Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS MEDAN

MAKALAH
“ KONSEP KESELAMATAN MENURUT TEOLOGI RASUL PAULUS ”

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian


Dari Persyaratan Mata Kuliah

STUDI PB 1

Dosen Pengampu:

Dr. Theresia Hutauruk M.Th

Oleh:
Thomas Aristiawan S.Th

MEDAN

2023

1
DAFTAR ISI

BAB I
Pendahuluan ………………………………………………… 3
BAB II Pembahasan
II.I. Pengertian Keselamatan …………………………………. 4
II.II. Konsep Keselamatan Menurut Teologi Rasul Paulus …. 5
BAB III
Kesimpulan …………………………………………………………. 9
Daftar Pustaka …………………………………………………………. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu teologi terus berlangsung dan perlu dibarengi dengan
berbagai kajian. Dalam menghadapi perkembangan teologi, berkembang berbagai
macam teologi baik dari kaum evangelikal, ekumenis, dan pluralis. Istilah dalam
bidang ilmu Teologi yang kerap diperbincangkan atau bahkan mengambil tempat
dalam diskusi mengenai kajian teologi adalah topik teologis mengenai doktrin
tentang keselamatan. Konsep ini sering banyak diperdebatkan oleh beberapa
kalangan, baik dikalangan bapak-bapak gereja, para tokoh reformasi, para teolog,
denominasi gereja, hamba-hamba Tuhan, bahkan sampai di kalangan mahasiswa
teologi. Topik kristologi dan soteriologi memiliki kedudukan yang penting dalam ilmu
teologi dan pelayanan Kristen. Doktrin soteriologi memiliki peran penting bagi
kepentingan etika lingkungan, demikian pula dalam pelayanan pastoral yang
membutuhkan refleksi pastoral dari soteriologi, kemudian bagi pelaksanaan
penginjilan doktrin soteriologi juga memiliki peran yang penting. Oleh sebab itu,
kajian tentang soteriologi perlu diperkaya sehingga dapat memberikan sumbangan
bagi ilmu teologi. Dan dalam makalah ini penulis akan membahas tentang konsep
keselamatan menurut teologi Rasul Paulus.

3
BAB II
PEMBAHASAN
II.I. PENGERTIAN KESELAMATAN.
Kata soteriologi berasal dari bahasa Yunani soteria berarti keselamatan. Kata
soteria berasal dari kata soter yang artinya juruselamat. Menurut Hoekma,
Soteriologi hanya mencakup studi mengenai penerapan berkat-berkat keselamatan
di dalam diri umat Allah, dan pemulihan diri mereka sehingga diperkenan oleh Allah
dan berada dalam hidup persekutuan dengan Allah di dalam Kristus. 1 Kata
soteriologi berasal dari kata Yunani soterion yang berbentuk netral dari nomina
feminim soteria yang berarti keselamatan. Soteria pula berasal dari nomina soter
yang berarti penyelamat, juru selamat, kalau bebentuk verba berarti menyelamatkan,
melepaskan dari bahaya kehancuran. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan itu
merupakan hal yang sangat penting di dalam pengajaran kekristenan. Keselamatan
adalah bagian sentral dalam pekabaran Injil. Keselamatan berhubungan dengan
menjadi bagian dari umat Allah. Keselamatan adalah refleksi bagi orang percaya
yaitu menghasilkan buah dari keselamatan; bukan soal selamat atau tidak selamat;
bukan soal kekal tidaknya keselamatan sebab itu merupakan hak prerogatif Allah. 2
Dapat disimpulkan bahwa keselamatan berasal dari pemberian atau anugrah yang di
berikan Allah kepada Manusia, Allah membebaskan manusia dari kehancuran akibat
dosa.

II.II. KONSEP KESELAMATAN MENURUT TEOLOGI RASUL PAULUS.

1
Kuo-Chiang Chiang Hsia and others, ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高
齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title’, Proceedings of the
National Academy of Sciences, 3.1 (2015), 1–10 <http://scholar.google.com/scholar?
hl=en&btnG=Search&q=intitle:EM+Demystified:+An+Expectation-
Maximization+Tutorial#0%0Ahttps://www2.ee.washington.edu/techsite/papers/
documents/UWEETR-2010-0002.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/
srep22311%0Ahttp://www.life.umd.ed>.
2
Delon Patrick F Musa and Marthinus Ngabalin, ‘Konsep Keselamatan
Menurut Rasul Paulus: Kajian Historis Kritis Dalam Roma 5:1-2 Dan Implikasinya
Bagi Orang Kristen’, CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 3.2 (2022), 283–
94 <https://doi.org/10.46348/car.v3i2.108>.
4
Konsep keselamatan pada dasarnya adalah sesuatu yang sudah dicari-cari
oleh orang-orang semenjak filsafat Yunani berkuasa. Sehingga memunculkan
agama-agama dengan corak soteriologis yang merupakan ajaran keselamatan dan
juga menawarkan keselamatan. Allah yang kasih-Nya begitu mendalam tidak akan
membiarkan orang-orang berdosa binasa. Seluruh teologi dan pengalaman religius
Paulus sepenuhnya didasarkan pada apa yang telah dikerjakan Allah di dalam
Kristus demi keselamatan umat manusia. Allahlah yang mengawalinya, sebab
misteri penjelmaan berasal dari Allah, Ia mengutus Anak-Nya (Roma 8:3; Galatia
4:4). Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya
bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu
kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32). Bapa aktif dalam karya
pendamaian dan kebangkitan secara khusus dianggap berasal dari Allah (misalnya
Roma 4:24; 8:11; 10:9). Bagi Paulus, peristiwa penjelmaan, kematian Yesus yang
menghasilkan pendamaian dan kebangkitan semuanya harus dipahami sebagai
buah kasih Allah yang mendatangkan keselamatan bagi manusia. Allah tidak pasif,
yang hanya dengan diam menyetujui keselamatan yang diperoleh melalui Kristus.
Allah aktif dan Dialah yang mengerjakan semuanya itu. Pertobatan adalah anugerah
Allah (II Timotius 2:25), begitu juga hidup kekal yang merupakan buahnya (Roma
6:23). Keselamatan itu berasal dari “kebenaran Allah” suatu ungkapan yang
berulang kali muncul (Roma 1:17; 3:5, 21-22, 25-26; 10:3; II Korintus 5:21; Filipi 3:9;
bandingkan dengan Roma 8:33). Kebenaran dan keselamatan itu dikaitkan satu
sama lain dalam Perjanjian Lama, seperti ketika Allah berfirman “Keselamatan-Ku
akan tetap untuk selama-lamanya, kebenaran-Ku tidak akan pernah berakhir”
(Yesaya 51:6) dan pemazmur menulis, “Tuhan telah memperkenalkan keselamatan-
Nya dan menyatakan kebenaran-Nya kepada bangsa-bangsa (Mazmur 98:2). Allah
tidak akan meninggalkan umat-Nya. Dalam Alkitab, Allah dinyatakan sebagai Maha
Agung, dan tidak ada seorang pun atau sesuatu pun yang lebih tinggi daripada-
Nya.Dia bertindak adil, karena Ia adalah Allah yang adil. Dan sudah merupakan sifat
Allah untuk bertindak dengan adil.3

3
Susanti Aya, ‘Aya Susanti ABSTRACT : Salvation in the Concept of the
Apostle Paul Is Very Worthy to Be ABSTRAK : Key Words : Kata Kunci : Kajian .
Dalam Menghadapi Perkembangan Teologi , Berkembang Berbagai Macam Teologi
Baik Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah’, 1.1 (2019), 15–28.
5
Berbalik dari dosa kepada Allah adalah memberikan hidup kepada Yesus dan
menjadi anak-anak Allah. Sebab arti dan makna sebuah keselamatan merupakan
jamin kehidupan yang kekal bersama Yesus Kristus di surga, karya Allah melalui
Roh Kuduslah yang memeteraikan keselamatan bagi orang-orang percaya kepada
Kristus sehingga memiliki jaminan akan semua yang disediakan untuknya, tentunya
untuk keselamatan kekal (2 Kor 1:20-21, Ef 1:13-14). Jadi keselamatan sepenuhnya
adalah Karya Allah dan manusia tidak memiliki andil dalamnya, termasuk perbuatan
baik pun bukan jaminan keselamatan.4 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat ( Iberani 11:1). Sama
seperti apa yang dikatakan oleh Herman Ridderbos bahwa iman berperan sebagai
sarana, instrumen, cara, dasar, yang melaluinya, dengannya, atau di atasnya,
manusia berbagia dalam kebenaran Allah atau sebagai penengah, yaitu untuk
menunjuk kepada obyek iman yang menjadi dasar pembenaran, yang membenarkan
bukan iman itu sendiri, melainkan apa yang menjadi obyek iman yakni Yesus
Kristus.5

