Anda di halaman 1dari 44

Desain Kohort

Kelompok 3
Prihandriyo Sri Hijranti 1406594045
Hanitya D. Ratnasari 1506704503
Grace Stefanus 1506705866
Rahimul Yakin 1506785085

Definisi
Kohort sebagai istilah umum mengandung arti suatu
kelompok, suatu ikatan atau badan seseorang.
Dalam konteks epidemiologi kata ini lebih banyak
mengacu pada sekelompok orang yang diteliti dan lahir
dalam tahun atau periode waktu yang sama. Seiring
perjalanan waktu, kelompok tersebut akan bergerak
melalui serangkaian periode waktu kehidupan yang
berbeda; ketika kelompok tersebut bertambah usianya,
perubahan dapat terlihat dalam data statistik kesehatan
dan data vital kelompok tersebut. Faktor kesehatan
06/11/2015
Kelompok 3 Epidemiologi
Intermediet
2
maupun kematian dilacak
melalui
kohort

Definisi

metode epidemiologi untuk mengidentifikasi suatu


populasi studi menurut usia atau dengan menggunakan
cara atau sifat pengelompokan individu lain demi tujuan
penelitian
(Timmreck, 1998)

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

Beberapa Bentuk Studi Kohort


Studi kohort

Studi
prospektif
06/11/2015

Studi
retrospektif

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

Sejarah
Prospective cohort studies

Chronic Disease Cohorts (20th Century)


Framingham study of cardiovascular disease, 1948
Japanese atomic bomb survivors, 1946
British physician study, 1950s
Colorado Plateau uranium miners, 1950s

Retrospective cohort studies


Aniline-dye occupational cohort, 1954

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

KONSEP KOHORT
Pengelompokan individu berdasarkan ada atau
tidak ada pajanan
Individu tidak menpunyai sakit yang diteliti pada
saat penelitian dimulai.
Individu diikuti untuk mengetahui status
penyakit

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

Kohort digunakan jika


Jika ada bukti kuat pajanan dan penyakit
Pajanan jarang namun insidens penyakit tinggi di antara
yang terpajan
Jika follow-up mudah
Jika tersedia dana yang cukup

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

HAL YANG PERLU


PERTIMBANGKAN
Apakah populasi studi cukup
menghasilkan data yg reliable ?

besar

untuk

Apakah jangka waktu penelitian cukup panjang


untuk meneliti efek yang lama atau penyakit yg
jarang terjadi ?
Apakah
data
pajanan
dapat
menjelaskan
06/11/2015
Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet
8
hubungan pajanan dengan terjadinya outcome?

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

Kohort prospektif
Bentuk studi kohort yang murni sesuai dengan sifatnya
Pengamatan dimulai pada saat populasi kohort belum
mengalami akibat yang diteliti dan hanya diketahui
kelompok yang terpapar dan yang tidak terpapar

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

10

Kohort prospektif

Kohort prospektif
Pembanding internal, kelompok yang terpapar
dan tidak terpapar berasal dari populasi yang
sama
Pembanding eksternal, kelompok yang terpapar
dan tidak terpapar tidak berasal dari satu
populasi yang sama

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

11

Kohort Prospektif Pembanding


Internal
Populasi kohort dibagi dalam dua kelompok yakni yang
terpapar dan yang tidak terpapar
Kedua kelompok tersebut diikuti secara prospektif
sampai batas waktu penelitian, dimana akan muncul:
a. Kelompok terpapar
1) Sub kelompok yang mengalami akibat
2) Subkelompok yang tidak mengalami akibat

b. Kelompok tidak terpapar


1) Subkelompok yang mengalami akibat
2) Subkelompok yang tidak mengalami akibat
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

12

Kohort Prospektif Pembanding


Internal
Penelitian
mulai
di sini

Diikuti prospektif

Apakah
terjadi efek?

D+

D-

D+

E+
Subye
k
ED-

ED-

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

13

Kohort Prospektif Pembanding


Internal
Dari hasil pengamatan kohort peneliti dapat
menghitung insiden kejadian dari kedua kelompok baik
yang terpapar maupun yang tidak terpapar dan
kemudian dapat dihitung angka resiko relatif hasil
pengamatan D+
DE+

a+b

E-

c+d

Membandingkan Insidens efek pada kelompok E+ dgn kelompok E-

Risiko Relatif (RR) = a/(a+b) : c/(c+d)


06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

14

Kohort Prospektif Pembanding


Eksternal
Populasi kohort terdiri dari dua populasi yang berbeda,
dengan satu populasi mengalami keterpaparan dan
populasi lainnya
Penelitiantanpa faktor resiko Apakah
mulai
di sini

Diikuti prospektif

terjadi efek?

Kohort I
Subyek E+

Kohort II
Subyek E06/11/2015

D+

D-

D+

DKelompok 3 Epidemiologi Intermediet

d
15

Kohort Prospektif Pembanding


Eksternal
Hasil luaran terjadinya efek yang diamati pada kedua
populasi ini, memberikan nilai rate insiden populai yang
terpapar dan rate insiden populasi yang tidak terpapar

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

16

Kohort Retrospektif
Umumnya studi kohort bersifat prospektif, namun dapat
pula dilakukan dengan menggunakan data yang telah
dikumpulkan pada waktu yang lalu yang tersimpan
dalam arsip atau bentuk penyimpanan data lainnya.
Pengamatan dimulai pada saat akibat (efek) sudah
terjadi.
Hanya dapat dilakukan bila data tentang faktor resiko
tercatat dengan baik sejak terjadinya keterpaparan
pada populasi yang sama dengan efek yang ditemukan
pada awal pengamatan
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

17

Kohort Retrospektif
Tidak menderita

Populasi

Ada faktor resiko


+

Menderita

Tidak ada faktor


resiko
Tidak menderita

Waktu Penelitian

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

18

JENIS-JENIS KOHORT
Closed cohort (closed population)
Individu diobservasi dari saat penelitian dimulai
sampai dengan akhir penelitian. Diasumsikan tidak ada
individu yang masuk atau keluar dari penelitian setelah
penelitian berjalan.
Dynamic cohort (open population)
Individu diperbolehkan masuk ataupun keluar dari
penelitian.
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

19

Langkah-langkah Kegiatan Pada


Rancangan Kohort
Merumuskan
pertanyaan
penelitian
Identifikasi
subjek

06/11/2015

Penetapan
populasi
kohort

Besarnya
sampel

Sumber
keterpapara
n

Memilih
kelompok
kontrol

Pengamatan
hasil
(timbulnya
kejadian)

Perhitungan
hasil
penelitian

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

20

Penetapan populasi kohort


Dalam memilih populasi kohort ada beberapa faktor
yang secara rinci perlu diperhatikan
Komparabilitas sampel; sedapat mungkin kelompok studi memiliki atribut yang sama dengan
kelompok kontrol
Frekuensi faktor resiko; bila faktor resiko populasi dari masyarakat umum, bila populasi dari
individu yg risti
Frekuensi penyakit; semakin < frekuensi kejadian penyakit, semakin besar sampel yang
diperlukan
Derajat sensitivitas pengamatan; setiap faktor resiko dengan presisi yg tinggi akan
menyebabkan besarnya sampel +
Representatif populasi penelitian; populasi yg dipilih sedapat mungkin mendekati ciri2 yg
diinginkan untuk dianalisa
Tingkat asesibilitas; populasi yg dipilih harus memberikan informasi yang lengkap
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

21

Besarnya Sampel
Hipotesis nol (Ho); besarnya kelompok yang akan
menderita penyakit yang akan diteliti pada kelompok
yang terpapar tidak berbeda dengan kelompok yang
tidak terpapar, sehingga nilai resiko relatifnya (RR=1)
Ha; RR>1 atau RR<1 atau RR1
Dalam menentukan besarnya sampel pada penelitian
ini, umumnya pada sebagian kasus, besarnya RR dan
P2ditentukan terlebih dahulu sedangkan P1 dihitung
dari kedua nilai tersebut
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

22

Besarnya Sampel

Dimana p = (p1+ p2)2


Sedangkan p1 = (RR) p2
Jika p2 telah ditetapkan maka nilai RR akan terbatasi
dimana:

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

23

Besarnya Sampel
Hal ini merupakan kendala terhadap berapa ukuran
sampel yang mungkin untuk nilai p2 tertentu.
contoh, bila diperkirakan bahwa sekitar 30% dari
seluruh individu yang tidak terpapar akan menderita
penyakit sepanjang periode penelitian, maka nilai RR
yang memungkinkan adalah
Berarti untuk hal demikian ini maka hipotesis alternatif
dengan nilai RR = 4 adalah hal yang tidak mungkin
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

24

Sumber Keterangan Keterpaparan


Dari status/kartu
pemeriksaan kesehatan
berkala dengan berbagai
sifat tertentu seperti
tekanan darah, kadar
kolesterol, dll
Dari kartu pelayanan
kesehatan khusus seperti
kartu KB, dll

06/11/2015

Wawacanra langsung dengan anggota kohor, terutama


tentang kebiasaan sehari2 seperti merokok, pola makan, olah
raga dll

Keterangan hasil pemeriksaan lingkungan (fisik, biologis,


sosial) termasuk lingkungan kerja, tempat tinggal, dll

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

25

Memilih Kelompok Kontrol


(Pembanding)
Pada subjek dengan faktor resiko internal
maka kelompok target dengan variabel
faktor resiko tersebut, sedangkan kelompok
kontrol tanpa variabel tersebut pada
populasi yang sama
subjek dengan faktor resiko eksternal yang
biasanya beruapa variabel lingkungan, dimana
kelompok target berada/hidup pada
lingkungan tersebut sedangkan kelompok
kontrol bebas dari pengaruh lingkungan
bersangkutan
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

26

Memilih Kelompok Kontrol


(Pembanding)
Bila keduanya mengandung faktor resiko
maka kelompok kontrol dipilih dari mereka
dengna dosis faktor resiko yang lebih
sedikit (intensitas, kualitas, kuantitas dan
waktu pemaparan yang lebih rendah)
dibanding kelompok target.

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

27

Memilih Kelompok Kontrol


(Pembanding)
Tanpa matching

Dengan matching

Subjek besar

Penelitian dalam satu populasi, atau kelompok terpapar


dengan faktor resiko > kelompok tanpa resiko (kontrol)

06/11/2015

Mengetahui pengaruh faktor resiko secara teliti dan


mendalam

Subjeknya sangat terbatas jumlahnya

Subjek yang terpapat jauh lebih kecil proporsinya

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

28

Pengamatan Hasil Luaran


(timbulnya kejadian)
Salah satu masalah yang sering terjadi pada
pengamatan bentuk kohortadalah hilangnya
subjek dari pengamatan (lost of follow up)
Untuk mengantisipasi adanya mereka yang
hilang dari pengamatan,dapat dilakukan
perhitungan person-years pada akhir
pengamatan

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

29

Pengamatan Hasil Luaran


(timbulnya kejadian)
Subjek menolak ikut/drop out selama penelitian,
sedangkan penelitian tetap diteruskan, dapat dilakukan
analisa hasil:
1. Usahakan keterangan tentang keadaan insiden mereka yang
drop out
2. Bandingkan sifat karakteristik tertentu mereka yang
menolak/drop out dengan populasi kohort
3. Follow up mereka yang menolak/drop out melalui sarana lain
4. Melakukan pemeriksaan berkala yang lebih sering pada
kelompok kohort untuk menilai kecenderungan penyakit
yang diteliti dari waktu ke waktu
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

30

Pengamatan Hasil Luaran


(timbulnya kejadian)
Perhitungan person-years dilakukan terutama pada:
1. Anggota kohort memasuki kelompok penelitian tidak bersamaan waktunya
2. Sejumlah anggota kohort meninggal atau drop out selama masa penelitian

Perhitungan hasil akhir bagi mereka yang drop out


1. Adakan perhitungan nilai rate maksimal (mereka yang drop out dianggap
menderita semua)
2. Adakan perhitungan dengan nilai rate minimal (mereka yang drop out
dianggap tidak menderita)
3. Adakan perhitungan menganggap yang drop out sama keadaannya
dengan yang tidak drop out
4. Adakan perhitungan dengan menambahkan penyebut sebesar setengah
dari jumlah drop out
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

31

Perhitungan Hasil Penelitian


Hasil perhitungan adalah dengan menetukan besarnya
pengaruh keterpaparan atau hubungan tingkat
keterpaparan dengan hasil luaran (efek)
Ukuran yang sering digunakan untuk menilai besarnya
pengaruh faktor keterpaparan terhadap kejadian adalah
tingkat resiko relatif (RR)

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

32

Perhitungan Hasil Penelitian


Menderita

Tidak Menderita

Total

Terpapar

a+b

Tidak Terpapar

c=d

Total
a+c
b+d
Keterangan:
a = yang terpapar dan menderita
b = yang terpapar dan tidak menderita
c = yang tidak terpapar dan menderita
d = yang tidak terpapar dan tidak menderita

06/11/2015
3 Epidemiologi
Intermediet
a
+ c = seluruhnya menderita Kelompok
pada akhir
pengamatan

N=a+b+c+d

33

Perhitungan Hasil Penelitian


Resiko relatif (RR) disebut juga Rasio Insidens Kumulatif
adalah ukuran yang menunjukkan berapa kali (berapa
besar atau lebih kecil) resiko secara relatif untuk
mengalami kejadian (penyakit atau kematian) pada
populasi terpapar bila dibandingkan dengan mereka
yang tidak terpapar.
Besarnya Insidens Rate (IR)

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

34

Perhitungan Hasil Penelitian


Besarnya insidens rate yang terpapar (IRT)
Besarnya insidens rate yang tidak terpapar (IRTT)
Besarnya Risk Relatif (RR)

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

35

Perhitungan Hasil Penelitian


Nilai RR menyatakan besarnya resiko (kemungkinan)
untuk menderita bagi mereka yang terpapar dibanding
dengan merekayang tidak terpapar atau
memperlihatkan besarya pengaruh keterpaparan
terhadap timbulnya penyakit.
Bila RR = 1, tidak ada pengaruh antara keterpaparan
dengan kejadian penyakit
Bila RR > 1, ada pengaruh dimana faktor keterpaparan
mempunyai peranan dalam timbulnya kejadian yang
diamati
06/11/2015
Bila RR < 1, faktor keterpaparan
bukan merupakan
Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet
36
resiko kejadian penyakit, tetapi mempunyai efek

Preventive fraction (Pf)

Pf = (1.72 0.49) / 1.72 = 0.72

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

37

Perhitungan Hasil Penelitian


Nilai perbedaan rate insidens dari kedua kelompok yang
diamati disebut resiko atribut (attributable risk)
Atau
Nilai RA menunjukkan besarnya pengaruh bila faktor
keterpaparan dihilangkan atau untuk melihat besarnya
kemungkinan dalam usaha pencegahan penyakit
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

38

Perhitungan Hasil Penelitian


Kedua nilai tersebut mempunyai arti tersendiri
1. RR, menunjukkan berapa besarnya pengaruh faktor
keterpaparan terhadap kejadian penyakit maupun kematian
2. RA, mempunyai kepentingan dalam kesehatan masyarakat
di mana frekuensi kejadian dapat diperkirakan pada suatu
populasi tertentu

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

39

Potensial bias
Selection bias
Loss to follow-up
Information bias

Kualitas informasi yang didapat berbeda antara subyek yang


terpajan dan tidak terpajan

Detection bias

Subyek dengan pajanan lebih dievaluasi untuk hasil

06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

40

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan

Kekurangan

Memberikan gambaran yg cukup lengkap ttg pengaruh dan


sifat keterpaparan

Memberikan gambaran besarnya pengaruh faktor


keterpaparan seperti halnya pengaruh faktor resiko

06/11/2015

Membutuhkan jumlah penduduk yang cukup besar untuk


mengamatia penyakit yang jarang terjadi

Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mem follow up

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

41

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan

Kekurangan

Memungkinkan perhitungan rate secara langsung yakni


insidens penyakit pada kelompok terpapar dan tidak terpapar

Memungkinkan mendapat berbagai variabel yang dapat


ditemukan /diamati secara jelas dan sistematis

06/11/2015

Kemungkinan pada faktor keterpaparan, sifat karakteristik


penduduk atau jenis kegiatan kelompok yang diamati
mengalami perubahan selama pengamatan, yang dapa
menyebabkan hasil akhir kurang relevan

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

42

Kelebihan dan Kekurangan


kelebihan

kekurangan

Memungkinkan quality kontrol dalam setiap pengukuran


variabel yang diamati

06/11/2015

Biaya penelitian umumnya relatif mahal

Dalam pelaksanaan follow up yang cukup lama, berbagai


kesulitan dapat timbul sehingga mengganggu follow up

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

43

Referensi
Gerstman, B.Burt. (2013). Epidemiology Kept Simple An
Introduction to Traditional and Modern Epidemiology (3 rd
ed). Oxford : John Wiley & Sons
Noor, Nur Nasry. (2008). Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Morton, Richard F., Hebel, J. Richard., McCarter, Robert J.
(2001). Epidemiologi dan biostatistika: panduan studi(5th
ed). Alih Bahasa: Apriningsih. Jakarta: EGC
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2998589/
http://www.iarc.fr/en/publications/pdfsonline/epi/cancerepi/CancerEpi-8.pdf
06/11/2015

Kelompok 3 Epidemiologi Intermediet

44

Anda mungkin juga menyukai