Anda di halaman 1dari 46

ODS KATARAK SENIL MATUR

OLEH :
RezkyPratiwi L. Basri
110208125
PEMBIMBING:
dr. Citra Azma Anggita Ikhlas
KONSULEN :
dr. Marliyanti N. Akib, Sp.M, M.Kes
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN
Suku/Bang
Suku/Bang
sa
sa ::

Bugis/In
donesia

Pekerjaan
Pekerjaan
::

Pensiuna
n

Tgl.
Tgl.
Pemeriksa
Pemeriksa
an
an ::

20
Januari
2014

Tempat
Tempat
Pemeriksa
Pemeriksa
an:
an:

BKMM

No.
No. Reg.
Reg. ::

5347

ANAMNESIS

Anamnesis
Anamnesis terpimpin:
terpimpin:
Pasien dtg dgn keluhan pengelihatan kabur pd
kedua mata dialami sjk 2 thn yll. Penglihatan
kabur terjadi bersamaan pd kedua mata.
Penglihatan kabur tjd secara perlahan & makin
lama makin kabur. Seperti ada asap yg
menutupi penglihatan. Penglihatan jauh &
dekat terganggu. Mata merah (-), nyeri di
sekitar mata (-), air mata berlebih (-), kotoran
mata berlebih (-), silau saat melihat cahaya (-),
mata terasa berpasir (-), gatal (-), sakit kepala
(-).

CONT.
Riwayat
Riwayat Penyakit
Penyakit Dahulu
Dahulu
Riwayat Diabetes mellitus (-)
Riwayat trauma pada mata (-)
kacamata (-)
Riwayat alergi (-)

- Riwayat Hipertensi (-)


- Riwayat pemakaian

Riwayat
Riwayat Penyakit
Penyakit Keluarga
Keluarga
tidak ada keluarga yang mengalami keluhan/penyakit
yang sama

Riwayat
Riwayat Pengobatan
Pengobatan

Untuk keluhan yang sekarang belum diobati dan tidak


sedang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang

Riwayat
Riwayat Sosial
Sosial Ekonomi
Ekonomi
Pasien berstatus asuransi kesehatan (ASKES) dengan
kondisi social ekonomi menengah

TANDA VITAL

TD:
120/70
mmHg

RR: 18
x/mnt

Nadi:
82
x/mnt
Suhu :
36,6 C

FOTO KLINIS

STATUS OFTALMOLOGIS
Inspeksi
Palpebra
Apparatus
Lakrimalis
Silia
Konjungtiva
Bola mata

OD

OD

Edema (-)

Edema (-)

Lakrimasi (-)

Lakrimasi (-)

Sekret (-)

Sekret (-)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Normal

Normal

Mekanisme
muskular
Kornea

00
00

00

00

00

Jernih, Arkus senil (+)

Jernih, Arkus senil (+)

(-)

(-)

Tidak dilakukan
pemeriksaan

Tidak dilakukan
pemeriksaan

normal

normal

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

Pupil

Bulat, sentral, RC (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Lensa

Keruh padat

Keruh padat

Tes sensitivitas
Tes placido
Bilik Mata Depan
Iris

00

00

00

Palpasi
No.

Pemeriksaan

OD

OS

1.

Tensi okuler

Tn

Tn

2.

Nyeri tekan

(-)

(-)

3.

Massa tumor

(-)

(-)

4.

Glandula

Tidak ada

Tidak ada

pembesaran

pembesaran

preaurikuler

Penyinaran Oblik
No.

Pemeriksaan

OD

OS

1.

Konjungtiva

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

2.

Kornea

Jernih , Arkus senil Jernih, Arkus senil

3.

Bilik mata depan

(+)
Normal

(+)
Normal

4.

Iris

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

5.

Pupil

Bulat,sentral,

Bulat,sentral, RC(+)

Lensa

RC(+)
Keruh padat,

Keruh padat,

6.

iris shadow (+)

iris shadow (+)

Pemeriksaan Visus
VOD 1/
LP :

Non-contact tonometri:
TOD : 8 mmHg
TOS : 8 mmHg

Pemeriksaan Tonometri

VOS : 1/

Pemeriksaan Slitlamp

SLOD : Konjungtiva hiperemis (-). Kornea jernih,


arkus senil (+). BMD normal. Iris coklat, kripte (+).
Pupil bulat, sentral, RC (+). Lensa keruh padat.
SLOS : Konjungtiva hiperemis (-). Kornea jernih,
arkus senil (+). BMD normal. Iris coklat, kripte (+).
Pupil bulat, sentral, RC (+). Lensa keruh padat.

Pemeriksaan Funduskopi

FODS
Refleks Fundus (-) terhalang kekeruhan lensa

RESUME
Seorang
Seorang lai-laki,
lai-laki, 73
73 thn,
thn, dtg
dtg ke
ke
poli
poli mata
mata dgn
dgn keluhan
keluhan
pengelihatan
pengelihatan kabur
kabur pd
pd kedua
kedua
mata
mata dialami
dialami sejak
sejak 2
2 thn
thn yll.
yll.
Penglihatan
Penglihatan kabur
kabur terjadi
terjadi
bersamaan
bersamaan pd
pd kedua
kedua mata.
mata.
Penglihatan
Penglihatan kabur
kabur tjd
tjd secara
secara
perlahan
perlahan &
& makin
makin lama
lama makin
makin
kabur.
kabur. seperti
seperti ada
ada asap
asap yg
yg
menutupi
menutupi penglihatan.
penglihatan.
Penglihatan
Penglihatan jauh
jauh &
& dekat
dekat
terganggu.
terganggu.

DIAGNOSIS
Anamnesi
Anamnesi
ss

Pemeriksa
Pemeriksa
an
an Fisik
Fisik
ODS
ODS
KATARAK
KATARAK
SENIL
SENIL
IMATUR
IMATUR

TERAPI
Pemeriksaan Lab Lengkap
Biometri
ODS Ekstraksi Lensa + IOL

PROGNOSIS
Bonam

Bonam

Bonam
Quad
Quad
ad
ad
Vitam
Vitam

Quad
Quad
ad
ad
sanati
sanati
onem
onem

Quad
Quad
ad
ad
kosmet
kosmet
icam
icam

Quad
Quad
ad
ad
visam
visam

Bonam

DISKUSI

ANATOMI

ANATOMI

Fisiologi lensa
Akomodasi lensa

DEFINISI
KATARAK
Setiap keadaan kekeruhan pd lensa yg dpt
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan
lensa), denaturasi protein lensa ataupun
kedua-duanya. berjalan progresif

Katarak senil
Kekeruhan lensa yang terdapat pd usia
lanjut, usia >50 thn.

ETIOLOGI
Proses
Proses penuaan
penuaan
Hereditas
Hereditas
Radiasi
Radiasi ultraviolet
ultraviolet
Faktor
Faktor diet
diet
Merokok
Merokok

Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
katarak
katarak terkait
terkait
usia
usia adalah
adalah
multifaktorial
multifaktorial
dan
dan tidak
tidak
sepenuhnya
sepenuhnya
dimengerti
dimengerti
Kristalin
(protein
Kristalin
(protein

lensa)
lensa) berubah
berubah
oleh
oleh modifikasi
modifikasi dan
dan
agregasi
agregasi kimia
kimia
menjadi
menjadi protein
protein
berat
berat molekul
molekul
tinggi
tinggi

menyebabkan
menyebabkan
fluktuasi
fluktuasi pada
pada
indek
indek refraktif
refraktif
lensa,
lensa,
penghamburan
penghamburan
sinar,
sinar, dan
dan
mengurangi
mengurangi

Seiring
Seiring dengan
dengan
usia
usia lensa,
lensa, berat
berat
dan
dan ketebalan
ketebalan
bertambah
bertambah dan
dan
kekuatan
kekuatan
akomodasi
akomodasi
berkurang
berkurang
Modifikasi
Modifikasi kimia
kimia
protein
protein inti
inti lensa
lensa
juga
juga
menyebabkan
menyebabkan
pigmentasi
pigmentasi
progresif.
progresif. Lensa
Lensa
menjadi
menjadi warna
warna
kuning
kuning atau
atau
kecoklatan
kecoklatan
dengan
dengan
bertambahnya
bertambahnya
usia
usia

Karena
Karena lapisan
lapisan
serabut
serabut kortikal
kortikal
baru
baru terbentuk
terbentuk
secara
secara
konsentrik,
konsentrik, inti
inti
lensa
lensa terjadi
terjadi
kompresi
kompresi dan
dan
pengerasan
pengerasan
(sclerosis
(sclerosis
Perubahan
yang
Perubahan
yang
nuclear)
nuclear)

berhubungan
berhubungan
dengan
dengan usia
usia
lainnya
lainnya pada
pada lensa
lensa
meliputi
meliputi penurunan
penurunan
konsentrasi
konsentrasi
glutation,
glutation,
potassium,
potassium,
peningkatan
peningkatan
konsentrasi
konsentrasi sodium
sodium
dan
dan kalsium,
kalsium, dan
dan
peningkatan
peningkatan
hidrasi
hidrasi

KLASIFIKASI
WAKTU

MORFOLOGI

MATURITAS

Kongenita
Kongenita
ll

Kortikal
Kortikal

Insipien
Insipien

Juvenil
Juvenil

Nuklear
Nuklear

Imatur
Imatur

Senil
Senil

Subkapsul
Subkapsul
ar
ar
posterior
posterior

Matur
Matur

Hipermat
Hipermat
ur
ur

Maturitasnya

Katarak insipien

kekeruhan bentuk
baji
Korteks anterior
dan posterior
Iluminasi obliq:
radial spoke
pattern (seperti
jeruji)

Katarak senil imatur

Kekeruhan diffuse
dan irreguler
Warna putih keabuabuan dengan iris
shadow (+)
Lensa
membengkak :
intumescent
cataract

Katarak senil mature

Kekeruhan komplit
Berwarna seperti
putih mutiara
Katarak matang
Hilangnya iris
shadow

Katarak senil hipermatur

hancur korteks
lensa menyusut
kapsul anterior
keriput dan
menebal
BMD yang dalam

Katarak Nuklear

Sklerosis pada inti lensa


yang menyebabkan
opasitas sentral pada lensa
Berjalan lambat,
bilateral/unilateral.
Inti homogen tanpa lapisan
selular
Gejalanya penglihatan
lebih terang bila melihat
pagi hari/malam hari.

Katarak Kortikal

Perubahan komposisi
ionik pada korteks
lensa yang
menyebabkan
opasitas korteks
Biasanya asimetris
Gejalanya penglihatan
berasap dan diplopia
monoculer

Katark Subkapsular
Posterior

Opasitas granular seperti


plak pada korteks
Etiologinyatrauma,
kortikosteroid sistemik
dan topikal, inflamasi,
radiasi
Gejalanyapandangan
silau, visus menurun
ditempat terang, diplopia
monokuler.

GEJALA KLINIK

Penurunan Ketajaman Visus


Penglihatan terhalang asap /
awan
Foto Fobia / Silau
Pergeseran miopia (Second Sight)
Diplopia monocular

PEMERIKSAAN FISIK
KETAJAMAN PENGLIHATAN
Penurunan Ketajaman Visus

ILUMINASI OBLIQ
Lensa Keruh

OFTALMOSKOPI
Penurunan reflex fundus

SLIT LAMP
Perubahan penampakan lensa
Iris shadow

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium
laboratorium
Pemeriksaan darah rutin, fungsi ginjal, dan fungsi hati
perlu dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya
seseorang dioperasi

Pemeriksaan
Pemeriksaan tonometri
tonometri

Dilakukan untuk memastikan ada tidaknya penyulit


seperti glaukoma.

Biometri
Biometri
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan
kekuatan dioptri lensa inta okular (IOL) yang
sebaiknya dipasangkan pada pasien.

Managemen katarak

Indikasi
Indikasi operasi
operasi katarak
katarak
dibagi
dibagi dalam
dalam 33 kelompok:
kelompok:

Indikasi Optik
Indikasi Medis
Indikasi Kosmetik

Teknik-teknik pembedahan Katarak

Ekstraksi
katarak
ekstrakaps
ular

Phaco
Emulsificati
on

IC
CE

Ekstraksi
katarak
intrakapsul
ar

SI
CS

Small
Incision
Cataract
Surgery

EC
CE

Ph
ac
o

ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)

Mengeluarkan seluruh lensa


bersama kapsulnya
Indikasizonula zinn yang
telah rapuh atau
berdegenerasi dan mudah
putus
Pada ekstraksi ini tidak akan
terjadi katarak sekunder.
Kontraindikasiusia < 40
tahun yang masih mempunyai
ligamen hialoidea kapsular
Penyulitastigmat, glaukoma,
uveitis, endoftalmitis dan
perdarahan.

ECCE (Ekstra Capsular Cataract


Extraction)

Pengeluaran isi lensa dengan


memecah atau merobek kapsul
lensa anterior sehingga masa
lensa dan korteks lensa dapat
keluar melalui robekan
tersebutkapsul posterior utuh,
maka lensa intraokulerke
dalam kamera posterior

Indikasikatarakimatur,
kelainan endotel,
keratoplasti, implantasi
lensa intraokular posterior,
implantasi sekunder lensa
intraokular, kemungkinan
dilakukan bedah glaukoma,
predisposisi prolaps vitreous.

SICS (Small Incision Cataract


Surgery)
Modifikasi
dari
ekstraksi katarak ekstra
kapsular,
merupakan
salah
satu
teknik
pilihan yang dipakai
dalam operasi katarak
dengan
penanaman
lensa intraokuler

Phaco Emulsification

Menggunakan vibrator
ultrasonik
menghancurkan nukleaus
diaspirasi melalui insisi
2,5 3 mmkemudian
dimasukkan lensa
intraokular yang dapat
dilipat.
Keuntunganpemulihan
visus lebih cepat, induksi
astigmatis akibat operasi
minimal, komplikasi dan
inflamasi pasca bedah
minimal.
Penyulitkatarak sekunder

Intraokular lens (IOL)


Setelah
pembedaha
n, pasien
akan
mengalami
hipermetro
pi karena
kahilangan
kemampua
n
akomodasi.

Maka dari itu


dilakukan
penggantian
dengan lensa
buatan

berupa lensa
kontak
kacamata
atau lensa
yang
ditanam
dalam mata
(IOL).

IOL dapat
terbuat dari
bahan
plastik,
silikon
maupun
akrilik

Metode fiksasi dari IOL pada mata, adalah


sebagai berikut:

Lensa
diletakkan di
dpn iris &
ditopang di
sudut ruang
anterior.

Anterior
Anterior
Chamber
Chamber IOL
IOL

Iris-supported
Iris-supported
lenses
lenses
Lensa ini tetap
pd iris dgn
bantuan
jahitan,
loop/cakar.

Diletakkan
sepenuhnya di
belakang iris.

Posterior
Posterior
chamber
chamber lenses
lenses

KOMPLIKASI

Komplikasi
Preoperati
f
Glaukoma
Uveitis
Kronik

Komplikasi
Intra
Operatif
Edema
kornea,
ruptur
kapsul
posterior,
pendarahan
disrupsi
vitreus,

Komplikasi
dini pasca
operatif
Ruptur
kapsul
posterior,
yang
mengakibatk
an prolaps
vitreus
Prolaps iris
Pendarahan

Komplikasi
lambat
pasca
operatif
Ablasio
retina
Endoftalmitis
kronikPost
kapsul
kapacity,
Malformasi
lensa
intraokuler

Drag picture to placeholder or


click icon to add

PROGNOSIS

Drag picture to
placeholder or
click icon to add

Drag picture
to
placeholder
or click icon
to add

Terkait usia katarak senil


berkembang
secara
progresif.

Jika operasi diindikasikan,


ekstraksi
lensa
dapat
meningkatkan ketajaman
visual dalam lebih dari
90% kasus.

Pasien
telah
terjadi
kerusakan retina atau
mengalami
komplikasi
pascaoperasi serius tidak
dapat
mencegah
perbaikan visual yang
signifikan,
misalnya,
glaukoma, ablasi retina,
perdarahan
intraokular,
atau infeksi.

End of my presentation

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai