Anda di halaman 1dari 24

Laporan kasus

Tinea Pedis
Pembimbing
Sofwan S Rahman, dr., Sp.KK

Disusun oleh
Neneng Halimatusadiah 12100116002
Identifikasi Pasien
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 13 tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja (pelajar)
Alamat : kp.jambemenggang RT 03/05
Tanggal Pemeriksaan : 09 November 2016
Anamnesis
Keluhan Utama
Gatal gatal dan semakin meluas sejak satu tahun yang
lalu di telapak kaki kanan

Keluhan Tambahan
Pada daerah yang gatal terasa kasar, dan sering
kambuh
Riwayat perjalanan penyakit
Awalnya kurang lebih 1 tahun yang lalu, pasien
mengeluh timbul bercak kemerahan di telapak kaki
kanan, bercak tersebut kering dan dirasakan pasien
sangat gatal, bercak tersebut semakin lama semakin
meluas, pasien mengaku sering menggaruk bercak
tersebut, sebelumnya pasien mengaku telah melakukan
pengobatan di poli anak tapi tidak sembuh.

Kisaran 7 hari SMRS masien mengeluh sangat gatal di


telapak kaki dan luka pada telapak kaki semakin meluas
gatal terutama dirasakan pasien saat berkeringat dan
memakai sepatu dan kaos kaki
Pemeriksaan Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit
ringan
Kesadaran : Compos mentis
Suhu : Afebris
Antropometri
Tinggi badan : 142 cm
Berat badan : 38 kg
Indeks Massa Tubuh: 18,85 kg/m2
Status gizi : Normal
Pemeriksaan dermatologik
Regio/Letak Lesi:
Telapak kaki kanan
Efloresensi:
Primer: makula hiperpigmentasi
Sekunder: krusta, erosi, eksoriasi
Sifat UKK:
Ukuran: Plakat
Batas : Tegas
Susunan: polisiklik
Permukaan: Kasar
Resume kasus

Laki laki, usia 13 tahun datang ke poliklinik kulit dan


kelamin RSUD Syamsudin S.H., dengan keluhan pruritus
yang memberat 7 hari SMRS dengan efloresensi primer
makula hiperpigmentasi dan efloresensi sekunder krusta,
erosi, ekskoriasi pada telapak kaki kanan. Keluhan ini
sudah terjadi kronis dan sering eksaserbasi sejak 1 tahun
SMRS. Keluhan memburuk saat pasien berkeringat,
pasien adalah seorang pelajar dengan kebiasaan sehari
hari menggunakan kaos kaki dan sepatu.
Diagnosis banding
Tinea pedis
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis kontak iritan
Merupakan dermatitis yang disebabkan oleh bahan/ substansi
yang menepel pada kulit disertai rasa gatal,

sering terjadi pada semua orang dari berbagai golongan umur,


ras, dan jenis kelamin, terutama pada anak dengan usia
dibawah 8 tahun dan usia lanjut, kulit hitam lebih sering
daripada kulit putih, lebih banyak terjadi pada perempuan

Etiologi dari DK adalah pejanan dengan bahan yang bersifat


iritan misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam
alkali, dan serbuk kayu.
Klasifikasi DKI dibagi menjadi dua Akut dan Kronis
gejala Akut :kulit terasa panas, pedih, rasa terbakar, eritema,
edema, bula, mungkin juga nekrosis, tepi kelaianan berbatas
tegas dan pada umumnya asimetris.

kronik merupakan dermatitits kontak yang sering terjadi. Sebagai


penyebab adalah kontak berulang dengan iritan lemah misalnya
deterjen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air.

Gejala : kulit kering disertai eritema, skuama, yang lambat laun


kulit menjadi tebal ( hiperkeratosis ) dengan likenifikasi, yang
difus, fisura, Keluhan pasien umumnya merasa gatal dan nyeri
karena kulit retak ( fisura )

Diagnosis DA dapat ditegakan secara klinis dengan Anamnesis


yang cermat dan pengamatan gambaran klinis
Diagnosis kerja

Tinea pedis
Tatalaksana khusus
Tatalaksana umum

Menjelaskan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan


pengobatannya
Menyarankan kepada pasien agar minum obat secara teratur dan
tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter
Pencucian kaki setiap hari di ikuti dengan pengeringan kaki yang
baik
Menganjurkan kepada pasien untuk menghindari pemakaian
sandal atau sepatu yang tertutup dan tidak bertelanjang kaki ke
fasilitas umum.

