Anda di halaman 1dari 14

METODELOGI EKONOMI ISLAM

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Islam)

Dosen Pengampu:
Paisal Rahmat, M.E

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Reza Fansyuri
2. Risky Hasimsyah

PRODI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT. kita memuji, meminta pertolongan,
meminta ampunan dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah SWT. dari
kejahatan diri dan keburukan perbuatan kita.Siapapun yang diberi petunjuk oleh Allah SWT.,
maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada
yang bisamemberi petunjuk kepadanya. Kami bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untukdisembah
selain Allah SWT. dan tiada sekutu baginya. Dan Kami bersaksi bahwa Muhammad SAW.
adalah hamba dan Rasul-Nya.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“EKONOMI ISLAM” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Metodelogi Ekonomi Islam yang diasuh oleh bapak Paisal Rahmat, ME. Selain itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini..

Demikian, semoga Allah SWT. memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk
berjuang demi kemajuan umat di segala bidang kehidupan. Aamiin.

Panyabungan, 15 September 2023

Kelompok Tiga

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Filosopi Ilmu Pengetahuan .................................................................... 3

B. Landasan Antologi ................................................................................ 6

C. Landasan Epistimologi .......................................................................... 6

D. Landasan Aksiologi ............................................................................... 7

E. Defenisi Dan Konsep Metodelogi ......................................................... 7

F. Ruang Lingkup Metodelogi Ilmu Ekonomi Islam ................................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

A. Kesimpulan ........................................................................................... 10

B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dewasa ini tidak terlepas dari
peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya
berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap itu kita
menyebut dalam konteks ini sebagai priodesasi sejarah perkembangan ilmu yaitu
dimulai sejak dari jaman klasik, jaman pertengahan, jaman modern dan jaman
kontemporer.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa ibarat mata rantai yang tidak
terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan suatu masa menjadi unsur penting
bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya. Satu hal yang sudah dimaklumi
pada perkembangan kehidupan manusia modern adalah bahwa hampir semua sisi
kehidupan manusia modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan
teknologi, sektor ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya,
komunikasi dan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-lain, semuanya
membututuhkan dan mendapat sentuhan teknologi.
Filosofi adalah sebuah kajian mengenai segala pengalaman manusia. Hal yang
ada dalam filosofi memuat suatu hal yang digunakan untuk membangun teori mengenai
manusia serta disajikan sebagai landasan bagi keyakinan. Disamping itu, filosofi juga
memeriksa secara kritis mengenai semua hal yang bisa dijadikan sebagai landasan dari
suatu keyakinan dan sikap.
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan
untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang lebih
memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa
kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi seseorang yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan pikiran dan pengarahan
tindakan seseorang untuk mencapai tujuan.
Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik
bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk
faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan
dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana filosopi ilmu pengetahuan?
2. Apa yang dimaksud dengan landasan antologi?
3. Apa yang dimaksud dengan landasan epistimologi?
4. Apa yang dimaksud dengan landasan aksiologi?
5. Bagaimana defenisi dan konsep metodelogi?
6. Bagaimana ruang lingkup metodelogi ilmu ekonomi islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana filosopi ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan landasan
antologi.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan landasan
epistimologi.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan landasan
aksiologi.
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana defenisi dan konsep metodelogi.
6. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana ruang lingkup metodelogi ilmu
ekonomi islam.
7. Untuk memenuhi tugas mata kulian ekonomi islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Filosopi Ilmu Pengetahuan


1. Arti Filosopi Secara Umum

Secara etimologi arti filosofi yakni cinta kebijaksanaan, sedangkan orangnya atau
pelaku yang yang mendalami ilmu filosofi disebut sebagai filsuf. Orang yang pertama kali
menggunakan kata filsafat, falsafah, atau filosofi adalah Phytagoras (582-496 SM) yakni
seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Menurut KBBI, filsafat atau filosofi ialah pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan
hukumnya. Filosofi juga bisa diartikan sebagai teori yang menjadi dasar dari alam pikiran atau
suatu kegiatan, serta ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi.1

Secara umum, filosofi ini merupakan sebuah kajian masalah mendasar dan umum
mengenai berbagai persoalan misalnya eksistensi, pengetahuan, akal, nilai, pikiran, dan bahasa.
Dalam artian yang lebih luas, filosofi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan orang ketika
mereka sedang berusaha untuk memahami kebenaran yang mendasar atas diri mereka sendiri,
dunia tempat mereka tinggal, serta hubungan mereka dengan dunia serta satu sama lain.

2. Menurut Para Ahli

1.Plato
Menurut Plato (427-347 SM), filosofi merupakan sebuah ilmu pengetahuan mengenai hakekat.
Ilmu filsafat ialah upaya untuk mencapai pengetahuan serta untuk mengetahui tentang
kebenaran yang sebenarnya.
2. Aristoteles
Menurut Aristoteles (384-322 SM), arti filsafat yakni sebuah ilmu pengetahuan perihal
kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan juga pengetahuan praktis.
3. R.Berling
Menurut, R.Berling (1968) arti filosofi ialah sebuah pemikiran yang besar dengan diilhami
rasio mengenai segala sesuatu yang berasal dari pengalaman.

1
Fandy, jurnal Sejarah dan social budaya https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-komitmen-adalah/ (di
akses pada 21:39 , 16/09/2023)

3
4. Bertrand Russel
Arti filsafat yaitu tak lebih dari suatu usaha untuk menjawab berbagai pertanyaan terakhir, tak
secara dangkal atau dogmatis seperti yang telah dilakukan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari dan juga di dalam ilmu pengetahuan.
5. W.J.S Poerwadarminta

Arti filsafat ialah suai=tu pengetahuan dan penyelidikan dengan menggunakan akal budi
mengenai berbagai sebab, segala asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada di
dalam alam semesta ataupun untuk mengetahui sebuah kebenaran dan arti dari keberadaan
sesuatu.

6. Immanuel Kant

Immanuel Kant merumuskan filsafat yakni sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok
pangkal serta puncak dari segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan
yaitu:

• Apa yang dapat kita ketahui? (Metafisika)


• Apa yang seharusnya dilakukan? (Etika)
• Sampai dimanakah harapan kita? (Agama)
• Apa hakikat manusia? (Anthropologi)
3. Cabang Filosofi
A. Metafisika

Metafisika ialah sebuah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas
hakikat fundamental beserta dengan keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian
mengenai metafisika pada umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai
keberadaan dan berbagai sifat yang meliputi atas realitas yang dikaji.2

2. Epistemologi

Epistemologi mempelajari mengenai berbagai hakikat dari pengetahuan, justifikasi,


serta rasionalitas keyakinan. Epistemologi menjadi bahan perbincangan di dalam berbagai
bidang.

2
Fandy, jurnal Sejarah dan social budaya https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-komitmen-adalah/ (di
akses pada 21:39 , 16/09/2023

4
3. Metodologi

Metodologi adalah sebuah cabang filsafat sistematis yang membahas perihal metode.
Metode ialah suatu tata cara, teknik, atau jalan yang telah dirancang dan digunakan dalam
proses untuk mendapatkan pengetahuan dengan jenis apa pun.

4. Logika

Logika adalah sebuah cabang filosofi yang membahas mengenai penalaran. Penalaran
merupakan suatu corak pemikiran khas yang dipunyai oleh manusia dari pengetahuan yang ada
guna untuk mendapatkan pengetahuan lainnya, terutama untuk sarana dalam pemecahan
sebuah masalah. Logika sebagai salah satu cabang ilmu filsafat yang bisa dipraktikkan di dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam bidang filsafat sendiri, logika tak bisa dipisahkan dalam proses
untuk mendapatkan suatu kebenaran atau kesahihan.

