Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dona Martha Nurcahya


Kurnia Intan Suroni Tsalis
Nur Habibah Ulasari
Menik Novitasari
Halida Nuril Arofah
Nikmatun Hasanah
Yully

Isu Terkini Dalam


Masyarakat

KALIJOD
O

Apa itu Kalojodo?

Kalijodo adalah tempat hiburan malam yang


terletak di Jalan Kepanduan II, Kelurahan
Pejagalan, Jakarta Utara.
Kalijodo berasal dari kata 'Kali dan Jodo'.
Kali yang berarti sungai, merujuk pada Kali
Angke yang memang ada di lokasi itu.
Sementara kata 'Jodo' berasal dari tradisi
pencarian jodoh yang memang kerap
dilakukan di lokasi tersebut.

Histori nama Kalijodo sendiri berawal dari


kebiasaan masyarakat di zaman itu,
terutama warga Indonesia keturunan
Tionghoa yang kerap mengadakan tradisi
perayaan Peh Cun di Kali Angke.Pada
masa itu, air di Kali Angke masih begitu
jernih dan bersih.
Sebagian lokalisasi itu masuk wilayah
Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Puluhan wisma dan diskotik dua lantai
berdiri di sepanjang jalan hampir 1
kilometer itu.

Wilayah itu disebut Kalijodo karena


bantaran kali di sana pada 1950-an menjadi
tempat nongkrong muda-mudi Jakarta
hingga banyak yang berjodoh.
Selama 20 tahun, ketika pendatang kian
banyak, kali menjadi kotor dan Kalijodo
menjadi tempat selingkuh, hingga akhirnya
menjadi lokasi prostitusi pada 1970.

Sesuai dengan namanya, Kalijodo, sejak masa-masa


penjajahan Belanda dikenal sebagai tempat mencari
cinta.
Di tahun 1930-an, banyak pemuda single
yang datang ke Kalijodo untuk mencari
pasangan. Ada juga pasangan muda-mudi
yang pacaran sambil menikmati sore di
Kalijodo.
Banyaknya pengunjung yang datang ke
Kalijodo kemudian diikuti munculnya
warung-warung yang menjajakan aneka
makanan dan minuman.

Bahkan sampai abad ke-21,Kalijodo selain


menjadi tempat perjudian ilegal, juga
sebagai tempat prostitusi liar.
Kawasan ini dikenal sebagai tempat
prostitusi murah, tapi bergaya mewah. Para
wanitanya pun mendapat gaji per bulan
oleh muncikarinya.

Kalijodo dan Tradisi Peh Cun

Banyak warga Indoneia keturunan Tionghoa


yang merayakan Tradisi Peh Cun di Kali
Angke.

Dalam tradisi tersebut, laki-laki dan


perempuan melintasi Kali Angke dengan
menaiki perahu yang berbeda. Setiap
perahu diisi oleh tiga sampai orang laki-laki
atau perempuan. Di perahu tersebut, si lakilaki akan melihat ke perahu yang berisi
perempuan. Jika ada yang ditaksir oleh lakilaki itu, maka dia akan melempar sebuah
kue ke arah sang perempuan.

Kue yang dilempar bernamationg cu pia,


yakni kue dari campuran terigu yang di
dalamnya ada kacang hijau.Kue yang sama
akan dilempar oleh si perempuan kalau dia
juga menyukai laki-laki yang melemparinya
kue.
Meski perayaanPeh Cundiikuti oleh warga
keturunan Tionghoa, warga lainnya yang
tinggal di sepanjang aliran Kali Angke dulu
suka menonton perayaan tersebut.
Keriuhan perayaan tersebut menjadi
hiburan tersendiri bagi para warga.

Potret kehidupan malam di


Kalijodo
Geliat kehidupan malam di sisi timur
bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) mulai
terasa. Para perempuan dengan dandanan
mencolok dan busana minim mulai keluar
dari warung remang remang untuk mencari
mangsa para lelaki hidung belang.
tempat itu adalah Kalijodo, lokasi prostitusi
dan tempat hiburan malam yang sudah
melegenda di kawasan Penjaringan, Jakarta
Utara.

Kawasan ini begitu terkenal di kalangan


para pegiat kehidupan malam di ibu kota.
Tempat ini menjadi sangat terkenal lantaran
menjadi tempat lokalisasi kelas menengah
ke bawah. Sebab tarif disini bisa dikatakan
terjangkau, sekitar Rp 100.000-Rp 200.000
untuk sekali 'main Dari 100-200 ribu
tarifnya, tergantung dari umur

Para wanita Pekerja Seks Komersial (PSK)


yang biasa mangkal di tempat ini usianya
bervariatif, mulai dari anak baru gede (ABG)
hingga wanita paruh baya tersedia.dari
yang usianya masih belasan sampai yang
udah 50 tahunan juga ada. Dan Dari tarif
yang cukup terjangkau dan pilihan (PSK)
yang cukup beragam itulah yang membuat
kawasan ini setiap malamnya selalu
disesaki para pelancong.

Kondom berserakan dengan sampah di salah satu kamar di


sebuah kafe yang mulai ditinggalkan di Kalijodo, Jakarta,
Kamis (18/2). Lokalisasi itu mulai ditinggalkan penghuni
sejak berkembangnya wacana penggusuran kawasan
Kalijodo

Solusi untuk warga


kalijodo

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja


Purnama mengatakan, Pemprov DKI telah
menyiapkan beberapa solusi bagi warga
Kalijodo setelah dilakukan penertiban di
kawasan yang kerap dijadikan sebagai
tempat lokalisasi itu.

1.

2.

3.

warga yang mempunyai KTP diberikan


kesempatan untuk berdagang dibawah
naungan PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil Menengah dan
Perdagangan (KUMKMP) DKI
warga yang mempunyai KTP akan
direlokasi ke beberapa rumah susun
(rusun) yang masih tersedia.
bagi warga yang tidak memiliki KTP DKI
Jakarta, maka akan dikembali ke kampung
halamannya

Anda mungkin juga menyukai