Anda di halaman 1dari 32

Oligohidramnion

Muhammad Sjahrir
030.05.152
FK USAKTI
Pendahuluan

Cairan amnion penting dalam menunjang proses


kehamilan dan persalinan
Kehamilan normal Kompartemen dari cairan amnion
menyediakan ruang bagi janin untuk tumbuh bergerak
dan berkembang.
Tanpa cairan amnion rahim akan mengerut dan
menekan janin
Kebocoran cairan amnion pada awal trimester pertama
janin dapat mengalami kelainan struktur termasuk
distrorsi muka , reduksi tungkai dan cacat dinding perut
akibat kompresi rahim
Pertengahan kehamilan cairan amnion semakin
penting untuk perkembangan dan pertumbuhan
janin:
antara lain perkembangan paru-parunya , bila tidak
ada cairan amnion yang memadai selama
pertengahan kehamilan janin akan sering disertai
hipoplasia paru dan berlanjut pada kematian
Cairan amnion juga mempunyai peran protektif
pada janin mengandung agen-agen anti
bakteria bekerja menghambat pertumbuhan
bakteri
Pada persalinan dan kelahiran cairan amnion medium
protektif pada janin membantu dilatasi servik.
Berperan sebagai sarana komunikasi anatara janin dan
ibu. Pematangan dan kesiapan janin untuk lahir dapat
diketahui dari hormon urin janin yang diekskresikan ke
dalam cairan amnion.
Dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk melihat
adanya kelainan-kelainan pada proses pertumbuhan dan
perkembangan janin dengan melakukan kultur sel atau
melakukan spektrometer
Jadi Cairan amnion memegang
peranan yang cukup penting
dalam proses kehamilan dan
persalinan
Pembentukan Cairan Amnion
Dua belas hari setelah ovum dibuahi ,
terbentuk suatu celah yang dikelilingi
amnion primitif yang terbentuk dekat
embryonic plate. Celah tersebut melebar
dan amnion disekelilingnya menyatu
dengan mula-mula dengan body stalk
kemudian dengan korion yang akhirnya
menbentuk kantung amnion yang berisi
cairan amnion
Faal Cairan Amnion
Cairan amnion:
Berwarna putih
Agak keruh
Bau khas agak amis dan manis
Berat jenis 1,008 akan menurun menjadi 1,010
Asal dari cairan amnion belum diketahui dengan
pasti masih dalam penelitian Diduga cairan ini
berasal dari lapisan amnion sementara teori lain
menyebutkan berasal dari plasenta
Dalam satu jam didapatkan perputaran cairan
lebih kurang 500 ml
Sistem Komunikasi Fetal - Maternal
Cairan Amnion merupakan salah satu sistem
komunikasi antara janin dan ibu sistem
komunikasi langsung antara janin dan ibu
Essensial dalam proses:
Pengenalan ibu terhadap kehamilan
Penerimaan imunologi hasil konsepsi
Menjaga kehamilan
Adaptasi ibu terhadap kehamilan
Nutrisi janin
Pematangan janin
Sistem komunikasi antara janin dan ibu
melalui unsur utama dari cairan amnion
seperti urin janin dan sekresi paru-paru
janin, produk desidua yang terdapat
dalam unsur utama darah ibu memasuki
cairan amnion masuk ke janin melalui
pernafasan janin dan penelanan cairan
amnion
Proses Menelan
Proses menelan janin dimulai dari minggu ke 10
sampai minggu 12
Kemampuan usus untuk melakukan peristaltik
dan transpor glukosa aktif sebagian cairan
amnion yang ditelan diabsorbsi dan yang tidak
diabsorbsi dikeluarkan melalui kolon bawah
Proses ini diduga saraf janin yang analog
dengan rasa haus , lambung yang kosong dan
perubahan pada komposisi cairan amnion
Pada permulaan kehamilan proses menelan
pada janin mempunyai efek yang sedikit
terhadap volume cairan amnion, karena volume
cairan amnion yang ditelan sedikit jumlahnya
jika dibandingkan dengan volume keseluruhan
dari cairan amnion.
Pada kehamilan lanjut volume cairan amnion
secara substansial diatur oleh proses menelan
oleh janin ini, berdasarkan penelitian jika proses
menelan terhenti maka kemungkinan terjadinya
polihidramnion
Pada janin yang aterm proses menelan
berjumlah 200 760 ml per hari sebanding
dengan jumlah yang diminum oleh neonatus
Cairan amnion yang ditelan oleh janin
memberikan kontribusi kalori pada janin , juga
kebutuhan nutrisi essensial. Pada kehamilan
lanjut sekitar 0,8 g protein , setengah dari
albumin dikonstribusikan pada janin
Pergerakan cairan amnion melalui traktus
digestivus mefasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan traktus tersebut
Volume Cairan Amnion
Volume cairan amnion pada setiap minggu usia
kehamilan bervariasi, secara umum volume bertambah
10 ml per minggu sampai minggu ke 8 usia kehamilan
Meningkat menjadi 60 ml per minggu sampai usia
kehamilan 21 minggu
