LANJUT
Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.
Program Doktor Linguistik
Sekolah Pascasarjana USU
1. Pendahuluan
Pada dekade ini kajian bahasa adalah kajian bahasa-dalamkonteks yaitu memahami bagaimana pengguna bahasa
menggunakan bahasa ketika berinteraksi baik secara lisan maupun
tulisan, menerjemahkan konteks-konteks sosial dimana pengguna
bahasa hidup, dll., dan hubungan bahasa dengan konteks adalah
realisasi bahasa sebagai sebuah sistem semiotik sosial. Bahasa
meminjam sistem semiotik lain sebagai alat ekspresinya yaitu
konteks register, genre dan ideologi. Artinya bila mengkaji bahasa,
interpretasi difokuskan di lingkungan teks, konteks situasi (register),
konteks budaya (genre) dan konteks ideologi yang kesemuanya ini
berhubungan dengan ciri linguistik teks (bahasa).
Ada dua jenis pembagian utama genre yaitu genre cerita seperti narasi,
kisah, anekdot, dll dan genre faktual seperti eksposisi, deskripsi, prosedur,
diskusi, dll. Setiap jenis genre masing-masing mempunyai ciri-ciri dan polapola sendiri. Martin (1984) menggunakan istilah struktur skematika untuk
merujuk kepada pola keseluruhan dan keterorganisasian di dalam wacana
lisan dan wacana tulisan. Struktur skematika biasanya bervariasi namun
yang dasar ialah yang mempunyai pendahuluan, isi dan penutup.
Pengalaman adalah representasi fungsi bahasa (klausa) yang direalisasikan
oleh sistem transitivitas bahasa (klausa). Dunia realitas luaran yang dibawa
ke dalam dunia realitas dalaman dalam alam sadar seseorang, diproses
dalam sistem transitivitas bahasa yang diinterpretasi kan sebagai proses
yang sedang terjadi dan berhubungkait dengan gerak, kejadian-kejadian,
kondisi dan hubungan-hubungan materi.
Hubungan ketiga strata bahasa dengan ketiga sistem semiotik lainya diatur
seperti dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.1: Bahasa dalam hubungannya dengan semiotik konotatif (Martin: 1984)
Ideologi
Genre
Register
Wacana : leksikogrammar : fonologi
teks klausa
BAHASA
bunyi'/silaba
Abstrak
1. Latar Belakang
1.
2.
3.
2.
3.
4.
b.
1.
2.
3.
Jenis
pertuk
aran
Gerak Pembuka
Babak
Batas
Nah.
penanda
(Rangka)
Elisitas
Angkat
tangan
Gerak
Babak
Jawa
b
Tindak
lanjut
Babak
Pertukaran II
Inisiasi
Guru
: Besok kita menyambut Bapak Mendiknas
datang
Jawaban
Murid : Ya bu
Tindak balas
Guru
: Okey. Kalian harus datang jam 7 pagi dan
tak boleh terlambat!
(1)
A :
Halo Yusuf, tadi kamu menelefon ya?.
Y :
Ya, Anto bisa nolong aku nggak?
A :
mm.nolong apa ya
Y :
Begini,.saya memesan 2 tiket untuk nonton opera, tapi
mereka
minta membayar dengan kartu kredit, saya gak punya. Karena itu saya
minta tolong kamu kan kamu punya kartu
kredit, setelah kamu gosok
saya akan langsung bayar cash ke
kamu. Bisa gak?
A :
Okelah boleh aja, tapi aku gak bisa sekarang ada jam
matematika, nanti pas makan siang ya, kita jumpa di kantin.
Y :
Aduh kamu baik sekali, makasih ya sampai jumpa sekitar
pukul 12an.
A :
Gak apa-apa kan bantu teman. Oke sekitar jam 12san. Yuk.
Y :
Sekali lagi makasih banget ya.
(2)
B :
Sekarang buka halaman 7
P :
(serentak). Ya bu...
B :
Bab ini adalah tentang gerakan alam
P :
apa itu gerakan alam, bu?
B : ya...ya dengar sekarang.
(3)
A :
B :
A :
(C------------------------------------------------------------------------)
LI ^ [ M N N ^ ( M N G R ) ^ M N G I ^ M N F ]* ^ L C,
C--------- represents Control
LI represents Morning News Nomination
MNGR represents Morning News Greeting
MNGI represents Morning News Giving
MNF represents Morning News Finish, and
LC represents Lesson Closure
* represents recursion
^ represents sequence and ( ) indicates optional status.
Phase Types
Consent (CT)
Substantiation (SU)
Conclusion (CO)
Evaluation (EV)
Untuk menempatkan konteks frekuensi kehadiran fase dan subfase dalam wacana kuliah yang dimaksud di atas, perlu terlebih
dahulu mempunyai kesamaan persepsi dengan memberikan
definisi untuk 5 (lima) istilah fase yaitu: Consent (CT) atau
Persepahaman (PS), Discourse structuring (DS) atau Penstrukturan
Wacana (PW), Substantiation (SU) atau Substansi (SU),
Conclusion (CO) atau Simpulan (SP) dan Evaluation (EV) atau
Evaluasi (EV).
1. Persepahaman (PS) digunakan dalam analisis fase (phasal
analysis) WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi
makro yang bertujuan memberi atau menyambut salam
pembuka/penutup, sapaan hormat atau pernyataan maaf untuk
menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan di antara
dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam tindak sosial.
2. Penstruktur Wacana (PW) digunakan dalam analisis fase (phasal
analysis) WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi
makro yang bertujuan untuk membina, mengantisipasi dan
memberi struktur WKT.
3.
4.
5.
5.
6.
7.
Pesan (PS) atau Message (ME) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
dosen untuk menyampaikan berita atau pesan kepada mahasiswa.
Ungkapan (UK) atau Aside (AS) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
diekspresikan dosen kepada dirinya sendiri, misalnya aduh, dimana saya
letakkan buku tadi.
Digresi (DG) atau Digression (DG) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
bertujuan untuk mencoba mengklarifikasi ide atau yang sejenisnya secara
terperinci sehingga mengulangi klausa ataupun frasa yang sama dan
kadang-kadang menghasilkan suasana menyenangkan dalam kegiatan
kuliah.
8.
9.
10.
Pernyataan (PE) atau Statement (ST) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
bertujuan untuk membantu pemahaman mahasiswa terhadap suatu
pandangan, konsep, ide atau teori atau memperluas pengetahuan
mahasiswa.
Penjelasan (PJ) atau Explanation (EP) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
bertujuan mengklarifikasi dan memperkuat ide, konsep, pandangan atau
fakta tertentu dengan cara menjelaskan sampai ide atau konsep tersebut
dipahami dan diterima. Penjelasan dapat dilakukan dengan
mengembangkan, mengelaborasi, memperluas dan menambah informasi.
Definisi (DE) atau Definition (DE) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
diekspresikan dosen untuk mendefinisikan istilah, konsep, ide atau
pandangan dengan mendiskripsikan makna mereka.
11.
12.
13.
Membanding (MG) atau comparison and contrast (CC) adalah jenis fungsi
mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis
sub-fase yang bertujuan untuk membandingkan atau mengkontraskan
makna dari suatu istilah, konsep, ide atau pandangan.
Memberi Contoh (MC) atau Exemplification (EX) adalah jenis fungsi mikro
yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase
yang bertujuan untuk memberi contoh-contoh sebagai bukti mendukung
fakta, ide, konsep atau teori.
Kutipan penuh atau sebagian (KP) atau Quotation (QU) adalah jenis
fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada
jenis sub-fase yang bertujuan untuk mendukung materi kuliah dengan
konsep, pandangan, ide dari berbagai sumber baik buku, jurnal atau
sumber-sumber lainnya baik kutipan secara lengkap ataupun hanya
sebahagian saja.
14.
15.
16.
Interaksi (IK) atau Interchange (IC) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yaitu
bertujuan melakukan interaksi baik saling tukar-menukar informasi secara
verbal maupun interaksi non-verbal atau barang.
Latihan (LT) atau Drill (DR) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
untuk melatih mahasiswa pola-pola gramatika tertentu yang sudah
diajarkan.
Pengarahan (PR) atau Direction (DI) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
bertujuan untuk memberi tugas atau panduan serta cara melakukannya.
17.
18.
19.
Cek (CK) atau Check (CH) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam
analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk
memeriksa, memastikan apakah mereka dapat mengikuti kuliah dengan
pengertian atau pemahaman yang benar.
Ringkasan (RK) atau Summary (SM) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
meringkaskan atau menyimpulkan materi kuliah yang sudah diberikan
sebelumnya dalam SU dan EV. Ringkasan juga dilakukan untuk kegiatan dosen
sebagai wacana penutup kuliah, penyimpul konsep atau teori para pakar yang
dirujuk, pengulangan, penarikan kesimpulan ide atau konsep yang disetujui
ataupun yang ditentang.
Penegasan (PG) atau Emphasis (EM) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
menggaribawahi, mengulangi informasi, konsep atau ide yang penting dan
memperlihatkan signifikansi atau pentingnya suatu ide atau konsep yang
dikemukakan oleh dosen atau kutipan dari para pakar.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Kritik (KR) atau Criticism (CR) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
mengkritik terhadap kualitas informasi atau konsep maupun kesimpulan
atau contoh-contoh yang dikemukakan.
Permintaan Maaf (PM) atau Apology (AP) adalah jenis fungsi mikro yang
digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang
bertujuan menawarkan atau meminta maaf untuk pertanyaan di luar
konteks linguistik, kesalahan informasi atau kesilafan sosial dalam
berinteraksi.
Humor (HM) atau Humour (HM) adalah jenis fungsi mikro yang digunakan
dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan
menciptakan hubungan baik dan santai antara dosen dengan mahasiswa.
Salam Penutup (SPp) atau Leave-taking (LT) adalah jenis fungsi mikro
yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase
yang bertujuan menjaga jalinan hubungan sosial yang harmonis atau fatis
antara mahasiswa dan dosen.
Daftar Pustaka:
Sinar, Tengku Silvana. 1992, Analisis Struktur Skematika Genre,
Lembaga Penelitian USU, Medan.
Sinar, Tengku Silvana. 1998, Analisis Struktur Skematika Genre,
USU Press, Medan.
Halliday, M.A.K. 1985. An Introduction to Functional Grammar.
Edward Arnold. London.
Halliday, M.A.K. 1994.. An Introduction to Functional Grammar, 2nd
edition. Edward Arnold. London.
Martin, J.R. 1994, Language, Register and Genre, Deakin
University Press, Victoria 3217.