Anda di halaman 1dari 20

STOMATITIS

Intan Sulistiani
121.0211.068
STOMATITIS ATAU
SARIAWAN??
STOMATITIS adalah..
Stoma = mulut ; itis= inflamasi/peradangan
Stomatitis adalah inflamasi mukosa oral, yang
dapat meliputi mukosa bukal (pipi) dan labial
(bibir), lidah, gusi,l angit-langit dan dasar
mulut.
Etiologinya .
Dalam mulut
Kebersihan mulut
Makanan pedas atau
panas
Trauma pada mulut
Infeksi bersifat lokalis
Letak susunan gigi kawat


Luar mulut
Rokok
Penggunaan obat kumur
Reaksi alergi
Stress
Gangguan hormonal
Kekurangan vitamin B
dan C
Gangguan sist.
pencernaan
Faktor Resiko
Merokok
Alergi dan sensitifitas
Defisiensi nutrisi
Obat obatan
Penyakit sistemik
Trauma
Stress
Gangguan hormonal
Gangguan imunologik
Genetik
Kesalahan pemasangan gigi palsu
Klasifikasi
Recurent aphtouch stomatitis
Vincent stomatitis
Traumatic ulcer

Primer
Stomatitis micotik
Stomatitis herpetica
Stomatitis medica mentosa
gingivostomatitis
Sekunder
RECURENT APHTOUCH STOMATITIS
Deskrpsinya .
suatu peradangan yang terjadi pada mukosa
mulut, biasanya berupa ulser putih
kekuningan.
Ulser ini dapat berupa ulser tunggal maupun
lebih dari satu.
SAR dapat menyerang mukosa mulut yang
tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labial,
lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum
lunak dan mukosa orofaring.

SAR merupakan ulser oval rekuren pada
mukosa mulut tanpa tanda-tanda adanya
penyakit lain dan salah satu kondisi ulseratif
mukosa mulut yang paling menyakitkan
terutama sewaktu makan, menelan dan
berbicara. Penyakit ini ringan karena tidak
bersifat membahayakan jiwa dan tidak
menular.

Epidemiologi..
Merupakan jenis stomatitis yang paling sering terjadi
SAR lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria
pada usia dibawah 40 tahun
SAR dapat terjadi pada semua kelompok umur tetapi
lebih sering ditemukan pada masa dewasa muda.
SAR paling sering dimulai selama dekade kedua dari
kehidupan seseorang.
Epidemiologi stomatitis aftosa rekuren terjadi hampir
pada 2%-6% pada populasi orang dewasa yang
terinfeksi HIV dan lebih sering terjadi pada anak-anak
yang terinfeksi HIV
klasifikasi
onset
akut
kronis
klinis
miRAS
maRAS
HU
Berdasarkan onset
Akut
disebabkan oleh trauma
sikat gigi, tergigit, dan
sebagainya
Bila dibiarkan saja akan
sembuh dengan sendirinya
dalam beberapa hari.
Kronis
sulit sembuh jika dibiarkan
tanpa diberi tindakan apa-apa.
Disebabkan oleh xerostomia
(mulut kering)
Penyebab dari xerostomia ini
bisa disebabkan gangguan
psikologis (stress), perubahan
hormonal, gangguan
pencernaan, sensitif terhadap
makanan tertantu dan terlalu
banyak mengonsumsi
antihistamin atau sedatif.

Stomatitis aphthosa minor
Sebagian besar pasien menderita
stomatitis aphtosa bentuk minor
ini
Ditandai oleh luka (ulser) bulat
atau oval, dangkal, dengan
diameter kurang dari 5mm, dan
dikelilingi oleh pinggiran yang
eritematus
Mengenai daerah-daerah non-
keratin, seperti mukosa labial,
mukosa bukal dan dasar mulut.
Ulserasi bisa tunggal atau
merupakan kelompok yang terdiri
atas empat atau lima
Sembuh dalam jangka waktu 10-
14 hari tanpa meninggal bekas.

Stomatitis aphtosa mayor
Hanya sebagian kecil dari pasien yang
terjangkit stomatitis aphtosa jenis ini
Jenis ini lebih hebat daripada
stomatitis jenis minor (MiRAS).
Secara klasik
Berdiameter kira-kira 1-3 cm
Berlangsung selama 4minggu atau
lebih dan dapat terjadi pada bagian
mana saja dari mukosa mulut,
termasuk daerah-daerah berkeratin.
Stomatitis aphtosa major ini
meninggalkan bekas, bekas pernah
adanya ulser seringkali dapat dilihat
penderita MaRAS; jaringan parut
terjadi karena keseriusan dan
lamanya lesi
Ulserrasi hipertiformis
Istilah herpetiformis
digunakan karena bentuk
klinis dari HU (yang dapat
terdiri atas 100 ulser
kecil-kecil pada satu
waktu) mirip dengan
gingivostomatitis herpetik
primer
virus-virus herpes tidak
mempunyai peran
etiologi pada HU atau
dalam setiap bentuk
ulserasi aphtosa.

Gejala klinisnya.
1-24 jam
Hipersensitive dan perasaan
seperti terbakar
prodormal
1-3hari
Adanya udema setempat
dengan terbentuknya makula
dan papul
Pre-ulcer
Pada stadium ini timbul rasa sakit
terjadi nekrosis ditengah-tengahnya,
batas sisinya merah dan
bertahan lama 1 16 hari.
Masa penyembuhan ini untuk tiap-
tiap individu berbeda yaitu 1 5
minggu.

ulcerasi
Diagnosa
Gejala klinis
pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal
dengan swab atau kumur sedangkan diagnosis
pasti dengan menggunakan biopsi.
Pemeriksaan laboratorium :
1) WBC menurun pada stomatitis sekunder
2) Pemeriksaan kultur virus: cairan vesikel dari
herpes simplek stomatitis
3) Pemeriksaan cultur bakteri: eksudat untuk
membentuk vincents stomatitis

Penatalaksanaan
Non farmakologi
Hindari makanan yang
semakin memperburuk kondisi
seperti cabai
Sembuhkan penyakit atau
keadaan yang mendasarinya
Pelihara kebersihan mulut dan
gigi serta mengkonsumsi
nutrisi yang cukup, terutama
makanan yang mengandung
vitamin B12 dan zat besi
Hindari stress

farmakologi
Harus disertai dengan terapi penyakit
penyebabnya
Diberikan emolien topikal, seperti
orabase, pada kasus yang ringan
dengan 2 3 ulcersi minor.
Pada kasus yang lebih berat diberikan
kortikosteroid, seperti triamsinolon
atau fluosinolon topikal, sebanyak 3
atau 4 kali sehari setelah makan dan
menjelang tidur
Pemberian tetraciclin dapat diberikan
untuk mengurangi rasa nyeri dan
jumlah ulcerasi
Bila tidak ada responsif terhadap
kortikosteroid atau tetrasiklin, dapat
diberikan dakson dan bila gagal juga
maka di berikan talidomid

Pencegahan
Menjaga kebersihan mulut
Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang
mengandung vitamin B12, vitamin C dan zat besi
Menghadapi stress dengan efektif
Menghindari luka pada mulut saat menggosok
gigi atau saat menggigit makananMenghindari
makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat
yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada
rongga mulut.

Anda mungkin juga menyukai