Bahkan lebih dalam lagi Paulus Menjelaskan dalam Roma 5:1-2,


Keselamatan yang ditekankan dari Paulus ini ialah bagaimana berkaitan dengan
hasil dari sebuah pembenaran. Secara alkitabiah, pembenaran adalah “dipandang
benar” di hadapan Tuhan. Ketika seseorang “benar”, maka dia “tidak berdosa”,
“tanpa kesalahan”, atau “tidak bersalah” di hadapan Tuhan. Dalam Roma 5:1
“Karena kita telah dibenarkan” (Dikaiothentes) Kata Kerja-Aorist Participle Pasif-
Nominative Maskulin Prular = “Untuk yang membuat adil atau tidak bersalah. Secara
Alkitabiah atau teologis, “pembenaran dari bahasa Ibrani yaitu sadeq, sedangkan
dalam bahasa Yunani yaitu (dikaioo) yang artinya membenarkan dari akar kata yang
sama dengan benar yakni (dikaios) dan kebenaran yaitu (dikaiosune).” Jelas bahwa
Allah yang disembah oleh orang percaya adalah Allah yang benar, yang memiliki
kebenaran yang mutlak oleh sebab itu sebagai orang percaya pun harus hidup
dalam kebenaran yang telah dinyatakan oleh Allah. Khusus dalam Roma 5:1-2 ada
terdapat berbagai kata kunci di dalamnya untuk itu perlu dikaji dengan seksama.
Pertama, Orang percaya memiliki damai dengan Allah (ay. 1). Arti kata “damai”

4
https://www.kehidupanrohani.com/2021/03/konsep-keselamatan-dalam-
tulisan-paulus.html
5
Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Theologinya (Surabaya:
Momentum, 2008), 174
6
bersumber dari pemakaian di LXX. Eirene di literatur Yunani sekuler yang hanya
mengindikasikan ketidakadaan perang atau pertikaian, Eirene di LXX lebih
bermakna positif: kemakmuran, kesejahteraan dan keselamatan orang benar. Hal
yang lebih penting adalah penggunaan kata erene (erene) oleh para nabi untuk
menggambarkan keselamatan yang akan dilakukan Allah di akhir zaman (Yesaya
54:10; Yeremia 37:26; (Yesaya 54:10; Yeremia 37:26; Yehezkiel 34:25). Kedua,
orang percaya memiliki akses ke anugerah (ay. 2a). Dalam terjemahan NASB
menerjemahkan prosagwgh,(prosagoge) (LAI:TB “jalan masuk”) dengan “introduksi”.
Terjemahan ini menyiratkan proses masuk yang pertama (initial entry) tanpa
menjelaskan kontinuitas proses tersebut. Di tempat lain, Paulus juga menggunakan
kata, prosagwgh, untuk kondisi kekinian orang percaya (Efesus 2:18; 3:12). Selain
itu, bentuk kata kerja perfect pada frase evn h e`sth,kamen (“didalamnya kita
berdiri”) juga mendukung ide kontinuitas. Kata “anugerah” (caris; LAI:TB “kasih
karunia”) bisa merujuk pada pemberian Allah (11:5-6), tindakan Allah (5:15, 17), dan
lain-lain. Dalam ayat ini caris (kharis) tampaknya merujuk pada domain (state atau
realm). Terjemahan ini didukung oleh frase “dalam kasih karunia kita berdiri” di ayat
2a. Ketiga, Orang percaya bersukacita dalam pengharapan tentang kemuliaan Allah
(ay. 2b). Memiliki kemuliaan Allah yang dulu kurang (Roma 3:23) memang baru akan
dinikmati di masa yang akan datang, namun sukacita pengharapan tersebut bisa
dirasakan sekarang. Pembenaran yang Allah kerjakan dalam diri manusia
merupakan suatu pembenaran yang mutlak dari diri Allah yang dinyatakan dalam
kehidupan manusia yang berdosa.6 Dalam Roma 5:2 Paulus Menekankan bahwa
keselamatan adalah karena anugrah, Paulus menuliskan bahwa “Oleh Dia kita juga
beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini
kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah”
(Roma 5:2). Kata Yunani kharis bermakna anugerah atau pemberian (kasih karunia).
Berkaitan dengan definisi anugerah, Tomatala menulis:“anugerah adalah sebagai
pekerjaan Allah yang tidak membutuhkan jasa 12 Warren Wiersbe, Benar Di dalam
Kristus (Bandung: Kalam Hidup, 1977), 59-60. 13 W. Andrew Hoffecker,
Membangun Wawasan Dunia Kristen (Surabaya: Momentum, 2006), 74. Aya
Susanti, Keselamatan Dalam Konsep Rasul Paulus – 23 manusia, pekerjaan mana
6
Sugiono Sugiono and Befly Harly Dompas, ‘Studi Komparatif Teologi Paulus
Berdasarkan Surat Roma Dengan Teologi Yakobus Berdasarkan Surat Yakobus
Tentang Keselamatan’, ELEOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2.1
(2022), 50–67 <https://doi.org/10.53814/eleos.v2i1.22>.
7
diwujud-nyatakan oleh Roh Kudus yang menerapkan keselamatan dari Allah dalam
kehidupan orang berdosa, yang dilakukan-Nya secara sukarela dan Cuma-Cuma. 7
Bagian ini menunjukkan cara orang percaya beroleh kasih karunia yaitu pembenaran
oleh iman dan damai sejahtera dengan Allah. Cara itu diungkapkan dengan kata-
kata “oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman”. Kasih karunia bukanlah
sesuatu yang abstrak, kasih karunia itu adalah Allah sendiri bersama segala
kebaikan yang ada padaNya. Orang percaya dapat menghadap Allah dan menikmati
kebaikan itu adalah berkat Pengantara Yesus Kristus (bandingkan dengan Ibrani
9:15). Maka, bilamana orang percaya datang menghadap dalam doa, doa itu
dipanjatkan ‘dalam nama Yesus Kristus’. Tidak semua naskah klasik memuat
tambahan teks oleh iman. Tetapi tambahan itu cocok dengan isi seluruh Surat
Roma. Iman adalah sikap yang mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah, yang
sama sekali mengandalkan kasih karunia-Nya.15 Sebagai salah satu dari atribut
moral Allah, kasih karunia merupakan kata yang dipakai dalam Alkitab untuk
menunjuk pada sifat Allah yang penuh anugerah. Dari puluhan ayat dalam Alkitab
yang menyebut tentang atribut ini, hampir selalu kasih karunia dipakai dalam
hubungan dengan Injil, keselamatan dan apa yang Allah kerjakan dalam kehidupan
orang-orang percaya. Ada beberapa hal penting:

A. Injil itu sendiri diberi identitas. Atribut ini, yaitu sebagai Injil kasih karunia
(Kisah Para Rasul 20:24, Kolose 1:6). Hal ini betul-betul konsisten dalam seluruh
Alkitab sehingga benarlah jikalau keselamatan dalam Injil Yesus Kristus adalah
keselamatan yang semata-mata terjadi oleh karena anugerah atau kasih karunia
Allah (Roma 3:24, 11:6, II Timotius 1:9, Efesus 2:5,8).

B. Allah juga memperkenalkan diri sebagai Allah sumber anugerah, kasih


karunia dan kebenaran (Yohanes 1:14). Keselamatan datangnya dari sumber
tersebut, dan bukan dari “agama dan pemenuhan hukum-hukumnya.” Dapat
dipahami jikalau Yohanes mengkontraskan antara “hukum Taurat Musa,” dan “kasih
karunia dan kebenaran Yesus Kristus” (Yohanes 1:17).