5. Etika

Etika merupakan salah satu cabang filsafat sistematis yang membahas perihal
moralitas. Moralitas adalah suatu himpunan ide mengenai berbagai hal yang baik maupun yang
buruk pada perilaku manusia dan berbagai hal yang benar dan yang salah pada tindakan
manusia. Etika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari mengenai baik, buruk,kewajiban,
hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun secara moral, pada tiap individu di
dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dapat dikatakan juga bahwa etika mencakup segala nilai
yang memiliki hubungan dengan akhlak individu terkait benar dan juga salahnya.3

6. Estetika

Estetika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai
keindahan. Estetika adalah ilmu yang membahas perihak bagaimana keindahan bisa terbentuk,
serta bagaimana bisa merasakan keindahan tersebut. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika ialah sebuah filosofi yang mempelajari berbagai nilai sensoris yang kadang dianggap
sebagai penilaian terhadap rasa dan sentimen. Estetika adalah cabang yang paling dekat dengan
filosofi seni.4

3
Ibid.
4
Ibid.

5
B. Landasan Antologi

Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu ta
onta berarti “yang berada”, dan logi berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Maka ontologi
adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang keberadaan. (Surajiyo, 2005: 118-119)
Terminologi ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada Tahun 1636 M.
Untuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis. Dalam perkembanganya
Cristian Wolff membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan metafisika
khusus. Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi. (A. Susanto,
2001:91)

Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang
berbeda dimana entitas (wujud) dari kategori-kategori yang logis yang berlainan (objek-objek
fisik, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada dalam rangka tradisional. ontologi dianggap
sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaianya
akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada. (A. Susanto, 2001:92)

Adapun mengenai objek kajian ontologi ialah yang ada, yaitu ada individu, ada umum,
ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika
dan ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada. Objek formal ontologi adalah
hakikat seluruh realitas, bagi pendekatan kualitif, realitas tranpil dalam kuantitas atau jumlah,
telaahnya menjadi telaah monism, paralerisme atau plurarisme.5

C. Landasan Epistimologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari benar atau tidaknya suatu
pengetahuan. (Nina W. Syam, 2010:229) Sebagai sub sistem filsafat, epistemologi mempunyai
banyak sekali pemaknaan atau pengertian yang kadang sulit untuk dipahami. Dalam
memberikan pemaknaan terhadap epistemologi, para ahli memiliki sudut pandang yang
berbeda, sehingga memberikan pemaknaan yang berbeda ketika mengungkapkannya.
(Mujamil Qomar, 2005:2) Akan tetapi, untuk lebih mudah dalam memahami pengertian
epistemologi, maka perlu diketahui pengertian dasarnya terlebih dahulu. Epistemologi

5
Lawfstudy, 22 februari 2017 jurnal https://msdmandtraining.wordpress.com/2017/02/22/landasan-ontologi-
epistemologi-dan-aksiologi-dalam-filsafat-ilmu/ di akses pada 16/09/2023.

6
berdasarkan akar katanya episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu yang sistematis, teori).
(Muhmidayeli, 2011:78)6

Secara terminologi, epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode
dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan
dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu. Tokoh lain yang mencoba mendefinisikan
epistemologi adalah D.W Hamlyin, beliau mengatakan bahwa epistemologi sebagai cabang
filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian –
pengandaian serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang
memiliki pengetahuan. di pahami. Mudhlor ahmad merinci menadi enam aspek yaitu, hakikat,
unsur, macam, tumpuan, batas dan saran pengetahuan. (Mudlor Ahmad, 1994:61)

D. Landasan Aksiologi

Aksiologi membahas tentang masalah nilai. Istilah aksiologi berasal dari kata axio dan
logos, axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, dan logos artinya akal, teori, axiologi
artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria dan status metafisik dari nilai. (Rizal
Mustansyir dan Misnal Munir,2001:6)

