2012...

Pengaruh Perlakuan Panas Baja AISI 1029 dengan Metoda Quenching dan Media Pendingin
terhadap Sifat Mekanik dan. Makro Struktur. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 5(1).

Anda mungkin juga menyukai