C. Alkitab menyaksikan tentang atribut ini sebagai karya Allah yang sedang
berlaku dan terus-menerus akan berlaku dalam kehidupan orang-orang percaya.
Orang percaya hidup dari “menerima” kasih karunia demi kasih karunia (Yohanes
7
Yakob Tomatala, Yesus Kristus Juruselamat Dunia Satu-Satunya Jawaban
Atas Masalah Manusia (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2004). 127-128
8
1:16). Hal itu diberikan dan berlaku dalam kehidupan setiap orang percaya dalam
bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan ukuran pemberian Kristus (Efesus 4:7).
Paulus mengakui bahwa ia ada sebagaimana ia ada sekarang sebagai rasul oleh
karena kasih karunia yang dianugerahkan kepadanya (I Korintus 15:10).

BAB III

KESIMPULAN

Paulus percaya bahwa keselamatan itu ada dalam Yesus Kristus.


Penyelamatan Allah melalui karya Yesus Kristus di kayu salib adalah ajaran
keselamatan yang dijelaskan oleh Paulus dalam semua surat-surat yang Ia tulis.
Keselamatan merupakan jamin kehidupan yang kekal bersama Yesus Kristus di
surga, karya Allah melalui Roh Kuduslah yang memeteraikan keselamatan bagi
orang-orang percaya kepada Kristus sehingga memiliki jaminan akan semua yang
disediakan untuknya, tentunya untuk keselamatan kekal. Dari pembahasan di atas
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep teologi keselamatan Rasul Paulus
berasal dari Allah (Allah yang memulai atau berinisiatif) untuk menyelamatkan
manusia, inilah yang disebuat dengan kasih karunia, manusia di selamatkan bukan
karena melakukan perbuatan baik atau hukum Taurat. Manusia diselamatkan
dengan tujuan untuk melakukan perbuatan baik untuk kemuliaan Namanya. Hal ini
jelas terlihat dari pandangan dalam surat-surat umumnya maupun terlebih khusus
dalam surat Roma. Dengan demikian maka konsep keselamatan Rasul Paulus ini
harmonis dengan isi kitab-kitab Injil dan kitab lainnya di seluruh Alkitab.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aya, Susanti, ‘Aya Susanti ABSTRACT : Salvation in the Concept of the Apostle Paul
Is Very Worthy to Be ABSTRAK : Key Words : Kata Kunci : Kajian . Dalam
Menghadapi Perkembangan Teologi , Berkembang Berbagai Macam Teologi
Baik Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah’, 1.1 (2019), 15–28
Hsia, Kuo-Chiang Chiang, Pete Stavropoulos, Günter Blobel, André Hoelz,
Govindarajan Sudha, Ruth Nussinov, and others, ‘No 主観的健康感を中心とし
た在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title’,
Proceedings of the National Academy of Sciences, 3.1 (2015), 1–10
<http://scholar.google.com/scholar?
hl=en&btnG=Search&q=intitle:EM+Demystified:+An+Expectation-
Maximization+Tutorial#0%0Ahttps://www2.ee.washington.edu/techsite/papers/
documents/UWEETR-2010-0002.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/
srep22311%0Ahttp://www.life.umd.ed>
Musa, Delon Patrick F, and Marthinus Ngabalin, ‘Konsep Keselamatan Menurut
Rasul Paulus: Kajian Historis Kritis Dalam Roma 5:1-2 Dan Implikasinya Bagi
Orang Kristen’, CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 3.2 (2022), 283–
94 <https://doi.org/10.46348/car.v3i2.108>
Sugiono, Sugiono, and Befly Harly Dompas, ‘Studi Komparatif Teologi Paulus
Berdasarkan Surat Roma Dengan Teologi Yakobus Berdasarkan Surat Yakobus
Tentang Keselamatan’, ELEOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen,
2.1 (2022), 50–67 <https://doi.org/10.53814/eleos.v2i1.22>
Yelvita, Feby Sri, ‘No Title( 4.8.5.2017 ,‫ הארץ‬,’‫הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬
5–2003 ,)2022
Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Theologinya (Surabaya: Momentum,
2008), 174

Yakob Tomatala, Yesus Kristus Juruselamat Dunia Satu-Satunya Jawaban Atas


Masalah Manusia (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2004). 127-128

https://www.kehidupanrohani.com/2021/03/konsep-keselamatan-dalam-tulisan-
paulus.html

10

Anda mungkin juga menyukai