Kemudian akan menurun secara bertahap sampai
volume yang tetap setelah usia kehamilan 33 minggu
Normal volume cairan amnion bertambah dari 50 ml
pada saat usia kehamilan 12 minggu sampai 400 ml
pada pertengahan gestasi dan 1000 1500 ml pada
saat aterm
Pada kehamilan postterm jumlah cairan amnion hanya
100 sampai 200 ml atau kurang
Keadaan dimana jumlah cairan amnion
tersebut kurang dari normal disebut
olygohidoamnion
Pada keadaan keadaan tertentu jumlah
cairan amnion dapat mencapai 2000 ml
hal ini disebut dengan hydramnion
Fungsi Cairan Amnion
Melindungi janin dari trauma
Tempat perkembangan musculoskeletal janin
Menjaga suhu tubuh janin
Meratakan tekanan uterus pada partus
Membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang
mengalami infeksi
Menjaga perkembangan dan pertumbuhan
normal dari paru-paru dan traktus gastro
intestinalis
Kandungan Cairan Amnion
Prolactin
Alpha feto protein
Lesitin dan sphingomyelin
Sitokinin
Prostaglandin
Platelet activing factor
Protein
Tes Cairan Amnion
Amniosintesa
Shake test
Lumadex FSI tes
Mikroviscometri
DPPC tes
Pengukuran Cairan Amnion
Pengukuran volume cairan amnion penting
Untuk melihat adanya resiko kematian janin
Penurunan perfusi uteroplasenta dapat
mengakibatkan gangguan aliran darah ginjal
dari janin , menurunkan volume miksi dan
menyebabkan terjadinya oligohidroamnion
Pengukuran dengan:
USG
Indeks Cairan Amnion (AFI)
Oligohidramnion
Definisi
Keadaan dimana air ketuban kurang dari
normal, yaitu kurang dari 500 cc
Amniotic fluid index <5
Etiologi
Belum jelas
Hipotesa renal agenosis janin
Amnion kurang baik pertumbuhannya
Etiologi sekunder ketuban pecah dini
Patofisiologi
Sindroma Potter dan Fenotip Potter keadaan kompleks yang
berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan
dengan oligohidramnion cairan ketuban yang sedikit
Fenotip Potter keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana
cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada
Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan
terhadap dinding rahim
Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang
khas (wajah Potter)
Karena ruang di dalam rahim sempit maka anggota gerak
tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku
pada posisi abnormal
Patofisiologi:
Oligohidramnion menyebabkan terhentinya
perkembangan paru-paru paru-paru
hipoplastik saat lahir, paru-paru tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
Sindroma Potter kelainan yang utama
adalah gagal ginjal bawaan
Kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal
bilateral)
Penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal
gagal berfungsi
Patofisiologi:
Dalam keadaan normal ginjal membentuk
cairan ketuban (sebagai air kemih) dan tidak
adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran
yang khas dari sindroma Potter
Gejala Sindroma Potter berupa :
Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat
lipatan epikantus, pangkal hidung yang lebar, telinga
yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).
Tidak terbentuk air kemih
Gawat pernafasan
Insiden
Insiden oligohidramnion meningkat:
Anomali kongenital agenosis ginjal,
sindrom patter
Retardasi pertumbuhan intra uterin
Ketuban pecah dini (24-26 minggu)
Sindrom pasca maturitas.
Gambaran Klinis
Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan
dan tidak ada ballotemen/lemah
Ibu merasa nyeri di perut pada setiap
pergerakan anak.
Sering berakhir dengan partus prematurus
Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan
kelima dan terdengar lebih jelas
Persalinan lebih lama dari biasanya
Sewaktu his terasa sakit sekali
Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali
bahkan tidak ada yang keluar
Pemeriksaan Penunjang
USG ibu (menunjukkan oligohidramnion
serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal
yang abnormal)
Rontgen perut bayi
Rontgen paru-paru bayi
Analisa gas darah
Akibat Oligohidramnion
Pada permulaan kehamilan:
Janin menderita cacat bawaan
Pertumbuhan janin terganggu
Partus prematurus
Pada kehamilan lanjut:
Cacat bawaan club-foot, karena tekanan
atau kulit jadi kering (lethery appereance).
Tindakan Konservatif
Tirah baring.
Hidrasi.
Perbaikan nutrisi.
Pemantauan kesejahteraan janin (hitung
pergerakan janin, Djj)
Amnion infusion
Induksi dan kelahiran bila keadaan
mengharuskan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai