Anda di halaman 1dari 3

Anggota kelompok

1. Muhammad tholut (2110401001)


2. M. Husain Irsyadillah (2110401024)
3. Adhitya Febriansyah (2110401028)
4. Dwi Setiyono (2120401033)
5. Rakhmat Febrianto (2120401041)

Potensi Tanaman Transgenic Sebagai Salah Satu Teknologi Dalam Pengelolaan Hama Terpadu
Metode pengendalian OPT:
1. Penggunaan pestisida sintesis
2. Penggunaan agensi hayati
3. Penggunaan tanaman transgenic
Pengelolaan hama terpadu:
Pengelolaan hama terpadu (Integrated Pests Management) adalah pemaduan teknik pengendalian hama
dengan tujuan untuk mengurangi pengembangan populasi hama,menjaga pengaruh pestisida,
meminimalisir risiko Kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, dan menghasilkan tanaman yang sehat
serta mendorong pengendalian hama secara alami.
Teknologi PHT
Keunggulan PHT :

 Meningkatkan hasil,mutu produk , dan pendapatan.


 Mengurangi penggunaan pestisida
 Melindungi kelestarian lingkungan
Konsep PHT dibagi menjadi 2:
1. Technological Integrated Pest Management
2. Ecological Integrated Pest Management
4 paradigma perlindungan tanaman yaitu:
a) perlindungan tanaman tradisional,
b) perlindungan tanaman konvensional,
c) PHT Klasik atau PHT teknologi, dan
d) PHT ekologi.
teknologi dalam PHT :
1. Pengendalian Kultur Teknis,
2. Pengendalian Hayati,
3. Pengendalian Kimiawi,
4. Pengendalian dengan Varietas Tahan,
5. Pengendalian Fisik,
6. Pengendalian Mekanik, dan
7. Pengendalian dengan Peraturan Karantina
Tanaman transgenik
Tanaman transgenic merupakan tanaman yang telah dimodifikasi secara genetik dengan menyisiokan gen
dari organisme lain, untuk menghasilkan tanaman dengan sifat unggul baru.
Pengaruh Tanaman Transgenik terhadap serangan serangga

 transgenik Bt dengan gen Cry atau VIP dari bakteri Bacillus thuringiensisdapat mengendalikan
hama utama dari golongan Lepidoptera.
 Gen Cry 1Ac menyebabkan kematian dari larva Spodoptera litura, menyerang larva Heliothis
armigera pada pertanaman kedele.
 Gen Cry dapat menyerang Alabama argillaceae pada tanaman kapas. Kehadiran toksin Cry 1Ac
dalam tanaman kapas Bt menyebabkan meningkatnya kemungkinan dispersi larva A. argillaceae
dll
keunggulan dan kelemahan
keunggulan

 memperluas pengadaan sumber gen resistensi


 dapat memindahkan gen spesifik ke lokasi yang spesifik pula di tanaman
 dapat menelusuri stabilitas gen yang dipindahkan atau yang diintro-duksi ke tanaman dalam
setiap generasi tanaman
 dapat mengintroduksi beberapa gen tertentu dalam satu event transformasi sehingga dapat
memperpendek waktu perakitan tanaman multiple resistant,
 perilaku dari gen yang diintroduksi di dalam lingkungan tertentu dapat diikuti dan dipelajari,
 Efektif mengendalikan hama sasaran dan pengurangan kehilangan hasil, (2) penurunan
penggunaan pestisida kimia, (3) penurunan biaya pengendalian, (4) pengendalian hama secara
selektif, dan (5) penurunan populasi hama dalam area yang luas.
Manfaat :
(1) terjadi pengurangan aplikasi insektisida,
(2) pengurangan kasus keracunan insektisida, dan
(3) keuntungan ekonomi bagi petani
Kelemahan

 Resistensi hama terhadap toksin,


 (2) pengaruh tanaman transgenik terhadap organisme bukan sasaran,
 (3) pengurangan keanekaragaman hayati,
 (4) variasi hasil, dan
 (5) kepekaan terhadap jenis hama
Pengaruh Tanaman Transgenik thd Organisme non target
Pengaruh thd musuh alami = tanaman transgenik dg gen Bt berpengaruh thd musuh alami secara langsung
dan tidak langsung.
 langsung: apabila musuh alami memakan nektar dari tanaman transgenik.
 tidak langsung : tanaman transgenik apabila musuh alami memparasit atau memakan hama yang
hidup pada tanaman transgenik
 Parasitoid Encarsia formosa tumbuh lebih lambat pada kapas Bt dibandingkan kapas non bt
 Pengaruh toksin Bt terhadap parasitoid dan predator dapat bersifat sinergis, antagonis, atau netral
tergantung dari jenis toksin Bt, jenis hama target, jenis predator/parasitoid, serta fase
parasit/predator
 pengaruh kurang baik tanaman transgenik thd musuh alami:
Pengaruh Terhadap Serangga non Target

 secara umum tanaman padi transgenik Bt tidak menunjukkan efek negatif pada serangga non
target seperti lebah, kumbang dan sejenis lalat. Jumlah serangga non target pada baris tanaman
padi transgenik Bt tidak menunjukkan perbedaan yang singnifikan dengan serangga non target
pada padi non Bt.
Pengaruh Thd Lingkungan

 terjadi polusi gen karena mengancam keberlanjutan tanaman asli


 Tanaman transgenik yang langsung dilepas ke alam, berpotensi terjadi pertukaran gen dengan
tanaman asli melalui penyebaran serbuk sari sehingga menyebabkan terjadi penularan sifat
termutasi pada tanaman non transgenik
 di lapangan: Bt-transgenik akan mensekresikan toksin yang diproduksinya ke dalam tanah.
Toksin akan berpengaruh thd kehidupan baik makro, meso maupun mikrobiota yang ada di dalam
tanah secara langsung dan tidak langsung
pengaruh terhadap Kesehatan

 diduga menjadi penyebab berbagai penyakit karena gen asing mungkin mengubah nilai gizi dan
nutrisi tanaman
 mengandung senyawa membahayakan manusia seperti senyawa allergen, contohnya yaitu kacang
brazil GMO menyebabkan alergi pada konsumen
prospek tanaman transgenik dalam PHT

 kombinasi tanaman transgenik dengan tanaman refugia untuk menunda terjadinya resistensi hama
sasaran
 kombinasi dengan kultur biologis yaitu pemanfaaatan musuh alami dalam mengendalikan hama
 penanaman tanaman transgenic dengan cara kultur teknis yaitu penggunaan rotasi tanaman

Anda mungkin juga menyukai