Anda di halaman 1dari 22

PABRIK

FATTY
ALCOHOL
PT.
Ecogreen
Oleochemic
als
DHANI NUR
MIFTAHUDIN
KARINA OCTARIA PUTRI
NAZSHA NAYYAZSHA
NAZARIS
PEBRIANSYAH PUTRA

TOPIK
1
2
3

Profil PT.
Ecogreen
Oleochemical
Proses
pembuatan
Fatty Alcohol
Jumlah
produksi di
Indonesia

Lokasi

PROFIL PT. ECOGREEN


OLEOCHEMICAL

Company
Profile

Didirikan pada tahun 1990. Ecogreen Oleochemicals


adalah salah saty produsen terkemuka Natural Fatty
Alcohol di dunia.

Ecogreen
Oleochemicals
memiliki
fasilitas
produksi di Indonesia yang memproduksi
berbagai potongan Lemak Jenuh Alkohol (dari C8
ke C18). Lemak Tak Jenuh Alkohol (Oleyl Alkohol),
asam oleat, Refined Gliserin dan Ester khusus
seperti Medium Chain Triglycerides (MCT untuk
Food, Kosmetik, Farmasi dan aplikasi Pelumas).

Company
Profile

Ecogreen Oleochemicals juga memiliki:


a. Ethoxylation Plant (empl) di Singapura memproduksi
Fatty Alkohol etoksilat (hilir fatty alcohol).
b. Di Jerman, Ecogreen Oleochemicals (DHW Deutsche
Hydrierwerke GmbH Rodleben) memiliki fasilitas produksi
untuk menghasilkan Lemak Tak Jenuh Alkohol (Oleil
Alkohol), Primary Fatty Amine, Ester khusus, Sorbitol
bubuk.
c. Di Perancis, Ecogreen Oleochemicals (E & S Chimie)
memiliki fasilitas produksi untuk menghasilkan Fatty
Alkohol etoksilat, Fatty Alkohol Esther Sulfat, Fatty Alkohol
Sulfat dan Ester khusus. Saat Ecogreen Oleochemicals
mempekerjakan sekitar 1.300 orang di seluruh dunia.

Company
Profile

Didirikan pada tahun 1990. Ecogreen Oleochemicals


adalah salah saty produsen terkemuka Natural Fatty
Alcohol di dunia.
PT. Ecogreen Oleochemicals Batam memproduksi
fatty alcohol dengan menggunakan dua proses.
1. Proses produksi fatty alcohol melalui jalur methyl
ester dirancang dan dibangun oleh Lurgi Gmbh dari
jerman. PT. Ecogreen Oleochemicals Batam dengan
proses Lurgi memproduksi fatty alcohol dengan
kapasitas 80.000 MT/tahun.
2. Pada 2004, dibangun proses produksi fatty alcohol
melalui jalur fatty acid yang dirancang dan dibangun
oleh Davy dari inggris. Kapasitas produksi fatty
alcohol yang dihasilkan dari proses Davy adalah
24.000 MT/tahun.
PT Ecogreen (Ecogreen atau perusahaan), yang
berbasis di Indonesia, merupakan salah satu produsen
utama dunia alkohol lemak alami dengan total

FATTY ALCOHOL
Fatty alkohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis
yang merupakan turunan dari lemak alam ataupun
minyak alam.

Pengertian
Sebagai bahan
baku yang
utama untuk
surfaktan

Jenis

1.

Alkohol lemak alami (Natural Fatty Alcohol)


Alkohol lemak alami berasal dari bahan baku yang dapat
diperbaharui yang terdapat di alam. Contoh : Lemak, minyak
dan lilin dari tumbuhan dan hewan, seril sesoat dalam lilin
erna dan mirisil palmit dalam lilin lebah.
2.

Alkohol lemak dari sumber lainnya

Dapat menggunakan beberapa metode: hydrolysis lilin


ester menggunakan lemak hewani, proses reduksi sodium
mennggunakan
lemak
dan
minyak,
proses
Ziegler
menggunakan
ethylene,
proses
oxo
menggunakan
hydrogenation olefin, katalitik hidrogenasi asam lemak dan
metil ester dari lemak dan minyak, dan hydrogenation lansung
lemak dan minyak

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

1.

Hidrolisis dari lilin ester


Lilin spermaceti dipisahkan dengan cara pemanasan
menggunakan NaOH pekat diatas 3000C, lalu alcohol didistilasi
dari sabun sodium. Hasil Sulingan (distilat) mengandung
alcohol tak jenuh C16-C20. Alkohol yang Diperoleh jika minyak
sperma hanya mengandung 70% wax ester, mencapai yield
35%, kemudian hasilnya dipisahkan dalam distilasi vakum
dari sabun dan air yang terbentuk.
2.

Proses Reduksi Sodium

Larutan sodium didispersikan dalam pelarut inert lalu


ditambahkan ester kering dan alcohol dengan hati-hati. Saat
reaksinya komplit,oksidanya dipecah dengan pengadukan
dalam air, kemudian alkoholnya dicuci dan didistilasi.
Penambahan Alkohol R (sebaiknya alcohol sekunder),
bertindak sebagai donor hydrogen.

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

3.

Proses Zieglar Menggunakan Etilen


Proses ini dibagi dalam dua proses yaitu proses alfol dan
proses Epal.
a.Proses Alfol.

Hidrokarb
on
digunakan
sebagai
pelarut

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

3.

Proses Zieglar Menggunakan Etilen


b.Proses Epal.
Proses ini mempunyai langkah-langkah yang hampir sama
dengan proses alfol. Fleksibilitas Proses ini lebih besar
dibandingkan dengan prose alfol. Alkohol dan -olefin yang
terbentuk bisa dipasarkan. Namun modal dan biaya yang
dibutuhkan jjuga lebih besar, karena membutuhkan proses
control yang lebih kompleks dan penambahan olefin dan
alcohol rantai bercabang.
4.Proses Oxo menggunakan Olefin
Proses oxo (hidroformilasi) terdiri dari reaksi antara
olefin dengan campuran gas H2-CO dan katalis yang cocok.
Proses oxo dapat dilakukan dengan tiga cara berikut :
.Proses klasik dengan menggunakan katalis HCO(CO)4
.Proses Shell berdasarkan kompleks kobalt karbonil
phosphine

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Jumlah
Produksi

5.

Hidrogenasi Katalistik dari asam lemak dan metil


Ester
.RCOOCH3 +2 H2 RCH2OH + CH3OH dengan katalis
CuCr
. RCOOH + 2H2 RCH2OH + H2O dengan katalis CuCr

6.Hidrogenasi Langsung dari minyak dan Lemak


Hidrogenasi metil ester dan asam lemak menjadi alcohol
lemak dapat terjadi melalui reaksi berikut:

Hidrogenasi langsung asam lemak tidak digunakan


dalam skala industri besar karena kebutuhan temperature
reaksi yang lebih tinggi menghasilkan yield yang lebih rendah

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Jumlah
Produksi

untuk mengatasi masalah ini dengan esterifikasi


bersama asam lemak dengan alcohol dan hidrogenasiester
dalam reactor yang sama tanpa merusak katalis.

Volume alcohol lemak adalah lebih dari 250 kali volume


asam lemak, sehingga esterifikasi berpengaruh cepat tanpa
adanya efek merusak oleh katalis.
7.

Proses Hidrogenasi

tekanan tinggi
Metil ester yang telah difraksionasi dapat diubah menjadi
alcohol lemak dengan proses hidrogenasi dengan tekanan
tinggi dengan menggunakan katalis CuCr.

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

CuCr juga membentuk carbon berikatan ganda yang tidak


jenuh sehingga h anya alcohol lemak jenuh yang terbentuk.
Jika diinginkan hasil berupa alcohol lemak tak jenuh,
diperlukan katalis zinc.
Proses hidrogenasi terjadi pada tekanan 25.000-30.000
kPa dan temperature antara 250 -300 C didalam sebuah kolom
tubular. Berdasarkan perlakuan terhadap katalis,proses
hidrogenasi dibedakan dibedakan atas suspension process
and fixed bed process.
-Suspension Process
Katalis dan sejumlah kecil metil ester diumpankan ke
dalam reactor bersamaan dengan sisa ester. Metil ester
dan gas hydrogen dipanaskan secara terpisah. Katalis CuCr
yang direaksikan dengan sejumlah kecil metil ester
dimasukkan bersamaan dengan metil ester dan gas
hydrogen yang telah dipanaskan, ke dalam reactor tubular,
konsentrasi katalis dalam system setidaknya 2 % umpan
yang digunakan kira-kira 20 mol gas hydrogen per mol

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

Hidrogenasi Metil Ester dengan Proses Suspensi:

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

-Fixed Bed Process


Reaki terjadi dalam fasa uap dimana umpan organic
diuapkan dalam gas hydrogen berlebih (20-25 mol) melalui
pemanas sebelum melewati fixed catalyst bed. Hidrogenasi
berlangsung pada takanan 20.000-30.000 kPa dan suhu
200-250C. Campuran reaksi yang meninggalkan reactor
didinginkan dan dipisahkan menjadi fasa gas dan cair.
Fase
gas,
kebanyakan
berupa
kelebihan
hydrogen,
direcycle,
fasa
cair
diexpansi
ke
tangki
untuk
menghilangkan methanol dari alcohol lemak.

PEMBUATAN FATTY ALKOHOL


Proses
Pembuata
n

Hidrogenasi Metil Ester dengan Proses Fixed Bed:

JUMLAH PRODUKSI FATTY ALKOHOL DI


INDONESIA:
Jumlah
Produksi

Pada tahun 2000,total produksi oleokimia dasar indonesia


mencapai 349.882 ton,terdiri atas fatty acid 68,7%,fatty
alcohol 19,6%,fatty methylester 1.1%,dan gliserol 10,6%.
Fatty amine sampai saat ini belum diproduksi diindonesia.
Apabila dibandingkan dengan tahun 1999,total produksi
oleokimia dasar indonesia mengalami peningkatan 9,5%.
Kenaikan ini terjadi karena adanya peningkatan produksi yang
cukup besar dari produk fatty acid dan gliserol,walaupun
produksi fatty alcohol dan fatty methylester menurun.
Pada tahun 2000,sebagian besar industri oleokimia dasar
indoensia menggunakan palm stearin sebagai bahan baku
dengan kontribusi sebesar 42,8% dari total konsumsi. Stearin
merupakan produk ikutan dari pembuatan minyak goreng
yang pada suhu ruangan berbentuk padat. Stearin lebih
disukai untuk memproduksi asam stearat karena harganya
lebih murah dibandingkan dengan bahan baku alternatif
lainnya.

JUMLAH PRODUKSI FATTY ALKOHOL DI


INDONESIA:
Jumlah
Produksi

Bahan baku lainnya yang banyak dikonsumsi adalah palm


kernel oil(PKO),crude palm oil(CPO),dan crude coconut
oil(CNO)
dengan
kontribusi
konsumsi
masing-masing
28.5%,20.4%,dan 5.7%. Bahan baku yang penggunaannya
relatif kecil adalah olein dan fatty acid. Apabila dibandingkan
dengan tahun 1999,konsumsi minyak dan lemak pada industri
oleokimia meningkat sebesar 9.9%. Penggunaan bahan baku
berupa CNO menurun drastis karena masalah pasokan yang
berfluktuasi dan harga yang kurang bersaing dibandingkan
PKO.
Apabila konsumsi bahna baku dikelompokkan berdasarkan
asal tanamannya,maka sebagian besar industri oleokimia
diindonesia menggunakan bahan baku dari minyak sawit,yaitu
sebesar 94.3% dari total konsumsi. Industri oleokimia hanya
mampu menyerap sebagian kecil produksi saja,yaitu sebesar
8.7% dari total produksi PKO dan 1.7% dari total produksi CPO.
Dipasar dunia,produk oleokimia dasar yang paling banyak
diperdagangkan nadalah fatty acid,disusul fatty alcohol.

JUMLAH PRODUKSI FATTY ALKOHOL DI


INDONESIA:
Jumlah
Produksi

Pada tahun 2000,volume impor fatty acid dan fatty


alcohol dunia masing-masing mencapai 1.969.114 ton dan
710.408 ton. Analisis perkembangan impor untuk konsumsi
masing-masing produk oleokimia dasar yang memiliki prospek
yang sangat baik adalah fatty alcohol. Impor fatty alcohol
dunia meningkat tajam dari 284.304 ton pada tahun 1996
menjadi 710.408 ton pada tahun 2000 atau naik 25.75 tahun.
Sementara impor untuk konsumsi gliserol hanya meningkat
4.7%/tahun,dari 364.348 ton pada tahun 1996 menjadi
437.282 ton pada tahun 2000. Sebaliknya,impor fatty acid
dunia mengalami penurunan dengan laju 5.9%/tahun,dari
2.516.160 ton pada tahun 2000. Perkembangan yang searah
terjadi pada nilai impor.
Pasar utama produk fatty alcohol dunia pada tahun 2000
adalah
AmerikaSerikat,Jepang,Perancis,Jerman,Italia,Inggris,Spanyol,B
elgia,Meksiko,Belanda,dan Brasil. Kesebelas negara tersebut
menyerap 79.6% dari total volume impor fatty alcohol dunia.

Di bawah ini akan ditampilkan industri


indutri penghasil bioetanol yang ada di Indonesia
Tabel 2. Industri-industri Penghasil Bioetanol di Indonesia

Jumlah
Produksi

Nama Perusahaan

Kapasitas Produksi
(Liter/tahun)

Lokasi

Molindo Raya Industri

50 juta

Lawang, Jatim

PTPN XI

7 juta

Jatiroto, Jatim

Indo Acidatama

45 juta

Solo, Jateng

Madu Baru

7 juta

Yogyakarta, DIY

PSA Palimanan

7 juta

Cirebon, Jabar

Japura Sarana Jaya

3,6 juta

Cirebon, Jabar

Indo Lampung Distilery

50 juta

Lampung

Permata Sakti

5 juta

Medan, Sumut

Molasindo

3,6 juta

Medan, Sumut

Basis Indah

5 juta

Makassar, Sulsel

(Hendoroko, 2007)

Tabel 3. Perkembangan Kebutuhan dan Suplai Etanol


Indonesia (satuan ton)

Jumlah
Produksi

Tahun

Produksi

Ekspor

Impor

2003

36.455,545

3.017,91

60,08

2004

42.171,204

4.847,82

69,292

2005

40.814,71

7.831,01

122,303

2006

45.354,742

11.740,17

134,359

2007

48.154,742

14.294,803

260,053

2008

51.235,564

17.667,901

486,76

2009

54.786,903

21.334,21

720,984

2010

57.987,004

23.988,03

1085,08

2011

60.078,396

26.187,85

1273,91

(Pusdatin ESDM, 2012)

THANK YOU

DHANI NUR
MIFTAHUDIN
KARINA OCTARIA PUTRI
NAZSHA NAYYAZSHA
NAZARIS

Anda mungkin juga menyukai