1. Untuk menetapkan target-target operasi humas yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap
hasil yang diperoleh.
2. Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
3. Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan:
a. Jumlah program.
b. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program humas yang telah diprioritaskan itu.
4. Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas:
a. Personil yang ada.
b. Daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan,
dan sebagainya.
c. Anggaran dana yang tersedia
1. Pengenalan Situasi
a. Perencanaan Logis
b. Proses Transfer Humas
c. Kompromi yang Diperlukan
d. Kompromi yang Diperlukan
e. Penyelidikan Situasi
f. Pengumpulan Pendapat
g. Pemecahan Masalah
Survei-survei
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sikap-sikap tokoh masyarakat yang merupakan para pencipta atau pemimpin pendapat umum.
2. Penetapan Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif
6.
Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah
terjadinya suatu krisis.
7.
8.
9.
Penentuan Khalayak
Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin menjangkau semua
Khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara
internal maupun eksternal (Frank Jefkins, Public
Khalayak suatu perusahaan dapat terdiri atas para karyawan, pemegang saham, konsumen, pelanggan,
masyarakat tetangga (sekitar), distributor, para pemimpin pendapat umum, pendidik dan pemerintah.
media massa
-Menggunakan
-Menggunakan
Para perencana media humas juga harus memperhitungkan media mana yang harus digunakan untuk
menjangkau khalayak yang telah dipilih, tentunya sesuai dengan keterbatasan anggaran yang ada.
Perencanaan Anggaran
Pos pengeluaran lain yang cukup besar akan tercipta bila pelaksanaan
kegiatan humas itu juga melibatkan pemakaian alat-alat canggih
2.
Istilah citra atau dalam bahasa inggris image, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia antara lain mengandung arti gambar, rupa atau gambaran yang
dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, produk.
Jallaludin Rakhmat
perwakilan atau refrosentasi secara mental dari sesuatu, baik manusia, benda
atau lembaga yang mengandung kesan tertentu. (Effendy, 1998 : 172)
citra adalah gambaran yang ada dikepala kita, maksudnya adalah gambaran
mental yang ada di kepala kita meliputi baik atau buruk, positif atau
negatif. (Munandar, 1991 : 26)