Anda di halaman 1dari 6

Budaya menghormati

Lawan Bicara ( Aizuchi )


Ayu Tantri Winna Asmara
Badriatul Kamilah
Devia Nurwindasari
Hanan Chairil
Nur Alfiyani
Wulan Apriani

Pengertian Aizuchi
Aizuchi adalah ekspresi ataupun ungkapan
yang disampaikan lawan tutur untuk
menanggapi informasi yang disampaikan
penutur pada saat penutur sedang memakai
haknya untuk berbicara.

Bentuk Ungkapan Aizuchi


a. Aizuchishi (Kosa kata aizuchi).
Pada umumnya yang sering dipakai adalah , ,
, , , dan lain-lain. Bermacammacam bentuk aizuchi berdasarkan situasi pemakaiannya dapat
dikelompokan menjadi 2, yaitu aizuchi yang dipakai dimana saja
bila dengan meninggalkan ungkapan/kalimat yang belum selesai
seperti, dan lain sebagainya.
Selain itu adalah yang biasanya dipakai ketika mengerti tentang
isi pembicaraan seperti,
.

b. Kurikaeshi (Pengulangan).
Sambil mendengarkan pembicaraan penutur, lawan tutur biasanya juga ada yang
memakai berupa pengulangan kata ataupun kalimat yang belum
diselesaikan oleh penutur. Pengulangan tersebut dikarenakan lawan tutur
berusaha menunjukan bahwa ia mendengarkan pembicaraan lawan tutur. Hal ini juga
dapat menunjukan fungsi sosial dari pemakaian aizuchi. aizuchi berupa pengulangan
sebagian pembicaraan yang belum selesai tersebut yaitu, bila penutur berbicara dengan
intonasi meninggi memiliki arti bahwa ia memohon penjelasan ataupun penegasan dari
jawaban lawan tutur. Lawan tutur dapat memakai berupa bentuk
pengulangan modalitas (kemungkinan) tindak tutur penutur secara sebagian sebagai
perhatiannya. Dengan syarat pengulangannya hanya dibatasi
.

c. Iikae (Kata pengganti).


Kata pengganti atau adalah munculnya bahasa/kata-kata dari lawan tutur
sendiri terhadap isi pembicaraan penutur dan ungkapan yang dipakai lawan tutur
berbeda dengan ungkapan atau kata-kata yang dipakai penutur, namun pada dasarnya
berupa pengulangan isi pembicaraan. Pengulangan ini merupakan petunjuk bahwa
lawan tutur memahami dan mendengarkan pembicaraan penutur. Berupa penggantian
secara sebagian tindak tutur penutur adalah : ,menjadi ,
menjadi dan menjadi .
d. Sonota (Bentuk lainnya).
Bentuk yang lain yaitu berupa gerakan non verbal atau bahasa tubuh juga sering
digunakan pada saat terjadi peristiwa tindak tutur. Bentuknya dapat berupa
anggukan kepala , tertawa, senyuman, ataupun ,
ekspresi wajah yang terkejut.

Contoh pemakaian aizuchi ini dapat terlihat dalam percakapan


yang terdapat pada buku Minna no Nihongo Shokyu II berikut
ini :
(A) :

(Ano, kochirade, ryouri kyoushitsu nga hirakemasuka).


(B) :
Ee, san gai ni daidokoro nga arimasu.
(A) : .
Dougu mo kariraremasuka.
(C) :
Ee, kariraremasen.

Anda mungkin juga menyukai