Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Indah Sari (155110501111016)


2. Lintang Kinanti (155110507111005)
3. Merina Anggun M. (155110501111061)
Kelas : English for Young Learner (B)

Teaching Writing for Young Learners

Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Untuk motivasi siswa yang
belajar bahasa Inggris, guru harus kreatif menyampaikan dalam materi. Dengan kata lain, guru
merupakan faktor utama, yang menentukan keberhasilan siswa karena peran guru sebagai
motivator. Dalam mengajar menulis untuk pemula, teknik mengajar akan meggunakan metode
penulisan, seperti: kegiatan pra-mengajar (pre-teaching activity), kegiatan mengajar (whilst
activity), dan kegiatan pasca megajar (post teaching activity).

1. Kegiatan Pra-Pengajaran (pre-teaching activity)

Langkah pertama mengajar, membutuhkan 5 menit, yaitu luangkan waktu dari pelajaran.
Dalam pre-teaching, guru bisa menggunakan video dengan topik terkait. Misalnya, guru
memutar video dengan gambar dan kata tentang hewan yang terkandung dalam video tersebut.
Murid tersebut akan melihat binatang itu dan dia akan tahu bagaimana menulis nama binatang
itu. Ini juga penting untuk melakukannya. Proses belajar itu menyenangkan dan menyenangkan
bagi siswa. Pada awalnya, guru memulai kegiatan pra-penulisan. Aktivitas ini dengan diskusi
sederhana antara guru dan siswa. Diskusi bisa berupa sebuah bab bagaimana menulis kata atau
metode penulisan yang bisa dimulai berinteraksi dengan siswa dengan mengajukan pertanyaan
sederhana: "Apakah kalian sudah melihat videonya?" Atau "Binatang apa yang kamu lihat di
video?" Atau Setelah mendorong diskusi, guru meminta siswa menuliskan nama binatang yang
mereka lihat di video, lalu berlatih berbicara dan menulis segala sesuatu yang berhubungan
dengan binatang.

2. Selama Kegiatan Pengajaran (whilst activity)

Bila pelajaran merupakan bagian utama dari proses pengajaran. Saat mengajar menulis guru
perlu tahu bagian mana saja yang perlu ditulis di papan tulis, seperti menulis gagasan terkait
topik. Beberapa siswa bisa menghadapi masalah dalam proses penulisan ini. Guru harus
membantu menghilangkan faktor yang tidak diinginkan untuk memastikan siswa menulis topik
dengan benar, misalnya guru meminta siswa untuk menulis karakteristik binatang favorit. Siswa
bisa menulis tentang jenis hewan favorit mereka jika mereka tidak mengerti tentang apa yang
guru minta. Selanjutnya, guru harus memberi model tulisan dengan jelas kepada siswa.
Misalnya, guru meminta siswa menuliskan karakteristik dari hewan liar. Guru harus
menunjukkan kepada siswa seperti, salah satu binatang buas adalah singa, bisa berjalan cepat,
dan memiliki gigi yang tajam. Guru bisa memberi model dengan menggambar gambar singa di
papan tulis atau menunjukkan gambar singa dan catatlah kalimat di bawah gambar. Langkah
selanjutnya adalah guru memberi waktu kepada siswa untuk mempraktikkan tulisan mereka.
Dengan menggunakan model tulisan di atas, siswa akan melakukan latihan sendiri. Guru
memberi waktu sekitar 30 menit bagi siswa untuk melakukan itu.

Sementara itu, bila siswa melakukan latihan, guru masih harus mengendalikan pembelajaran
proses dengan datang ke siswa "duduk dan melihat apa yang siswa tulis”. Model penulisan akan
membantu siswa dalam menulis dan membuatnya mengerti apa yang guru minta. Baik bagi
seorang guru untuk memperbolehkan siswa mewarnai gambar dengan itu akan membuat minat
siswa untuk menulis dan membuat mereka mudah menemukan karakteristik binatang buas
tersebut. Setelah mempraktikkan tulisan mereka, guru bisa masuk ke tahap penulisan berikutnya
yang sedang merevisi. Pada tahap revisi ini, peserta didik mencari umpan balik dari guru. Para
siswa juga bisa bertanya kepada guru apakah mereka menghadapi kesulitan atau untuk
memperbaiki semuanya kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam tulisan mereka. Misalnya siswa
bingung bagaimana menulis "buaya", sehingga siswa bisa meminta guru untuk memperbaiki
ejaannya kata. Dengan memberikan umpan balik dari siswa, kesulitan itu juga membuat para
siswa aktif di kelas karena akan ada interaksi antara guru dan siswa. Namun, peran guru sangat
penting dalam tahap ini. Merevisi tahapan dapat dikombinasikan dengan editing. Di tahap
pengeditan ini, guru harus benar dalam mengoreksi kesalahan dalam menulis. Misalnya, dalam
menulis "jerapah" mungkin guru menemukan bahwa siswa menulis "girafe" tanpa double "f",
jadi perlu diperbaiki tulisan siswa tersebut. Namun, dengan semua tahap penulisan ini, peserta
didik dapat menghasilkan tulisan yang bagus dengan menggunakan teknik penulisan tersebut.

3. Kegiatan Post Teaching (post teaching activity)

Post teaching adalah bagian penutup pengajaran. Pada tahap ini guru harus membuat yakin
bahwa penulisan siswa sudah dilakukan dengan baik dan siap dipublikasikan atau untuk
dikoleksi guru. Penerbitan adalah tahap terakhir dalam pengajaran menulis. Dalam
mempublikasikan tulisan, guru bisa membuatnya lebih menarik dengan menggunakan majalah
dinding. Ini menarik bagi pelajar pemula saat mereka menempelkan tulisan mereka di mading.
Sebagai tambahan untuk menutup langkah, guru juga bisa menutup dengan memberi video atau
bernyanyi lagu untuk para siswa membuat mereka bahagia.

Anda mungkin juga menyukai