Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA

DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA


REMAJA DI SMK DARUSY SYAFA`AH
KOTA GAJAH LAMPUNG

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

AHMAD DIKI SAPUTRA


NPM : 210101038

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Proposal :
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN PERILAKU
MEROKOK PADA REMAJA DI SMK DARUSY SYAFA`AH KOTA
GAJAH LAMPUNG

Nama : Ahmad Diki Saputra


NPM : 210101038

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk seminar proposal

Pringsewu, 2024
Pembimbing

Rice Hernanda, S.Kep., Ners., M.Kep


NIDN.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan

Giri Susanto, S.Kep., Ners., M.Kep


NIDN. 02060386602
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah,
Karunia-Nya, sehingga penyusunan proposal penelitian yang berjudul Hubungan
Pola Komunikasi Keluarga Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja di SMK
Darusy Syafa`Ah Kota Gajah Lampung, dapat saya selesaikan. Penyelesaian
proposal penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
bapak/ibu yang terhormat:
1. Ibu Sukarni, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Bapak Wisnu Probo,W. S.Kep., Ners., MAN selaku Rektor Universitas
Aisyah Pringsewu.
3. Ibu Rini Palupi, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universias Aisyah Pringsewu.
4. Bapak Giri Susanto, S.Kep.,Ners., M.Kep selaku Kepala Prodi Keperawatan.
5. Bapak Rice Hernanda, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing utama dan
pendamping yang telah banyak membantu penyelesaian proposal penelitian ini
6. Serta Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan juga doa.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah
diberikan dan semoga Proposal ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak
kekurangan untuk itu, Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
perbaikan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua.
Aamiin.

Pringsewu, 2024

Ahmad Diki Saputra


DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena merokok dalam kehidupan schari-hari sering sekali ditemukan

diberbagai tempat, diantaranya lembaga pemerintahan maupun di tempat

umum dan juga disekolah maupun universitas, perilaku merokok ini dimulai

pada usia remaja dilakukan saat individu mulai sekolah menengah atas, dan

sekolah menengah pertama setelahnya (Saputri et al., 2024).

Dari segi kesehatan beberapa ahli mengemukakan bahwa berbagai

dampak dari perilaku merokok bukan hanya terhadap pelakunya akan tetapi

juga terhadap orang sekitarnya yang tidak merokok, akibat dari penggunaan

rokok dengan intensitas yang tinggi dalam rentang usia dini dapat menambah

resiko kematian (Tsalits, 2020).

Remaja merupakan masa perkembangan yang mengalamai perubahan

seorang individu dari masa anak-anak ke masa dewasa yang berfokus pada

perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional (Ekasari, 2022). Remaja

berkaitan erat dengan perkembangan psikosoial dimana remaja dihadapkan

pada berbagai pertanyaan pada jati dirinya, masa depannya, serta perannya di

dalam masyarakat. Apabila remaja berhasil memahami peran dan makna

hidupnya maka remaja dapat menemukan jati diri serta memiliki kepribadian

yang sehat, sebaliknya apabila dia gagal maka akan mengalami kebingungan

identitas (Yusuf, 2020).


Masalah yang banyak dihadapi pada masa remaja diantaranya kenakalan

remaja, aktivitas seksual, gangguan makan dan gizi, gangguan kebutuhan

tidur, depresi atau bunuh diri dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,

Psikotropika, Zat adiktif seperti rokok). Perilaku merokok menjadi semakin

memprihatinkan di kalangan remaja baik di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) (Mulyani, 2021).

Perilaku merokok menjadi masalah kesehatan yang ditemui hampir pada

setiap negara di dunia. Setiap tahun hampir lebih dari 8 juta orang meninggal

dunia akibat penggunaan tembakau, yang mana 7 juta diantaranya adalah

perokok aktif dan 1,2 juta adalah perokok pasif (WHO, 2019). Meskipun

berbahaya, tingkat prevalensi perokok di dunia terus meningkat, pada tahun

2022 prevalensi perokok di dunia sebesar 19,6% (WHO Atlas, 2022).

Sebanyak 26% atau seperempat populasi perokok di dunia berada di South

East Asia Regional (SEAR) atau Regional Asia Tenggara.

Menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2022 penduduk Indonesia berusia

15 tahun ke atas yang merokok sebesar 28,62% persentase tersebut meningkat

0,36% poin dari tahun lalu yang sebesar 28,26%. Berdasarkan jenis

kelaminnya, persentase laki-laki di dalam negeri yang merokok mencapai

56,36%. Sementara, hanya 1,06% perempuan Indonesia yang merokok.

Menurut tempat tinggalnya, penduduk perdesaan yang merokok sebesar

31,09%. Persentase itu lebih tinggi dibandingkan di wilayah perkotaan yang

sebesar 26,87% (Badan Pusat Statistik, 2022).


Berdasarkan Badan Pusat Statistik Tahun 2022 Provinsi Lampung

menjadi Provinsi dengan persentase penduduk merokok paling tinggi di

Indonesia, yakni 34,08%. Posisinya diikuti oleh Nusa Tenggara Barat dengan

persentase sebesar 32,79%. Serta penduduk Jawa Barat sebesar 32,78% juga

merokok. Provinsi Bali menjadi wilayah dengan persentase penduduk

merokok paling sedikit, yakni 18,9% (Badan Pusat Statistik, 2022).

Prevalensi remaja merokok di Kabupaten Lampung Tengah menurut data

survei GATS (Global Adult Tobacco Survey) telah meningkat sejak tahun

2011. Pada tahun 2011, prevalensi perokok 0,3%, tetapi pada tahun 2021,

angka tersebut telah meningkat menjadi 3% (GATS, 2021). Perilaku merokok

dikalangan remaja menimbulkan banyak dampak negatif, menurut (Kemenkes,

2020) perilaku merokok menimbulkan beban kesehatan, baik sosial, ekonomi

dan lingkungan, tidak saja bagi perokok tetapi juga bagi orang lain.

Faktor penyebab terjadinya perilaku merokok pada remaja adalah

pengetahuan, sikap, kemudahan mendapatkan rokok, pengaruh teman sebaya,

dan pola interaksi keluarga (Rachmat et al., 2021). Interaksi keluarga bisa

dilihat dari bagaimana pola komunikasi di dalam keluarga, dan bagaimana

keluarga terutama orang tua membentuk model bagi remaja untuk merokok.

Komunikasi mampu memelihara hubungan yang dekat bagi orangtua dengan

remaja, serta mampu menumbuhkan nilai-nilai dan norma agar remaja

terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang khususnya merokok (Friedman

et al., 2020).
Pola komunikasi keluarga juga dikaitkan dengan fungsi sosialisasi

keluarga, yang melibatkan proses interaksi antar anggota keluarga yang terjadi

dengan frekuensi yang tinggi dan berulang-ulang. Hal ini menyebabkan

komunikasi yang berlangsung dapat diprediksi. Pola komunikasi keluarga

dapat berupa kombinasi antara pola komunikasi laissez-faire yakni pola

komunikasi yang ditandai dengan kurangnya percakapan antara anggota

keluarga dan interaksi hanya terbatas pada topik tertentu saja (Fitzpatrick,

2020).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Attaqy et al., 2021)

bahwa responden dengan pola komunikasi keluarga fungsional 88,63%

kemungkinan tidak berperilaku merokok. Selanjutnya dari 68 responden

dengan pola komunikasi disfungsional terdapat 63 responden diantaranya

yang berperilaku merokok yaitu 5 responden perokok ringan dan 58 responden

perokok berat (92,65%) dengan demikian menunjukkan bahwa responden

dengan pola komunikasi disfungsional 92,65% kemungkinan berperilaku

merokok.

Tindakan individu sering tergantung pada persepsi orang tentang manfaat

dan dampak negatif yang terkait dengan perilaku kesehatan.. Jika keluarga

berhasil memberikan persepsi mengenai rokok dengan tepat, yang dilakukan

melalui komunikasi tepat di dalam keluarga, maka hal tersebut dapat

memengaruhi keyakinan remaja terkait perilaku merokok. Sehingga keyakinan

remaja yang tepat mengenai rokok akan memengaruhi perilaku remaja

(Ammang et al., 2020).


Berdasarkan hasil survei pendahuluan didapatkan hasil wawancara

terhadap 15 siswa, 5 siswa kelas X, 5 siswa kelas XI dan 5 siswa kelas XII

menunjukan hasil wawancara tentang pola komunikasi keluarga bahwa 8

siswa mengatakan orang tua tidak menyediakan waktu untuk mendengarkan

curhatan saya, sedangkan 7 siswa mengatakan bahwa saya menuruti apa yang

diperintahkan orang tua kepada saya serta hasil wawancara mengenai perilaku

merokok didapatkan 7 siswa mengatakan saya merasa senang ketika merokok,

5 siswa mengatakan saya hanya mencoba-coba untuk merokok dan 3 siswa

lainya mengatakan saya tidak pernah menghisap rokok.

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka penulis

sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai Hubungan Pola

Komunikasi Keluarga Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja di SMK

Darusy Syafa`Ah Kota Gajah Lampung.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan pola komunikasi keluarga

dengan perilaku merokok pada remaja di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah

Lampung?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan

perilaku merokok pada remaja di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah

Lampung.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pola komunikasi keluarga pada

remaja di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah Lampung.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi perilaku merokok pada remaja

di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah Lampung.

c. Untuk mengetahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan

perilaku merokok pada remaja di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah

Lampung.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan responden penelitian yaitu remaja

dapat menambah pengetahuan tentang dampak dari perilaku merokok

untuk dirinya ataupun orang lain.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat serta

menjadi rujukan bagi pihak guru mengenai pola komunikasi keluarga

dengan perilaku merokok pada remaja.

3. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu

Hasil penelitian ini diharapkan bagi Institusi Universitas Aisyah

Pringsewu Lampung khususnya perpustakaan dapat dijadikan sumber data,

informasi dan bahan bacaan bagi mahasiswa/mahasiswi mengenai pola

komunikasi keluarga dengan perilaku merokok pada remaja.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola komunikasi keluarga

dengan perilaku merokok pada remaja.


E. Ruang Lingkup

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu pola komunikasi keluarga sedangkan

variabel dependen adalah perilaku merokok pada remaja. Populasi dalam

penelitian ini yaitu sebanyak 255 responden. Dengan menggunakan teknik

pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling dengan

metode purposive sampling, Instrumen dalam penelitian ini menggunakan

kuisioner. Analisis yang akan digunakan penelitian ini yaitu uji univariat dan

bivariat. Penelitian ini akan dilakukan di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah

Lampung pada Bulan Mei Tahun 2024.


DAFTAR PUSTAKA

Ammang, W., Sondakh, M., & Kalesaran, E. R. (2020). Peran Komunikasi


Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku Merokok Pada Anak Usia Remaja
(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kampung Makassar Timur Kota
Ternate). Acta Diurna Komunikasi, 6(1).

BPS. (2022). Persentase Merokok Pada Penduduk Umur> 15 Tahun Menurut


Provinsi: Badan Pusat Statistik; 2022. 35–34p.

Ekasari, H. Z.& Lubis, N. L. 2022. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan.


Jakarta: Kencana Lubis.

Friedman, Bowden & Jones. 2020. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, teori,
dan praktik Ed 5. Jakarta: EGC.

GATS. 2021. Global Adults Tobacco Survey Indonesia Report 2021. New Delhi:
WHO Regional Office For South-East Asia

Hadi, M. F. Z., Yusuf, A. M., & Syahniar, S. (2013). Pemahaman Konselor


Sekolah tentang Tugas Perkembangan Siswa dan Layanan yang Diberikan.
Konselor, 2(1).

Hidayah, R. 2019. Psikologi Pengasuhan Anak. Malang: UIN- Malang Press.

Mulyani, (2021). Dinamika Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Ilmu


Kesehatan Insan Sehat, 9(1), 47-50

Rachmat, M., Thaha, R. M., Syafar. M. (2021) Perilaku Merokok Remaja Sekolah
Menengah Pertama, 1(1), 116-133.

Saputri, N., Mustari, M., Sawaludin, S., & Kurniawansyah, E. (2024).


Penanggulangan Kenakalan Siswa oleh Guru PPKn di MAN 1 Lombok
Tengah. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 9(2), 773-786

Tsalits, L. H., & Taufik, S. (2020). Hubungan Dukungan Teman Sebaya Dan
Kontrol Perilaku Dalam Merokok Dengan Intensi Berhenti Merokok Pada
Remaja SLTA(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).

Yusuf, S. 2020. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : Remaja


Rosdakarya..
Weissbrodt, D. S., Fitzpatrick, J., & Newman, F. C. (2020). International human
rights: Law, policy, and process (pp. 10-11). Anderson Publishing
Company.

WHO 2020, Country profile Indonesia WHO Framework Convention on Tobacco


Control (WHO FCTC) status Socioeconomic context. Tersedia pada:
https://www.who.int/tobacco/surveillance/policy/country_profile/idn.pdf.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nana : Ahmad Diki Saputra

Npm : 210101038

Adalah mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Aisyah Pringsewu, pada

kesempatan ini saya akan melakukan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK

PADA REMAJA DI SMK DARUSY SYAFA`AH KOTA GAJAH

LAMPUNG”. Besar harapan saya agar siswa yang bersekolah di SMK Darusy

Syafa`Ah Kota Gajah Lampung berkenan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

1. Kesukarelaan

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Bila anda tidak bersedia untuk berpartisipasi maka hubungan antara tempat

peneliti khususnya dan Universitas Aisyah Pringsewu tetap berjalan

sebagaimana mestinya.