Aksiologi sebagai cabang filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat
nilai, pada umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Nilai Intrinsik, contohnya
pisau dikatakan baik karena mengandung kualitas-kualitas pengirisan didalam dirinya,
sedangkan nilai instrumentalnya ialah pisau yang baik adalah pisau yang dapat digunakan
untuk mengiris. (Soejono Soe Margono, 1986:328). Jadi dapat menyimpulkan bahwa nilai
Instrinsik ialah nilai yang yang dikandung pisau itu sendiri atau sesuatu itu sendiri, sedangkan
Nilai Instrumental ialah Nilai sesuatu yang bermanfaat atau dapat dikatakan Nilai guna.7

E. Defenisi dan konsep metodelogi

Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta (sepanjang),
hodos (jalan). Jadi metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh

6
Ibid.
7
Lawfstudy, 22 februari 2017 jurnal https://msdmandtraining.wordpress.com/2017/02/22/landasan-ontologi-
epistemologi-dan-aksiologi-dalam-filsafat-ilmu/ di akses pada 16/09/2023.

7
dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.
Sedangkan menurut istilah (terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian,
penjelasan dan penentuan nilai. Metode biasa digunakan dalam penyelidikan keilmuan. Hugo
F. Reading mengatakan bahwa metode adalah kelogisan penelitian ilmiah, sistem tentang
prosedur dan teknik riset (Nahriyah 2018). 8

Ketika metode digabungkan dengan kata logos maknanya berubah. Logos berarti “studi
tentang”. Oleh karena itu metodologi tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima
(well reseived) tetapi berupa kajian tentang metode. Dalam metodologi dibicarakan kajian
tentang cara kerja ilmu pengetahuan. Pendek kata, bila dalam metode tidak ada perbedaan,
refleksi dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan. Sebaliknya dalam metodologi terbuka
luas untu mengkaji, mendebat, dan merefleksi cara kerja suatu ilmu. Maka dari itu, metodologi
menjadi bagian dari sistematika filsafat, sedangkan metode tidak (Fanani 2008, 9).

Sedangkan metodologi merupakan filosofi penelitian. Metodologi menentukan pendekatan


yang diambil oleh peneliti untuk memahami fenomena-fenomena terentu. Metodologi juga
menentukan standar-standar diterimanya suatu kejadian dan menentukan peran berpikir di
dalam investigasi. Metodologi merupakan suatu ilmu mengenai metode-metode dan
pengaplikasiannya pada bidang tertentu. Metodologi melibatkan ketepatan metode-metode dan
teknik-teknik berpikir yang digunakan di dalam suatu investigasi. 9

Metodologi Ilmu Ekonomi dalam Islam

Menurut Hassan (1998) ada dua pendekatan metodologi yang digunakan dalam
membangun ilmu ekonomi. Pertama, all-or-nothing approach yaitu pendekatan yang berpegang
pada prinsip “syariah total atau tidak syariah sama sekali” maksudnya adalah seluruh teori dan
konsep ekonomi konvensional dinegasikan dan diruntuhkan, kemudian dibangunlah ilmu
ekonomi Islam dengan definisi dan konseptualisasinya sendiri. Akan tetapi, kelemahan
pendekatan ini seringkali tidak aplikatif dan sulit di realisasikan. Kedua, step by step approach
yaitu pendekatan gradual maksudnya pendekatan ini terjadi proses filterisasi ilmu ekonomi

8
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Desember 2021, Vol.10, No.2: 225-237 pISSN 2303-3568
eISSN 2684-8228 https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna (di akses pada 21:39 ,
16/09/2023)
9
Ibid, 225-237.

8
konvensional dengan mengeliminasi komponen-komponen yang bertentangan dengan ajaran
Islam. Namun kelemahan pendekatan ini adalah munculnya kritik bahwa ekonomi Islam hanya
“mengekor” ekonomi konvensional semata, sehingga original keilmuannya sering
dipertanyakan (Beik 2016).10

Metodologi ekonomi Islam akan menjelaskan kriteria ilmiah untuk melahirkan teori
ekonomi Islam yang sesuai dengan sumber pengetahuan yang diakui dalam epistemologi Islam.
Dalam hal ini menurut Al-Attas (1993) yang menjadi tantangan adalah bagaimana melahirkan
metodologi yang tepat sehingga kita dapat melahirkan ilmu yang benar dan menghindari
kecacatan atau kesalahan dalam proses ilmiah dalam timbangan epistemologi Islam
sebagaimana yang terjadi dalam tradisi ilmiah Barat akibat sekularisasi dan reduksi dalam
metodologi ilmiah mereka (Furqani 2018, 32).

F. Ruang lingkup metodelogi ilmu ekonomi islam


Agama sebagai objek studi dapat dilihat dari tiga sisi:
1. Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final
dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
2. Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam
kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agama.
3. Sebagai interaksi social, yaitu realitas umat islam.

Jika islam dilihat dari tiga sisi, maka ruang lingkupnya dapat dibatasi pada tiga sisi
tersebut. Oleh karena itu sisi doktrin merupakan suatu keyakinan atas kebenaran wahyu, maka
hal ini tidak memerlukan penelitan didalamnya,11

10
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Desember 2021, Vol.10, No.2: 225-237 pISSN 2303-3568
eISSN 2684-8228 https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna (di akses pada 21:39 ,
16/09/2023)
11
M.Nurhakim Metode Studi Islam, hal 3-4.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Filosofi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan orang ketika mereka sedang
berusaha untuk memahami kebenaran yang mendasar atas diri mereka sendiri, dunia
tempat mereka tinggal, serta hubungan mereka dengan dunia serta satu sama lain.
Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar
ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar
ilmu adalah melalui tiga hal. Pertama, pendekatan ontologi, yaitu ilmu yang mengkaji
tentang hakikat. Kemudian dalam perkembangannya, bermuncullah paham-paham
tentang ontologi meliputi monoisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, dan agnotisisme.
Kedua, pendekatan epistemologi, yaitu cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau
sumber, struktur, metode dan syahnya (validitas) pengetahuan. Dalam menemukan
sumber pengetahuan itu terdapat beberapa metode yaitu induktif, deduktif, positivisme,
kontemplatif, dan dialektis. Ketiga, pendekatan aksiologi, yaitu teori tentang nilai (etika
dan estetika). Pada adasarnya ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia.
Metodologi ekonomi Islam bertujuan melahirkan kriteria ilmiah, prinsip dan
standar, atau rasionalisi, argument dan justifikasi untuk melahirkan sebuah teori dan
membuktikan kebenarannya mana yang valid dan tidak valid, benar dan salah; dan
serangkaian metode, teknik, prosedur ilmiah yang perlu ditempuh dalam melahirkan
teori dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Biasanya ini dihasilkan setelah jelas
kriteria ilmiah dan kebenaran.
Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup
manusia dan kesejahteraannya dengan menitik beratkan pada kodrat dan martabat
manusia itu sendiri, maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan
dipergunakan secara komunal dan universal.
B. Saran
Pemakalah menyadari materi ini masih jauh dari sempurna. Kami mohon maaf apabila
ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti,
dan lugas. Dan kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati
dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fandy, jurnal Sejarah dan social budaya https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-


komitmen-adalah/ (di akses pada 21:39 , 16/09/2023).

Lawfstudy, 22 februari 2017 jurnal


https://msdmandtraining.wordpress.com/2017/02/22/landasan-ontologi-
epistemologi-dan-aksiologi-dalam-filsafat-ilmu/ di akses pada 16/09/2023.

IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Desember 2021, Vol.10, No.2. pISSN 2303-
3568 eISSN 2684-8228
https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna (di akses pada
21:39 , 16/09/2023).

M.Nurhakim Metode Studi Islam.

11

Anda mungkin juga menyukai