Tatalaksana khusus

Topikal:
Krim formiko gr 10
Krim Benoson gr 10
Sulfur PP 1%
Asam asetat 1%
Sistemik:
Griseofulvin 120 mg tab 2x1
Kolergis 5x1
Elkama cl 2x cth 1
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia at bonam
Analisis kasus
KASUS TEORI: TINEA PEDIS
Epidemiol Pria, 13 tahun, namun keluhan Banyak terjadi pada dewasa
ogi sudah dirasa pasien sejak usia usia 20 -50 tahun, pria lebih
12 tahun banyak dibanding wanita

Etiologi Pasien adalah seorang pelajar o Etiologi : Micisporum,


yang setiap harinya Tricophiton, Epidermophyton.
menggunakan sepatu dak o Tempat tempat umum atau
kaos kaki fasilitas umum yang berada di
lokasi yang lembap
merupakan tempat jamur
jamur ini berkembang biak.
Faktor o Pelajar (menggunakan o Kebiasaan bertelanjang
Risiko sepatu dan kaos kaki kaki
setiap hari) o Menggunakan handuk
o Gatal memburuk sembarangan
ketika pasien o Mengguanakan sepatu
berkeringat dan kaos kaki setiap hari
o Penederita yang sudah
peranh terinfeksi tinea
pedis akan lebih mudah
terkena kembali
o Penderita diabetes
o Orang dengan sistem
imun yang rendah
o Hyperhidrosis

Manifestasi Gatal dirasa 1. Tinea pedis tersering adalah interdigitalis : di
Klinis memburuk saat antara jari k 4 dan 5 terlihat fisura yang
berkeringat terutama dilingkari sisik halus dan tipis, dapat meluas ke
saat pasien memakai bawah jari dan ke jari jari lain, kulit putih dan
sepatu dan kaos kaki rapuh.
2. Moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari mulai
telapak, tepi sampai punggung kaki, terlihat
kulit menebal dan bersisik, eritema biasanya
ringan, dan terutama terlihat [pd bagian tepi
lesi, bersifat kronis dan sering resisten
terhadap pengobatan, di bagian tepi lesi dapat
pula dilihat papul dan kadang kadang vesikel.
3. Pada bentuk subakut dapat terlihat vesikel,
vesiko pustul, dan kadang kadang bula,
setelah pecah vesikel tersebut kemudian
meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran
yang di sebut koleret
Karakte o Regio/Letak Lesi: o Regio/Letak Lesi:
ristik Telapak kaki kanan interdigitalis, telapak
Lesi o Efloresensi: kaki, tepi, punggung
Primer: makula kaki,
hiperpigmentasi o Efloresensi:
Sekunder: krusta, Primer: Plak eritem
erosi, eksoriasi hingga
o Sifat UKK: hiperpigemnetasi
Ukuran: Plakat dengan atau tanpa
Batas : Tegas papul , vesikel,
Susunan: polisiklik pustul, bula,
Permukaan : Kasar Sekunder: Skuama,
fisura, sisik, erosi,
ekskoriasi.
o Sifat UKK:
Pemer (-) Pemeriksaan kerokan
iksaan kulit dan kuku dengan
Penun KOH : tampak hifa
jang panjang, bersekat, dan
bercabang, spora
berderet (artospora)

Pemeriksaan lampu wood


Tata o Topikal: Topical
Laksa Krim formiko gr Asam salisilat 2- 4 %
na 10 Asam Benzoat 6 -12 %
khusu Krim Benoson gr Vioform 3%
s 10 Asam Undesilenet 2 5 %
Sulfur PP 1% Tolnaflat 2%
Asam asetat 1% Tolsiklin,haloprogin, derivat
o Sistemik: derivat imidazol, siklo-
Griseofulvin 120 piroksolamin, naftifin, 1%
mg tab 2x1 Sitemik
Kolergis 5x1 Griseofulfin 10 25 mg/kgbb
Elkama cl 2x cth Terbinafin 250 mg/ hari ( 2
1 minggu )

Itrakonazol 200 mg 2x1 ( 1
minggu )
Daftar Pustaka
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K. Fitzpatricks dermatology in
general medicine. New York: McGraw-Hill medical; 2012.
2. Menaldi SLS. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2016
3. James WD, Berger T, Elston D. Andrews Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. Elsevier
Health Sciences; 2015.
4. Kartowigno HS. Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit. 2nd ed. Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya; 2012.
5. Claire J , Claro, MD, Patricia Mac Williams Bowe, RN, MS: Tinea Pedis : https://
www.bhchp.org/sites/default/files/BHCHPManual/pdf_files/Part1_PDF/TineaPedis.pdf
6. Vikas K, Ragini T, Pradiyot P, Chaitanya N, Richa, Gupita: Tinea Pedis: Asian Journal Of Medical
Sciences: 2011 http://
citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.694.7463&rep=rep1&type=pdf
7. Alexander K C Leung: Tinea pedis: Aperito J Dermatologi 2015
http://aperito.org/uploads/pdf/AJD-2-109.pdf
Terimakasih,,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai