Anda di halaman 1dari 49

KELARUTAN GAS DALAM

DARAH
ADELINA SIMAMORA, S.Si, MS

02/15/15

Tujuan Instruksional umum


Mahasiswa dapat memahami :
1. prinsip kelarutan gas dalam liquid secara fisika
dan secara kimia.
2. faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan
gas dalam liquid.
3. bentuk bentuk transport O2 dalam darah.
4. bentuk-bentuk transport CO2 dalam darah.
5. hukum aksi massa dalam kelarutan O2 dan CO2
dalam darah.
6. efek dekompresi
02/15/15

KELARUTAN GAS DALAM


CAIR (LIQUID)
Prinsip : like dissolve like Zat terlarut
dan pelarut saling melarutkan apabila
mempunyai kemiripan kepolaran.
Kelarutan gas/liquid dibedakan menjadi :
Kelarutan secara fisika
Kelarutan secara kimia
Kelarutan secara kimia selalu lebih besar
dari kelarutan secara fisik.
02/15/15

Kelarutan secara Fisika


Gas terlarut tanpa bereaksi dengan
pelarutnya.
Kelarutan gas secara fisika kecil, karena
perbedaan kepolaran antara gas dan
pelarutnya juga kecil.
Contoh : kelarutan gas O2, N2, atau H2
dalam air.
02/15/15

Kelarutan secara Kimia


Gas terlarut bereaksi dengan pelarutnya,
sehingga kelarutan gas menjadi lebih besar.
Contoh :
CO2(aq) +H2O H2CO3 (aq) H+(aq) + HCO3-.
SO2(aq) +H2O H+(aq) + HSO3- (aq)
NH3(aq) +H2O NH4+ (aq) + OH-(aq)
CO2(aq) +NaOH(aq) Na2CO3(aq)
02/15/15

Kelarutan secara Kimia


Dalam reaksi di atas terjadi jembatan Hidrogen
antara gas CO2 , SO2, dan NH3 dengan air.
Misalnya pada gas NH3 dapat terjadi jembatan
Hidrogen : O H N dan N H O

02/15/15

Kelarutan beberapa jenis gas dalam air

02/15/15

Faktor yang mempengaruhi kelarutan gas


dalam cair
1.Temperatur
T , kelarutan gas dalam cair .
Energi kinetik gas , molekul gas
bergerak semakin cepat, shg
mudah meninggalkan pelarutnya.
2.Tekanan (P)
P , kelarutan gas dalam cair
02/15/15

Faktor yang mempengaruhi kelarutan gas


dalam cair
3. Adanya Zat terlarut lain
Dapat menaikkan atau menurunkan kelarutan gas
dalam larutan.
- Apabila zat terlarut lain dapat bereaksi dengan
gas terlarut, kelarutan gas naik. Contoh : CO 2
dalam larutan NaOH
- Apabila zat terlarut lain tidak bereaksi dengan
gas terlarut, kelarutan gas berkurang. Contoh :
O2 dalam larutan NaCl
02/15/15

Hukum Henry
Pada T tetap, fraksi mol gas dalam larutan
berbanding lurus dengan tekanan :
n
= k.P
n : mol gas
N + n
( N>>>n)
N : mol pelarut
k : bgtg pd gas & pelarut
n / N = k . P atau C = k . P
Berlaku untuk gas dengan kelarutan kecil & sedikit
atau tidak bereaksi dengan pelarutnya.
02/15/15

10

Hukum Henry
Jadi jika P naik, kelarutan gas , sampai P
tidak lagi menaikkan kelarutan gas karena
sudah maksimum.
Bila dalam air larut bbg gas, setiap gas akan
bertindak individual dengan tek. gasnya adalah
tek parsial gas tsb.

02/15/15

11

Hukum Dalton
Tekanan total gas adalah jumlah tekanan
masing-masing komponen.
Tekanan udara :
P (t) = P O2 + P N2 + P (x)
P (t) : tekanan total udara
P O2 : tekanan oksigen
P N2 : tekanan nitrogen
P (x) : tekanan +gas-gas lain (< 1%)
02/15/15

12

KELARUTAN GAS
DALAM DARAH
Darah mengangkut O2 dan CO2
Butir darah merah mengandung hemoglobin
yang dapat bereaksi dengan O2 .
Kelarutan O2 dalam eritrosit > dalam plasma
(+ 90 % air)
- Plasma darah mengandung garam
higroskopis shg molekul air semakin sedikit.
- Kelarutan CO2 dlm plasma > drpd dlm air.
02/15/15

13

Transport Oksigen dalam darah


Dilakukan melalui dua cara :
- secara fisika : kelarutan O 2 secara fisik
dalam plasma darah (1.5 %).
- secara kimiawi : O2 berdifusi dalam sel
darah merah dan terikat secara kimiawi
pada Hemoglobin (98.5 %).

02/15/15

14

Transport CO2 dalam darah


CO2 merupakan hasil respirasi selular.
Karenanya di sel jaringan P CO2 tinggi
yang menyebabkan difusi CO2 ke
pembuluh darah kapiler dan diangkut
melalui tiga cara:
1.secara fisika : kelarutan CO2 dalam
plasma darah (7%). Kelarutan CO2 24
kali lebih besar daripada kelarutan O 2
02/15/15

15

2. Secara kimia: CO2 berdifusi ke sel darah merah dan


diubah menjadi:
a. Carbamino haemoglobin : terikat pada
Hemoglobin (23%)
terikat pada gugus amino pada tiap ujung terminal
dari ke4 rantai polipeptida.
b. Ion Bikarbonat (70%)
H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3-

di eritrosit terjadi 10 000x lebih cepat dp di plasma


karena adanya enzim carbonate anhidrase. ion
HCO3- kmd msuk dl plasma

02/15/15

16

Ion H+ dinetralisir oleh Hb (daya buffer


Hb!) HHb.
Untuk menjaga kenetralan listrik dalam sel
darah merah, ion HCO3- yang ke luar
menuju plasma digantikan oleh Cl-.
Dalam plasma, ion HCO3- dapat bertindak
sebagai buffer dalam mengontrol pH
darah.
02/15/15

17

Hemoglobin
Setiap sel darah merah mengandung 250
juta molekul Hemoglobin.
Karakteristik Hemoglobin:
1. Globin: terdiri dari 4 rantai polipeptida
dengan konformasi : 2 rantai (masingmasing 141 residu) dan 2 rantai
(masing-masing 146 residu).
2. Gugus Heme: mengandung Ion Fe(II).
Heme menempel prostetik pd rantai
polipeptida.
02/15/15

18

Setiap Globin mengandung 4 Heme.


Gugus Heme berikatan dengan
polipeptida melalui Fe(II)yang terikat
dengan residu Histidin dari polipeptida.
Fe(II) berikatan koordinasi dengan 6 buah
ligan.
Satu tempat kosong pada Fe(II) diisi oleh
molekul O2
BM Hb = 64500
02/15/15

19

02/15/15

20

Setiap molekul Hb mengikat 4 molekul


oksigen, sebab setiap atom Fe mengikat
1 molekul O2
Oksihemoglobin terikat secara reversibel
Hb

O2

Hb.4O2

Dalam keadaan dimana 4 O2 terikat pada


Hb saturasi 100%.
Saturasi Hb mengikuti hukum aksi
massa
Hb dapat juga mengikat CO2, H+, dan CO
02/15/15

21

Pengikatan oksigen bersifat reversibel :


Hb +
O2 Hb.4O2

02/15/15

22

02/15/15

23

Hb mengangkut O2 dari paru-paru ke


jaringan
Hb mengangkut CO2 dan H+ (produk akhir
respirasi) dari jaringan ke paru-paru dan
ginjal.
H+ terikat pada residu histidin (buffer Hb)
pada rantai -globin dan pada 2 residu
lain di rantai .
CO2 terikat pada gugus amino pada tiap
ujung terminal dari ke4 rantai polipeptida.
02/15/15

24

Hukum Aksi massa


Kebanyakan reaksi tidak terjadi secara tuntas
tidak semua reaktan terpakai habis.
Reaksi kesetimbangan :
reaksi dimana perubahan terhadap sistem
terjadi secara mikroskopis. Secara makroskopis
perubahan tidak teramati.
A + B C + D
Pada saat konsentrasi C dan D meningkat, C dan D
dapat bereaksi balik membentuk A dan B (reaksi
balik)
02/15/15

25

Pada satu waktu, kec reaksi ke kiri akan


sama dengan kc reaksi ke arah kanan
kesetimbangan.
Pada saat kesetimbangan tercapai,
konsentrasi A, B, C, dan D tidak berubah.
Tidak ada perubahan netto konsentrasi A,
B, C, dan D.

02/15/15

26

Konstanta kesetimbangan
Besarnya konstanta kesetimbangan
memperlihatkan arah reaksi.
Reaksi dengan nilai K besar, akan
bergeser ke kanan.
Reaksi dengan nilai K kecil, akan
bergeser ke kiri.
Reaksi dengan nilai K 1, akan terdapat
sejumlah reaktan dan produk dalam
jumlah signifikan.
02/15/15

27

Prinsip LeChatelier
Jika sistem dinamik diberi gangguan, maka
sistem akan meminimalkan gangguan tersebut.
aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)
PCc PDd = Q
PAa PBb
Merubah konsentrasi reaktan dan produk
Jika produk ditambah, kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
Jika reaktan ditambah, kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
02/15/15

28

Pernafasan
Transport CO2
Sel jaringan : bahan bakar organik
dioksidasi oleh mitokondria dengan
menggunakan O2 yang dibawa dalam Hb.
Hasil pembakaran : CO2
Diangkut ke paru-paru dalam bentuk ion
HCO3-, Carbamino-Hb, dan gas terlarut
dlm plasma.
02/15/15

29

Di paru-paru: P CO2 darah < P CO2 alveoli


sehingga:
- CO2 yang terlarut scr fisik dalam plasma
keluar ke alveoli. Kestbngan reaksi berikut
bergeser ke kiri:
H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3- HCO3- dlm plasma masuk ke SDM, Clkeluar menuju plasma (pergeseran
klorida).
02/15/15

30

HCO3- bergabung dengan H+ yg berasal


dari HHb membentuk H2CO3
H2CO3 terpecah menjadi H2O + CO2

02/15/15

31

Pertukaran Gas di Paru-paru

02/15/15

32

Pertukaran gas di paru-paru


O2 larut secara fisik dalam plasma (1),
namun sebagian besar berdifusi dalam
SDM (2) bereaksi dengan deoksiHb (3)
membentuk oksiHb (4) sambil
melepaskan H+ (5).
Pd saat Hb jenuh dengan O2, afinitas thd
CO2 shg CO2 yg terikat pd Hb (6) akan
terdisosiasi dan berdifusi keluar dari
SDM (7) melalui plasma menuju alveoli.
02/15/15

33

Ion H+ yang dilepaskan Hemoglobin


berikatan dengan ion HCO3- (8) yang
berdifusi ke dalam SDM dari plasma dan
saling bertukar tempat dengan Cl- (9).
Reaksi antara H+ dan HCO3- mnghasilkan
H2CO3(10).
As. Karbonat pecah menjadi H2O & CO2 (11)
dengan bantuan enzim karbonat
anhidrase. CO2 berdifusi keluar dari SDM
(12) menuju plasma lalu ke alveoli (13)
02/15/15

34

Pertukaran Gas di Jaringan

Pertukaran gas di jaringan


CO2 terlarut dalam jumlah kecil dalam
plasma (1) namun sebagian besar
berdifusi ke dalam SDM (2) bereaksi dg
air membentuk H2CO3 (3) atau berikatan
dengan Hb membentuk carbamino
Hb(11). Reaksi dikatalisis oleh carbonate
anhidrase. Terdisosiasi jd H+ dan HCO3(4)

02/15/15

36

Selama pergeseran klorida, ion HCO3- (5)


berdifusi keluar dari SDM digantikan oleh
Cl- (6). Selanjutnya HCO3- bertindak sbg
buffer mengontrol pH darah.
Dalam SDM, ion H+ (7) dibuffer oleh Hb (8).
Pada keadaan dimana Hb berikatan dg H +
Hb punya afinitas yang rendah thd O 2(9).
Sejumlah kecil O2 diangkut dalam keadaan
terlarut secara fisik (10) berdifusi keluar
dari plasma masuk ke dalam sel jaringan.
02/15/15

37

Pertukaran gas dari jaringan ke


pembuluh darah kapiler

02/15/15

38

Pertukaran gas dari pembuluh


darah kapiler ke jaringan

02/15/15

39

Pertukaran CO2 dalam darah

02/15/15

40

Efek Dekompresi
Pada permukaan laut P(t) = 1 atm (760
mmHg), yaitu terdiri dari P O2 = 0.21 atm,
P N2 = 0.78 atm, dan P gas lain-lain = 0.01
atm.
Setiap turun dari permukaan bumi 10 m, P
total naik 1 atm konst.gas naik.
Bernafas pada kedalaman lautan lebih
banyak molekul gas O2 dan N2 yang
terhisap (Hk. Henry dan Hk. Dalton).
02/15/15

41

Ekstra molekul O2 dan CO2 (ke-2nya gas


yang tidak inert) akan termetabolisme.
Sehingga selalu akan lebih banyak CO 2
yang dikeluarkan daripada yang dihisap.
Sebaliknya untuk O2.
N2 (gas inert) tidak termetabolisme. Pada
permukaan laut, jumlah N2 yang dihisap
dan dikeluarkan sama. Ekstra N2 akan
masuk dalam darah dan jaringan tetap
dalam bentuk gas.
02/15/15

42

Bila naik ke permukaan, P berkurang, sehingga


N2 akan keluar dari jaringan dalam bentuk
gelembung2 udara.
Jika penurunan tekanan terjadi sangat cepat,
gelembung N2 yang terbentuk menjadi lebih
besar.
Gas gas tsb tidak boleh terlalu cepat
meninggalkan pembuluh darah menyumbat
pembuluh darah kapiler.
Gelembung yang besar dalam jaringan dan
sirkulasi darah akan mengakibatkan gejalagejala dari penyakit dekompresi.
02/15/15

43

Tersumbatnya aliran darah ke persendian


sakit persendian (bend)
Sumbatan menghambat suplai O2 ke
jaringan. Apabila suplai O2 ke sistem saraf
berkurang fatal (kelumpuhan atau
stroke).
Mencegah emboli (tersumbatnya
pembuluh darah oleh gelembung gas):
naik secara perlahan dekompresi
mengeluarkan N2.
02/15/15

44

Keracunan gas CO
Gas karbon monoksida (CO) dan gas
asam sianida (HCN) akan berkompetisi
dengan O2 untuk terikat pada Fe dalam
Hb karena kemiripan struktur ke-2nya
dengan O2.
CO akan terikat pada Hb 210x lebih kuat
dibanding O2.
Ini akan mengurangi penyampaian O 2 ke
jaringan.
02/15/15

45

Hb(aq) +
K(O2)

O2(aq)
[HbO2]
[Hb]PO
CO(aq)
[HbCO]
[Hb]PCO

HbO2 (aq)

HbCO (aq)

Hb(aq) +
K(CO) =
K(CO) > K(O2)

Yang berarti CO terikat pada Hb lebih kuat


dari pada O2
02/15/15

46

Pada saat Hb terekspos pada CO dan ,


terjadi kompetisi dengan reaksi :
HbO2(aq) + CO(aq) HbCO(aq) +O2 (aq)
Harga K untuk reaksi di atas :
K = [HbCO]PO = K(CO)
2

[HbO2]PCO

K(O2)

[HbCO] = K PO
[HbO2]
PCO
2

02/15/15

47

HbO2(aq) + CO(aq) HbCO(aq) +O2 (aq)


Jumlah relatif tergantung pada tekanan
parsial CO dan O2. karena K(CO) > K O2,
harga K untuk reaksi kompetisi >1.
Pada temp 38oC, nilai K = 210, sehingga
posisi kesetimbangan akan bergeser ke
kanan. (CO menggeser O 2 dari kompleks
HbCO).
Proses ini bersifat reversibel. Berdasar
prinsip LeChatelier, tekanan O 2 yang besar
akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
02/15/15

48

Good luck
The whole art of teaching is only the art of awakening
the natural curiosity of young minds
for the purpose of satisfying it afterwards."

02/15/15

49

Anda mungkin juga menyukai