2. Prosedur

Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini anda diminta

menandatangani lembar persetujuan ini atau informed concent.

3. Kewajiban sebagai reponden

Sebagai subjek penelitian, Siswa berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk

penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas anda

dipersilahkan bertanya kepada peneliti.


4. Manfaat

Penelitian ini sangat berguna sebagai ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang kesehatan dalam upaya mengembangkan berbagai teori terkait perilaku

merokok pada remaja.

5. Kerahasiaan

Data siswa yang mengikuti keikutserataan dalam penelitian ini akan

dirahasiakan dan tidak dipublikasikan dan peneliti hanya mencantumkan

nomor responden dan inisial nama.

6. Kompensasi

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan makanan berupa snack kepada

anak-anak yang bersekolah di SMK Darusy Syafa`Ah Kota Gajah Lampung

sebagai bentuk ucapan terimakasih karena sudah bersedia menjadi responden

penelitian.

7. Informasi tambahan

Orang tua diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas

terkait dengan penelitian ini. Jika sewaktu-waktu memerlukan penjelasan lebih

lanjut maka saudara dapat menghubungi peneliti.


PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(Informed Concent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan


bersedia dan mau berpartisipasi menjadi subjek penelitian yang berjudul
“HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN PERILAKU
MEROKOK PADA REMAJA DI SMK DARUSY SYAFA`AH KOTA
GAJAH LAMPUNG” Saya tidak mempunyai ikatan apapun dengan peneliti dan
apabila saya mengundurkan diri dari penelitian ini, saya akan memberitahu
sebelumnya. Keikutsertaan saya dalam penelitian ini tidak dibebani biaya apapun
maupun konsekuensi lain.

Dengan pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Saya memahami keikutsertaan ini akan memberikan manfaat dalam penelitian.
Dengan ini saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan memberikan dampak
negative bagi peneliti dan responden. Dengan ini saya menyatakan setuju dan
sukarela menjadi reponden dalam penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya
buat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Kota Gajah, 2024

Responden
Lampiran 2
Kuisioner Pola Komunikasi Keluarga

No Pernyataan Ya Tidak
1. Setiap hari saya berbicara (ngobrol) dengan orang tua saya
2. Orang tua senang membicarakan informasi apa saja sesuai dengan
kebutuhan saya
3. Jika saya berbicara, keluarga mengerti maksud pembicaraan saya
4. Jika ada masalah, saya menceritakan kepada orang tua saya
5. Saya akan bercerita mengenai masalah saya apabila orang tua saya bertanya
terlebih dahulu
6. Saya menceritakan hal-hal yang pribadi ke orang tua
7. Bila saya sedang sedih, kesal ataupun senang keluarga mengetahuinya
8. Orang tua memberi masukan kepada saya mengenai hal yang saya ceritakan
9. Orang tua menyediakan waktu untuk mendengarkan curhatan saya
10. Orang tua saya mendukung kegiatan-kegiatan yang saya lakukan
11. Masalah yang terjadi di dalam keluarga dapat selesai segera mungkin
12. Saya menuruti apa yang diperintahkan orang tua kepada saya
13. Orang tua saya memberikan kesempatan kepada saya untuk mengemukakan
pendapat
14. Jika saya ingin sesuatu, langsung dibicarakan dengan orang tua saya
15. Orang tua memberikan penghargaan positif (memuji, memberikan
hadiah, mengajak rekreasi, dll) jika saya berbuat baik dan memberikan
hukuman jika saya berbuat salah sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan bersama
Lampiran 3
Kuisioner Perilaku Merokok

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya suka membeli rokok.


2. Saya menghisap rokok.
3. Saya tidak mengalami kesulitan untuk mendapat rokok
4. Ketika persediaan rokok saya mau habis maka saya akan segera mencari
rokok
5 Saya merasa senang ketika merokok
6. Dengan merokok, saya merasa lebih percaya diri
7. Saya mempunyai keinginan untuk merokok
8. Merokok sudah menjadi kebiasaan saya
9. Saya hanya mencoba-coba untuk merokok
10. Menurut saya merokok merupakan hal yang biasa/wajar
11. Dalam beberapa bulan kedepan saya akan menghisap rokok
12. Teman-teman saya banyak juga yang merokok

Anda mungkin juga menyukai