Anda di halaman 1dari 60

Dr.

Muhammad Khotibuddin

SETTING UP MEDICAL
CLINIC

Learning Outcome
Klinik

Kedokteran Keluarga itu


seperti apa penampakannya?

Adakah

Standar yang mengatur hal


tersebut?
Sarana dan Prasarana
Lay out tempat praktik

Klinik
Klinik

adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis
tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang
tenaga medis.
Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah atau masyarakat.
Berdasarkan jenis pelayanan:
Klinik Pratama
Klinik Utama

Klinik
Klinik

Pratama atau Klinik Utama dapat


mengkhususkan pelayanan pada
satu bidang tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ
atau jenis penyakit tertentu.
Pelayanan kesehatan dapat berbentuk
rawat jalan, one day care, rawat
inap dan/atau home care.

Klinik Pratama
Bentuk:
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik

dasar Klinik Dokter Umum/Gigi


Kepemilikan:
Klinik rawat jalan dimiliki secara perorangan atau

berbentuk badan usaha.


Klinik rawat inap dan one day care harus berbentuk
badan usaha.
Direkturnya:
dokter umum atau
dokter gigi

Minimal

2 dokter umum/gigi

Klinik Utama
Bentuk:
Klinik pelayanan medik spesialistik
Klinik pelayanan medik dasar dan

spesialistik.
Kepemilikan:
Berbentuk badan usaha.

Direkturnya:
Dokter spesialis
Dokter gigi spesialis

Minimal

1 Dokter per spesialisasi

Persayaratan
LOKASI
BANGUNAN &
RUANGAN
KLINIK

PRASARANA
PERALATAN
TENAGA KERJA

Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Tentang
Klinik
Nomor 028/Menkes/Per/I/2011

Bangunan dan Ruangan


Pasal 8
Bangunan

permanen
Tidak bergabung dengan tempat tinggal.
Tidak bergabung dengan unit kerja lainnya.
Memenuhi persyaratan lingkungan sehat.
Memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan serta perlindungan
dan keselamatan bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, anak-anak
dan orang usia lanjut.

Pasal 9 Ruangan
Bangunan

klinik paling sedikit terdiri

atas:
1. Ruang pendaftaran/ruang tunggu;
2. Ruang konsultasi dokter;
3. Ruang administrasi;
4. Ruang tindakan;
5. Ruang farmasi;
6. Kamar mandi/wc;
7. Ruangan lainnya sesuai kebutuhan

pelayanan.

Pasal 10 - Prasarana
Instalasi

air;
Instalasi listrik;
Instalasi sirkulasi udara;
Sarana pengelolaan limbah;
Pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
Ambulans, untuk klinik yang
menyelenggarakan rawat inap; dan
Sarana lainnya sesuai kebutuhan.

Peralatan Pasal 11/14


Medis

dan Non medis


SNI & Safety
Legal
Dikalibrasi berkala
Alat pengion (ex. X-ray) ijin
berlapis
Penggunaan berdasarkan indikasi
medis

Ketenagakerjaan
Pimpinan

& Penanggungjawab Pelayanan

Klinik Pratama adalah seorang dokter atau

dokter gigi.
Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
Tenaga

Medis: Dokter, Perawat, Bidan


Tenaga Kesehatan Lain: Rekam Medis,
Fisioterapis, Apoteker, Laboran
Tenaga Non kesehatan: OB, CS
Izin Praktek

Klinik Rawat Inap


Harus

menyediakan:

ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;


tempat tidur pasien minimal 5 (lima) dan maksimal 10

(sepuluh);
tenaga medis dan keperawatan yang sesuai jumlah
dan kualifikasinya;
tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan dan/atau tenaga
non kesehatan lain sesuai kebutuhan;
dapur gizi;
pelayanan laboratorium Klinik Pratama.

Pelayanan

rawat inap hanya dapat dilakukan


maksimal selama 5 (lima) hari.

Izin berlapis untuk


Laboratorium
Apotek
Pelayanan

radiologis

Praktik Dokter Umum


Boleh

dimana saja
Berjarak lebih dari 200 meter dari
tempat praktik yang lain
Minimal ada ruangan;
Ruang Tunggu
Ruang Periksa
Toilet

How To Design Your


Clinics/Rooms?
IMPORTANT:
SAFETY
Prasarana keamanan dan keselamatan
Prosedur-prosedur
COMFORT
Desain Ruang
Desain Interior
Prasarana
Fasilitas
Furnitur
Peoples

SAFETY
Pegangan

sepanjang tangga
Lantai tidak licin, ada pembeda
warna di setiap perbedaan
ketinggian lantai
Lampu emergency
Penerangan cukup, sumber listrik
memiliki penutup
Jalur Evakuasi
Sistem pemadam kebakaran
WC duduk Vs Jongkok

COMFORT zone
Help

patients find their way in

The receptionist should seem available to incoming

patients
Having a receptionist greet a patient immediately and ask
for his name makes him feel welcome
Keep

furnishings practical but comfortable

Sofa or chairs ? armless chairs to accommodate:

pregnant, obese or disabled patients


Window, wall & floor covering, lighting
seating capacity
Choose

diversions that set the right mood

TV, playing educational materials, magazines, DVDs

health promote, poster

STANDART
Your

waiting room makes a statement about


your practice. Make sure it's a good one.
If patients are uncomfortable, their anxiety
extends back into the exam room.
Perhatikan detail:
Indera pendengaran
Indera penglihatan
Indera penciuman dan perabaan

Khususnya

di Ruang Tunggu dan Ruang

Periksa
Pasien paling banyak menghabiskan banyak waktu

Doorways

must be 36 inches wide.


The turning radius for wheelchairs
must be 60 inches.
Reception counters should have an
area low enough to accommodate
wheelchairs
Your waiting room should be welcoming
to patients, with comfortable seating,
ample lighting and soothing decor.

RUANG PERIKSA
Privacy

: exam room ( no swing door), wall


Modular, flexible and adaptable
Exam rooms must be large enough to
accommodate wheelchair users; 10 feet by 10 feet
is the optimal size.
Designing and stocking your exam rooms will save
you time during patient visits.
Infection control :
Handwashing : before and after
Covering the table with disposable paper or linen
stethoscopes and other examining
the proper disposal of medical wastes, including dressings,
needles, sharps, and body fluid samples

Ruang Periksa
A

wide variety of exam tables are available


depending on your budget, the procedures you
perform and your patient population.
You can reduce your risk of back injury by using an
exam table that is adjustable in height and a stool
with an air-lift feature.
Because your patients spend the majority of their
time in the exam room on the exam table, make sure
it is comfortable and easy to adjust. For example, a
table that can lower to 18 inches from the floor, fully
motorized
Positioning the exam table at an angle in the room
Cover the table

Lay Out of Exam


Room

60 inchi diameter
wheelchair
turning space

Akses kursi roda

Furniture and Others


stuff
Seating
Lighting
Cabinetry.
Diagnostic systems
EMR (Electronic Medical
Dressing area.
Waste receptacles
Wall, floor, wastafel
Ventilation

Record)

Old Man with Old Style,


Are We?

Furnituring

Modular Casework

Exam Table

Chairs

Wastafel

Referensi
Jon

E. Wells. Efficient Office Design for a


Successful Practice. Family Practice Management,
May 2007. www.aafp.org/fpm
Committee on Infectious Diseases and Committee
on Practice and Ambulatory Medicine. Infection
Control in Physicians Offices.PEDIATRICS Vol. 105
No. 6 June 2000
Dorothy Pennachio. Practice Pointers: Your waiting
room--Create a first-rate impression. Medical
Economics Nov. 7, 2003;80:47
Gatot Soetono, dkk. Membangun Praktik Dokter
Keluarga MAndiri. PB IDI

ThUNDERMIST HEALTH
CENTER
PUBLIC HEALTH SERVICE

Reception Room

Lobby

Treatment Floor

Public conference room

VILLAGE FAMILY
MEDICINE

Receptionist

Waiting room

Examination

Work up

Dental room

Pasal 7
Ketentuan
a.
b.

c.

d.

penyelenggaraan Balai Pengobatan:


dipimpin oleh seorang dokter yang mempunyai Surat
Izin Praktek sebagai penanggungjawab;
mempunyai fasilitas diagnostik dan terapi sederhana
sesuai dengan kewenangan dokter dan peralatan
gawat darurat sederhana serta menyediakan obatobat untuk pelayanan medik sesuai Daftar Obat
Esensial Nasional untuk Puskesmas non Perawatan;
melaksanakan pelayanan medik dasar secara rawat
jalan sesuai kompetensi dokter dan atau dokter gigi;
dan
kewenangan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
sebatas sebagai konsultan.

Persyaratan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

administrasi permohonan izin


Balai Pengobatan meliputi:
foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
pemohon yang masih berlaku;
foto copy SIP penanggungjawab;
foto copy NPWP pemohon;
foto copy akte pendirian badan hukum bagi
pemohon yang berbadan hukum;
foto copy izin gangguan;
proposal/study kelayakan;
surat bukti kepemilikan/penggunaan tanah
dan atau bangunan sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun;

surat perjanjian kerjasama pengelolaan limbah;


i. rekomendasi puskesmas setempat;
j. surat pernyataan kesanggupan membina 1
posyandu dan 1 UKS yang diketahui pimpinan
posyandu dan kepala sekolah bersangkutan;
k. surat pernyataan sanggup tunduk dan patuh
terhadap ketentuan peraturan perundangundangan
yang berlaku dan sanggup dikenakan sanksi;
l. surat pernyataan sanggup melengkapi SIK perawat
yang bekeja paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
diterbitkannya izin penyelenggaraan balai
pengobatan;
m. surat pernyataan kesanggupan melaksanakan
pendataan dan pengiriman laporan penyakit
potensial KLB dan PTM sesuai ketentuan;
h.

n.

o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.

surat pernyataan kesanggupan sebagai


pembina dusun dalam penanganan
permasalahan kesehatan di dusun
setempat yang diketahui kepala dusun;
struktur organisasi;
denah lokasi dan denah bangunan;
hasil pemeriksaan kualitas air yang
memenuhi syarat yang masih berlaku;
data jenis pelayanan;
data ketenagaan dan uraian tugas;
daftar obat;
daftar peralatan, listrik/penerangan; dan
daftar tarif yang akan diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai