Anda di halaman 1dari 23

Kegagalan Perawatan Endodontik dan

Penanganan Pasien dengan Penyakit


Kardiovaskuler

Eriana Sutono
Dosen tutor:
Dr. drg. Juni Jekti Nugroho, Sp.KG

Perawatan Endodontik
Tujuan :
Menjaga gigi selama mungkin dalam
rongga mulut
Menutup seluruh saluran akar dan
memperoleh fluid-tight seal pada
daerah foramen apikal gigi

obturasi yang kurang baik


akan menjadi awal
kegagalan endodontik
Tingkat reinfeksi
bergantung pada kualitas
pengisian saluran akar
dan coronal seal

4 dimensi disiplin kesehatan


keberhasilan endodontik
1. Dimensi fisik/fisiologis dan
berhubungan dengan keberadaan
atau tidak adanya kelainan
pulpa/periapikal, nyeri dan fungsi
2. Seberapa lama gigi dapat bertahan

3. Mengukur secara langsung maupun


tidak langsung biaya yang
dibutuhkan
4. Pemeriksaan aspek fisiologis aspek
persepsi
kesehatan rongga mulutberhubungan
dengan kualitas hidup dan estetik

Faktor-faktor penyebab kegagalan endodontik yaitu:

Bakteri yang menetap (intra-kanal


dan ekstra-kanal)
Pengisian saluran akar yang tidak
adekuat (pembersihan dan obturasi
yang kurang baik)
Pengisian yang berlebih
Coronal seal yang kurang
(kebocoran)

Saluran akar yang tidak dirawat


(saluran akar utama dan asesoris)
Kesalahan prosedur iatrogenik
seperti preparasi akses kavitas yang
kurang baik
Komplikasi instrument (ledges,
perforasi)

Gambar 1. Tingkat keberhasilan


menurun (a). pengisian yang berlebih,
(b) pengisian yang kurang

Gambar 2. Coronal seal yang kurang baik dengan


obturasi yang kurang dapat mengakibatkan terjadinya
periodontitis periapikal

Gambar 3. Pasien merasakan gejala setelah


perawatan endodontik. (b) didapatkan saluran akar
MB2 pada kunjungan berikutnya, dan telah
dilakukan perawatan dan obturasi

Flare Up
Flare up setelah perawatan
endodontik sebesar 1.4-16%.
Nyeri antar kunjungan
dapat terjadi setelah perawatan

Flare Up
Nyeri dan/atau pembengkakan pada
jaringan lunak dan mukosa oral pada
daerah gigi yang telah dirawat
endodontik selama beberapa jam atau
hari setelah perawatan saluran akar,
dengan gejala klinis (nyeri gigi ketika
menggigit, mengunyah) yang dirasakan
sangat hebat dan biasanya pasien
datang ke klinik lebih awal dari jadwal
kunjungannya.

Perawatan pada Nyeri Antar


Kunjungan

Re-Instrumentasi
Insisi dan Drainase (I dan D)
Medikamen Intrakanal
Reduksi oklusal
Obat-obatan

Hubungan Infeksi Endodontik - Deteksi Lesi Awal


pada Sistem Kardiovaskular

FAKTA

Equilibrium pada sistem sirkulasi


menjaga fungsi normal endothelium,
dengan cara menghambat agregasi
platelet, adhesi monosit, dan
proliferasi vaskuler smooth muscle cell,
menjaga keseimbangan biologis antara
prokoagulan dan antikoagulan

40 orang dewasa berusia 20 hingga 40


tahun dilibatkan pada penelitian ini; 20
subjek dengan periodontitis apikalis dan
20 subjek sebagai kontrol.
Pemeriksaan gigi dan pemeriksaan
jantung secara lengkap: pemeriksaan
fisik, elektrokardiogram, echokardiografi
jaringan Doppler dan konvensional, dan
pengukuran endothelial flow reserve
(EFR).

Pemeriksaan parameter di
laboratorium : interleukin 1, -2 dan
-6 (IL-1, IL-2, IL-6), tumor necrosis
factor alpha, and asymmetrical
dimethylarginine (ADMA).

Hasil
Kelainan echocardiography pada
seluruh subjek yang diteliti
Level ADMA memiliki hubungan yang
berlawanan dengan EFR dan secara
langsung berhubungan dengan IL-2.
Pasien Dengan AP menunjukkan
peningkatan konsentrasi darah yang
signifikan terhadap IL-1

ADMA secara signifikan menurun


terhadap EFR
Disimpulkan bahwa peningkatan
level ADMA berkaitan dengan EFR
yaag rendah dan peningkatan IL-2
mempengaruhi terjadinya disfungsi
endothelial tahap awal pada dewasa
muda dengan periodontitis apikalis.

Obat Antikoagulan bagi Pasien Perawatan Gigi

Terapi antikoagulasi digunakan dalam


beberapa kondisi untuk mencegah,
mengobati, atau mengurangi risiko
terjadinya tromboemboli
Obat oral antikoagulan terbaru,
dabigatran etexilate (direct thrombin
inhibitor) dan rivaroxiban (factor
Xainhibitor)

Pertimbangan perawatan gigi

Pasien dengan fungsi ginjal normal yang


menggunakan dabigatran atau
rivaroxaban, prosedur invasif gigi dapat
dilakukan
Pasien yang membutuhkan pembedahan
oral/maksilofasial mungkin diperlukan
penghentian obat antikoagulan oral
selama minimal 24 jam sebelum operasi,
perlu konsultasi dengan dokter yang
merawat

Kesimpulan
Perlunya cleaning, shaping, disinfeksi,
pengisian saluran akar dan restorasi
dengan baik
Pasien kardiovaskular memerlukan
pertimbangan khusus sehubungan
dengan kapan dan perawatan gigi
yang tepat serta tindakan pencegahan
yang sebaiknya dilakukan

Reaksi obat-obatan yang mungkin


terjadi serta konsul ke dokter yang
menangani penyakitnya atau dokter
ahli jantung bila ada hal-hal yang
perlu dicurigai

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai