Anda di halaman 1dari 7

Non verbal Communication in Cross Culture

Understanding Context
What is Non verbal
communication ?
“ Secara sederhana, pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter (1991), komunikasi non verbal
mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting
komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu,
yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini
mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa
komunikasi secara keseluruhan, kita mengirim banyak pesan nonverbal
tanpamenyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna pada orang lain.

How does it’s relate to Cross culture


communication understanding? ”
Pesan-pesan tertentu dapat terkirim dengan cara yang berbeda oleh budaya yang berbeda pula.
Dalam situasi apa Anda mungkin perlu
menginterpretasikan perilaku nonverbal
seseorang dari budaya lain?
Masalah apa yang bisa timbul dari
perbedaan yang tidak jelas dalam perilaku
nonverbal?
Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit di Junjung

Lain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain ikannya


Menunjukkan Kata ‘OK’ dengan Jari.
Menyatukan ibu jari dan jari telunjuk bisa dipersepsikan sebagai bentuk lain dari kata ‘OK’ atau
menunjukkan persetujuan. Hal ini banyak dipahami oleh sebagian besar warga dunia. Akan
tetapi, ternyata gesture ini juga memiliki makna ganda yang artinya negatif bagi sebagian orang.
 Di Amerika Latin, gesture ini dianggap sebagai isyarat yang menghina karena dikonotasikan
sebagai lubang anus.
 Lain halnya di Turki yang memahami gesture ini sebagai tanda yang menunjukkan bahwa
seseorang memiliki disorientasi seksual, khususnya sebagai penyuka sesama jenis
(homoseksual).
 Pada beberapa negara yang ada di wilayah Timur Tengah, gesture ini bahkan dipahami
sebagai mata Dajjal.

Isyarat ‘Peace!’
 Hand gesture satu ini kita kenal sebagai lambang perdamaian. Bahkan di beberapa negara,
gesture ini dimaknai secara positif sebagai lambang kemenangan (victory).

 Sayangnya, di beberapa negara kamu harus mengingat bahwa gesture ini tidak memiliki
makna positif bagi warga setempat.
 Contohnya di Inggris, gesture ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap orang.
 Makna negatif dari gesture ini juga bisa kamu temui di Australia, Irlandia, serta Italia.
Contoh Kasus
Di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala itu juga berarti "ya." Maka
seorang TKW Indonesia bernama Kartini pun dituduh telah melakukan
perzinahan dengan sorang pekerja asal India dan dinyatakan bersalah
karena ia menggelengkan kepalanya ketika ia ditanya oleh jaksa dan hakim.
Dalam sidang itu, Kartini tidak didampingi penerjemah, sementara
kemampuan bahasa Arabnya pun ala kadarnya. Semua pertanyaan
dijawabnya dengan gelengan kepala yang berarti "tidak," padahal di negara
itu gelengan kepala berarti "ya."

Anda mungkin juga menyukai